ANALISIS KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD) SEBAGAI PERLINDUNGAN SIPUT GONGGONG (STOMBUSTURTURELLA) DI KABUPATEN LINGGA, PROVINSIKEPULAUAN RIAU, INDONESIA
No Thumbnail Available
Date
2014-04-04
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Usaha perlindungan kawasan habitat gonggong dan pengaturan eksploitasinya perlu dilakukan. Penelitian dilakukan pada KKLD Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia pada bulan Juni–September 2010. Adapun Faktor lingkungan yaitu fluktuasi pasang surut 1,2–1,5m, Kedalaman perairan 4,2–6,0m, Suhu26,0–28,2oC, Kecerahan air 4,3–5,0m, Kecepatan arus 0,4m/detik, Oksigen terlarut 5,1–7,0mg/l. Kondisi salinitas yaitu sebesar 35,0o/oo dan pH8,11–8,41 dan substrat pasir berlumpur.Jenis lamun yang ditemui Enhalus acoroides dengan kerapatan rata-rata7,23–16,22%. Kelimpahan siput gonggong 0,2–1,9individu/m2, berat13,7–47,6gr, Panjang
(L)49–78mm, dan Ketebalan bibir luar (OL)1–6mm. Hubungan panjang dan berat Y=3,086
e0,033X. Hasi ltangkapan siput gonggong berkisar antara 10–30 kg/orang. Produksi hasil tangkapan tersebut mencapai kisaran 50–600kg perhari. Untuk rencana usulan kawasan konservasi gonggong setelah melalui analisis matrik kesesuaian dan plotting pada peta Desa Limbung dan Desa Linau didapatkan yaitu Desa Limbung seluas 9,599ha dan Desa Linau seluas 0,930ha