SWL-Science and Education
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing SWL-Science and Education by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 185
Results Per Page
Sort Options
Item KELAPA SAWIT: PENGARUHNYA TERHADAP EKONOMI REGIONAL DAERAH RIAU(2013-04-23) Syahza, Almasdi; Selva Johan, RinaDi daerah Riau sedang berkembang bermacam proyek pertanian khususnya perkebunan baik perkebunan karet maupun perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh pihak swasta dan BUMN. Kegiatan perkebunan kelapa sawit akan berpengaruh pada perkembangan ekonomi daerah (regional) diluar sektor migas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembangunan perkebunan kelapa sawit terhadap ekonomi regional Daerah Riau. Penelitian ini sepenuhnya menggunakan data sekunder, antara lain: investasi perkebunan, PDRB, luas lahan perkebunan, produksi kelapa sawit, data ekspor CPO, data ekspor komoditi perkebunan lainnya. Untuk mengetahui kontribusi ekspor minyak kelapa sawit terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Riau dilakukan dengan analisis regresi. Pembangunan perkebunan kelapa sawit di dearah Riau berdampak terhadap ekonomi regional, antara lain: dapat mengurangi ketimpangan pendapatan antar golongan masyarakat pedesaan; dapat menekan tingkat ketimpangan antar daerah kabupaten/kota di Riau; meningkatkan ekspor nonmigas daerah, yaitu ekspor produk dari kelapa sawit (CPO). Eskpor CPO sangat mempengaruhi PDRB daerah Riau secara signifikan pada tingkat keyakinan 5% (thitung=2,776>t 5%=2,306).Item Revitalisasi Pembelajaran Bahasa Sastra dan Seni Di Sekolah Menengah(2013-05-14) SyafrialPerubahan kurikulum di Indonesia mengakibatkan pembelajaran sastra tidak lagi sebagai mata pelajaran. Kurikulum Tingkat Unit Pelajar (KTSP) tahun 2008 meletakkan pembelajaran sastra yang terintegrasi dalam empat kemahiran bahasa (mendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Pembelajaran sastra diubah fungsi sebagai objek untuk pembelajaran kemahiran berbahasa. Dengan demikian tujuan pembelajaran sastra di sekolah menengah tidak dapat tercapai secara maksimal. Tujuan tersebut diantaranya adalah agar pelajar; (1) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluaskan wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan (2) menghargai dan berbangga dengan sastra itu sendiri sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia. Untuk itu, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat dan disokong oleh peta materi dan peningkatan kompetensi pengajar serta kecemerlangan pelajar. Memilih strategi pembelajaran yang tepat merupakan salah satu langkah revitalisasi pembelajaran sastra di sekolah menengah. Adapun strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran inquiry-discovery dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry-discovery terbimbing. Dengan strategi pembelajaran inquiry-discovery pencapaian pemahaman, interpretasi, dan praktek sastra di kalangan siswa diharapkan dapat dicapai secara maksimal.Item Strategi Pengajaran Sastra Melalui Peningkatan Menulis Karya Sastra(2013-05-14) SyafrialPembelajaran sastra dikurikulum sekolah menengah terintegrasi dalam pembelajaran keterampilan berbahasa. Salah satu diantaranya adalah keterampilan menulis. Di perpengajaran tinggi khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau mata kuliah yang berkaitan dengan keterampilan menulis terdapat tiga mata kuliah, yaitu keterampilan menulis puisi, sanggar sastra, apresiasi sastra dan drama. Dalam kegiatan pembelajaran menulis karya sastra, mahasiswa masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya strategi dan kegiatan pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga menyebabkan minat dan semangat mahasiswa dalam pembelajaran menjadi kurang dan hasil yang dicapai tidak maksimal. Dengan strategi pembelajaran inkuiri-temuan (inquiry-discovery) diharapkan pencapaian pemahaman, interpretasi, dan praktek sastra dapat dicapai secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis karya sastra mahasiswa dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry-discovery. Alasan utama dalam pamakaian strategi ini adalah berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran sastra, yaitu pendekatan heuristik. Pendekatan heuristik merupakan pendekatan pembelajaran yang direncanakan dari berbagai aspek dan sistem instruksional dan mengarah pada awal siswa untuk mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip, dan konsep yang mereka butuhkan dengan prinsip dapat mendorong mahasiswa bersikap berani untuk berpikir kreatif dan belajar mandiri. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berbentuk eksprerimen. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2010 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau dalam menulis karya sastra dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri-temuan (inquiry-discovery), sebanyak 39 mahasiswa dengan rincian 15 laki-laki dan 24 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry-discovery kemampuan mahasiswa dalam menguasai teori, praktek, kritik dapat meningkat.Item Strategi Pembelajaran Sastra SMP(2013-05-14) SyafrialIndonesia setidak-tidaknya sudah tujuh kali mengalami perubahan kurikulum, yaitu kurikulum 1962, 1968, 1975, 1984, 1994, KBK, dan KTSP (Depdiknas, 2008:3).Bahkan, masih muncul wacana ingin menyempurnakan kurikulum berkarakter. Kurikulum berkarakter adalah pembentukan karakter perserta didik ke arah yang positif dari segala aspek materi pembelajaran. Pembentukan karakter sebenarnya sudahdifokuskan pada tiga mata pelajaran yang masing-masing berfungsi membentuk karakter peserta didik sesuai dengan aspek keilmuannya. Mata pelajaran yang dibebankan untuk membentuk karakter itu adalah pendidikan agama, untuk membentuk karakter religius, pendidikan moral pancasila untuk pembentukan karakter kebangsaan dan pendidikan sastra untuk pembentukan karakter budaya. Pendidikan sastra dari zaman kelisanan sudah berperan penting membentuk karakteranak bangsa. Seperti karakter kepatuhan terhadap orang tua yang selalu dibentuk oleh cerita-cerita legenda anak durhaka atau pembentukan kejujurandan kepribadian mulia melalui cerita-cerita dan tema ketamakan. Begitu juga peranan puisi atau tunjuk ajar yang terdapat dalam budaya Indonesia. Kondisi pembelajaran sastra pada kurikulum SMP semakin memprihatinkan. Sastra tidak lagi mata pelajaran yang berdiri sendiri tapi perannya sebagai pelengkap pelajaran keterampilan berbahasa. Padahal, pembelajaran sastra tidak sama dengan pembelajaran bahasa. Pembelajaran sastra berbicara tentang kehidupan manusia secara menyeluruh sedangkan pembelajaran bahasa cenderung penekanannya kepada keterampilan. Kondisi pembelajaran sastra semakin hilang dalam kurikulum pembelajaran di sekolah.Hal ini berarti mata pelajaran yang membentuk karakter budaya sudah tidak ada lagi.Item UNITED DEVELOPMENT PARTY (PPP): FROM ISLAMIC PARTY TO OPEN PARTY(2013-05-31) Joko Waluyo, Tri; JamaluddinUntil the 2009 great election, the government of Indonesia has executed ten great elections, namely 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004 and 2009. The great elections of 1971 was followed by ten OPPs, the great election of 1977 only followed by three OPPs with the Party Of United Development (PPP) as a fusion of four party Islam, as well as the 1982 election. The election of 1987 was followed by three OPP, but in the meantime PPP took off its earlier base which is an Islam base, as well as on the great elections of 1992, 1997 and 1999. While the great elections 2004 and 2009 was followed by more than twenty OPPs although only produced less than ten OPPs to obtain seats in parliament. The origin PPP was using the symbol of Ka'bah, Islamic ideology, since the election of 1987 the party changed its symbol into a five pointed star of yellow gold in 4 equal sides of a square shield and took off the Islamic ideology. The party is originally derived from a fraction of the unity of development consisting of four Islam party, namely: NU, Parmusi, PSII, and PERTI which was formed on January 5, 1973. This paper describes; the formation of the PPP from the beginning until the transformation of new party without ideology of Islam and became an open party, the basic characteristics of the PPP which was colored by the characteristics of each Islamic political party which joined the PPP and the dynamics until PPP took of its Islam ideology and became an open party.Item DINAMIKA PARTI POLITIK PADA MASYARAKAT PEDESAAN DI KELURAHAN AIR TIRIS, KECAMATAN KAMPAR, KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU(2013-05-31) Joko Waluyo, Tri; JamaluddinPenyelidikan tentang kehidupan parti politik di desa/kelurahan Air Tiris pada pilihan raya 1997, 1999, 2004 dan 2009 bertujuan mendeskripsikan wilayah pilihan raya kelurahan Air Tiris, mendeskripsikan Parti Persatuan Pembangunan dan menjelaskan faktor-faktor pengaruh perolehan suara Parti Persatuan Pembangunan di kelurahan Air Tiris pada pilihan raya 1997, 1999, 2004, dan 2009. Teori yang mengulas pengaruh kepercayaan keagamaan, identifikasi parti, dan kepemimpinan digunakan untuk menganalisis perolehan suara PPP di kelurahan Air Tiris pada pilihan raya 1997, 1999, 2004 dan 2009, yang cenderung mengalami penurunan. Hasil penyelidikan menunjukkan bahawa ditemukan dua factor utama yang mempengaruhi perolehan suara PPP pada pilihan raya 1997,1999, 2004 dan 2009 di desa/kelurahan Air Tiris, iaitu : pertama, melonggarnya kaitan antara identitas agama dengan perilaku memilih dalam pilihan raya, dan kedua, dominasi elit politik.Item INDONESIA – JAPAN RELATIONSHIP: 1958 – 1966(2013-05-31) Joko Waluyo, Tri; JamaluddinThe formal relations of RI-Japan has been openned on 15th April 1958, a while after the agreement value of the peacement contract and reparations war was changed in Tokyo. The relations of RI-Japan in framework of Indonesian’s expedient to take away the west Irian with violance, and Indonesia got donation from Uni Soviet. Netherland and Indonesian had ended the problem of West Irian to hand ever it to the government of Indonesian on 1 st May 1963. Then, International Crisis recently appeared to contradict the formation of Malay Federation, Presiden Sukarno fluented the campaign ” Ganyang Malaysia”. Before the problem of Malay was finished, followed the coup d’etat which was fluent by Indonesian Communist Party (PKI) on 30th September 1965. This coup d’etat ended with failure. The dualism happened in leadership of President Sukarno and Major General Suharto, as defacto ended after the coming out command letter to take the needed action for saving the revolution, by president Sukarno to Major General Suharto on 11th March 1966. Although at the time, the failure of coup d’etat happened and when the dualism of leadership, Japan declarated to sponsor President Sukarno, but didn’t organize any reactions to the failure of President Sukarno which was getting more real except looking after the good relations. Japan, since got freedom on 28 th April 1952, practise did not have turbulance experience in meaning country. Since Prime Minister, Yoshida Shigeru until Prime Minister Sato Eisaku, Japan’s foreign policy followed the United States’ pattern. Japan’s foreign policy to Southeast Asia, was pressed on effort to get the basic commodity and market for the industry. The relations of RI-Japan, for Japan, in framework of the economy, not the ideology. Based on the theory of ‘ Nefos-Oldefos’, Japan was more closed with Oldefos, but Indonesian was in Nefos, but the relations of Indonesian-Japan was good and friendly. The good relation of Indonesian-Japan was signed by the enough frequency visit of two states official, the Japan’s implementation of reparations war payment to Indonesia, and Japan’s effort in solving the conflict between Indonesian- Malaysia.Item PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD YANG DIAWAL DENGAN PEMBERIAN SOAL CERITA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIg SMPN 13 PEKANBARU(2013-07-11) Heleni, SusdaTujuan pembelajaran matematika pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SMP, yaitu memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Di dalam pelajaran matematika tujuan ini dapat dicapai melalui bentuk soal cerita. Kenyataan di kelas VIIG SMPN 13 Pekanbaru banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal secara individu yaitu memilih model pembelajaran yang menempatkan siswa secara berkelompok. Salah satu bentuk pembelajaran kelompok yang dapat meujudkan hal ini adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diawali dengan soal cerita dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIG SMPN 13 Pekanbaru?”. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIG SMPN 13 Pekanbaru melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diawali dengan pemberian soal cerita. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIG SMPN 13 pekanbaru yang berjumlah 40 orang. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diawali dengan pemberian soal cerita dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIG SMPN 13 pekanbaru.Item Penerapan Strategi Sqrqcq dalam Tatanan Kooperatif Struktural TSOS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XII-IPS 1 SMAN 2 Benai(2013-07-11) Heleni, SusdaSalah satu tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam KTSP yaitu kemampuan memahami masalah, merancang model matematika dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Kemampuan tersebut dapat dicapai dalam pembelajaran matematika melalui soal cerita. Kenyataan yang ditemui banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita yang disebabkan siswa tidak bisa memecahkan secara sistematis dan tidak dapat menarik informasi penting dari soal cerita yang diberikan (Leu,Dj dan Kinzer,C.K, 1991). Salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita secara individu yaitu dengan menerapkan strategi SQRQCQ dalam tatanan kooperatif struktural TSOS. Rumusa masalah dalam penelitian ini adalah: "Apakah penerapan strategi pembelajaran SQRQCQ dalam tatanan kooperatif struktural TSOS dapat meningkatkan hasil belajar matematika di kelas XII 1PS-1 SMAN 2 Benai?. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif Subyek penelitian adalah siswa kelas XII IPS-1 beriumlah 32 orang. Kecimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah penerapan strategi SQRQCQ dalam tatanan kooperatif struktural TSOS dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XII 1PS-1 SMAN 2 Benai.Item PENERAPAN STRATEGI QUESTIONS STUDENT HAVE (QSH) DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SINGINGI(2013-07-11) Heleni, Susda; Ginting, Jafet; Anggraini, RiaPersoalan rendahnya hasil belajar matematika merupakan persoalan yang sering dihadapi guru. Hal ini tidak terlepas dari cara guru menyampaikan materi pelajaran. Penyampaian materi pelajaran bersifat teacher Center, menyebabkan siswa lebih bersifat pasif dalam proses pembelajaran. Ini terlihat pada saat guru meminta gagasan dan pendapat siswa, hanya sedikit siswa yang mau memberikan pendapat dan bertanya tentang hal yang tidak dimegerti. Keadaan inilah yang terjadi pada siswa kelas XI IPS 2 SMAN 1 Singingi semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Untuk meningkatkan basil belajar matematika siswa kelas XI IPS2 SMAN 1 Singingi diterapkan strategi Question Student Have (QSH) dalam pembelajaran langsung. Menurut Zaini (2004) Strategi ini sangat baik digunakan pada siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan. Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah " Apakah penerapan Strategi QSH dalam model pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS 2 SMAN 1 Singingi pada materi pokok peluang?. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS 2 SMAN I Singingi semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Kolaboratif. Peneliti berkolaborasi dengan guru matematika kelas XI IPS 2 SMAN 1 Singingi yang bertugas sebagai pengamat. Subjek penelitian ini adalah siwa kelas XI IPS2 SMAN 1 Singingi yang berjumlah 24 orang (15 pria dan 9 perempuan). penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan untuk pelaksanaan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk pelaksanaan ulangan harian. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Strategi QSH dalam model pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS 2 SMAN 1 Singingi tahun pelajaran 2009/2010 pada materi pokok peluang.Item APPLICATION MODEL LEARNING CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) MATH LEARNING TO IMPROVE RESULTS CLASS VIII SMPN 3 PEKANBARU(2013-07-11) Heleni, SusdaPemecahan masalah matematika merupakan salah satu dari lima dasar proses dalam NCTM, selain komunikasi, penalaran dan pembuktian, koneksi dan representasi. Di samping itu pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika dalam KTSP. Pengembangan pemecahan masalah matematika ini dapat membekali siswa berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Sayangnya, proses pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan di SMP kemampuan pemecahan masalah ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan siswa dalam pemecahan masalah adalah menerapkan model pembelajaran CPS. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran CPS pada materi bilangan pecahan di kelas VII I SMPN 3 Pekanbaru tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII I c,SMPN 3 Pekanbaru dengan jumlah siswa 34 orang (17 laki-laki dan 17 siswa perempuan). Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar pengamatan dan tes hasil belajar matematika. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan basil belajar matematika siswa pada materi bilangan pecahan di kelas VII I SMPN 3 Pekanbaru tahun pelajaran 2010/2011.Item THE APLICATION OF RECIPROCAL TEACHING IN TYPE STAD COORPERATIVE LEARNING MODEL TO IMPROVE THE STUDENT'S STUDY ON CALCULUS SUBJECT(2013-07-11) Heleni, SusdaLearning about mathematics closely related activity, a learning process and think. This in linewith the four pillar launched by UNESCO, namely:1) learning thin, 2)learning to do, 3)learning to be, dan 4) learning to live together. Calculus i achieved by the students are not maximal, because of the learning process still conventional. Students difficult in building their own knowledge to find the concept. Activation of students in the learning process just about skill in solving problems. One alternative that can be taken to improve student achievement is trough creativity in choosing a leraning model and the development of innovative learning tools. This study aims to;1) improve students learning outcomes at the subject calculus I, 2) describe coorperative learning model. This study is a collaborative action research consisting of 2 cycles. Each cycle consists of 3 times for face-to-face lectures and 1 time for implementationof the subjects consit of 40 people (9men and 34 women). Analysis of the data used in this research is descriptive statistical analys. Based on the result or research and discussion, it can be concluded that the application of reciprocal teaching in the model type STAD cooperative learning can improve student learning outcomes at mathematics educational study program FKIP University of Riau in odd semesteron 2012/2013 years of study on calculus I subject.Item PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN INDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENCAPAIAN MATEMATIKA PELAJAR TAPUNG HILIR KAMPAR RIAU(2013-07-11) Yuanita, Putri; Sukardi, Ahmad; Heleni, SusdaKajian ini dijalankan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan induktif untuk meningkatkan pencapaian matematika pelajar Sekolah Rendah Tapung Hilir Kampar Riau. Kajian ini merupakan kajian tindakan kelas yang dilaksanakan terhadap pelajar‐pelajar sekolah rendah darjah Va SD Negeri 005 Tapung Hilir Kampar Pekanbaru Riau yang terdiri dari 30 orang pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan pencapaian matematika pelajar sekolah rendah darjah Va SD Negeri 005 Tapung Hilir melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan pendekatan induktif. Hipotesis tindakan kajian ini adalah jika model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan induktif diterapkan pada materi melakukan operasi hitung nombor pada pelajar sekolah rendah darjah Va SDN 005 Tapung Hilir, maka diharapkan proses pembelajaran membaik dan pencapaian belajar matematika pelajar meningkat. Kajian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan memperhatikan setiap aktiviti proses pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa terdapat peningkatan pencapaian matematika pelajar yang menunjukkan bahawa bilangan pelajar yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebelum dilakukan tindakan 16 orang, pada siklus I terdapat 24 orang dan siklus II 25 orang yang telah mencapai KKM. Hasil penelitian menunjukkan bahawa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan induktif dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan pencapaian matematika pelajar sekolah rendah darjah Va SD Negeri 005 Tapung Hilir Kampar Riau.Item PENGGUNAAN EUFEMISME DALAM TAJUK RENCANA KORAN KOMPAS(2014-01-20) Farida, Nur; Auzar; Faizah, HasnahThis Research study about euphemism that use in editorial of Kompas newspaper. There are 3 aspects that is axamined (1) form of euphemism, (2) the function of euphemism, and (3) the meaning of euphemism. The purpose of this study is to describe (1) form of euphemism, (2) the function of euphemism, and (3) the meaning of euphemism in editorial of Kompas newspaper. This study use descriptive method. This research use the qualitative data. The data consist of word and the form of word that using eufemism, while data source is obtained from rubric opinion of January edition until June 2012 amounting to 47 editorial of Kompas newspaper. Result of this research shall be as follows. Form of the euphemism (1) figurative expressions, (2) flippancy, (3) circumlocution, (4) acronym, (5 )one for one substation, and (6) hyperbole; euphemism function (1) greeting and naming, (2) expressing the way of euphemism used, and (3) expressing situation; and meaning used in analysing is denotation and konotasiItem UNGKAPAN KASAR MASYARAKAT SEDANAU KECAMATAN BUNGURAN BARAT KABUPATEN NATUNA(2014-01-20) Agianti, Gina; Auzar; Jalil, AbdulThis research investigates the use of curse utterance at SedanauVillage in West Bunguran of Natuna Regency. The data collection technique is implemented by interviewing, recording, and note taking of the utterances done by informants. The data is analyzed to reveal the use of curse utterance in terms of form, reference, and use. The finding of this research shows that the classification of curse words used by Sedanau society in term of form is divided into word, phrase, and clause. Based on the reference, it is distinguished into situation, animal, evil, thing, part of the body, and profession. At last, the use of curse utterance by Sedanau people of West Bunguran is classified situation, the situation is divided into serious and relax.Item PENGEMBANGAN MEDIA RANGKAIAN DASAR APLIKASI TRANSISTOR BIPOLAR(2014-01-21) Azizahwati; Rahmad, MuhammadTransistor bipolar merupakan peranti yang urgen dalam perkembangan dibidang teknologi elektronika, namun secara umum orang hanya dapat menggunakannya tanpa mengetahui sistem kerja transistor tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah media rangkaian dasar aplikasi transistor bipolar yang dapat menunjukkan fungsinya sebagai penguat arus, penguat tegangan dan sebagai pensaklaran. Metoda yang digunakan adalah metoda R & D dengan mendesain sebuah rangkaian media transistor bipolar, mempersiapkan peranti dan alat, melakukan perakitan dan pengujian. Hasil pengujian dengan berbagai tipe transistor diperoleh untuk transistor sebagai saklar keluaran mulai aktif (ON) pada tegangan Vb: 0.59 – 0.60 Volt, penguatan arus: 120 – 320, penguatan tegangan AC: 1.82 – 29.74, penguatan tegangan DC 1.71 – 19.38. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa media rangkaian transistor bipolar yang dibuat dapat menunjukkan fungsi transistor sebagai saklar, penguat arus dan penguat teganganItem PEMBUATAN MEDIA RANGKAIAN DASAR MOSFET SEBAGAI PENGENDALI MOTOR(2014-01-21) Sahal, Muhammad; AzizahwatiMOSFET merupakan peranti aktif yang dikembangkan dari bahan semikonduktor dengan keunggulan sistem pensaklaran dan penguatan yang lebih baik daripada transistor bipolar, sehingga banyak digunakan dalam komputer dan telekomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rangkaian dasar MOSFET sederhana sebagai pengendali motor. Metode yang digunakan yaitu R & D dengan desain membuat rangkaian, mempersiapkan bahan dan alat, merakit, serta melakukan pengujian. Hasil pengujian diperoleh bahwa MOSFET tipe BUZ11, mampu mengendalikan motor DC mulai pada tegangan VGS =0.5 V. Semakin naik nilai tegangan VGS, semakin cepat pengendalian putaran motor. Berdasarkan hasil pengujian, maka media rangkaian dasar MOSFET ini dapat dijadikan media pembelajaran elektronika dasar pada konsep MOSFET.Item THE RESULT OF LEARNING OF BEGINING READING WITH COMPUTER ADDED GRADE I PUPILS OF ELEMENTARY SCHOOL THAT KINDERGARTEN GRADUATE AND NOT THE END OF KINDERGARTEN(2014-01-21) AuzarThis reseach aims to describe differences in learning outcomes pupils read begining grade i of No.006 elementary school in pekanbaru that completed kindergarten and are not completed kindergarten. learning is done with the media of learning to read the beginning that specifically designed for teaching beginning reading. the methodology of this research is a quasi experimental desegregated (experimentalquasy with confound). the experiment that combines two groups of pupil that do not affect each other. the disciples who where subject to these experiments as many as 42 people consisting of 28 pupils graduated from the kindergarten and 14 were not complete kindergarten. the results indicate learning outcomes differ significanty from the mean diferentce 48.78 and 40.57 for graduate pupils and kindergarten pupils are not grtaduating kindergarten. however, incresed learning ability indicates that pupils are not graduating kindergarten is growing very well compared to pupils who graduated from kindergarten, that is 77.47% versus 36.08%Item IMPROVMENT THE OUTCOMES OF THE STUDENTS IN PHYSIC EDUCATION PROGRAM OF FACULTY EDUCATION OF RIAU UNIVERSITY BY IMPLEMENTATION STAD TYPE OF COOPERATIF LEARNING MODEL ON QUANTUM PHYSIC COURSE(2014-01-21) Azizahwati; Rahmad, Muhammad; Muhammad Yasin, RuhizanThe research is intended to know the improvment the outcomes of the students in physic education program of Riau University by implementation of STAD type of cooperatif learning model. The subject of research is the students in the fifth semester of 2012/2013 academic year. Parameter of this research is the outcomes. Data of study result were collected by test, and data of activity were collected by observation paper. Data were processed by descriptif analysis. The result of research showed the improvment the outcomes by implementation of STAD type of cooperatif learning model. From the first cycle, average of absorption index 51,29 % which is categorized well as average changed to be 73,49 % which is good category in the second cycle. The improvement learning was supported by lecture condition that was indicated the increase of lecturer activity about 10,35 % and student activity about 12, 34 %Item Korelasi Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Terbalik di kelas VIII.1 SMP N1 Peranap(2014-01-23) FakhruddinPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Motivasi dan hasil belajar kognitif siswa melalui pendekatan pembelajaran terbalik di SMP N1 Peranap Tahun Pelajaran 2010/2011 pada materi pokok alat optik. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.1 yang berjumlah 34 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 22 orang siswa perempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran dan tes hasil belajar kognitif siswa, Angket Motivasi sebelum dan sesudah pembelajaran. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian pada aspek kognitif menunjukkan bahwa hasil belajar yang dilihat dari daya serap siswa berada pada kategori baik,. Hal yang sama juga terjadi pada peningkatan motivasi dari sebelum proses pembelajaran ke setelah proses pembelajaran. Dengan demikian penerapan pendekatan pembelajaran terbalik pada materi pokok alat optik efektif digunakan di kelas VIII.1 SMP N1 Peranap ditinjau dari hasil belajar kognitif