SWL-Fisheries and Marine
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing SWL-Fisheries and Marine by Title
Now showing 1 - 20 of 99
Results Per Page
Sort Options
Item Analis Materi Informasi Perikanan Dan Kelautan Pada Program Siaran Pedesaan Di RRI Pekanbaru(wahyu sari yeni, 2017-07-22) Hendri, Ridar; Kusai; Yulinda, EniMeskipun perkembanagn teknologi informasi dewasa ini sangat pesat, namun pemerintah provinsi riau tetap menggunakan program siaran pedesaan radio republic Indonesia (RRI) sebagai salah satu media andalan untuk penyuluhan pembangunan kemasyaraka. Program ini dianggap efektif dalam menyampaikan informasi pembangunnan secra mudah dan murah kepada masyarakat yang disebar di 12 kabupaten di riauItem Analisa CFD Kapal Passenger-Logistic Carrier dengan Variasi Hull Form(2014-02-04) Hutauruk, Ronald MangasiPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain hull form terbaik bila ditinjau dari segi tahanan dan analisis CFD. Hull form divariasi menjadi tiga bentuk yaitu, hull form berbentuk hard chine awal, hard chine hasil optimasi dan round bilge hasil optimasi melalui pertimbangan teknis dan safety. Dengan melakukan optimasi mengacu ukuran utama awal, diperoleh hasil tahanan terkecil pada hull form berbentuk round bilge hasil optimasi dengan besar 30,521 kN dengan persentase 84% di banding dengan desain awal. Dari analisis CFD, disimpulkan bahwa hull form bentuk round bilge optimal mempunyai tinggi gelombang yang lebih rendah di sekeliling kapal dan juga tinggi gelombang di belakang lambung yang relative kecil dibandingkan jenis kapal lainnya.Item ANALISA DISTRIBUSI TEKANAN DAN KECEPATAN ALIRAN PADA KAPAL KATAMARAN TANPA TURBULEN STIMULATOR DENGAN UJI TEROWONGAN ANGIN(2014-02-04) Hutauruk, Ronald Mangasi; Jamaluddin; Murdijanto; DJONI, I Made Arya; Utama, IkapCatamaran consists of two demihulls which are separated at certain distance. Both of demihulls induce interaction that generates viscous interference. Due to separation to length ratio between demihulls, interference effect occurs significantly over viscous resistance. These interference effects will be investigated by doing experimental test in the wind tunnel to analyze the pressure distribution and velocity profile on the catamaran. Catamaran model is designed without transition strip (turbulent stimulator). The models will be tested at various velocities, commenced from 10; 12; 14 dan 15.5 m/s in speed and separation to length ratio (S/L) 0.2, 0.3 and 0.4. Experimental results define that body separation effects both pressure distribution and velocity profile. Increasing of body separation will increase pressure distribution values. However, its increasing will decrease velocity profile values.Item ANALISIS BAKTERI Clostridium perfringens PADA SEDTMEN UNTUK MEWUJUDKAN PENGELOLAAN WISATA LAUT DI PERAIRAN PANTAI BENGKALIS PROPINSI RIAU(2014-05-24) Yoswaty, DessyMonitoring the quality of marine waters to create marine tourism management can be performed bacteriological, including protecting the environment and coastal waters fishery production that cause disease in humans. Pollution of domestic waste (sewage), anthropogenic activities and rapid development along the coastal waters Bengkalis expected to increase the number of C. perfringens in sediment. The study aimed lo analyze and evaluate the distribution of the C. perfringens in sediments in coastal waters Bengkalis to achieve sustainable management of marine tourism. The results are expected to provide information where the C. perfringens in sedimen, as bioindicator polllution so as to ensure the health and comfort of the local community and tourists. The method used is the survey method, using the media to TSC (tryptose Sulphite Cycloserine). Sediment samples from the coastal waters Bengkalis: Rimba Sekampung Vilage (station l.), Damon Village (station 2) and Kelapa Pati Village (station 3}. The research was conduccted in March-April 2012, the data analysis of total C. perfringens by West (1989) and Fardiaz (1992). Observations of total C. perfringens in sediments 5.2 x 104 to 3.9 x 106 cells/gram sample. Distribution of C. perfringens in sediments is still below the threshold that could be categorized coastal waters Bengkalis have not been contaminated. The results of measurements of the quality of coastal wsters Bengkalis still support for the growth of C. perfringens. Fluctuations in the average water temperature ranges between 29-30 oC, pH 7.1-7.5, salinity 28-30 o/oo water transparency between 50-51 cm, and the velocity 0.2-0.3 ppm. The results of the identification of bacterial isolotes C. perfringens on sediment cell is Gram-positive, rod shape, black in color, in-methyl, colonies, turned cloudy and gas bubbles are formed, C. perfringens in sediment can grow at 37 oC. Organic matter content of sediment in coastal waters Bengkalis average ranged from 3.13 to 3.14%. Thee coastal waters Bengkalis can be developed as a sustainable marine tourism area so as to preserve coastal ecosystems, increase traveler comfort and improve the welfare of 'local communities.Item ANALISIS BAKTERI Clostridium perfringens PADA AIR LAUT DI PERAIRAN PANTAI BENGKALIS PROVINSI RIAU(2014-05-24) Yoswaty, Dessy; Siahaan, Deasy MelinaPerairan pantai Bengkalis telah mendapatkan tekanan yang tinggi akibat pembangunan infrastruktur, pemukiman, pertanian, perikanan, dan industri. Pengelolaan lingkungan yang tidak sempurna dan proses pembuangan limbah yang kurang baik juga dapat menimbulkan terjadinya pencemaran di sekitar perairan pantai tersebut. Hal ini akan berimplikasi terhadap penurunan kualitas perairan laut seperti pencemaran, erosi, dan instrusi air laut. Bakteri C. perfringens berperan sebagai indikator pencemaran perairan pantai secara bakteriologis untuk pemantauan kualitas air laut. Toksin yang dihasilkan oleh bakteri C. perfringens dapat menyebabkan penyakit seperti diare, sakit perut dan mual. Tujuan penelitian yaitu menganalisis sebaran bakteri C. perfringens pada air laut di perairan Bengkalis. Manfaat penelitian sebagai informasi tentang sebaran bakteri C. perfringens sehingga dapat menjaga keamanan konsumsi hasil perikanan laut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei, menggunakan medium selektif TSC agar (Tryptose sulphite cycloserine). Isolasi dan identifikasi bakteri berdasarkan West (1989) dan Cowan & Stell’s (1992). Pengambilan sampel air laut dilaksanakan di perairan pantai Selat Baru Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis pada bulan Mei 2012 yang terdiri atas 3 stasiun, dimana dilakukan pengambilan sampel pada permukaan, pertengahan dan dasar perairan laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koloni bakteri C. perfringens rata-rata berkisar antara 7.3 x 104 – 3.9 x 106 cfu/ml. Jumlah koloni bakteri C. perfringens tertinggi pada stasiun 3 yaitu pada permukaan air laut 2.3 x 106 cfu/ml, pertengahan air laut 8.0 x 105 cfu/ml dan dasar perairan laut 3.9 x 106 cfu/ml. Sebaran bakteri C. perfringens pada air laut di perairan Bengkalis masih dibawah ambang batas bakteri indikator pencemaran (106/100 ml).Item ANALISIS BAKTERI PEMBENTUK HISTAMIN PADA IKAN TONGKOL (KATSUWONUS PELAMIS): STUDI KASUS DI PERAIRAN PANTAI KECAMATAN DUMAI TIMUR, KOTA DUMAI(2014-05-24) Yoswaty, DessyIkan tongkol bonito (Katsuwonus pelamis) banyak terdapat di Kecamatan Dumai Timur, hasil tangkapan yang utama bagi nelayan. Bakteri pembentuk histamin pada ikan tongkol dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran laut. Kandungan histamin pada ikan tongkol, jika dikonsumsi dapat menyebabkan alergi dan keracunan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis sebaran bakteri pembentuk histamin pada ikan tongkol. Hasil penelitian diharapkan memberikan gambaran keberadaan bakteri pembentuk histamin. Penelitian dilaksanakan dari Juli-Desember 2010, dengan menggunakan metode survei. Analisis bakteri pembentuk histamin dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Pangan Faperika UNRI. Uji total bakteri pembentuk histamin pada Formulasi medium Niven yang dimodifikasi, uji konfirmasi pada L. Histidine Decarboxylase broth, dan identifikasi isolat dengan uji biokimia. Rancangan penelitian yaitu RAL satu faktor dengan empat taraf. Perlakuan yang diberikan adalah lama penyimpanan 0 jam (A0), 2 jam (A2), 4 jam (A4) dan 6 jam (A6). Hasil analisis menunjukkan bahwa keseluruhan bakteri yang telah diisolasi dari ikan tongkol segar mempurryai kemampuan untuk memproduksi histamin (koloni bakteri berwarna merah jambu). Total bakteri pembentuk histamin: 1,5 x 103 - 2,2 x 106 sel g-1 sampel. Total bakteri pembentuk histamin tertinggi yaitu lama penyimpanan 6 jam, ikan tongkol masih layak untuk dikonsumsi dan resiko bahaya adalah rendah. Uji statistik lama waktu penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap total bakteri pembentuk histamin pada ikan tongkol (P>0,05). Hasil uji konfirmasi yaitu bakteri pembentuk histamin positif pada semua sampel.Item ANALISIS KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD) SEBAGAI PERLINDUNGAN SIPUT GONGGONG (STOMBUSTURTURELLA) DI KABUPATEN LINGGA, PROVINSIKEPULAUAN RIAU, INDONESIA(2014-04-04) Fauzi, Muhammad; Rusliadi; Efizon, DeniUsaha perlindungan kawasan habitat gonggong dan pengaturan eksploitasinya perlu dilakukan. Penelitian dilakukan pada KKLD Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia pada bulan Juni–September 2010. Adapun Faktor lingkungan yaitu fluktuasi pasang surut 1,2–1,5m, Kedalaman perairan 4,2–6,0m, Suhu26,0–28,2oC, Kecerahan air 4,3–5,0m, Kecepatan arus 0,4m/detik, Oksigen terlarut 5,1–7,0mg/l. Kondisi salinitas yaitu sebesar 35,0o/oo dan pH8,11–8,41 dan substrat pasir berlumpur.Jenis lamun yang ditemui Enhalus acoroides dengan kerapatan rata-rata7,23–16,22%. Kelimpahan siput gonggong 0,2–1,9individu/m2, berat13,7–47,6gr, Panjang (L)49–78mm, dan Ketebalan bibir luar (OL)1–6mm. Hubungan panjang dan berat Y=3,086 e0,033X. Hasi ltangkapan siput gonggong berkisar antara 10–30 kg/orang. Produksi hasil tangkapan tersebut mencapai kisaran 50–600kg perhari. Untuk rencana usulan kawasan konservasi gonggong setelah melalui analisis matrik kesesuaian dan plotting pada peta Desa Limbung dan Desa Linau didapatkan yaitu Desa Limbung seluas 9,599ha dan Desa Linau seluas 0,930haItem Analisis Kepadatan Dan Biomassa Ikan Di Bawah Cahaya Lampu Tl Dengan Intensitas Dan Lama Penyinaran Berbeda Pada Dua Musim Penangkapan Di Perairan Desa Naras I Padang Pariaman Sumatera Barat(2015-03-05) Rengi, Pareng; Bustari; Wiyono, Eko SriItem Analisis Konsentrasi Fosfat , Nitrat Dan Klorofil-A Sebagai Indikator Tingkat Kesuburan Perairan Pantai Meskom Kabupaten Bengkalis, Riau(2013-05-30) Irvina, Nurrachmi; Yulhida, YuyunPengukuran konsentrasi fosfat, nitrat dan klorofil-a telah dilakukan di perairan pesisir Meskom, Kecamatan Bengkalis Riau dalam rangka untuk menentukan tingkat produktivitas perairan tersebut. Parameter kualitas air seperti suhu, transparansi, kecepatan arus, pH, oksigen terlarut, karbon dioksida dan salinitas diukur insitu sedangkan analisis fosfat, nitrat dan konsentrasi klorofil-dibuat di Laboratorium Ekologi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai rata-rata parameter Kualitas air masih dalam kisaran tingkat aman dan diloleransi untuk hidup organisme perairan. Konsentrasi fosfat berkisar antara 0.0148-0,0150 mg / L. nitrat 0.0119-0.0209 mg , L dan klorofil-a 4,9534-6.2277 mg / L. Sebanyak 55 spesies fitoplankton milik Kelas Bacillariophyta, Cyanophyta, Chlorophyta. Xanthophyta, Charophyta dan Chrysophyta didentifikasi. Berdasarkan kelimpahan fitoplankton (<104 sel / L) dan konsentrasi fosfat (0,000 -0,020 mg/ L), perairan pesisir Meskom dikategorikan sebagai perairan oligotropic dengan tingkat produktivitas yang rendah. Namun, berdasarkan konsentrasi klorqfil-a (1 - 20 pg / L) perairan ini dikategorikan sebagai memiliki tingkat menengah produktivitas, sementara berdasarkan konsentrasi nitrat menunjukkan bahwa perairan ini berada dalam tingkat produktivitas yang tinggi (> 0,2 mg/ L). Konsentrasi fosfat dan nitrat menunjukkan huhungan yang positif dengan klorofil-konsentrasi (Y = 1,6770 + 359.9187Fosfat + 122.9518 Nitrat: r = 0,58) menunjukan bahwa pengaruh fosfat dan nitrat pada kosentrasi klorofil-a adalah 58%.Item ANALISIS PEMASARAN IKAN PATIN DARI KABUPATEN KAMPAR KE KOTA RANTAU PRAPAT SUMATRA(2014-03-04) Yulinda, EniThis research was conducted in Kampar Sub district and Rantau Prapat city, Nort Sumatera Province and aimed to know volumes of catfish have sold to Rantau Prapat city, marketing institution, marketing cost and profit, marketing margin and efficiency of marketing strategy that was applied in this area. The research methode was survey. Data were obtained by interviewing respondents based on questionaires provided. Populations were fish farmers, merchant, agent and retailer of Rantau Prapat city. Results shown that volumes of catfish have sold to Rantau Prapat city was 6.000 kg/month. Marketing institution consist of fish farmers, merchant, agent and retailer of Rantau Prapat city. Marketing cost of merchant from Kampar Sub district to Rantau Prapat city was Rp.63.694.000/month and profit accepted was Rp.2.306.000, marketing cost of agent was Rp.68.634.200 and profit Rp.6.365.800, marketing cost of retailer was Rp.20.738.100 and profit Rp.1.661.900. Marketing margin value was 33,57% and fish farmer share value was 66,43%. Based on data obtained, it can be concluded that the marketing of catfish (Pangasius sutchi) from Kampar Sub district to Rantau Prapat city was efficient, as the marketing margin value was less than the fish farmer share valueItem ANALYSIS THE MODEL OF MANAGEMENT OCEAN IN TELUK PAMBANG VILLAGE OF BENGKALIS DISTRICT, RIAU PROVINCE (SOSIOLOGY AND INSTITUTION ANALYSIS)(2014-03-04) Yulinda, Eni; ZulkarnainiKajian dilakukan Di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bengkalis Provinsi Riau. Tujuan dari kajian ini adalah diketahui adanya model pengelolaan sumber daya kelautandan menggambarkan karakteristik Desa Teluk Pambang dengan pendekatan sosiologis dan kelembagaan. Kajian ini menggunakan model survei dan pengambilan sampel dilakukan dengan snowball sampling. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif. Berdasarkan hasil kajian, pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan pada umumnya sumber daya dapat dilakukan dengan empat model strategi pengelolaan sumber daya laut di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bengkalis. Iaitu: strategi pembangunan dan pengembangan institusi, kajian strategi pengembangan, bimbingan dan pelatihan, strategi pembangunan infrastruktur dan pengelolaan lingkungan berdasarkan skala prioritas kebutuhan masyarakat, strategi pengembangan dan peningkatan aspek pemasaran produk-produk perikananItem APLIKASI ANALISIS KAPASITAS KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI RIAU(2014-01-23) Sari, T. Ersti YulikaProblem utama dalam pembangunan kelautan sejak Orde Baru hingga saat ini salah satu adalah bagaimana menciptakan suatu mekanisme kelembagaan yang menunjang pengelolaan sumberdaya kelautan. permasalahan mendasar dalam Pembangunan Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau hingga saat ini antara lain kemiskinan dan pendapatan yang masih rendah, kebodohan dan kualitas sumberdaya manusia perikanan dan kelautan yang masih belum memadai, pencurian ikan yang masih belum terkendali dengan baik, infrastruktur perikanan yang lemah serta pemanfaatan pulau-pulau kecil dan sumberdaya kelautan lainnya yang masih terbatas. Terjadinya konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan jaring batu ataupun nelayan trawl yang beroperasi di Perairan Provinsi Riau merupakan peristiwa yang sering terjadi di wilayah Pantai Timur Sumatera. Dalam melakukan pembangunan kelautan dan perikanan perlu dilakukan perubahan terhadap paradigma pembangunan dari resource based development menjadi adanya keseimbangan dengan social based development.Dengan adanya perubahan paradigma dan pendekatan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan diharapkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan dapat dilakukan secara optimal dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan dalam pengembangan perikanan tangkap di Provinsi Riau adalah dengan pengembangan terhadap lembaga dan sumberdaya manusia yang dapat mendukung upaya pengembangan, yaitu pengembangan kapasitas kelembagaan pengelola dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusiaItem Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Kesesuaian Kawasan Keramba Jaring Tancap Dan Rumput Laut Di Perairan Pulau Bunguran Kabupaten Natuna(2015-02-28) Syofyan, Irwandy; Jhonerie, Rommie; Siregar, Yusni IkhwanPenelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai Desember 2008 di daerah perairan Pulau Bunguran Kabupaten Natuna. Tujuan dari penelitian untuk menentukan kesesuaian kawasan perairan untuk keramba jaring tancap dan rumput laut. Metoda yang digunakan adalah metode survei dengan cara mengukur faktor lingkungan perairan. Proses penentuan kesesuaian kawasan tersebut dilakukan dengan menggunakan operasi spasial dengan memanfaatkan aplikasi SIG. Untuk menentukan kesesuaian kawasang digunakan metode weighted overlay. Dari penelitian diketahui bahwa dominansi kesesuaian kawasan untuk kegiatan KJT dan rumput laut berada pada kelas sesuai yaitu sebesar 49,4%, kemudian kelas sangat sesuai sebesar 31,1% dan tidak sesuai sebesar 19,5% di perairan Pulau Bunguran.Item Biodiversity of Fish in the Waters of Lake Village, China Reed, Hulu Siak District, District Kampar(2017-11-01) Sukendi, Sukendi; Putra, Ridwan Manda; EddiwanThis research was conducted in The Lake Pinang Dalam and Lake Pinang Luar, Desa Buluh China, District Siak Hulu, and Kampar Regency, Laboratory Hatchery and Pemuliahaan Fish (PPI), and the Laboratory of Fisheries Biology Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Riau, from August to October, 2016. the purpose of this research is 1) to analyze the description and identification of the types of fish found in The Lake Pinang Dalam and Lake Pinang Luar, 2) analyze the types of fish that includes important economic value of The Lake Pinang Dalam and Lake Pinang Luar and 3) to analyze the types fish species that have successfully used the technology of cultivating through the results of research conducted prior to the kinds of fish from the waters of The Lake Pinang Dalam and Lake Pinang Luar. Research shows that the types of fish found in The Lake Pinang Dalam and Lake Pinang Luar are 5 orders, 12 families, 27 genera and 43 species. Types of fish belonging to the economically important consists of 3 orders, 6 families, 9 genera and 10 species. While the types of fish that have been successfully using the technology of cultivating consists of three orders, 4 families, 7 genera and 8 species.Item Bioeconomic Analysis of Capture Fisheries in Bengkalis Regency(2014-12-18) Pareng, Rengi; Usman, M. Tang; Yusni, Ikhwan SBengkalis coastal and offshore seas are well known for high fishing productivity. Fisheries sector had a significant contribution to regional economy, thus the development of fisheries become important for local government policy to increase fishermen welfare. However, it was indicated that the Bengkalis fishing production showed a decreasing trend which suggested an overfishing status. The present research aimed to analyze the fisheries resources state in Bengkalis Regency, and performed a Shift Share (SS) Analysis as well as Location Quotient (LQ) Analysis, to determine the trend of fisheries sector to Bengkalis economy. Furthermore, Bioeconomic Analysis and Institutional Analysis were also carried out to describe the institutional aspect. Apparently, Parang-parang (Chirocentrus dorab) have been over exploited. Bioeconomic analysis revealed that exploitation rate of Parang-parang reached 263%. Natural growth level of Parang-parang was calculated of 1,142, capture capacity coefficient was 0,0000002721 and carrying capacity coefficient was 168.882,96. Bioeconomic analysis result of Kurau (Eleutheronema tetradactylum) was overfishing 33,42%. Natural growth level of Kurau was 0,614, capture capacity coefficient was 0,00000020 and carrying capacity coefficient was 28.820. Fisheries management policy of this economic resources had better used MEY regime. Based on LQ and SS analysis, it appeared that fisheries sector had high effects to regional economic so that fisheries development provide significantly contribution to public welfare opportunity. The degradation of marine ecosystem and high exploitation (overfishing) become a serious problem. The role of social culture (local wisdom) should be revitalized. Stakeholders involved in fisheries development policy were fiseheries office, Bengkalis Parliament, Forestry Departement and Bengkalis Environmental Agency.Item Carrying Capacity of Mantang Sub District Waters Bintan District, Riau Islands Province for Aquaculture Activities in Floating Net Cages(2017-11-14) Sukendi, Sukendi; Thamrin, Thamrin; Ulfa, MhariaObservations were conducted during four months from November 2013 to February 2014 to determine the carrying capacity of Mantang Sub district waters for aquaculture activities based on the parameters of physics, chemistry and plankton abundance as bio indicators and estimate the impact on economy and ecology in the development of aquaculture in coastal areas. The sources of data in this research were obtained from the determination of sampling locations for 6 stations, the analysis of waters existing was carried out by the measurement of physical, chemical and biological parameters as well as the carrying capacity for floating net cages with phosphorus method.The analysis results of waters environmental existing of Mantang sub district are still in good condition that is adapted to Government Regulation No. 51/2004 where the parameters of temperature, pH and DO still below the Quality Standard but for Phosphate parameter have shown an alarming condition. Stations that can not be developed for aquaculture activity are Mantang baru Island, Pasir Merah Island and Alang Island. While the calculation of the waters environmental carrying capacity of Mantang sub district is still able to accommodate 650 units of cageItem Contribution of Fishing Vessel Hullform on Ship Safety(2014-12-18) Ronald, Mangasi Hutauruk; Pareng, RengiThe research was conducted in June 2014 at Fishing Vessel Laboratory of Department of Fishing Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Riau. The objective of the research is to compare the ship stability of a hull as a part of ship safety standart which is designed with hardchine and no hardchine. Both vessels will be kept in the same displacement with error no more than 5% of its modification. The hullform was modelled in Hydromax which is known as a powerfull software in marine vessel. The results show that chine effects the stability of a vessel around 4-7% and will be discussed clearly in this article.Item Correlation of Above Ground Biomass Carbon Storage and Productivity of Mangrove Species(2017-10-01) Sukendi, Sukendi; Mariana, MarianaKuala Indragiri area is low-lying areas, namely regional stream sediment, peat swamp areas with soil (peat), brackish forest areas (mangrove) and consists of islands large and small with the average height of approximately 0-3 meters above sea level. The research design is the explorative research, by using nested quadrate method. Each station has three line transects consisting three plots of each transect. The total plots are 45 in each determined mangroves land. The methods followed the procedures developed by the Center for International Forestry Research (CIFOR) for mangrove forests. The finding showed the highest carbon storage at above ground biomass was mangrove species Xylocarpus granatum (46,58 ton/indv) and the highest productivity was mangrove species Kandelia candel (10,793 ton/indv). Correlation (r) between above ground biomass carbon storage and productivity of mangrove species was 0.07 with 37% coefficient of determination. It can be concluded that 37% of above ground biomass carbon storage affected by the productivity of mangrove species.Item Cuoteaoicb: Sources, Medicinal Properties aJld Their Application in Food and Nutraceutical Industry(wahyu sari yeni, 2017-07-22) Jaswir, Irwandi; Noviendri, Dedi; Putra, Masteria Y; Hendri, RidarCarotcaoids ate biosynthesi:zcd by t.cten&, alp:. funp, and planb, but 001 by lll!imals, wtieh mmt obtain them frotn lbeit food. These compounds are dmdcd iDrD two major clasecs bNod on 1beir stNcturaJ elements; carotenes, constitlltl:d by carbon -1 bydrop le.i. p-c:arotc:IJC, c:tlic effect oo bone compoocau. Currmtly, caroicooidt m"C used ~ as feed lldditivca, lllima1 feed Sl.lpplcmezits, mmmil food colonmcs, llUlr'lcl1t suppicmcDt aad, more rccmtty, as n~ for cosmc:cic and pbsnnacaiti~ purposes. These compounds = be produced commaciaily by cllemicll ~ fcmectadoo or iJollll!On from the small nmnber of abwmot nallnl SOW"CCS. Fwthermore. coam:ictcial production of carocmoids &om ~ ~ mainly with ~ mauufacture by dlcnuQI syntbcsis. Howcw:r. most of tbe c:ccnmacially used carotenoids (e.g. p... c:motmc, astutmdtia and camaxanliri.n) IR produco! by chrmical synthesis. Mltrinc carote:olrids ere c:oosidcnbly new. Our micllSive researdl on fucoxand!.in, a type of aovel ca.rotcooid, is cliscusscd in this paperItem Dampak Industri Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Lingkungan Global(2017-06-08) Badrun, Yeeri; Mubaraklndustri kelapa sawit merupakan industri strategis yang bergerak pada sektor pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Manfaat Sawit sangat banyak diantaranya adalah bahan dasar industri seperti industri makanan, Kesehatan, kosmetika, industri sabun. minyak pelumas mesin dan lndustri bahan bakar nabati (Biodiesel). Limbahnya bisa menjadi pupuk organik yg juga akan memberikan pendapatan