ANALISIS BAKTERI Clostridium perfringens PADA AIR LAUT DI PERAIRAN PANTAI BENGKALIS PROVINSI RIAU

Abstract

Perairan pantai Bengkalis telah mendapatkan tekanan yang tinggi akibat pembangunan infrastruktur, pemukiman, pertanian, perikanan, dan industri. Pengelolaan lingkungan yang tidak sempurna dan proses pembuangan limbah yang kurang baik juga dapat menimbulkan terjadinya pencemaran di sekitar perairan pantai tersebut. Hal ini akan berimplikasi terhadap penurunan kualitas perairan laut seperti pencemaran, erosi, dan instrusi air laut. Bakteri C. perfringens berperan sebagai indikator pencemaran perairan pantai secara bakteriologis untuk pemantauan kualitas air laut. Toksin yang dihasilkan oleh bakteri C. perfringens dapat menyebabkan penyakit seperti diare, sakit perut dan mual. Tujuan penelitian yaitu menganalisis sebaran bakteri C. perfringens pada air laut di perairan Bengkalis. Manfaat penelitian sebagai informasi tentang sebaran bakteri C. perfringens sehingga dapat menjaga keamanan konsumsi hasil perikanan laut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei, menggunakan medium selektif TSC agar (Tryptose sulphite cycloserine). Isolasi dan identifikasi bakteri berdasarkan West (1989) dan Cowan & Stell’s (1992). Pengambilan sampel air laut dilaksanakan di perairan pantai Selat Baru Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis pada bulan Mei 2012 yang terdiri atas 3 stasiun, dimana dilakukan pengambilan sampel pada permukaan, pertengahan dan dasar perairan laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koloni bakteri C. perfringens rata-rata berkisar antara 7.3 x 104 – 3.9 x 106 cfu/ml. Jumlah koloni bakteri C. perfringens tertinggi pada stasiun 3 yaitu pada permukaan air laut 2.3 x 106 cfu/ml, pertengahan air laut 8.0 x 105 cfu/ml dan dasar perairan laut 3.9 x 106 cfu/ml. Sebaran bakteri C. perfringens pada air laut di perairan Bengkalis masih dibawah ambang batas bakteri indikator pencemaran (106/100 ml).

Description

Keywords

air laut, indikator pencemaran, bakteri C. perfringens

Citation