Probiotik: Prospek Dan Implementasi Dalam Bidang Makanan Fungsional Dan Kesehatan
No Thumbnail Available
Date
2012-11-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Sehat merupakan kondisi tubuh yang diidamkan oleh semua
orang. Guna mempertahankan tubuh dalam kondisi yang sehat,
seseorang harus mengatur pola dan gaya hidup sedemikian rupa,
misalnya dengan tetap mempertahankan pola makan sehat yang di
dalam pelajaran Gizi dan Pangan sering disebut “4 sehat 5 sempurna”,
melakukan olah raya atau aktivitas fisik secara teratur dan menjaga
kondisi lingkungan tempat tinggal yang kondusif dalam menunjang hidup
sehat. Bila seseorang telah terserang suatu penyakit, ia akan berusaha
untuk mencari terapi atau obat termasuk antibiotik yang sesuai agar
dapat kembali hidup sehat dan normal seperti sedia kala.
Antiobiotik ditiliti pertama kali oleh seorang mahasiswa
Kedokteran berkebangsaan Perancis yang bernama Ernest Duchesne
pada tahun 1896, dan kemudian diisolasi dan diidentifikasi oleh seorang
dokter berkebangsaan Skotlandia yang bernama Alexander Fleming pada
tahun 1928. Penisilin merupakan antibiotik pertama yang diisolasi dari
kapang tanah Penicillium yang dapat menghambat pertumbuhan
berbagai jenis bakteri penyebab penyakit. Pemakaian antiobiotik telah
menyelamatkan nyawa sekian banyak orang dalam waktu 45 tahun ini.
Namun sayang baru sekitar 4 tahun digunakan, sudah mulai
bermunculan mikroba yang resisten terhadap penicillin misalnya
Staphylococcus aureus. Bakteri ini sebenarnya tidak berbahya dan
biasanya hidup pada permukaan kulit manusia, namun dapat
menyebabkan penyakit misalnya pneumonia dan toxic shock syndrome
bila Staphylococcus aureus tumbuh secara tak terkendali atau
memproduksi suatu toksin. Menyusul kemudian ditemukan bakteri yang
resisten terhadap penisilin yaitu Staphylococcus pneumonia pada tahun
1967 dan Enterococcus faecium pada tahun 1983.
Penemuan penisilin memotivasi para ilmuwan untuk mencari
antiobiotik lainnya seperti tetrasikilin, eritromisin dan lain-lain dari
berbagai mikroba. Pemakaian antibotiotik yang tidak sesuai dosis dan
aturan yang ditentukan akan menyebabkan munculnya berbagai jenis
mikroba baru yang resisten terhadap antiotik tersebut. Hal ini berdampak
lebih lanjut pada munculnya berbagai penyakit infeksi yang tidak dapat
diobati dengan antiobiotik yang bersangkutan.