Strategi Pembelajaran Sastra SMP

No Thumbnail Available

Date

2013-05-14

Authors

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Indonesia setidak-tidaknya sudah tujuh kali mengalami perubahan kurikulum, yaitu kurikulum 1962, 1968, 1975, 1984, 1994, KBK, dan KTSP (Depdiknas, 2008:3).Bahkan, masih muncul wacana ingin menyempurnakan kurikulum berkarakter. Kurikulum berkarakter adalah pembentukan karakter perserta didik ke arah yang positif dari segala aspek materi pembelajaran. Pembentukan karakter sebenarnya sudahdifokuskan pada tiga mata pelajaran yang masing-masing berfungsi membentuk karakter peserta didik sesuai dengan aspek keilmuannya. Mata pelajaran yang dibebankan untuk membentuk karakter itu adalah pendidikan agama, untuk membentuk karakter religius, pendidikan moral pancasila untuk pembentukan karakter kebangsaan dan pendidikan sastra untuk pembentukan karakter budaya. Pendidikan sastra dari zaman kelisanan sudah berperan penting membentuk karakteranak bangsa. Seperti karakter kepatuhan terhadap orang tua yang selalu dibentuk oleh cerita-cerita legenda anak durhaka atau pembentukan kejujurandan kepribadian mulia melalui cerita-cerita dan tema ketamakan. Begitu juga peranan puisi atau tunjuk ajar yang terdapat dalam budaya Indonesia. Kondisi pembelajaran sastra pada kurikulum SMP semakin memprihatinkan. Sastra tidak lagi mata pelajaran yang berdiri sendiri tapi perannya sebagai pelengkap pelajaran keterampilan berbahasa. Padahal, pembelajaran sastra tidak sama dengan pembelajaran bahasa. Pembelajaran sastra berbicara tentang kehidupan manusia secara menyeluruh sedangkan pembelajaran bahasa cenderung penekanannya kepada keterampilan. Kondisi pembelajaran sastra semakin hilang dalam kurikulum pembelajaran di sekolah.Hal ini berarti mata pelajaran yang membentuk karakter budaya sudah tidak ada lagi.

Description

Keywords

strategi pembelajaran, sastra

Citation