3.Seminar Nasional Teknik Kimia Tahun 2008
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Analisa Resiko Pembangunan Proyek Konstruksi Di Pedesaan (Studi Kasus: Pembangunan Infrastruktur Air Bersih Dan Transportasi)(wahyu sari yeni, 2018-09-04) Sandyavitri, AriCost escalation may occur in the implementation of any construction projects caused by failure in the identification, analysis and mitigation of risks and their negative impacts. Two case studies concerning risk analysis in the development of water supply project and transportation project were presented to demonstrate the role of risk analysis can play in managing and reducing project risks. It is identified thay 9 risks were emerged in the implementation of the water supply project in Padang City, West Sumatra, and 5 risks were occurred in the construction phase of the bridge in Kelayang, Indragiri Hulu, Riau. This analysis quantifies the effects of identified risks on economic parameters. After risks analysis has been applied, the projects may appear more risky. This is because the identified negative risks have not been mitigated. Thus, the negative risks often outweigh the positive risks. The cumulative negative effects of the risks have suffered project contractor and project operator in terms of economic parameters (Net Present Vaue, NPV, Internal Rate of Return, IRR and Cash Pay Back Time, CBT). By the identification, analysis and mitigating various parameters of the risks using Caspar and @Risk for Project software package, there were probability to improve projects paramenters within these two projects by 50%-100% before and after risk mitigation procedure apllied.Item A. Daftar Isi Seminar Nasional Teknik Kimia Oleo & Petrokimia Indonesia 2008(2016-03-01) Seminar; Nasional, SeminarIndonesia adalah negara tropis yang memiliki berbagai jenis tanaman yang dapat dikembangkan menjadi sumber energi alternatif. Salah satu sumber energi alternatif adalah biodiesel. Biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa sehingga disebut dengan cocodiesel. Penelitian ini mempelajari kondisi optimum dalam memproduksi cocodiesel melalui reaksi metanolisis antara minyak kelapa dan metanol dengan menggunakan bantuan katalis padat kalsium karbonat (CaCO3) yang telah dipijarkan pada suhu 900oC selama 1,5 jam. Untuk memperoleh kondisi operasi optimum dalam memproduksi cocodiesel, dilakukan variasi waktu reaksi metanolisis (1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0 jam), suhu reaksi (40oC; 50oC; 60oC; 70oC; 80oC), konsentrasi katalis (1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0 %) dan rasio molar metanol/minyak kelapa (4:1; 6:1; 8:1; 10:1; 12:1). Dari hasil penelitian, diperoleh kondisi operasi optimum untuk memproduksi cocodiesel adalah waktu reaksi metanolisis selama 1,5 jam, suhu 60oC, konsentrasi katalis 2% dan rasio molar metanol/minyak kelapa 1:8 menghasilkan konversi tertinggi sebesar 75,02%. Densitas cocodiesel yang dihasilkan dari penelitian adalah 860 kg/m3, viskositas kinematik 2,44 mm2/s, titik nyala 110oC, angka setana 65,94 , kadar air 0,039%-v, angka asam 0,049 mg KOH/g dan angka iod 6,35 gr Iod/100 gr. Berdasarkan data analisis tersebut, maka cocodiesel yang dihasilkan dari penelitian memenuhi kualifikasi sebagai bahan bakarItem Analisis Konverter Tegangan Terkendali dengan Pengendali PI The Analysis of Controlled Voltage Converter with PI Controller(2016-02-25) SuwitnoThis writting presents the analysis of controlled voltage converter with PI controller performance that is desained to make a tool which abel produce output voltage that can follow setpoint like what is wanted and also to minimize producted output ripple as small as possible. To produced the both of that results, the analysis of controller parameter value choosen done with based on stability principle such as the analysis of transition response and steady state which fill up the stability specifically. Determining of exactly controller parameter value on control system to reduce ripple as minimal as possible and quickly dynamic response be an important problem to disain its tool. The objective of this paper is to propose a design quide-line for a low-ripple fast-response voltage feedback loop. To show that generally analysis can be carried on and used on specific thing, so the calculation of simulation result can be compared with is measurement, from the testing result should know that analysis could be done representativelyItem Analisis Kepekaan Pengembangan Sistem Transmisi Tenaga Listrik Terinterkoneksi Menggunakan Successive Forward Method Studi Kasus: Sistem Transmisi 500 kV Jawa-Bali PengembanganTahun 2007 – 2016(2016-02-25) NurhalimPada tulisan ini pengembangan struktur jaringan sistem transmisi dianalisis menggunakan successive forward method yaitu untuk dipakai pada perencanaan pengembangan Jaringan Sistem Transmisi 500 kV Jawa-Bali tahun 2007 sampai 2016. Pada metoda ini saluran baru dihubungkan ke bus saluran-saluran yang sudah ada (existing lines), lalu dibuat sebuah model jaringan transmisi baru, dengan memperhatikan pengaruh saluran baru pada sistem berdasarkan besar daya yang disalurkannya. Kepekaan sistem ditunjukkan oleh selisih sudut fasa tegangan bus ke bus. Untuk mengetahui pengaruh saluran pengembangan ditunjukkan oleh besar daya yang mengalir pada setiap saluran model. Proses ini dimulai dari saluran yang dikembangkan pada tahun pertama pada periode perencanaan. Proses tersebut dihentikan apabila tidak ada saluran yang dikembangkan lagi.Item Korelasi Jenis Belitan Trafo Terhadap Nilai Setting Relai Proteksi Differensial Berbasis Transformasi Wavelet Paket(2016-02-25) IswadiThis paper describe correlation between various three phase power transformer winding with wavelet transform based differential relay setting value. The WPT is employed to obtain the characteristics of power transformer fault currents so that the type of faults can be determined. The algorithm is able to distinguish internal faults and normal condition as well as magnetizing inrush. The algorithm is tested for protecting various winding of power transformer. To reach good performance of the algorithm, hence relay setting value should be changed according to power transformer type. For various three phase power transformer winding Y- , Y-Y, - , and, -Y, hence the relay setting value are 12.10-2, 15.10-2, 4.8.10-2 and, 7.10-2 respectively.Item Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kVA(2016-02-25) Feranita; Safrianti, Ery; Alpayadia, OkyAlat penstabil tegangan satu phasa ini dirancang menggunakan thyristor yaitu triac BT 139 dan relai. Alat ini terdiri dari rangkaian kontrol dan rangkaian penstabil. Penggunaan komponen thyristor pada rangkaian penstabil ini yaitu dengan mengatu sudut penyalaannya melalui suatu rangkaian kontrol. Komponen thyristor yang digunakan, memanfaatkan sifat pemotongan gelombang sinus sehingga penstabil ini akan memberikan output yang konstan secara otomatis, bebas dari pengaruh inputnya dengan daya sebesar 1,5 kVA. Alat ini diberi tegangan dengan batas tegangan input sebesar 200 – 225 V dan diukur hasil outputnya. Kemudian alat diberi beban lampu sebesar 40 W – 150 W dan diukur arus yang mengalir pada beban. Apabila saklar Off ditekan maka alat penstabil tegangan tidak bekerja.Item Deteksi Posisi Sumber Bunyi Menggunakan Interaural Time Difference Dan Cross Correlation(2016-02-25) Amri, RahyulInteraural Time Difference ( ITD ) digunakan pada sistem pendengaran manusia untuk menentukan posisi sumber bunyi pada bidang horizontal. Implementasi ITD pada sistem robotik diharapkan akan membuat robot tsb mampu mendeteksi posisi dan menjejak sumber bunyi mendekati kemampuan manusia. Pada percobaan robot simulasikan dengan sebuah sistem penjejak yang mempunyai sistem pendeteksi dan sistem penggerak. Sistem pendeteksi mendeteksi posisi sumber bunyi dan nilai posisi diberikan ke sistem penggerak, selanjutnya sistem penggerak akan bergerak sesuai dengan besar nilai yang diberikan. Dari hasil percobaan yang dilakukan kemampuan sistem untuk mendeteksi posisi mempunyai akurasi rata-rata 91.4 % .Item Pemprosesan Alarm Dalam Perlindungan Sistem Daya Listrik Menggunakan Neural Network(2016-02-25) AzriyenniPenelitian ini menyelidiki mengenai pemprosesan alarm dalam suatu teknik Probabiliti Neural Network (PNN) dalam perlindungan sistem daya listrik. Pemprosesan alarm dalam perlindungan sistem daya listrik digambarkan sebagai masukan pola alarm. Ketika terjadi gangguan, peralatan perlindungan yang bekerja akan memberikan informasi gangguan dalam bentuk pola alarm. PNN mempunyai pola alarm sebagai masukan bagi setiap keluaran neuron. PNN juga bertanggung jawab untuk menghitung nilai keanggotaan dalam sistem komponen pada kelas komponen yang ada gangguan. Nilai keanggotaan ini bertujuan untuk menentukan keadaan ada gangguan atau tidak ada gangguan dalam pemprosesan alarm. Teknik ini telah diuji terhadap model sistem 9 bus. Hasil simulasi menunjukkan nilai keanggotaan menghampiri nilai ideal. Nilai keanggotaan ideal menunjukkan aplikasi terbaik dalam perlindungan sistem daya listrik.Item Rancang Bangun Indikator Jam Sholat Abadi Menggunakan Atmel 89S52(2016-02-25) Safrianti, Ery; Feranita; Ardiles, RomiSholat bagi seorang muslim adalah tiang agama, sehingga wajib dilaksanakan sebanyak lima waktu. Shalat wajib dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu sesuai petunjuk Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Hadits. Rancang bangun indikator jam sholat dengan menggunakan mikrokontroler ini bertujuan untuk mempermudah mengetahui masuknya waktu shalat di sejumlah tempat di Indonesia sesuai data yang dikeluarkan Departemen Agama, yaitu dengan memasukkan data lintang dan bujur tempat tersebut dan koreksi waktunya. Jam shalat ini dilengkapi dengan IC Real Time Clock (RTC) yang berfungsi untuk menjalankan detik, menit, jam, tanggal, bulan dan tahun. Rangkaian utama alat terdiri dari power supply, mikrokontroler ATMEL 89S52, RTC IC DS1302, display seven segmen, rangkaian speaker dan LED sebagai indikator serta rangkaian tombol pengatur. Pada kotak luar tersedia tombol untuk megeset jam, menit, tanggal, bulan dan tahun, juga bisa untuk megeset sudut lintang dan koreksi wilayah dalam menentukan masuknya waktu shalat. Penggunaan alat sangatlah mudah dengan memasukkan sekali saja lintang suatu daerah beserta nilai koreksinya. Hasil pengujian alat memperlihatkan keakuratan jam dan ketetapatan waktu masuknya sholat sesuai tempat-tempat yang di uji coba dan ketepatan untuk tahun-tahun mendatang sehingga alat ini berlaku abadi.Item The Study of Two Dimensional Bluff Body Wake Flows With The Effect Of Underneath Wavy Surface(2016-02-25) A s r a lThe present study observes the effect of wave-like structure on flow after a bluff body. Particle Image Velocimetry (PIV) technique has been employed to measure the flow velocity and to capture the flow pattern in various wavy surface conditions, positions of bluff body of which has height to width ratio of two, and Reynolds numbers. Two-dimensional numerical solution for the same test condition has been performed by employing the turbulent model of RNG k -e . Sinusoidal surfaces were chosen for wavy condition to represent the wavy boundary. Range of Reynolds numbers were 1480 to 3300 and the wave amplitudes were 0.13 of the bluff body height (0.13D), 0.33D and 0.67D. Comparisons were made against flow over the flat surface for the same flow condition. For most cases studied, two vortices always present in the region in the vicinity close to the bluff body. Larger size of vortices appears in the upper area than those in the lower area of the flow. For low amplitude wave, the flow tends to follow the wave and resulted in large U-component negative velocity zone behind the bluff body. As the wave amplitude increases, the size of this negative velocity region will reduce. Low amplitude wave also increases the fluctuation of the flow as the Reynolds number increases. However, higher wave amplitude suppresses the flow to the same order of fluctuations. In general, the numerical solutions were in good agreement with the experimental results.Item Aplikasi Modular Fixture Pada Mesin Freis(2016-02-25) Susilawati, AnitaModular fixture adalah alat bantu pegang yang mempunyai sistem fleksibel dimana komponenkomponen dapat diganti pasang dengan aman dan akurat, sesuai dengan kebutuhan bentuk benda kerja dan proses pemesinan yang akan dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk merancang modular fixture yang diaplikasikan pada berbagai benda kerja untuk proses permesinan yang menggunakan mesin freis. Sistem modular fixture yang dirancang adalah memakai dowel-pin dengan base berbentuk segi empat. Setelah itu dirancang dan dipilih komponen-komponen penumpu, pemegang, penahan dan peletakannya serta komponen aksesioris. Computer aided design digunakan untuk mensimulasikan rancangan dalam bentuk tiga dimensi, pada berbagai variasi benda kerja dan pengerjaan pemesinan yang akan dilakukan. Kemudian, komponen-komponen modular fixture selesai dirakit dan dipasang pada meja mesin freis. Modular fixture yang dirancang dapat digunakan untuk berbagai variasi benda kerja dan proses pemesinan dengan waktu loading/unloading lebih cepat, lebih akurat dan presisi.Item Analisis Pengering Surya (Solar Dryer) Jenis Pemanasan Langsung dengan Penyimpan Panas Berubah Fasa Menggunakan Rak Bertingkat(2016-02-25) Aziz, AzridjalPenggunaan rak bertingkat pada pengering surya jenis pemanasan langsung bertujuan memaksimalkan pemanfaatan udara panas dan memaksimalkan pemakaian ruang pengering, sehingga alat pengering menjadi lebih kompak dan efisien dalam penerimaan udara panas. Alat pengering yang digunakan adalah kolektor surya jenis plat datar dengan fluida kerja udara. Luas kolektor surya yang digunakan 1,6 m2 untuk kenaikan temperatur udara 30 0C, laju aliran massa 1,094876 x 10-2 kg/s dan efisiensi diharapkan sebesar 55%. Besar kenaikan temperatur udara serta efisiensi kolektor dipengaruhi oleh sifat-sifat radiasi kaca penutup dan pelat absorber besar intensitas energi surya yang diterima dan laju massa udara yang mengalir dalam kolektor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan yang dilakukan menggunakan kolektor memberikan kualitas hasil pengeringan yang lebih baik, waktu pengeringan lebih cepat ± ½ - 1 hari (tergantung produk yang dikeringkan) dibanding pengeringan dengan dijemur langsung. Rata-rata hasil pengeringan dengan kolektor 76,7% dan hasil pengeringan dijemur langsung 67,56%. Proses pengeringan dengan menggunakan kolektor lebih cepat bila dibandingkan dengan cara tradisional serta kualitas dari bahan yang dikeringkan lebih baikItem Karakteristik Pengering Surya (Solar Dryer) Menggunakan Rak Bertingkat Jenis Pemanasan Langsung dengan Penyimpan Panas dan Tanpa Penyimpan Panas(2016-02-25) Aziz, AzridjalRak bertingkat digunakan untuk memaksimalkan pemanfaatan udara panas dan memaksimalkan pemakaian ruang pengering, sehingga alat pengering menjadi lebih kompak dan efisien dalam penerimaan udara panas. Kolektor surya yang digunakan jenis plat datar dengan fluida kerja udara. Luas kolektor surya yang digunakan 1,6 m2 untuk kenaikan temperatur udara 30 0C, laju aliran massa 1,094876 x 10-2 kg/s dan efisiensi diharapkan sebesar 55%. Besar kenaikan temperatur udara serta efisiensi kolektor dipengaruhi oleh sifat-sifat radiasi kaca penutup dan pelat absorber besar intensitas energi surya yang diterima dan laju massa udara yang mengalir dalam kolektor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan yang dilakukan menggunakan penyimpan panas lebih cepat kering dibanding tanpa penyimpan panas. Rata-rata hasil pengeringan dengan penyimpan panas 60,56% dan tanpa penyimpan panas 56,67%, sedangkan rata-rata hasil pengeringan dengan dijemur langsung 42,22% - 44,44%. Proses pengeringan dengan menggunakan kolektor lebih cepat bila dibandingkan dengan cara tradisional serta kualitas dari bahan yang dikeringkan lebih baikItem Pantauan Kesesuaian Peruntukan Lahan Kampus Bina Widya Universitas Riau Dengan Bantuan Teknologi Penginderaan Jauh(2016-02-25) NurdinMengingat luasnya lahan Unipersitas Riau yang berlokasi dikampus Bina Widya Universitas Riau dan setiap tahun ada pula penambahan gedung-gedung baru perlu. Untuk itu pula diketahui berapakah sebaran gedung yang telah mengisi blok-blok yang diperuntukan. Teknik peneinderaan jauh berdasarkan data satelit berresolusi spasial tinggi dalam hal ini Citra Quickbird jenis PAN Sharpened (Colour Archive) dengan ukuran pixel terkecil atau resolusi 0,6 m diharapkan dapat memberikan jawaban tentang sebaran penggunaan iahan yang ada dalam kampus Bina Widya Universitas Riau. Pada blok peruntukan kawasan fakultas pemanfaatan tertinggi terdapat pada blok FMIPA yaitu seluas 2,463 Ha atau 28,566% dari 8,622 Ha peruntukan lahan, kawasan Perkantoran dan bangunan lainnya pemanfaatan tertinggi berada pada blok Pustaka seluas 0,504 Ha atau 29,375% dari 1,695 Ha peruntukan lahan, pembangunan yang ada pada blok peruntukan ARBORETUM tidak ada dalam peta masterplan maupun peta existing kampus Bina Widya Universitas Riau tahun 2007 yang terdiri dari bangunan permanen 0,281 Ha atau 2,164% dan semipermanen 0,024 Ha atau 0,185% dari 12,987 Ha peruntukan lahan difungsikan sebagai rumah tinggal, jalan utama seluas 11,341 Ha atau 70,784% ( 9,042 Ha atau 56,435% jalan aspal, 2,299 Ha atau 14,349% jalan tanah) dari 16,02 Ha dari peruntukan lahan, 4,681 Ha atau 29,216% adalah rencana jalan yang harus direalisasikan dan secara keseluruhan pemanfaatan pembangunan pada kawasan blok fakultas, perkantoran dan bangunan lainnya dan jalan utama hanya lebih-kurang seluas 29,779 Ha atau 9,426% dari total lahan seluas 338,264 Ha yang ada di kampus Bina Widya Universitas RiauItem Pemanfaatan Limbah Styrofoam Pada Pembuatan Beton Ringan(2016-02-25) AzhariThis research aims to study an ideal composition of styrofoam-mixed lightweight concrete. The lightweight concrete mixes consist of cement, water, bottom ash, and styrofoam. In order to examine the properties of mixes, unit volume, compressive strength, and modulus elasticity of mixes were investigated. Wasted styrofoam obtained from box packages was grated to form small particles and used as lightweight aggregates. The variation of styrofoam content inclusion were 20%, 30%, 40%, 50% and 60% of concrete volume, and bottom ash used was 20% of binder (cement & ash) weight (based on a previous research). The results shows that unit weight, compressive strength, and elasticity modulus tend to decrease as styrofoam contents increase. In contrast, the strain of concrete mixes increase. Maximum compressive strength of 8.39 MPa was achieved at 20% styrofoam composition and 1.55 ton/m3 of concrete unit weight. The minimum one of 3.13 MPa was obtained at 60% styrofoam composition and 0.92 t/m3 of concrete unit weight. The use of 40% styrofoam content gives 7.46 MPa of compressive strength and 1.28 t/m3 of concrete unit weight, which satisfies lightweight concrete spesification for lightweight structure.Item Analisis Kecepatan Dan Percepatan Mekanisme Empat Batang (Four Bar Lingkage) Fungsi Sudut Crank(2016-02-25) NazaruddinPada umumnya analisis kinematika dan dinamika permesinan diasumsikan setiap batang dianggap kaku. Asumsi ini dianggap benar jika mekanisme bergerak dengan kecepatan rendah. Jika dioperasikan pada kecepatan tinggi, efek inersia tidak dapat diabaikan. Akibatnya batang-batang mengalami deformasi dan efek fleksibilitas menimbulkan ketidakstabilan parametrik. Metode penyelesaian masalah ini dilakukan dengan cara analisis tegangan dan regangan setiap batang. Pemodelan elemen hingga dan tinjauan kinematika serta dinamika pada mekanisme akan menghasilkan besaran-besaran tegangan dan regangan tersebut. Matrik massa dan matrik kekakuan diperoleh dari pemodelan elemen hingga. Besaran lain yang dapat dihasilkan dari langkah ini adalah frekuensi pribadi (natural frequency) mekanisme pada posisi tertentu. Analisis kinemtika dan dinamika menghasilkan besaran kecepatan dan percepatan batang setiap posisi. Gaya dinamik akibat efek inersia diperoleh dari tinjauan secara dinamika. Akibat gaya inersia ini akan terjadi regangan per batang. Perkalian antara regangan dan modulus elastisitas diperoleh tegangan setiap batang. Studi kasus yang dilakukan adalah mekanisme empat batang yang berputar pada kecepatan 340 rpm dengan modulus elastisitas bahan 10.3 x 106 psi. Regangan yang dihasilkan regangan dari batang elastik coupler -0,8E-3 dan follower 0,85E-3 serta tegangan yang terjadi adalah 8000 psi pada sudut crank 75oItem Peningkatan Nilai Ekonomis Dari Penanganan Sampah Peralatan Elektronik Dan Elektrik (Studi Kasus Keyboard Komputer Jenis Membran)(2016-02-25) Arief, Dodi SofyanPenanganan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Recycle, dan Reuse) dalam konsep sistem pemanfaatan teknologi, dapat mengelola Sampah peralatan elektronik dan elektrik menjadi bahan baku produk. Sentuhan teknologi tepat guna yang digunakan oleh pemanfaat dalam menangani sampah dengan proses pengumpulan, pengolahan daur ulang sampah menjadi produk baru sehingga tidak ada sampah yang dihasilkan, hal ini merupakan suatu penerapan pengembangan teknologi produk bersih. Pemanfaatan teknologi daur ulang tersebut memiliki nilai ekonomis dari tiap tahapnya yang memungkinkan menjadi suatu lahan bisnis baru yang memiliki prospek bagusItem Kinetika Reaksi Pengolahan Limbah Cair dengan Sistem Lumpur Aktif Menggunakan EM 4 sebagai Kultur Mikroorganisme(2016-02-25) Purwaningsih, Is Sulistyati; Chairul; Amraini, Said ZulPenelitian pengelolaan COD air limbah kota dengan menggunakan Sistem Lumpur Aktif (activated sludge) dijalankan dalam suatu rangkaian reaktor lumpur aktif aliran sinambung dengan EM 4 (Effective Microorganism 4) sebagai sumber mikroba. Reaktor dilengkapi dengan aerator yang berfungsi sebagai sumber oksigen untuk mikroba sekaligus sebagai pengaduk. Sebagai umpan digunakan limbah cair sintesis dengan COD 1020 mg/l yang dimasukkan ke dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan SRT (Solid Retention Time) pada kisaran antara 5 – 20 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaktor lumpur aktif mampu menyisihkan COD antara 79-88 %. Pada kondisi SRT 5,10,15 dan 20 hari tersebut di atas, diperoleh nilai MLSS berturut-turut 544, 613, 651 dan 677 mg/l. Dari penelitian juga diperoleh kinetika pengolahan secara biologi berupa koefisien perolehan sel (Y) sebesar 0,5994 mg sel/mg COD substrat, laju kematian spesifik (kd) sebesar 0,7078 /hari, laju pemanfaatan substrat maksimum (k) sebesar 3,288/hari, dan konstanta setengah jenuh (Ks) = 135,583 mg/l. Ditinjau dari kadar COD, keluaran dari hasil pengolahan belum memenuhi baku mutu standar kualitas air.Item Laju “Uptake” Fenol oleh Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) pada Proses Fitoremediasi(2016-02-25) Purwaningsih, Is Sulistyati; Evelyn; Mulfariana, Wanda; YusmanelyFenol banyak dijumpai dalam berbagai proses industri, salah satunya adalah yang berbasis petroleum. Umumnya senyawa toksik ini berada di perairan sebagai air buangan industri. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk penanganan limbah adalah fitoremediasi, yang memanfaatkan tanaman untuk meremediasi media yang tercemar. Pada penelitian ini digunakan enceng gondok untuk meremediasi air yang tercemar fenol. Percobaan dilakukan dalam reaktor yang terbuat dari fiber glass yang berisi larutan fenol dalam air. Enceng gondok yang sudah dibersihkan dari kotoran dan sudah diaklimatisasi selama seminggu, dengan berat tertentu dimasukan ke dalamnya. Sampel diambil pada imterval waktu tertentu untuk dianalisisi. Dari hasil penelitian terlihat bahwa tingkat toksisitas fenol terhadap enceng gondok berpengaruh terhadap proses remediasi. Makin tinggi konsentrasi awal fenol, makin lambat laju ”uptake” fenol oleh enceng gondok. Laju remediasi dengan konsentrasi larutan fenol 50 mg/l ternyata 1,06 kali lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi 100 mg/l dan 1,54 kali lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi 150 mg/l. Dengan penambahan nutrisi, ternyata laju ”uptake” fenol oleh enceng gondok meningkat menjadi 1,14 hingga 1,22 kali lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan sebelumnya. Pada percobaan dengan menambahkan nutrisi serta memberikan aerasi pada media, ternyata laju berkurangnya konsentrasi fenol sangat signifikan, hingga mencapai 5 kali lebih cepat dibandingkan pada media yang tidak mendapat nutrisi dan aerasiItem Pengaruh Komposisi Polipropilen (Pp) Dan Karet Alam (Nr) Terhadap Kuat Tarik Dan Morfologi Campuran Pp/Nr(2016-02-25) Amraini, Said Zul; Novendri; Zahrina, Ida; BahruddinPenelitian ini bertujuan untuk meninjau pengaruh komposisi campuran polipropilen (PP) dengan karet alam (Natural Rubber) terhadap kuat tarik dan morfologi campuran PP/NR dengan vulkanisasi dinamis. Pembuatan karet mastikasi dan kompon karet dilakukan dengan menggunakan roll mill dengan kondisi operasi pada suhu kamar dan kecepatan putar roll 18 rpm. Pencampuran PP dan NR dilakukan didalam internal mixer dengan perbandingan rasio massa PP/NR 30/70, 40/60, 50/50, 60/40. Sulfur digunakan sebagai bahan curative agar terjadi vukanisasi dinamis pada karet alam, komposisi sulfur yag digunakan adalah 3 phr (per hundred rubber). Pencampuran PP dan NR dilakukan didalam Internal Mixer pada suhu 180 0C dan kecepatan rotor 60 rpm. Properti yang di analisa adalah kekuatan tarik (tensile strength) campuran PP/NR dan diuji dengan menggunakan alat universal testing machine, standar yang digunakan adalah ISO 527-3-5. Morfologi campuran di analisa dengan menggunakan alat Scanning Electron Microscopy (SEM). Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa komposisi NR berpengaruh terhadap kuat tarik campuran PP/NR dimana kuat tarik terbaik diperoleh pada campuran dengan komposisi PP/NR 30/70. Hal ini ditunjukkan dengan deviasi hasil uji tarik yang kecil pada 4 spesimen uji. Pada analisa morfologi dapat disimpulkan bahwa komposisi karet yang lebih besar akan menghasilkan ukuran partikel fasa karet yang terdistribusi kedalam matriks PP kecil, dan partikel karet terdistribusi merata didalam matriks PP. Hal ini terlihat dari hasil foto SEM dimana terdapat ruang kosong dengan ukuran yang kecil. Ruang kosong ini adalah distribusi partikel karet yang telah terlarut saat perendaman sampel didalam siklohexane sebelum di lakukan uji SEM.