LRP-Social Science and Politics
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing LRP-Social Science and Politics by Title
Now showing 1 - 20 of 73
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISA STRATEGI DISPENDA TENTANG PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI(2014-01-28) Ernawaty; Aman, Raja IlyasSejalan dengan tuntutan reformasi telah terjadi perubahan yang mendasar dalam penyelenggaran pemerintah di daerah, perubahan tersebut diantaranya dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Era otonomi daerah ditafsirkan sebagai penambahan wewenang, tugas, kewajiban dan tanggung jawab pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang sebesar-besarnya diarahkan untuk mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat. Pembangunan daerah yang dilaksanakan memberikan waktu yang panjang untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.Dimana pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Pada esensinya adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah sehingga tercipta suatu kemampuan yang handal dan professional dalam menjalankan pemerintah. Pembangunan daerah juga berarti kemampuan daerah untuk mengelola sumber daya ekonominya secara berdaya guna dan berhasil guna untuk kemajuan daerah.Item ANALISIS HUBUNGAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KAMPAR(2013-07-12) Achnes, Sofia; Tua, Harapan; Mashur, Dadang; MayarniManajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang menjelaskan pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang potensial untuk dikembangkan sehingga mampu memberikan konstribusi untuk pengembangan organisasi.Sumber daya manusia adalah salah satu sumber daya yang dimiliki oleh setiap organisasi yang dimanfaatkan bersama dengan sumber daya lainnya dalam menjalankan kegiatannya untuk mencapai tujuan organisasi. Peranan sumber daya manusia sangat strategis dan penting sekali dalam pencapaian tujuan organisasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.Karena itu pengelolaan sumber daya manusia ini perlu dilakukan secara efektif.Penempatan sumber daya manusia yang tepat, berarti memberikan kesempatan untuk pengembangan diri, baik itu pengembangan sikap maupun pengembangan keterampilan serta peningkatan melalui pelatihan-pelatihan. Hal ini akan sangat membantu pegawai/ karyawan untuk mencapai tujuan karirnya. Pengembangan sumber daya manusia menurut SP. Siagian (1996) terdiri dari beberapa bentuk penting, yakni pelaksanaan pendidikan dan latihan, pelaksanaan mutasi jabatan dan pelaksanaan promosi jabatan. Ketiga unsur pengembangan sumber daya manusia tersebut merupakan sarana untuk dapat memacu pelaksanaan tugas bagi kepentingan efektivitas organisasi. Sementara itu, prestasi pegawai adalah merupakan salah satu akibat dari terjadinya proses pengembangan sumber daya organisasi. Steer (1985:147) mengatakan bahwa penilaian prestasi kerja seseorang dapat dilihat dari empat unsur penting yakni kemampuan melakukan pekerjaan, tingkat motivasi kerja, hasil kerja yang optimal dan minat dalam melakukan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia, melihat tingkat prestasi kerja pegawai serta mencari hubungan kedua variable tersebut.Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitis dengan melakukan pengolahan data skunder dan primer melalui uji tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia telah dilakukan dengan sangat baik yang dilihat dari sebanyak 30 responden (60,%) menyatakan bahwa pengembangan SDM berjalan dengan baik. Prestasi kerja ditunjukkan oleh penilaian 31 responden (62%) yang menyatakan bahwa prestasi kerja telah dicapai dengan sangat baik. Tabulasi silang menunjukkan antara pengembangan sumber daya manusia dengan prestasi kerja pegawai memiliki hubungan yang signifikan. Kata kunci: 1. Pengembangan Sumber Daya Manusia 2. Motivasi 3. kinerjaItem Analisis Lingkungan Pada Industri Makanan Tradisional Kampar (Kasus Usaha Lopek Bugi) Di Kecamatan Tambang Danau Kabupaten Kampar(2015-04-06) Suryalena; Ibrahim, MariatyPerkembangan ekonomi indonesia tidak terlepas dari peran dari industri kecil dan menengah yang merupakan perwujudan dari sistem ekonomi kerakyatan yang merupakan bentuk dari sistem perekonomian yang adan di Indonesia. Dimana Usaha Kecil dan Menengah merupakan bentuk usaha yang paling banyak yang ditekuni oleh masyarakat dengan berbagai bentuknya. Salah satu bentuk Usaha Kecil dan Menengah adalah industri makanan yang banyak tersebar diseluruh wilayah indonesia. Industri makanan merupakan bentuk usaha yang masuk dalam kelompok industri pengolahan. Industri ini menjadi salah satu alternatif usaha yang diharapkan dapat memberikan pendapatan bagi para pelakunya. Industri makanan yang berkembang saat ini sangat bervariasi mulai dari makanan tradisional, makanan yang merupakan percampuran dari lokal dan makanan dari luar yang dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki nilai jual sampai dengan makanan impor dari luar. Industri makanan tradisional memiliki tempat tersendiri di masyarakat disaat membanjirnya makanan-makanan yang berasal dari luar, ditambah lagi saat ini mulai berkembang pemahaman didalam masyarakat yang menginginkan segala sesuatunya kembali kepada alam (back to nature) sehingga makanan tradisional dianggap dapat memberikan sesuatu yang sesuai dengan pemahaman tersebut.Item ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CRS) DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN PADA PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA(2013-03-22) NurjanahCorporate Social Responsibility (CSK) merupakan salah satu bentuk strategi PR yang dapat digunakan untuk membentuk citra positif perusahaan dimata stakeholder, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk melakukan program CSR sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana PT. CPI dalam mengelola program CSR sehingga mampu membangun citra perusahaan. Metode peneJitian yang digunakan adaiah Deskriptif Kuaiitatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adaiah aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan PT CPI melalui kegiatan Commmity Development (CD) berupa program pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastuktur, maupun program Local Business Development (LBD) yang ditujukan kepada masyarakat tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan, melainkan mencari citra positif di mata masyarakat sekitar dan dunia. Sedangkan program Community Relation (CR) yang memberikan bantuan dalam bentuk bantuan spontan, seremonial dan kondisional bertujuan untuk membangun hubungan sosial yang harmonis dengan warga sebagai perwujudan dari hubungan kemasyarakatItem Analisis Peran Pemerintah Dalam Perkembangan Industri Kreatif Di Pekanbaru (Studi Kasus Pada Sub-Sektor Kerajinan)(2015-04-06) Andri, Seno; Zuliarni, Sri; Sutrisna, EndangPergeseran dari Era Pertanian lalu Era Industrialisasi, disusul oleh era informasi yang disertai dengan banyaknya penemuan baru di bidang teknologi infokom serta globalisasi ekonomi, telah menggiring peradaban manusia kedalam suatu arena interaksi sosial baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Industrialisasi telah menciptakan pola kerja, pola produksi dan pola distribusi yang lebih murah dan lebih efisien. Penemuan baru di bidang teknologi infokom seperti internet, email, SMS, Global System for Mobile communications (GSM) telah menciptakan interkoneksi antar manusia yang membuat manusia menjadi semakin produktif. Globalisasi di bidang media dan hiburan juga telah mengubah karakter, gaya hidup dan perilaku masyarakat menjadi lebih kritis dan lebih peka atas rasa serta pasar pun menjadi semakin luas dan semakin global. Sisi lain yang muncul dari fenomena tersebut adalah kompetisi yang semakin keras. Kondisi ini mengharuskan perusahaan mencari cara agar bisa menekan biaya semurah mungkin dan se-efisien mungkin.Item ANALISIS SIKAP MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DI KOTA PEKANBARU(2012-12-05) SuryalenaSebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar didunia, institusi perbankan di Indonesia ditantang untuk dapat mengoperasionalkan sistem perbankan yang berbasis kepada syariah islam, selain itu Indonesia dengan jumlah penduduk mayoritas muslim merupakan market yang sangat potensial bagi perbankan syariah, berdasarkan survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia kepada masyarakat, dari sepertiga yang menjawab survey itu mengatakan bahwa mereka tidak mau berhubimgan dengan bank selama bank tersebut mengandung unsur riba seperti yang terjadi pada peibankan konvensional yang mei^gunakan sistem bunga dalam menghimpun dan menyalurkan dana mereka, berdasaritan hasil survey tersebut kalau jumlah umat islam di Indonesia sebanyak 150 juta berarti sepertiganya yaitu 50-60 juta orang yang tidak memiliki bank I Mulai tumbuhnya kesadaran umat islam untuk menerapkan syari'at islam dalam segala jaspek kehidupan. Berbagai upaya dan lembaga didirikan guna mendorong penerapan syariat yang maha adil yang indah dan sempuma ini. Diantaranya salah satunya adalah banyak bennunculannya perbankan syariah ataupun unit-unit syariah pada perbankan konvensional. Fenomena ini perlu mendapat peihatian dan dukungan kita semua agar laju perkembangannya dapat lurus dan benar-benar sesuai dengan syariat islam. Namun kenyataannya perbankan syariah yang beroperasi saat ini, dengan aka mudharabah yang diklmm sebagai azaz perbankan syariah di negeri ini belumlah benar-benar sesuai dengan syariat islam. Nasabah bank syariah bukan hanya dari kalangan umat islam saja tapi juga dari kalangan non islam, sehingga segala sesuatunya yang berkaitan sikap kalangan non islam khususnya, tentang perbankan syariah perlu diketahui sebagai sumber informasi dan masukan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan perbankan syariah dimasa akan datang. Terutama pemahaman, persepsi dan sikap masyarakat yang secara ekonomi dinilai potensial untuk menjadi nasabah bank syariah misalnya masyarakat Tionghoa. Masyarakat Tionghoa memiliki sikap yang positif terhadap Perbankan Syariah, ini terbukti masyarakat Tionghoa di kota Pekanbaru menerima prinsip dan produk perbankan syari’ah terutama terhadap konsep pembiayaan yang digunakan, bentuk hubungan antara bank dengan nasabahnya, praktek-praktek yang dijalankan bank syariah baik dalam pembiayaan maupun pendanaan serta prinsip bagi hasil itu sendiri serta produk yang ditawarkan. Penerapan syariat islam yang benar dalam operasional perbankan syariah adalah mutlak, sehingga perbankan syariah yang ada dinegeri ini bukan hanya sekedar kamuflase atau penjelmaan dari perbankan konvensional, tapi i perbankan yang benar-benar menerapkan syariat islam yang sesungguhnya.Item Dampak Ekonomi Anak Putus Sekolah Pada Sektor Informal (Kasus Tenaga Keqa Dalam Keluarga di Kota Pekanbaru)(2012-12-05) Achnes, Sofia; Sutrisna, Endang; Ibrahim, MaryatiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tenaga kerja anak di sektor informal dan jenis pekerjaannya, nilai ekonomi anak putus sekolah yang bekerja, sumbangan pendapatannya terhadap ekonomi keluarga dan kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi dan membina anak putus sekolah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data penelitian bersumber dari 60 orang tenaga kerja anak putus sekolah yang bekerja pada sektor informal di Kota Pekanbaru. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin tenaga kerja anak putus sekolah yang bekerja di sektor informal terdiri dari laki-Iaki sebanyak 43 orang (71,67 %) dan perempuan sebanyak 17 orang (28,33 %). sebanyak 55 % dari tenaga kerja anak yang putus sekolah yang bekerja di sektor informal di Kota Pekanbaru tamat SD, 35 % tamat SD dan hanya sebesar 10 % yang tamat SMP. Sebanyak 90 % dari tenaga kerja anak yang putus sekolah tidak menyelesaikan tingkat pendidikan dasar, sehingga hal ini akan sangat mempengaruhi kualitas tenaga kerja. Faktor ekonomi (biaya tidak mampu) merupakan penyebab utama dari anak putus sekolah, yakni sebesar 55 % dari jumlah tenaga kerja anak putus sekolah yang diteliti.Item DAMPAK PENGGUNAAN FACEBOOK TERHADAP PERILAKU MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU(2012-12-05) FIRDAUS, MUHAMMADFacebook sebagai salah satu media komimikasi memperlihatkan perkembangan yang luar biasa. Facebook sudah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia khususnya mahasiswa. Facebook sudah menjadi gaya hidup, trendsetter media komunikasi bagi kalangan remaja maupun orang dewasa. Fenomena facebook ini juga sangat dirasakan oleh mahasiswa Ilmu Komimikasi FISIP Universitas Riau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak penggunaan facebook terhadap periiaku mahasiswa Ihnu Komunikasi FISIP Universitas Riau dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam penggunaan facebook. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data yang diperoleh diklasifikasikan, diverifikasi dan diintetpretasikan. Subjek penelitian adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau, sedangkan objek penelitian adalah dampak penggunaan facebook terhadap periiaku mahasiswa Ilmu Komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan facebook terhadtq} periiaku mahasiswa memiliki beberapa dampak yaitu; dampak kognitif yang tiihbul dari peiigetahuah mahasiswa yang sifatriya informatif teiitahg facebook. Dampak afektif, timbul dari perasaan senang atau suka dari mahasiswa sewaktu menggunakan facebook. Dampak behavior, yaitu timbul dari periiaku mahasiswa yang sifatnya positif dari penggunaan facebook. Sedangkan faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam menggunakan facebook karena trend perkembangan teknologi dan lingkungan.Item EFEKTIVITAS STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU DALAM MENDIFUSIKAN INFORMASI PENANGANAN KASUS GIZI BURUK PADA MASYARAKAT DI KOTA PEKANBARU(2012-12-05) Rasyid, Anuar; Nasution, Belli; YufrizalProgram pengentasan kemiskinan tersebut tercakup dalam program K2I. Gizi Buruk adalah akibat kemiskinan masih terjadi di Provinsi Riau. Sebanyak 14 orang meninggal akibat Gizi Buruk di Provinsi Riau selama tiga tahun terakhir (2005-2007). Tujuan dari penelitian ini, adalah (1) untuk menganalisis efektivitas strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendiftisikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru, (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam upaya mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode kuantitatif dan deskriptif Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengukuran data menggunakan skala kategori, dan Skala Likert sebagai berikut: peringkat 3 baik/ sering, 2 kurang baik/ jarang, 1 tidak baik/ tidak pemah. Analisis data dengan distribusi frekuensi, kemudian diklasifikasikan sebagai beikut: (a) baik/ efektif: 67% - 100%, (b) kurang baik/ kurang efektif: 33% - 66% dan (c). tidak baik/ tidak efektif: kurang/ di bawah dari 33% . Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru sudah efektif, yaitu 72 %. Faktor pendukung keefektivan strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru adalah dukimgan dari pemerintah daerah melalui: (1) merupakan salah satu program pemerintah provinsi untuk memberantas kemiskinan (K2I), (2) mendapatkan anggaran dari belanja daerah, (3) mempunyai Puskesmas dan Puskesmas Rawat hiap serta Tenaga Penyuluh Gizi (TPG) di setiap kecamatan. Selanjutnya, Faktor penghambat keefektivan strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendifusikan informasi penanganan kasus Gizi Buruk pada masyarakat di Kota Pekanbaru yaitu: (1) kurang respon atau tanggap dari keluarga yang bersangkutan, (2) tidak mau duoijuk ke rumah sakit imtuk memperoleh pelayanan yang lebih maksimal dan (3) kondisi ekonomi yang lemah.Item EKSISTENSI INTERNET (FACEBOOK) SEBAGAI SALURAN SELF DISCLOSURE PELAJAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PEKANBARU(2014-02-11) Jalil, Ashaluddin; Yoserizal; Razif, MuhammadInternet familiar at this point, from adults to children now have access to the Internet. websites on the Internet are varied in accordance with a variety of human needs as well. One popular website is currently the website facebook.com. Facebook.com site is a social networking site that provides a very interesting applications. Applications on the website facebook.com such as chat, photos, videos, groups, games, and third-party applications that are not less interesting. These applications draw students, so that students' learning time-consuming and attitudes of students to interact. This study aims to determine the effect of using website facebook.com for attitude of the students of 1 Junior High School Pekanbaru and to determine the factors that affect students of 1 Junior High School Pekanbaru in accessing the website facebook.com. The method used in this study was a quantitative survey, collecting data using questionnaires, interviews, documentation, and observation. To determine the effect of using website facebook.com for attitudeof the students of 1 Junior High School Pekanbaru, the author uses a simple linear regression analysis. Variable X in this study is the use of facebook.com website, while the variable Y is the attitude of the students of 1 Junior High School Pekanbaru. The number of samples in the study of 65 people, the technique of taking the sample is stratified sampling. Test data processing is done by using a Statistics Program Product and Service Solution (SPSS) Windows version 16.0. The results of this study show the influence of the facebook.com website usage attitude of the students of 1 Junior High School Pekanbaru. This is based on data analysis using simple linear regression is Y = 19.30 + 0.29 X 2.069 with 2.069 t count is greater than t tables of significance levels of 1.998 and 0.043 lower compared with the α, obtained from N = 65 and α = 0.05. Therefore, Ho is rejected and Ha accepted because there is significant influence between the use of the website facebook.com for attitude of the students of 1 Junior High School Pekanbaru, as for the factors that affect students of 1 Junior High School Pekanbaru in accessing the website facebook.com is technology is very easy to reach, easy access to the internet, and environmental factors because of support from parents and friends of respondents.Item EKSPEKTASI MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU TERHADAP MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(2012-12-01) AWALUDDINpraktek pendidikan indonesia seharusnya kaya dengan agama. Dalam undang-undang no 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional babII pasal 3 disebutkan " pendidikan nasional berfungsi mengmbembangkan kemampuan dan membntuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka menceraskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa, berakhlak mulia, sehat, berilum, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Item EVALUASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN PROGRAM KEBERSIHAN,KEINDAHAN, DAN KETERTIBAN (K3) DI KOTA PEKANBARU, (STUDI KASUS KECAMATAN TAMPAN)(2013-06-28) Achnes, Sofia; Ibrahim, Maryati; Farida, LenaPenelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan : 1). untuk mengidentifikasi aspek penunjang pelaksanaan pengelolaan program kebersihan, keindahan dan ketertiban, (K3) berdasarkan aspek kebijakan pendukung, masyarakat, kelembagaan dan infrastruktur; 2) Mengevaluasi pelaksanaan program K3 di Kecamatan Tampan berdasarkan identifikasi aspek penunjang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Teknik pengambilan sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah mengunakan teknik sampling kebetulan (accidental sampling). Responder dalam penelitian ini adalah masyarakat yang beraktivitas, di Kecamatan Tampan. Jumlah sampel yang diteliti adalah 100 orang, di samping itu juga dikumpulkan informasi yang berkenaan dengan program K3 pada petugas Kecamatan Tampan yang memahami program K3. Pengumpulan data primer dari responden dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyan (kuesioner) yang telah dipersiapkan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pelaksanaan pengelolaan K3 pada Kecamatan Tampan sebesar 48 % yang mengatakan bahwa pelaksanaan pengelolaan K3 adalah kurang baik, hal ini disebabkan karena kekurangan armada kebersihan sehingga pengelolaan sampah tidak terlaksana dengan baik. Kemudian sebanyak 32 % dari responden mengatakan bahwa pelaksanaan pengelolaan K3 adalah cukup baik hal ini disebabkan karena kurangnya kegiatan ronda malam 4 untuk menjaga ketertiban. Selanjutnya sebanyak 20 % responden menyatakan bahwa K3 adalah baik, hal ini disebabkan oleh pelaksanaan penghijauan dan penggunaan penerangan yang telah dilaksanakan dengan baik. Dari analisis identifikasi kebijakan pendukung, pelaksanaan Perda /SK Camat Tampan tentang K3 temyata kebijakan pendukung yang memiliki substansi hukum yang sebenamya diimplementasikan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ketertiban, kebersihan dan keindahan. Namur pada kenyataan kebijakan pendukung yang ada juga tidak diimplementasikan secara benar sehingga aturan yang ada berbeda dengan kenyataan di lapangan. Seperti penataan reklame yang sudah ditetapkan kawasan bebas reklame. Masalah PKL juga belum diatur secara khusus sehingga masih ada PKL yang ber ualan sembarangan.Item FAKTOR - FAKTOR PELAKSANAAN PROMOSI PEGAVVAI DI KANTOR WALIKOTA PEKANBARU(2012-12-05) Yufiani, FebriDalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modem, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi diperlxakan Pegawai Negeri yang mempakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. Untuk itu diperlukan Pegawai Negeri yang berkemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih dan bebas dari kompsi, kolusi, dan nepotisme. Seperti halnya yang tercantum dalam Undang-Undang republik Indonesia nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian. Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan Nasional terutama tergantung dari kesempumaan Aparatur Negara pada pokoknya tergantung dari kesempumaan pegawai negeri, untuk itu dibutuhkan pegawai negeri yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila. Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan petundang-imdangan yang berlaku. Oleh karena itu untuk dapat nielaksanakan tugas dengan baik dibutuhkan pegawai yang mempunyai kemampuan maupun keahlian yang sesuai dengan jabatan yang ditempatinya dan dalam melakukan proses keijasama mampu menciptakan hubungan yang solid baik sesama pegawai maupim pada atasan sehingga semangat keija pegawai dapat meningkat dan proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Penelitian ini dilakukan di Kantor Walikota Pekanbaru dengan jumlah responden sebanyak 60 orang pegawai.Promosi memberikan peranan penting bagi setiap pegawai, bahkan menjadi idaman yang selalu dinantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan pegawai bersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian promosi akan memberikan status sosial, wewenang, tanggung jawab, serta penghasilan yang semakin besar, dengan sendirinya semangat kerja pegawai akan lebih meningkat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggvmg jawabnya.Item FAKTOR _ FAKTOR PELAKSANAAN PROMOSI PEGAWAI DI KANTOR WALIKOTA PEKANBARU(2014-02-18) Yuliani, FebriDalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat madani Yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi diperlukan Pegawai Negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada pancasila dan Undang- Dasar 1945. Unhrk itu diperlukan Pegawai Negeri yang berkemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Seperti halnya yang tercantum dalam Undang-Undang republik Indonesia nomor 43 rahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian. Kelancaran penyelenggarairn pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan Nasional terutarna tergantung dari kesempurnaan Aparatur Negara pada pokoknya tergantung dari kesempurnaan pegawai negeri, untuk itu dibutuhkan pegawai negeri yang penuh kesetiaan jan ketaatan kepada pancasila. Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik lndonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatujabatan negeri, atau diseratri tugas negara lainnya, lan digaji berdasarkan peraturan petundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu untuk fupat nielaksanakan tugas dengan baik dibutuhkan pegawai yang mempunyai kemampuan maupun keahlian yang sesuai dengan jabatan yang ditempatinya dan dalam melakukan proses kerjasama mampu menciptakan hubungan yang solid baik sesama pegawai maupun pada ltasan sehingga sernangat kerja pegawai dapat meningkat dan proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik.Item Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usaha Pengelolaan Dan Resolusi Konflik Sosial Di Kabupaten Pelalawan(wahyu sari yeni, 2018-08-24) Sadad, Abdul; Ernawaty, Ernawaty; Rusli, Zaili; Yuliani, Febri; Meilani, NurlailaKonflik sosial di Kabupaten Pelalawan tergolong kepada konflik laten. Konflik yang dominan terjadi di Kabupaten Pelalawan adalah konflik sumber daya alam kawasan perkebunan, tapal batas, dan dan diikuti oleh konflik sosial lainnya. Konflik perkebunan misalnya terjadi disebabkan oleh kebijakan yang terlalu memihak dari pemerintah berupa pemberian izin dan konsesi kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan pertambangan dalam skala luas. Konflik-konflik tersebut menjadi meluas karena pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi, salah satunya dengan membuka perkebunan-perkebunan baru kelapa sawit, baik di atas tanah-tanah yang diklaim masyarakat sebagai tanah ulayat, maupun dengan mengkonversi hutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana penanggulangan konflik sosial, siapa saja pihak yang terlibat dalam penanggulangan konflik sosial, serta bagaimana penyelesaian konflik tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan instrumen penelitian berupa wawancara mendalam, observasi (pengamatan) dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi usaha pengelolaan dan resolusi konflik sosial pemerintah yakni faktor hukum, dimana sampai saat ini belum ada SOP yang jelas mengenai suatu pengelolaan konflik sosial yang terjadi. Kedua, faktor kurangnya anggaran, beberapa kegiatan yang akan diusahakan oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam pengelolaan konflik selama ini dihadapkan dengan kurangnya anggaran sehingga pemerintah daerah cenderung melakukan usaha yang bersifat insidensial. Ketiga, faktor kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah sebagai praktisi pengelola konflikItem FENOMENA PEREMPUAN DI RIAU DALAM MENDUDUKI KURSI LEGISLATIF PADA PEMILU 2004 (Kajian Pada Pasal65 UU No. 12 Tahun 2003)(2014-02-11) Zulfikri; Fachri, Yuli; MukhlisKajian ini menggambarkan adanya fenomena percmpuan di riau menduduki kursi Pemilu tahun 2004 (kajian terhadap pasal 65 UU Nomor: 12tahun 2403). Fokusnya adalah fenomena apa saja yang terjadi tidak tcrpenuhinya ketentuan pasal 65 tersebut, yaitu partai politik peserta Pemilu tidak dapat mencapai kuota 300o jumlah perempuan yang diusulkan partai politik tersebut untuk dicalonkan menjadi anggota legislatif. Dengan metode penelitian Deskriptif Sosilogis analistis, yaitu berusaha untuk menggambarkan secara sosiologis dengan analisa yang mendalam terhadap jawaban pertanyaan yang diajukan, dari para perempuan peserta Pemilu, akademisi dan politisi sebagai sampel dengan metode pengambilan sampel secara puposhif sampling, diperoleh gambaran seperti apa yang disairrpaikan responden melalui pertanyaan mendalam bahwa tidak tercapainya kuota oleh partai politik peserta pemilu adalah; karena perempuan itu sendiri yang belum maksimal untuk merebut kurusi tersebut, peluang sebenarnya cukup besar karena telah dijamin Undang-undang, disamping itu juga karena kondisi eksternal rnasih dominannya jumlah laki-laki yang duduk menjadi pengurus partai politik. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah sangat penting melakukan peningkatan SDM perempuan dan Diklat di bidang politik khusus terhadap kalangan perempuan serta perlunya peningkatan keasadam kaum laki-laki dalam memandang calon yang diusukan jangan dilihat dari segijenis kelamin.Item FORMULASI SINERGI KEBIJAKAN DESENTRALISASI LINTAS KEMENTERIAN: STUDIKASUS KEBIJAKAN KELAPA SAWIT K2-I (Kemlskinan, Kebodohan,dan Infrastruktur) DIRIAU 2005-2010(2012-12-05) Anwar, Khairul; Yusri, AIi; Marta, AuradianPenelitian ini berangkat dari pertanyaan pokok; model sinergisitas formulasi kebijakan seperti apakah yang dapat mengelola konflik kebijakan perkebunan kelapa sawit K2I di Riau 2005-2010? Dalam tahun kedua ini, potanyaan pokok tersebut dapat dirinci secara lebih spesifik adalah sebagai berikut: bagaimana pola dan arah interaksi aktor yang terlibat dalam proses kebijakan K2I? Bagaimanakah cara aktor mencapai kepentingan? Bagaimanakah para aktor mengorganisir din dan berkoalisi?Metode dalam peneiitian ini adalah deskriptif-kualitatif yakni berusaha menggambarkan suatu fenomena sosial secara terperinci sesuai dengan keadaan sebenamya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dokumentasi berupa cacatan resmi, FGD, dokumen, artikel ilmiah, laporan media massa serta berbagai sumber laiimya, dan melakukan pengamatan langsung dengan tujuan memperkuat analisis. Data yang dikvimpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pendekatan Modern Political Economy yang memuat empat langkah seperti yang dijelaskan Frieden (1991). Peneiitian ini menemiJcan hal-hal sebagai berikut; /7ertoma,formulasi kebijakan perke'uunan kelapa sawit K2-I ditentukan oleh interaksi antara birokrasi, pengusaha, dan politisi dalam memperebutkan sesuatu yang menguntungkan dari kebijakan perkebunan. Perebutan antar aktor inilah menyebabkan mengapa proses kebijakan di Riau berkembang dinamis; ada sifat mendukimg, menolak, dan menerima dengan syarat kebijakan Sawit K2-I. Persoalan reaksi politik lokal terhadap formulasi kebijakan perkebunan ini adalah inti dari persoalan politik lokal selama ini. Kedua, dalam sinergisitas formulasi kebijakan perkebunan kelapa sawit di Riau menunjukkan bahwa aktor yang efektif mempengaruhi perpolitikan Riau adalah mereka yang efektif merumuskan kebijakan perkebunan. jKertga,model sinergisitas formulasi kebijakan desentralisasi adalah abstraksi dari fenomena sosial yang menjadi basis model sinergisitas formulasi kebijakan era desentralisasi di Riau. Model yang mengetengahkan variabel keterlibatan Aktor (masyarakat, pemerintah dan swasta), kepentingan, basis sosial dan sumber daya mulai dari tingkat isu kebijakan, masalah dan formulasi dan legitimasi kebijakan.Item FUNGSI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM MENGURANGI KONFLIK HORIZONTAL DAN SENGKETA TANAH PADA PETANI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU(2013-04-01) Tinambunan, W.E.; Awza, Rusmadi; NurjanahTujuan Jangka Pendek penelitian : Memotivasi penduduk lokal agar mampu menjawab berbagai masalah sengketa pertanahan petani kelapa sawit dengan pihak perusahaan. Penyelesaian secara hukum bukanlah penyelesaian yang terbaik dalam menyelesaikan konflik antar petani dengan pihak perusahaan, tetapi masyarakat adat memiliki cara penyelesaian konflik yang tertuang dalam kearifan lokal masing masing adat. Tujuan jangka pandang penelitian : Resolusi penyelesaian konflik dengan kearifan lokal dapat menjadi jalan ke luar di tengah kesemrawutan bangsa dalam menghadapi krisis jati diri dan membangun kesejahteraan ekonomi dengan wawasan kearifan lokal. Target khusus yang ingin dicapai adalah memulihkan rasa harga diri, percaya diri, kecintaan kerja, kesadaran serta tanggungjawab masyarakat terhadap masa depan diri, keluarga maupun masyarakat atau lingkungan sosialnya secara wajar. Metode yang digunakan yaitu Focus Discussion Group (FGD) Bersumberdaya Masyarakat yaitu (1) Merubah sikap dan tingkah laku masyarakat agar mereka memiliki sikap dan perilaku yang kondusif dalam keberagaman melalui komunikasi antarbudaya; (2) Meningkatkan dan terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mendukung komunikasi antarbudaya, sehingga konflik antara sesama petani kelapa sawit maupun dengan pihak perusahaan dapat dihindarkan dan; (3). Membantu mengubah peranserta masyarakat sebagai penerima layanan menjadi partisipan yang aktif dalam komunikasi antarbudaya sehingga tidak terjadi konflik horizontal. Untuk pengumpulan data diadakan observasi, dan wawancara mendalam terhadap petani kelapa sawit, tokoh masyarakat, dan aparatur pemerintahan. Sedangkan analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) tumpang tindih lahan perkebunan kelapa sawit memicu terjadinya konflik horizontal pada petani kebun kelapa sawit; (2) Prosedur jual beli tanah pihak ketiga tidak melalui prosedur bahkan perampasan hak pada petani; (3) ketidakjelasan regulasi lahan yang kurang responsive dan berpihak pada kepentingan rakyat Rokan Hilir; (4) kurang optimalnya pemetaan fungsi lahan untuk pertanian,kehutanan dan pertambangan tidak jelas; (5) kurang optimalnya fungsi lahan tanah, baik untuk pengembangan sumber daya alam, sumber daya air maupun sumber daya manusia. Perlu reformasi agraria, sebab UU nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria tidak relevan lagi dengan tuntutan perkembangan masyarakat. Semangatnya perlu dikembalikan pada keberpihakan terhadap rakyat petani yang merupakan mayoritan di Kabupaten Rokan Hilir. Di samping itu, kemampuan berkomunikasi antar budaya sesama petani kelapa sawit dapat menciptakan komunikasi dua arah yang sangat komprehensifItem Hubungan Kinerja Pegawai Dengan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pada Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Tampan, Kota Pekanbar(2012-12-05) Komelia, Okta; Achnes, SofiaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pegawai dan pelayanan kesehatan masyarakat pada Puskesmas Sidomulyo serta untuk menganalisis hubungan kinerja pegawai dengan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Sidomulyo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data penelitian bersumber dari 60 responden, yang terdiri dari 30 orang pegawai yang bekerja di Puskesmas Sidomulyo dan 30 orang pasien yang berkunjung ke Puskesmas Sidomulyo untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggapan responden (pegawai puskesmas) tentang kinerja pegawai Puskesmas Sidomulyo temyata 40,00 % dari responden memberikan tanggapan bahwa kinerja pegawai Puskesmas Sidomulyo dikategorikan baik, 43,33 % responden memberikan tanggapan bahwa kinerja pegawai cukup baik, dan 16,67 % responden memberikan tanggapan bahwa kinerja pegawai dikategorikan kurang baik. Berdasarkan tanggapan pasien tentang pelayanan kesehatan masyarakat pada Puskesmas Sidomulyo, temyata 33,33 % dari responden memberikan tanggapan bahwa pelayanan kesehatan masyarakat pada Puskesmas Sidomulyo dikategorikan baik, 46,67 % responden memberikan tanggapan bahwa pelayanan kesehatan masyarakat cukup baik. dan 20,00 % responden memberikan tanggapan bahwa pelayanan kesehatan masyarakat pada Puskesmas Sidomulyo dikategorikan kurang baik. Terdapat hubungan positif antara kinerja pegawai dengan pelayanan kesehatan masyarakat pada Puskesmas Sidomulyo, semakin baik kinerja pegawai Puskesmas Sidomulyo maka semakin baik pula pelayanan kesehatan masayarakat pada Puskesmas Sidomulyo. Untuk meningkatkan kinerja pegawai Puskesmas Sidomulyo, maka pimpinan Puskesmas Sidomulyo diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kerja pegawai melalui pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan bidang tugasnya. Disiplin kerja pegawai perlu lebih ditingkatkan dengan bekerja sesuai dengan jadwal dan waktu yang tepat. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, maka prosedur pelayanan dibuat lebih sederhana dan tidak berbelit, dan pegawai melayani pasien sesuai dengan urutan pendaftaran, sehingga tercipta keteraturan dan kedisiplinan