Tanaman Perkebunan Berwawasan Lingkungan Dan Berkelanjutan
No Thumbnail Available
Date
2012-11-09
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Posisi Indonesia sebagai produsen komoditi perkebunan sudah lama dikenal di
pasar internasional. Secara kuantitatif luas perkebunan di Indonesia berkembang dengan
cepat, dari 2.23 juta hektar pada tahun 1995 menjadi 12.84 juta hektar pada tahun 2006
(meningkat 475%).
Pesatnya perkembangan usaha perkebunan moderen ini, disatu sisi
menggembirakan antara lain karena dapat meningkatkan devisa negara dan perannya
dalam penyediaan lapangan kerja, disisi lain perlu diwaspadai adanya dampak negatif
terhadap ekosistem alam. Dampak negatif ini antara lain pencemaran oleh bahan-bahan
kimia beracun akibat tingginya intensitas pemakaian pupuk, pestisida dan herbisida,
ketahanan (resistensi) hama yang semakin meningkat terhadap pestisida akibat
penyemprotan yang semakin tinggi, dan pencemaran air tanah maupun sungai oleh
senyawa nitrat akibat peggunaan pupuk yang berlebihan. Perkebunan moderen juga telah
mengurangi keragaman spesies tanaman secara drastis akibat penerapan sistem
monokultur secara besar-besaran. Ekosistem alam yang semula tersusun sangat
kompleks, berubah menjadi ekosistem yang susunannya sangat sederhana akibat
berkurangnya spesies tanaman tersebut.