Browsing by Author "Yulinda, Eni"
Now showing 1 - 15 of 15
Results Per Page
Sort Options
Item Analis Materi Informasi Perikanan Dan Kelautan Pada Program Siaran Pedesaan Di RRI Pekanbaru(wahyu sari yeni, 2017-07-22) Hendri, Ridar; Kusai; Yulinda, EniMeskipun perkembanagn teknologi informasi dewasa ini sangat pesat, namun pemerintah provinsi riau tetap menggunakan program siaran pedesaan radio republic Indonesia (RRI) sebagai salah satu media andalan untuk penyuluhan pembangunan kemasyaraka. Program ini dianggap efektif dalam menyampaikan informasi pembangunnan secra mudah dan murah kepada masyarakat yang disebar di 12 kabupaten di riauItem Analisis Kelembagaan Pemasaran dan Margin Tataniaga Perikanan di Kabupaten Kampar Propinsi Riau(2013-04-17) Ramli, Muhammad; Yulinda, Eni; Bathara, Lamun; Arief, HazmiThis study aims to analyze the marketing agencies and marketing margins kelemak fish are kept in cages. The method used in this study is a survey method. Determination of the respondents in this study conducted a census. From the results it is known that marketing agencies are involved in fish marketing kelemak are local traders and outside the region, local retailers and retailers outside the area. The pattern of coordination between marketing agencies with fish farmers established business cooperation. Made by cash payment system for traders fi-om outside the region and in installments for local collectors. The results of the analysis at each institution obtamed kelemak fish marketing fish that margin trading system kelemak highest obtained traders outside the goal area Jambi Rp.22.000/kg and the smallest traders and retailers Kampar regency Rp. 4000/kg. Marketing margin percentage of fish marketing channels Naumbai kelemak from village to each destination marketing is 23.52% for the purpose of Kampar, 29.72% Pekanbaru purposes, 42.22% and 52.72% Tembilahan purpose Jambi purpose. Benefits received by each institution is Rp 3.060/kg marketing to collectors Kampar, Rp 4.660/kg collecting purposes Pekanbaru, Rp 9.500/kg for collector purposes Tembilahan, Rp18.000 collecting purposes Jambi, Rp 3.567/kg retailers Kampar, Rp 4,500 / kg Pekanbaru retailers, retailers 6.575/kg Rp 6.443/kg retailers Tembilahan and JambiItem Analisis Pemasaran Ikan Patin (Pangasius sutchi) Dari Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar ke Kota Rantau Prapat Propinsi Sumatera Utara(2013-01-08) Yulinda, EniPenelitian ini dilaksanakan pada pada bulan April 2008, bertempat di Kecamatan Kampar yaitu Desa Padang Mutung sebagai daerah produsen dan Kota Rantauprapat sebagai daerah konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume penjualan ikan Patin dari Kecamatan Kampar yang dikirim ke Kota Rantauprapat, mengetahui lembaga pemasaran yang terlibat, biaya pemasaran dan tingkat keuntungan yang diterima masing-masing lembaga pemasaran, serta mengetahui marketing margin dan efisiensi pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari petani ikan Patin di Kecamatan Kampar, pedagang pengumpul Kecamatan Kampar yang melakukan pemasaran ikan Patin ke Kota Rantauprapat, pedagang pengumpul Rantauprapat, dan pedagang pengecer Rantauprapat. Untuk responden petani, teknik penentuan sampei dengan pendekatan Snowball sampling, sehingga diperoleh responden petani ikan Patin sebanyak 10 orang yang selalu menjual hasil panennya ke pedagang pengumpul (Bapak Zamri Moli). Sedangkan teknik penentuan sampei untuk responden pedagang pengumpul Kecamatan Kampar, pedagang pengumpul Rantauprapat dan pedagang pengecer Rantauprapat dilakukan secara semus.ViaiSi yang dikumpulkan diolah secara analisis deskriptl, Ikan Patin hasil produksi petani ditampung oleh pedagang pengumpul Kampar (Zamri Moli), selanjutnya dijual ke pedagang pengumpul Rantau Prapat. Volume penjualan ikan Patin yang dikirim ke Kota Rantauprapat sebanyak 6 ton/bulan ( ± 1 ,5 ton per trip) atau 9,68% dari total keseluruhan ikan Patin yang dikumpulkan pedagang pengumpul (Zamri Moli) per bulannya. Lembaga pemasaran yang perperan yaitu petani ikan Patin, pedagang pengumpul Kecamatan Kampar, pedagang pengumpul Rantau Prapat dan pedagang pengecer Rantauprapat. Keuntungan bersih yang diperoleh masing-masing lembaga pemasaran per bulannya untuk pedagang pengumpul Kecmatan Kampar adalah sebesar Rp. 2.306.000,-, pedagang pengumpul Rantau Prapat Rp.6.365.800,-,dan pedagang pengecer Rantau Prapat sebesar Rp. 1.661.900,-. Bila dilihat biaya per kg ikan yang dikeluarkan masing-masing lembaga, diperoleh biaya pengangkutan pedagang pengumpul Kampar untuk 1 kg ikan Patin Rp.980 dengan keuntungan bersih Rp.720, biaya pedagang pengumpul Rantauprapat untuk 1 kg ikan Rp.371 dengan keuntungan bersih per kg Rp.1.129, serta biaya 1 kg ikan yang dikeluarkan pedagang pengecer Rantauprapat Rp.433 dengan keuntungan bersih per kg Rp. 1.067,-. Nilai marketing margin pada tingkat pedagang pengumpul Kecamatan Kampra 15,45% dengan fisherman share 84,55%, nilai marketing margin di tingkat pedagang pengumpul Rantauprapat 25,6% dengan fisherman share 74,4%, dan nilai marketing margin di tingkat pedagang pengecer Rantauprapat 33,57% dengan fisherman share 66,43%. Bila dilihat nilai marketing margin dan fisherman share maka pemasaran ikan Patin dari Kecamatan Kampar pada masing-masing pedagang perantara sudah efisien. Begitu juga pemasaran ikan Patin dari Kecamatan Kampar ke konsumen akhir Rantauprapat sudah efisien karena nilai fisherman share lebih besar dari nilai marketing margin.Item ANALISIS PEMASARAN IKAN PATIN DARI KABUPATEN KAMPAR KE KOTA RANTAU PRAPAT SUMATRA(2014-03-04) Yulinda, EniThis research was conducted in Kampar Sub district and Rantau Prapat city, Nort Sumatera Province and aimed to know volumes of catfish have sold to Rantau Prapat city, marketing institution, marketing cost and profit, marketing margin and efficiency of marketing strategy that was applied in this area. The research methode was survey. Data were obtained by interviewing respondents based on questionaires provided. Populations were fish farmers, merchant, agent and retailer of Rantau Prapat city. Results shown that volumes of catfish have sold to Rantau Prapat city was 6.000 kg/month. Marketing institution consist of fish farmers, merchant, agent and retailer of Rantau Prapat city. Marketing cost of merchant from Kampar Sub district to Rantau Prapat city was Rp.63.694.000/month and profit accepted was Rp.2.306.000, marketing cost of agent was Rp.68.634.200 and profit Rp.6.365.800, marketing cost of retailer was Rp.20.738.100 and profit Rp.1.661.900. Marketing margin value was 33,57% and fish farmer share value was 66,43%. Based on data obtained, it can be concluded that the marketing of catfish (Pangasius sutchi) from Kampar Sub district to Rantau Prapat city was efficient, as the marketing margin value was less than the fish farmer share valueItem Analysis and Strategy Business Development Mariculture (Keramba Cage) in the Sialang Pasung Village West Rangsang District Kepulauan Meranti Regency(2016-03-31) Yulinda, Eni; Arief, HazmiThe main objective of this research to analize the development of maintenance strategy for the marineculture efforts at Sialang Pasung Village, Kepulauan Meranti Regency. This research in particular has purpose to: Know contribution of fishery culture in Sialang Pasung Village, West Rangsang Subdistrict, Kepulauan Meranti Regency. Analize marine culture efforts and the management of fishery efforts in Kepulauan Meranti Regency. Analize congruent development of the potential, opportunity and the constraint of fishery culture in Kepulauan Meranti Regency. The analysis was descriptive to the condition of marine culture in Sialang Pasung Village that dominate by aquaculture association’s (KONSIP) White Scout Fish (Lates calcarifer). White Scout Fish (Lates calcarifer) takes about 6-7 months to produce. In each production, 1 fish have weight about 1 kg – 0,7 kg. The average of White Scout Fish Production in Sialang Pasung Village is about 8.687,2 kg/harvest.Based of macro economy analysis, fishery are basic sector that give important influence for Kepulauan Meranti Regency economics matter. It was shown by value of LQ>1 from the last 3 years and Kelupauan Meranti Regency fishery that support this sector developed to become main district economic sector. In compliance with analysis of the fishery development priority and analysis fishery as the most potential developed sector. Therefore, need some policy combination to develop product/superior sector in the regency to reach prosperous economic. Internal factor in marine aquaculture efforts development in Kepulauan Meranti Regency is productive human resources, fishery culture product raising, handmade materials, Government policy. External factor is market and economy.Item ANALYSIS THE MODEL OF MANAGEMENT OCEAN IN TELUK PAMBANG VILLAGE OF BENGKALIS DISTRICT, RIAU PROVINCE (SOSIOLOGY AND INSTITUTION ANALYSIS)(2014-03-04) Yulinda, Eni; ZulkarnainiKajian dilakukan Di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bengkalis Provinsi Riau. Tujuan dari kajian ini adalah diketahui adanya model pengelolaan sumber daya kelautandan menggambarkan karakteristik Desa Teluk Pambang dengan pendekatan sosiologis dan kelembagaan. Kajian ini menggunakan model survei dan pengambilan sampel dilakukan dengan snowball sampling. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif. Berdasarkan hasil kajian, pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan pada umumnya sumber daya dapat dilakukan dengan empat model strategi pengelolaan sumber daya laut di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bengkalis. Iaitu: strategi pembangunan dan pengembangan institusi, kajian strategi pengembangan, bimbingan dan pelatihan, strategi pembangunan infrastruktur dan pengelolaan lingkungan berdasarkan skala prioritas kebutuhan masyarakat, strategi pengembangan dan peningkatan aspek pemasaran produk-produk perikananItem Efisiensi Pemasaran Ikan Air Tawar Hasil Tangkapan dari Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar ke Kota Pekanbaru(2013-02-12) Yulinda, EniMetode penelitian yang digunakan adalah survey, dengan melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan (observasi) dengan mewawancarai nelayan, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer di Desa Buluh Cina sampai ke 5 pasar dalam Kotamadya Pekanbaru yaitu Pasar Dupa, Pasar Pusat, Pasar Bawah, Pasar Sail dan Pasar Sukajadi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran ikan air tawar hasil tangkapan dari desa Buluh Cina ke pasar yang ada di kota Pekanbaru (pasar Dupa, pasar Pusat, pasar Bawah, pasar Sukajadi dan pasar Sail) telah efisien. Ini dilihat dari perbandingan nilai marketing margin dan fishermen share dari rantai pemasaran masing-masing pasar tersebut. Persentase nilai fishermen share dari ke lima pasar tersebut lebih besar dibandingkan dengan persentase nilai marketing marginnya. Persentase nilai marketing margin diantara ke lima pasar tujuan ikan air tawar dari desa Buluh Cina adalah pemasaran ikan di pasar Dupa yaitu sebesar 30,61 % dengan harga rata- rata pada tingkat produsen Rp.20.000,-/kg dan harga ditingkat konsumen rata-rata Rp. 28.100,-/kg serta persentase fishermen sharenya 69,39 %. Sedangkan nilai persentase marketing margin yang terbesar dari ke lima pasar tujuan adalah pasar bawah dengan nilai marketing marginnya 43,30 % dengan harga rata- rata pada tingkat produsen Rp.20.000,-/kg dan harga ditingkat konsumen rata-rata Rp. 33.900,-/kg serta fishermen sharenya sebesar 56,70 %. Dari nilai ini dapat diketahui bahwa saluran pemasaran yang paling efisien diantara kelima pasar tersebut adalah saluran pemasarn ikan dari desa Buluh Cina ke pasar Dupa Keuntungan yang diperoleh dari masing-masing lembaga pemasaran berbedabeda. Keuntungan yang didapat oleh nelayan untuk 1 kg ikan adalah Rp. 13.248,39,-, pedagang pengumpul Rp. 3.561,14,-. Keuntungan yang paling tinggi diterima oleh pedagang pengecer adalah pedagang pengecer di pasar Sukajadi yaitu sebesar Rp. 7.712,22,- dan yang terendah pedagang pengecer di pasar Dupa yaitu Rp. 1.976,90,- Jika dilihat dari nilai marketing margin dan fishermen sharenya maka keseluruhan rantai pemasaran ikan air tawar dari desa Buluh Cina ke pasar Pekanbaru sudah cukup efisien karena nilai marketing marginnya lebih kecil dari fishermen sharenya. Rantai pemasaran yang paling efisien diantara ke lima pasar tersebut adalah pemasaran ikan dari desa Buluh Cina ke pasar Dupa, sedangkan yang terakhir efisien adalah pemasaran ikan dari desa Buluh Cina ke pasar Bawah.Item Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Umum Yang Berkelanjutan Di Sumatera Barat Dan Riau(wahyu sari yeni, 2017-07-22) hendri; Hendri, Ridar; Yulinda, EniPenelitian ini bertujuan untuk mengetahu1 bentuk keanfan lokal dalam pemanfaatan sumberdaya perairan umum di beberapa daerah Sumatera Barat dan Riau. Metode yang d1gunakan dalam pene:i11an ini adalah stud1 pustaka, pengamatan dan wawancara dengan berbaga1 pihak yang terlItem PEMANFAATAN PASIR BONO DI SUNGAI KAMPAR:DITINJAU DARI SEGI DAMPAK DAN PERSEPSI MASYARAKAT(2014-03-04) Bathara, Lamun; Yulinda, EniPenelitian ini dilaksanakan di Desa Teluk Meranti dan Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti bertujuan untuk mengetahui dampak Pemanfaatan pasir bono terhadap lingkungan perairan sungai kampar, sosial budaya dan ekonomi masyarakat, dan persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan pasir bono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksploitasi pasir bono berdampak negatif terhadap lingkungan perairan (turbiditas, perubahan pola hidro-oseanografi, dan perubahan habitat) dan konflik sosial masyarakat. Pemanfaatan pasir bono juga berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat (kesempatan kerja, peningkatan kegiatan ekonomi dan kesempatan berusaha masyarakat; peningkatan PDRB dan PAD; transportasi). Sebanyak 94,11% responden menyatakan setuju rencana Pemanfaatan pasir bono dan 5,89% tidak setuju rencana Pemanfaatan pasir bono. Responden yang setuju tersebut berharap agar penambangan pasir bono melibatkan masyarakat setempat dan dikelola oleh pemerintah daerah dan pengusaha lokal. Sebanyak 64,54 % responden berpendapat bahwa kegiatan penambangan pasir bono lebih banyak manfaatnya dari kerugiannya; 20,08% responden berpendapat kerugiannya lebih banyak dari manfaatnya; dan sekitar 15,38% masyarakat menyatakan tidak tahu. Manfaat penambangan pasir bono adalah melengkapi sarana dan prasarana, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerahItem PEMANFAATAN PASIR BONO DI SUNGAI KAMPAR:DITINJAU DARI SEGI DAMPAK DAN PERSEPSI MASYARAKAT(2014-01-29) Bathara, Lamun; Yulinda, EniPenelitian ini dilaksanakan di Desa Teluk Meranti dan Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti bertujuan untuk mengetahui dampak Pemanfaatan pasir bono terhadap lingkungan perairan sungai kampar, sosial budaya dan ekonomi masyarakat, dan persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan pasir bono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksploitasi pasir bono berdampak negatif terhadap lingkungan perairan (turbiditas, perubahan pola hidro-oseanografi, dan perubahan habitat) dan konflik sosial masyarakat. Pemanfaatan pasir bono juga berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat (kesempatan kerja, peningkatan kegiatan ekonomi dan kesempatan berusaha masyarakat; peningkatan PDRB dan PAD; transportasi). Sebanyak 94,11% responden menyatakan setuju rencana Pemanfaatan pasir bono dan 5,89% tidak setuju rencana Pemanfaatan pasir bono. Responden yang setuju tersebut berharap agar penambangan pasir bono melibatkan masyarakat setempat dan dikelola oleh pemerintah daerah dan pengusaha lokal. Sebanyak 64,54 % responden berpendapat bahwa kegiatan penambangan pasir bono lebih banyak manfaatnya dari kerugiannya; 20,08% responden berpendapat kerugiannya lebih banyak dari manfaatnya; dan sekitar 15,38% masyarakat menyatakan tidak tahu. Manfaat penambangan pasir bono adalah melengkapi sarana dan prasarana, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah.Item PEMBERDAYAAN ISTRI NELAYAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU(2014-03-03) Yulinda, Eni; Pamukas, Niken AyuThis research was carried out in sub district of Siak Hulu, Kampar regence. The aim of this research to know empowerment programme fisherman’s wives base on natural and human resources (fishermans wives). There are 32 respondens fisherman’s wives from Buluh Cina and Teratak Buluh villages. The methode used is survey methode. From this research is known that the age rate them productive, but there are 31,25% of them work, and their rate income are only Rp. 385.000,- per month. It is lower than Regional Minimum Payment (UMR) of Riau Province (Rp.710.000,- per month). It means that addition of their have income only 29,69% per month. The suitable empowerment programme can be done by seeing natural and human resources potention fishery likes : making food for fish (pellet), fishery process product. Another activity like : swing, making souvenir and making big buissness group as place for effort of fisherma’n wives.Item PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP AIR SUNGAI BERSIH DI SEKITAR SUNGAI SIAK, PEKANBARU, RIAU(2014-03-04) Warningsih, Trisla; Yulinda, EniPenelitian ini bertujun untuk mengetahui berapa nilai ekonomi dari air bersih bagi masyarakat di sekitar Sungai Siak Pekanbaru. Untuk melakukan penilaian masyarakat terhadap air sungai menggunakan metoda Contingent Valuation Method (CVM). Dari penelitian ini diketahui bahwa air sungai bersih di Pekanbaru relatif penting bagi masyarakat sekitarnya. Hal ini ditunjukkan dari nilai WTP untuk nilai air bersih yang layak minum diperoleh Rp. 9,731,904,000.Item PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN METODA PROBLEM-BASE LEARNING PADA MATAKULIAH EKONOMI PERIKANAN DI JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU(2014-03-04) Yulinda, EniKualitas suatu pendidikan sangat tergantung dari sumberdaya manusia yang ada dilingkungan pendidikan tersebut. Begitupun di Perdosenan Tinggi, mutu suatu lulusan sangat tergantung dari kemampuan sumberdaya manusia baik dosen maupun mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam proses belajar dan mengajar. Rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan kurang efektifnya proses pembelajaran. Penyebabnya dapat berasal dari mahasiswa, dosen maupun sarana dan prasarana yang ada, minat dan motivasi mahasiswa yang rendah, kinerja dosen yang rendah, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai akan menyebabkan pembelajaran menjadi kurang efektif. Saat sekarang ini sistem pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum yang menggunakan sistem KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Jadi pendidikan tidak hanya ditekankan pada aspek kognitif saja tetapi juga afektif dan psikomotorik. Metode pembelajaran yang kurang efektif dan efisien, menyebabkan tidak seimbangnya kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, misalnya pembelajaran yang monoton dari waktu ke waktu, dosen yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan mahasiswa, sehingga mahasiswa merasa bosan dan kurang minat belajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka dosen sebagai tenaga pengajar dan pendidik harus selalu meningkatkan kualitas profesionalismenya yaitu dengan cara memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa dengan melibatkan mahasiswa secara efektif dalam proses pembelajaran. Juga mengupayakan mahasiswa untuk memiliki hubungan yang erat dengan dosen, dengan teman–temannya dan juga dengan lingkungan sekitarnya.Item Prospek Pengembangan Usaha Pengolahan Ikan Di Tanjung Medang Kabupaten Kepulauan M Eranti Provinsi Riau(wahyu sari yeni, 2017-07-22) Yulinda, Eni; Hendri, RidarPenelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016 di Desa Tanjung Medang Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Tujuan penelitian ialah untuk: (1) mengetahui kegiatan produksi dan pemasaran ikan olahan, (2) menganalisis usaha pengolahan ikan, dan (3) merumuskan strategi pengembangan usaha pengolahan ikan di Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Metode penelitian ini rnenggunakan metode survai. Populasi penelitian ini ialah pengolah ikan dan pedagang pengumpul ikan olahan. Penetapan responden dilakukan secara sensus, yakni 12 orang pengolah ikan dan lima orang pedagang pengumpul ikan olahan. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis usaha dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnlah pengolah ikan di Desa Tanjung Medang adalah 12 orang, dan pedagang ikan lima orang. Jenis ikan yang sering diolah dibeli dari 117 nelayan setempat, meliputi ikan Lomek (Harpodon nehereus), ikan Bulu Ayam (Paratromateus niger}, ikan Biang (Sepitipinna breviceps}, ikan Layur {Trichyurus savala) dan Udang {Crustaceae sp). Produksi ikan olahan di desa ini 11.650 kg perbulan, terdiri dari ikan asin, nugget ikan, sosis ikan, kerupuk udang dan sebagainya. Pengolahan ikan masih dilakukan secara sederhana namun sudah menggunakan kemasan plastik yang memadai. lkan olahan produk Tanjung Medang tidak hanya dijual di pasar lokal Selatpanjang, ta pi juga sudah dijual ke luar daerah seperti Batam, Bengkali s, pekanbaru dan Medan. Analisis usaha pengolahan ikan di Tanjung Medang menunjukkan bahwa, investasi usaha rata -rata Rp 166.164.000, biaya produksi Rp.75.745.950./bulan, dan keuntungan bersih Rp 15.454.050, - perbulan. Pengembangan usaha pengolahan ikan di Tanjung Medang sangat prospektif karena besarnya margin keuntungan yang dijanjikan, serta makin banyaknya permintaan produk dari luar. Untuk itu strategi pengembangan yang harus digunakan ialah: (1) Memaksimalkan kerjasama pengolah ikan dengan pedagang pengurnpul untuk pemasaran ke luar daerah,· dan (2) meningkatkan kualitas ikan olahan.Item Strategi Pengembangan Wisata Alam Hutan Mangrovedi Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau(wahyu sari yeni, 2017-07-22) Yulinda, Eni; Arief, Hazmi; Hendri, RidarKabupaten kepulauan meranti adalah kawasan yang berdekatan dengan Negara tetangga singapura dan Malaysia.sebagai wilayah pesisir kabupaten ini memeiliki mangrove (bakau) yang potensial. Sekitar 19 persen dari total luas 3.708km2 kabupaten itu merupakan hutan mangrove.karena itu poteni dapat dikembangkan untuk wiasata alam dengan tujuan untuk menentukan bagaimana mengembangkan strategi yang tepat . aga rnana str<1teg1 penger:.banga 1 \•.1sat;:i alam hutan mangrove d1 Kabupaten KepulaL•an ~.1erant: . Studi ;n; didt':Sdill seoaga1 penellt1an surv::i1. lnformas1 yang dih1mpur. ada'a'1 ~eterangan yang beda~'lrl<