Agriculture

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 7 of 7
  • Item
    Sistem Perkebunan Berwawasan Lingkungan Dan Berkelanjutan
    (2015-01-21) Maryani, Anis Tatik
    Sub sektor perkebunan metupakan salah satu sub sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Pesamya perkembangan usaha perkebunan moderen i n i , disatu sisi menggembirakan antara lain karena dapat mcningkatkan devisa negara dan perannya dalam penyediaan lapangan kerja, disisi lam perlu diwaspadai adanya dampak negatif terhadap ckosistem alam. Kekhawatiran perkembangan perkebunan moderen ini akan dapat teratasi dengan mengembangkan konsep perkebunan berkelanjutan, yang pada intinya selain memperhatikan pemenuhan kebutuhan manusia yang selalu meningkat dan berubah, sekaligus mempertahankan atau mcningkatkan kualitas lingkungan dan melcstarikan sumber daya alam
  • Item
    Tuntutan Pemanfaatan Ilmu Dankimia Hasil Pertanian Dewasa Ini
    (2015-01-21) Hamzah, Faizah
    Kimia Hasil Pertanian merupakan bidangilmu yang saya anggap penting di Indonesia karena yang pada saat ini baru dalam fase awal pertumbuhannya. Namun demikian cepatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan sosial ekonomi d i Indonesia dewasa ini, termasuk kendala - kendala yang dihadap nya telah memberikan petunjuk tentang pentingnya pemanfaatan Ilmu dan Kimia Hasil Pertanian. Satu u r a i a n i l m u p e n g e t a h u a n terutama usaha membantu meningkatkan penyediaan tanaman hasil-hasil pertanian yang dikelola dengan sentuhan teknologi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas melalui pencegahan, kehilangan, diversifikasi, pengolahan dan mencari senyawasenyawa aktif dari hasil-hasil pertanian secara k i m i a vmtuk kegunaan apakah senyawa tersebut bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan, makanan sehat dan usaha membantu m e n i n g k a t k a n penyediaan lapangan kerja m e l a l ui pembangunan industri kimia hasil pertanian
  • Item
    Pengembangan Gizi Dan Pangan Secara Holistik Dalam Mewujudkan Anak Usia Dini Yang Berkualitas
    (2015-01-21) Herawati, Netti
    Kualitas SDM Indonesia saat ini sering mendapat sorotan mengingat peringkat kualitas SDM Indonesia relatif rendah. Menurut laporan UNDP tahun 2007/2008, berdasarkan Human Development Index (HDI) Indonesia berada pada rangking ke 107 dari 173 negara, jauh dibawah malaysia (rangking ke 59) dan merupakan rangking terendah di ASEAN bahkan peringkat Indonesia berada dibawah Vietnam. Indeks Kualitas Manusianya (HDI) sama dengan Senegal dan Pantai Gading, dua negara yang selama ini jarang disebut namanya. Rendahnya kualitas SDM ini juga diikuti dengan rendahnya kualitas pendidikan. Berdasarkan hasil studi "kemampuan membaca"siswa SD yang dilaksanakan oleh International Educational Achievement (lEA) diketahui bahwa siswa SD di Indonesia berada diurutan ke 38 dari 39 negara. Hasil penelitian The Third International Mathetmatics and Science Study Repeat tahun 1999 menunjukan kemampuan siswa kita di bidang IPA berada diurutan ke 32 dari 38 negara yang diteliti dan di bidang matematika berada di urutan ke 34 dari 38 negara yang diteliti. Selain itu secara umum dari sisi kinerja, etika dan moral, Indonesia sering juga mendapat imej negatif. Masalah-masalah kualitas SDM yang sedang kita hadapi saat ini sesungguhnya berhubungan dengan sejauhmana kepedulian kita terhadap gizi masa janin dan usia dini. Kualitas gizi pada masa janin dan usia dini ternyata tidak saja mempunyai dampak jangka pendek tapi lebih dari itu berdampak jangka panjang (ACC/SCN 2000). Bagaimana kualitas gizi mereka hari ini akan menentukan kualitas bangsa dimasa depan. Gizi dan Pangan merupakan determinan penting terhadap kualitas sumber daya manusia seperti sebuah ungkapan yang menyatakan : 'Tell me what They Eat and I can Tell You What They are". Gizi dan Pangan adalah bahan dasar pembentuk sel otak, organ penting dan seluruh komponen tubuh.
  • Item
    Probiotik: Prospek Dan Implementasi Dalam Bidang Makanan Fungsional Dan Kesehatan
    (2012-11-12) Pato, Usman
    Sehat merupakan kondisi tubuh yang diidamkan oleh semua orang. Guna mempertahankan tubuh dalam kondisi yang sehat, seseorang harus mengatur pola dan gaya hidup sedemikian rupa, misalnya dengan tetap mempertahankan pola makan sehat yang di dalam pelajaran Gizi dan Pangan sering disebut “4 sehat 5 sempurna”, melakukan olah raya atau aktivitas fisik secara teratur dan menjaga kondisi lingkungan tempat tinggal yang kondusif dalam menunjang hidup sehat. Bila seseorang telah terserang suatu penyakit, ia akan berusaha untuk mencari terapi atau obat termasuk antibiotik yang sesuai agar dapat kembali hidup sehat dan normal seperti sedia kala. Antiobiotik ditiliti pertama kali oleh seorang mahasiswa Kedokteran berkebangsaan Perancis yang bernama Ernest Duchesne pada tahun 1896, dan kemudian diisolasi dan diidentifikasi oleh seorang dokter berkebangsaan Skotlandia yang bernama Alexander Fleming pada tahun 1928. Penisilin merupakan antibiotik pertama yang diisolasi dari kapang tanah Penicillium yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri penyebab penyakit. Pemakaian antiobiotik telah menyelamatkan nyawa sekian banyak orang dalam waktu 45 tahun ini. Namun sayang baru sekitar 4 tahun digunakan, sudah mulai bermunculan mikroba yang resisten terhadap penicillin misalnya Staphylococcus aureus. Bakteri ini sebenarnya tidak berbahya dan biasanya hidup pada permukaan kulit manusia, namun dapat menyebabkan penyakit misalnya pneumonia dan toxic shock syndrome bila Staphylococcus aureus tumbuh secara tak terkendali atau memproduksi suatu toksin. Menyusul kemudian ditemukan bakteri yang resisten terhadap penisilin yaitu Staphylococcus pneumonia pada tahun 1967 dan Enterococcus faecium pada tahun 1983. Penemuan penisilin memotivasi para ilmuwan untuk mencari antiobiotik lainnya seperti tetrasikilin, eritromisin dan lain-lain dari berbagai mikroba. Pemakaian antibotiotik yang tidak sesuai dosis dan aturan yang ditentukan akan menyebabkan munculnya berbagai jenis mikroba baru yang resisten terhadap antiotik tersebut. Hal ini berdampak lebih lanjut pada munculnya berbagai penyakit infeksi yang tidak dapat diobati dengan antiobiotik yang bersangkutan.
  • Item
    Pengembangan Gizi Dan Pangan Secara Holistik Dalam Mewujudkan Anak Usia Dini Yang Berkualitas
    (2012-11-11) Herawati, Netti
    Terdapat tiga masa penting dalam kehidupan manusia yang ternyata menjadi penentu kualitas hidup manusia selanjutnya yaitu masa janin, masa menyusui 0-2 tahun dan masa anak berumur 4-6 tahun. Kehamilan merupakan masa awal yang amat penting dan menentukan selanjutnya. Kualitas SDM ditentukan kualitas tumbuh kembang otaknya. Berbeda dengan pola pertumbuhan organ tubuh lainnya, pola pertumbuhan otak menunjukkan sebagian besar pertumbuhannya terjadi selama masa janin.Terdapat dua titik utama dalam pertumbuhan otak. Pertama, sekitar masa kehamilan 32 minggu, kedua sekitar anak berumur 15 bulan. Gizi yang cukup selama kehamilan akan menghasilkan bayi dengan berat otak dan jumlah sel otak yang optimal. Pada saat lahir 2/3 jumlah sel otak telah terbentuk tapi berat otak baru mencapai sepertiganya. Hal ini memberikan indikasi bahwa sebagian besar pembelahan sel otak terjadi pada saat janin dalam kandungan. Dalam kandungan, sel-sel otak janin bertambah banyak dengan kecepatan sekitar 250 ribu sel setiap menit. Bila ibu hamil kekurangan gizi, jumlah sel otak anak yang dilahirkannya bisa separuh saja dari yang dimiliki anak sehat. Itulah sebabnya mengapa masa janin disebut masa kritis yang menetukan karena saat ini merupakan fase pesat tumbuh-kembang
  • Item
    Tuntutan Pemanfaatan Ilmu dan Kimia Hasil Pertanian Dewasa ini
    (2012-11-11) Hamzah, Faizah
    Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari kimia reaksi, khususnya yang berkaitan dengan sifat-sifat kualitasnya, proses kerusakannya, cara-cara pengawetannya dan usaha memodifikasinya untuk memberikan nilai tambah yang memenuhi unsur-unsur yang lebih tepat sebagai biokatalisator dari bahan-bahan objek hasil-hasil pertanian untuk mencari senyawa-senyawa kimia yang aktif untuk dapat dipergunakan sesuai dengan apa yang diharapkan, sedangkan teknik kimia merupakan penggunaan teknologi dalam memanfaatkan bahan-bahan hasil pertanian secara kimiawi. Ilmu kimia hasil pertanian merupakan bidang interdisipliner, karena memperlihatkan ilmu lain terutama: bakteriologi, ilmu kimia organik, ilmu fisika dan keteknikan (Fennema, 2005). Sebenarnya kimia bahan hasil pertanian merupakan akses utama dari ilmu kimia karena mempelajari tentang komposisi, struktur, sifat-sifat bahan hasil pertanian dan kemungkinan perubahan kimiawi yang terjadi serta mencari senyawa baru untuk mengetahui kegunaan senyawa tersebut apakah sebagai obat-obatan atau sebagai makanan kesehatan, baik sifatnya sebagai makanan fungsional maupun sebagai makanan suplemen. Kimia bahan hasil pertanian sudah barang tentu sangat erat kaitannya dengan ilmu kimia, biokimia, kimia fisiologi, botani, zoologi, dan biologi molekuler.
  • Item
    Tanaman Perkebunan Berwawasan Lingkungan Dan Berkelanjutan
    (2012-11-09) TATIK MARYANI, ANIS
    Posisi Indonesia sebagai produsen komoditi perkebunan sudah lama dikenal di pasar internasional. Secara kuantitatif luas perkebunan di Indonesia berkembang dengan cepat, dari 2.23 juta hektar pada tahun 1995 menjadi 12.84 juta hektar pada tahun 2006 (meningkat 475%). Pesatnya perkembangan usaha perkebunan moderen ini, disatu sisi menggembirakan antara lain karena dapat meningkatkan devisa negara dan perannya dalam penyediaan lapangan kerja, disisi lain perlu diwaspadai adanya dampak negatif terhadap ekosistem alam. Dampak negatif ini antara lain pencemaran oleh bahan-bahan kimia beracun akibat tingginya intensitas pemakaian pupuk, pestisida dan herbisida, ketahanan (resistensi) hama yang semakin meningkat terhadap pestisida akibat penyemprotan yang semakin tinggi, dan pencemaran air tanah maupun sungai oleh senyawa nitrat akibat peggunaan pupuk yang berlebihan. Perkebunan moderen juga telah mengurangi keragaman spesies tanaman secara drastis akibat penerapan sistem monokultur secara besar-besaran. Ekosistem alam yang semula tersusun sangat kompleks, berubah menjadi ekosistem yang susunannya sangat sederhana akibat berkurangnya spesies tanaman tersebut.