LRP-Engineering
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing LRP-Engineering by Title
Now showing 1 - 20 of 107
Results Per Page
Sort Options
Item ADSORPSI Zn 2+C DENGAN KAOLIN : TINJAUAN ASPEK THERMODINAMIKA(2013-03-07) FADLI, AHMADThe raw kaolin itself was a good adsorben . Zinc (II) would adsorb on kaolin from sincalang's deposit. Kaolin crushed and screened until the size solid approxiamettly - 200 + 240 mesh. Kaolin suspension prepared by rinsed witjh I M NaOH for approximately 12 hours. The solid included to Zn (II) solutions and determined AA (Atomic Adsorption Spectrometer). Samples were withdrawn every 15 minutes. The variables studied with temperature in the range 30 - 50 "C and concentration 40 - 60 ppm. The adsorpstion data analysed by the Frendlich, Langmuir and Brunauet ~ Emmet - Teller (BET) proposed models by regretionlinear method. Based on the result the freundlich model was suitable model to describe the equilibrium.From this model it was obtained that the value of constant equilibrium K = 2,6503 with temperature 3(fC, Enthalphi AH = -0,9865 kcal/mole ,Free energy Gibb AG =- 4,9007 kcal/mole and Entropy AS =12,918 kcal/moleItem Adsorpsi Kation Ca pada Lignit Tersulfonasi Sebagai Usaha Untuk Menurunkan Kesadahan Air(2013-03-06) SunarnoPropinsi Riau merupakan daerah industri penambangan minyak bunii. Industriindustri tersebut memanfaatkaii air terproduksi untuk memproduksi steam yang dipakai sebagai injeksi. Sebelum dipakai air itu mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi sekitar 100-150 ppm. Untuk menghiiangkan kesadahan ini, industri tersebut memakai resin penukar ion yang harganya relatif mahal dan masih impor. Sementara pada lignit mempunyai struktur ikatan silang dan gugus fungsional. Untuk merancang kolom adsorpsi kation Ca'^ pada lignit tersulfonasi perlu data-data kesetimbangan, sehingga pada penelitian ini meneoba meneliti kesetimbangan adsorpsi kation Ca^^ pada lignit tersulfonasi untuk menurunkan kesadahan air. Sebelum lignit digunakan sebagai adsorben, lignit disulfonasi dalam reaktor yang berisi larutan H2SO4 4 M dan dipanaskan sampai suhu IS'^C selama 6 jam. Kemudian lignit dipisahkan dengan larutan H2SO4 dan dicuci dengan aquades sampai netral. Percobaan kesetimbangan dilakukan dengan sistem batch dengan variable tetap adalah ukuran butir lignit (- 40+60 mesh) dan jumlah adsorben 5 gram. Sedangkan variabel berubahnya adalah konsentrasi awal Ca^' (100,110, 120, 130, dan 140 ppm) dan suhu (30, 40, dan 50"C). Hasil penelitian menunjukkan Kapasitas jerap lignit tersulfonasi maksimal terhadap kation Ca'^ pada kondisi ini adalah 25 mg Ca'Vgram. Dari data percobaan semakin tinggi temperatur maka daya jerap lignit semakin besar. Sedangkan model kesetimbangan pada proses adsorpsi ini adalah model kesetimbangan Freundlich.Item ADSORPSi Xxi DENGAN KAOLIN : TINJAUAN ASPEK THERMODEVAMIKA(2012-12-02) FADLI, AHMADThe raw kaolin itself was a good adsorhen . Zinc (II) would adsorb on kaolin from sincalang's deposit. Kaolin crushed and screened until the size solid approxiamettly 200 I 240 mesh. Kaolin suspension prepared by rinsed witjh I M NaOH for approximately 12 hours. The solid included to Zn (II) solutions and determined AA (Atomic Adsorption Spectrometer). Samples were withdrawn every 15 minutes. The variables studied with temperature in the range 30 50 "C and concentration tO 60 ppm. The adsorpstion data analysed by the hrendlich, Langmuir and Brunauet Emmet - Teller (BET) proposed models by regret ionlinear method. Based on the result the freundlich model was suitable model to describe the equilibrium.From this model it was obtained that the value of constant equilibrnim K 2,6503 with temperature 30"C, Enthalphi \H -0,9865 kcal mole ,I''ree energy (iibb \(7 - 4,9007 kcal mole and luitropy \S 12,91H kcal molItem ANALISA DRAINASE VERTIKAL UNTUK MEMPERCEPAT KONSOLIDASI PADA TANAH LUNAK KASUS : DAERAH PANTAI KOTAMADYA DUMAI(2015-02-26) J O L E H A; SISWANTO; ERMIYATIPertambahan daya dukung tanah bisa dicapai dengan mengubah sifat-sifat tanah dari (|), kohesi dan berat satuannya y. Penurunan boleh direduksi dengan menambah kerapatan berbanding rongga dari pemampatan partikel. Untuk membangun di atas lapisan lunak, hal yang harus diperhatikan adalah daya dukung (bearing capacity) dan penurunan (settement). Kedua hal ini tergantung dari jenis konstruksi, biasa tanpa memerlukan penyelidikan daya dukung atau sebaliknya melengkapi kemungkinan perbedaan penurunan, misal tidak menggunakan pondasi langsung melainkan harus menggunakan pondasi tiang pancang mencapai lapisan yang keras. Pemeliharaan dan penggunaan suatu jenis pondasi tersebut juga dianggap sebagai suatu tindakan dalam mengatasi lapisan tanah pondasi yang lunak, namun lain halnya dengan konstruksi dari tanah seperti tanggul sungai atau badan - badan jalan dan konstruksi yang dapat memikul deformasi yang sangat kecil akibat penurunan.Item Analisa Material dan Job Mix Design Lapisan Surface Varian Alternatif Dengan Material Cangkang Sawit Sebagai Aggregat Kasar dan Halus(2013-01-12) Novan, AndreCangkang sawit merupakan limbah yang sebagian besar belum termanfaatkan di daerah-daerah perkebunan di propinsi Riau. Di samping itu dae'"ah-daerah perkebunan tersebut masih memerlukan prasarana transportasi jalan yang lebih layak untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dengan latar belakang itulah penuHs tertarik untuk melakukan penelitian yang menjadikan cangkang sawit sebagai objek, spesifiknya sebagai balian aggregat kasar/medium/halus dalam campuran panas (hot mix) lapisan perkerasan jalan. Dalam objek penelitian ada beberapa perlakuan yang diberikan kepada sampel, yang pertama melakukan Job Mix campuran panas dengan cangkang sawit sebagai aggregat kasar, medium dan halus, kedua campuran tadi diberikan variasi suhu perendaman untuk melihat sensitifitasnya terhadap suhu dan variasi penumbukan untuk mengetahui jumlah tumbukan yang ideal serta perilakunya terhadap ragam tumbukan tadi. Ketiga memberikan kombinasi cangkang sawit sebagai aggregat kasar/medium/halus dengan aggregat alam S. Kampar sebagai aggregat medium/halus. Dalam campuran kombinasi ini diberlakukan empat variasi kuantitas, variasi I 100% aggregat S. Kampar sebagai aggregat medium/halus, variasi II 75% aggregat S. Kampar sebagai aggregat medium/halus serta 25% cangkang crushed, variasi III 50% aggregat S. Kampar sebagai aggregat medium/halus serta 50% cangkang crushed dan variasi IV 25%) aggregat S. Kampar sebagai aggregat medium/halus serta 75% cangkang crushed. Dalam penelitian ini tidak dicari aspal optimum dengan kuncian spek tetapi berdasarkan angka stabilitas terbesar karena spek khusus untuk campuran type ini belum pernah ada perumusannya.Item ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMl REHABILITASI SISTIM IRIGASI DI KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU(2014-02-25) Morena, YenitaPembangunan pertanian tanaman pangan dan hotiikultura. merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang diarahkan pada upaya .. Peningkatan Produksi .. dan peningkatan sosial ekonomi masyarakat tani. Salah satu upaya meningkatkan produksi padi adalah meningkatkan pdayanan jaringan irigasi. karena air merupakan faktor yang penting dalam melakukan kegiatan usaha tani. Ketersediaan Air yang cukup dan terkontrot dapat menjamin kcbutuhan air bagi tanaman dan terjadinya kescimbangan yang serasi antara air. unsur hara dan unsur lainnya yang dibutuhkan untuk penumhuhan sehingga dapat meningkatkan produksi sekaligus akan meningkatkan pcndapalan petani. Pcnelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan pelayanan jaringan irigasi setelah rehabilitasi dan mengukur dampak rehabilitasi jaringan irigasi terhadap kondisi sosial (keterlibatan petani/P3A dalam pelaksanaan rehabilitasi dan pengelolaan irigasi), serta ekonomi masyarakat (peningkatan produksi, pendapatan dan luas areal tanarn dan Intensitas Pertanaman) di wilayah Daerah lrigasi (DI) Tibun Kabupaten Karnpar. Hasil survey lapangan dan analisa data yang dilakukan dengan cara deskriptif dan tabulasi, berdasarkan perbedaan tingkat kemarnpuan pelayanan Jarmgan mgasi, produksi, intensitas penanarnan, Iuas areal tanam, penerapan teknik budidaya dan pendapatan, diperoleh kesimpulan bahwa: I) Rehabilitasi jaringan irigasi yang telah dilaksanakan, masih tedapat kerusakan yang dapat mengurangi kemarnpuan pelayanan jaringan; 2) Manfaat dari rehabilitasi jaringan irigasi, belum dapat memenuhi kebutuhan air bagi seluruh petani secara adil dan merata, hanya dapat memenuhi kebutuhan air P3A Sago Jaya, Koto Indah dan Palutan Sepakat, sedangkan untuk P3A Bukit Suligi air belum sampai dengan kondisi sawah tadah hujan; 3) Adanya rehabilitasi jaringan irigasi dengan kondisi air yang cukup dan lancar, pertambahan luas kolam/i.kan lebih besar jika dibandingkan dengan luas sawah dan tejadinya penurunan luas lahan tidur yang dimanfatkan menjadi kolam dan sawah, 4) Rehabilitasi jaringan irigasi dapat meningkatkan Intensitas Pertanarnan (IP) dari 100 % menjadi 200% di P3A Palutan Sepakat serta produksi dan pendapatan pada P3A Sago Jaya, Koto Indah dan Palutan Sepakat, narnun bagi petani di P3A Bukit Suligi tidak meningkat produksi dan pendapatannya.Item Analisis Dan Desgn Transformator 1 Pahsa(2015-03-12) Rajagukguk, Antonius; Ervianto, Edy; AzriyeniPada penelitian ini mengemukakan analisa suatu pembuatan transformator satu phasa, dengan parameter yang digunakan adalah jumlah lilitan dan ukurandiameter kawat yang digunakan sebagai lilitan pada kumparan primer dan kumparan sekunder. Dalam pelaksanaan penelitian ini yang pertama sekali ditentukan/dibentukadalah ukuran teras yang digunakan sehingga dapat dihitung berapa besar jumlahlilitan per volt, dari perhitungan tersebut maka dapatlah dibuat suatu transformatoryang sesuai dengan besar tegangan yang kita harapkan. Serta melakukanpengujian-pengujian dengan merubah parameter jumlah lilitan dan ukuran diamaterkawat maka akan didapatkan data - data pengukuran yang akan digunakan untukmenganalisa besarnya persentase tegangan, arus serta daya yang dapatditransformasikan dari rangkaian primer kerangkaian sekunder- sehingga dalampembuatan sudah dapat direncanakan dengan memperhatikan besarnya persentaseyang tidak dapat ditransformasikan ( hilang).Item Analisis Dan Perhitungan Perbaikan Faktor Daya Dengan Menggunakan Bank Kapasitor(2015-03-18) Azriyenni; Ervianto, Edy; Rajagukguk, Antonius; Suwitno; Amri, Rahyul; Lysbetti, NoveriFactor daya adalah perbandingan antara daya nyata aklif (KW) dengandayasemu (KVA). lnstalasi listrik akan semakin optimum, baik dari segiteknis maupun ekonomis jika factor daya mendekati 1. Instalasi dengan factor daya yang rendah sangat merugikan perusahaanlistrik karena perusahaan listrik umumnya menghendaki supaya instalasikonsumen-konsumen mereka memiliki factor daya 0,85. Jika syarat ini tidakterpenuhi, diharuskan membayar daya semu yang dipakai atau membayar denda karena itu banyak perusahaan yang memasang bank kapasitor untukmemperbaiki factor daya.Item ANALISIS MESIN INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI DENGAN KOMPENSASI TEGANGAN(2015-03-18) Ervianto, EdyMesin induksi suatu mesin yang kokoh, biaya pemeliharaan murah, danharga investasinya lebih murah dibanding jenis mesin-mesin lainnya. Untuk dapatdigunakan sebagai generator dibutuhkan kapasitor yang ditempatkan pada terminalstiator sebagai penghasil fluksi magnetisasi. Hal yang perlu diperhatikan dalampenentuan nilai kapasitor adalah nilai reaktiansi kapasitor yang diberikan harus lebihbesar dari nilai reaktansi magetisasi mesin induksi tersebut. Namun kenyataantegangan keluaran generator induksi turun sangat dratis, bila diberi beban yangmeningkat, untuk menanggulangi hal tersebut dilakukan usaha kompensasitegangan keluaran yang ditempatkan secara seridisisistator. Tulisan ini menyajikananalisis kompensasi tegangan keluaran dengan menempatkan suatu kapasitor yangdihubungkan seri disisi beban dengan menggunakan metode impendasi loop. Untuk melihat validitas metode yang diusulkan, dilakukan pengukuran respon tegangangenerator induksi saat diberi beban resistansi 110 ohm serta diberi kompensasikapasitor 22pF diperoleh tegangan beban sebesar 264 Volt dengan regulasitegangan 0,022. Dengan kata lain bahwa analisis yang diajukan adalah cukup valid.Item Catalytic Slurry Cracking Cangkang Sawit Menjadi Crude Biofuel Dengan Katalis Ni/ZSM-5 Dan NiMo/ZSM-5(2012-10-24) Sunarno; Bahri, Syaiful; Setia, Utama PancaZSM-5 merupakan zeolit sintetis yang banyak digunakan dalam industri terutama sebagai katalis. ZSM-5 ini dapat disintesis dari campuran silika dan alumina dengan komposisi dan kondisi operasi tertentu. Untuk meningkatkan aktivitas dan selektivitas katalis ZSM-5 perlu dimodifikasi menjadi Ni/ZSM-5 dan NiMo/ZSM-5. Tujuan penelitian adalah mensintesis Ni/ZSM5 dengan variabel suhu kalsinasi (400,500 dan 6000C) Si/Al(20, 25,30) dan mensintesis NiMo/ZSM-5 dengan variabel waktu kalsinasi (2,4 ,6 jam). Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu persiapan bahan baku, produksi ZSM-5, sintesis Ni/ZSM-5 dan NiMo/ZSM-5, analisis produk. Persiapan bahan baku meliputi produksi silika terpresipitasi dan pembuatan natrium aluminat. Produksi silika terpresipitasi dibuat dengan mencampur abu sawit dengan larutan NaOH pada suhu 105C, diaduk selama 4 jam. Setelah kondisi dingin dilakukan penyaringan . Filtrat ditambahkan HCl pekat sampai membentu gel dan dioven. Silika terpresipitasi ini dianalisa kadar silikanya yaitu 84,7%. Pembuatan natrium aluminat dilakukan dengan mencampur Al(OH)3 dan larutan NaOH. Endapan yang terbentuk dioven. Produksi ZSM – 5 dilakukan dengan melarutkan natrium aluminat dengan aquadest (suspensi 1). Silika terpresipitasi dicampur dengan aquadest (suspensi 2). Suspensi 1 dicampur dengan suspensi 2 (suspensi 3). Suspensi 3 ditambahkan NaOH sehingga diperoleh nisbah Na2O/Al2O3 7,4, diaduk selama 30 menit dan dimasukkan dalam autoclaf pada temperatur 1750C dan waktu 18 jam. Padatan yang terbentuk dicuci dengan aquadest dan dioven pada 110oC selama 6 jam. Sintesis Ni/ZSM dengan impregnasi nikel nitrat dengan ZSM-5 pada suhu 900C selama 6 jam. Selanjutnya dikalsinasi selama 4 jam pada suhu(400,500 dan 600) dilanjutkan oksidasi dan reduksi. Sedangkan sintesis NiMo/ZSM- 5 dilakukan dengan impregnasi senyawa molibdat dan nikel kedalam ZSM-5. Hasil impregnasi, padatan seterusnya dikalsinasi pada suhu 5000C dan waktu kalsinasi (2,4 dan 6 jam) dilanjutkan oksidasi dan reduksi. Produk dianalisis dengan BET dan diuji 4 kinerjanya pada pirolisis cangkang sawit. Pada sintesis Ni/ZSM-5 diperoleh luas permukaan terbesar pada suhu kalsinasi 5000C dengan luas permukaan 67,874 m2/g dan hasil uji kinerja diperoleh yield crude biofuel sebesar 42%. Pada sintesis NiMo/ZSM-5 diperoleh luas permukaan terbesar pada waktu kalsinasi 4 jam dengan luas permukaan 42,26 m2/g dan hasil uji kinerja diperoleh yield crude biofuel sebesar 55,2 %.Item Dampak Perilaku Penduduk Dan Sistim Drainase Terhadap Perkembangan Parasit Nematoda Usus Pada Pemukiman Kurang Sehat Di Kota Pekanbaru(2015-07-08) Zoebar, Yusril; Pato, Usman; Wahyuni, DenaiSecara umum penelitian ini bertujuan unluk meneiaah dampak periiakii penduduk dan sistim drainase pemukiman di daerah perkotaan yang tidak higienis dipandang dari aspek kesehatan lingkungan. Kondisi drainase lingkungan pemukiman kurang sehat di Kota Pekanbaru dapat dibedakan dari tiga bentuk dari drainasenya, atas sistem rancangan konstruksi yang terdiri dari sistem drainase permanen, semi permanen, dan sistem drainase konvensionai. Kondisi air buangan dalam drainase dibagi atas dua kelompok kondisi drainase dengan air tergenang dan tidak tergenang. Luaran dari penelitian ini Pertama, adalah dipahaminya bahwa perilaku penduduk dan sistim drainase yang tidak higienis dapat mengakibatkan timbulnya penyakit infeksi parasit nematoda usus di lingkungan pemukiman. Keclua, untuk dapat mengetahui jenis-jenis parasit nematoda usus yang terdapat tanah lingkungan pemukiman dan tingkat kepadatannya, serta hubungan kondisi drainase dengan frekuensi kehadiran telur dari berbagai Jen:s parasil nematoda usus ditanah lingkungan pemukiman yang cenderung menginfcksi manusia, dengan cara menerapkan perencanaan dan perancangan drainase pemukiman Jangka panjang untuk kesehatan dan kesejahteran masyarakat. Lokasi pengambilan sampel serta data penduduk dan sistem drainase untuk penelitian ini dilakukan di tiga lokasi yang terpilih dalam kriteria pemukiman kurang sehat di Kota Pekanbaru.Item Disain Kontrol Mikroprosessor Pada Lampu Lalu Lintas Simpang Lima(2015-05-04) Marpaung, Noveri Lysbetti; Ervianto, Edy; Amri, RahyulPenelitian ini membahas tentang bagaimana membuat suatu pengaturan lampu lalu lintas untuk jumlah simpangnya lima. Untuk itu maka dalam hal ini akan digunakan perangkat Mikrokontroler ATMega8535. Untuk menggerakkan mikrokontroler ini, dibutuhkan perangkat pendukung seperti transistor sebagai penggerak,catu daya yang stabil untuk mengolah program tanpa ada yang salah dan relai untuk menghidupkan lampu lalu lintas. Dalam tulisan ini, penulis memberikan solusi kepada Pemerintah Propinsi di Pekanbaru untuk mengatasi kemacetan atau kemungkinan terjadinya tabrakan di persimpangan jalan lalu lintas karena pendeknya jalan, panjangnya antrian kendaraan ataupun ketidakpedulian dari pemakai jalan terhadap aturan berlalu lintas. Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh bahwa nyala lampu lalu lintas telah sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada jam-jam tertentu, berdasarkan kondisi padat atau lengangnya jalan selama 24 jam.Item EKSPLORASI BAKTERI PENGHASIL BIOSURFAKTAN DARI SAMPEL TANAH YANG TERKONTAMINASI MINYAK BUMI DI PT. BUMI SIAK PUSAKO RI(2013-03-07) ELFAJRI, NURKajian isolasi bakteri penghasil biosurfaktan dari sampel taruih/lumpur kolam pemisah air limbah dan minyak mentah CLTS/CMTF PT. Siak Bumi Pusako Siak Sri Indrapura telah dilakukan, Ditemukan 8 isolat bakteri murni dari sampel tanah/lumpur. Uji Indeks Emulsi (IE24) mendapatkan bahwa semua isolat yang diperoleh menghasilkan biosurfaktan dengan tingkat produksi yang berbedabeda. Metode Uji lisis tidak akurat untuk mendeteksi isolat penghasil biosurfaktan, tetapi uji lisis beta (fi) positif menunjukhm nilai produksi biosurfaktan paling besarItem Ekstraksi Dioksin dalam Limbah A ir Buangan Industri Pulp dan Kertas dengan Pelarut n Heptan(2013-03-07) Martunus; Helwani, ZuchraDioksin adaiah senyawa yang terdapat dalam air limbah buangan industri pulp dan kertas yang dapat membahayakan lingkungan hidup dan kesehatan manusia karena bersifat racun yang dapat mematikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses ekstraksi dapat digunakan untuk memisahkan dioksin dalam limbah air buangan industri pulp dan kertas dengan melihat pengaruh perbandingan pelarut terhadap umpan (S/F), kecepatan pengadukan dan waktu ekstraksi terhadap hasil ekstraksi. Peneiitian ini menggunakan ekstraktor tangki berpengaduk dan soklet untuk memisahkan fasa ekstrak dan fasa rafinat {mixer settler extractor). Sistim yang digunakan adaiah limbah air bungan industri pulp dan kerstas sebagai umpan dan n heptan sebagai pelarut. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh S/F, waktu ekstraksi dan kecepatan pengadukan terhadap proses ekstraksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses ekstraksi dengan pelarut n Heptan dapat digunakan untuk memisahkan dioksin dari air limbah buangan industri pulp and kertas. Kondisi operasi yang baik pada 30^C, 1 atm adaiah : perbandingan pelarut-umpan (S/F) = 0,6 waktu ekstraksi == 50 menit kecepatan pengadukan (N) = 450 rpm Pada kondisi tersebut jumlah dioksin yang dapat dipisahkan adaiah 0,2226 mgmol/ml atau sekitar 65,7%Item Ekstraksi Senyawa C Aromatik Yang Terkandung Dalam Heavy Gas Oil (Hgo) Menggunakan Pelarut Etilen Glikol(2015-04-08) Helwani, ZuchraIndonesia pada saat ini memproduksi dua macam bahan bakar diesel, yaitu bahan bakar solar yang digunakan sebagai bahan bakar Automatic Diesel Oil (ADO) dengan kecepatan perputaran sedang dan tinggi, dan bahan bakar Industrial Diesel Oil (IDO) untuk mesin diesel dengan kecepatan perputaran rendah. Bahan bakar diesel berupa bahan bakar cair yang tidak mudah menguap, tersusun dari fraksi kerosin, fraksi distilat dan fraksi gas oil. Untuk bisa memenuhi keperluan mesin itu sendiri, maka kualitas penyalaan (Ignition Quality) merupakan salah satu sifat yang penting dari bahan bakar diesel. Kualitas penyalaan ini akan berkurang jika kandungan senyavva aromatik dalam minyak diesel bertambah. Penelitian ini menggunakan bahan baku Heavy Gas Oil (HGO) sebagai bahan dasar minyak diesel yang akan dikurangi kadar senyawa aromatiknya. HGO diperoleh dari PERTAMINA UP. I I Dumai dan pelarut yang digunakan adalah etilen glikol. Adapun variabelvariabel penelitian yang diteliti adalah perbandingan pelarut-umpan, waktu kontak dan suhu ekstraksi. Hasil penelitian menunjukkan HGrO mengalami peningkatan mutu setelah diekstraksi menggunakan campuran trietilen glikol-phenol. Hal ini dapat dilihat dengan berkurangnya kadar senyawa aromatik dari 15.9426 menjadi 10.6891. Kondisi operasi yang relatif baik adalah : 1. Perbandingan pelarut-umpan = 1.15:1 2. Waktu kontak = 20 menit 3. Suhu ekstraksi = 50 °C Pada kondisi tersebut diperoleh indeks diesel = 57,7775.Item Ekstraksi Senyawa Dioksin Dalam Limbah Air buangan Industri Pulp And Paper(2012-12-04) MARTUNUSDioksin adalah senyawa yang terdapat dalam air limbah buangan industri pulp dan kertas yang dapat membahayakan Iingkungan hidup dan kesehatan manusia karena bersifat racxui yang dapat mematikan (B3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses ekstraksi dapat digunakan untuk memisahkan senyawa dioksin dalam limbah air buangan industri pulp and paper dengan melihat pengaruh perbandingan pelarut terhadap umpan (S/F), kecepatan pengadukan dan waktu ekstraksi terhadap hasil ekstraksi. Penelitian ini mengguneikan ekstraktor tangki berpengaduk dan soklet untuk memisahkan fasa ekstrak dan fasa rainat (mixer settler extractor). Sistem yang digunakan adalah (air + dioksin ) sebagai umpan (diluen) dan n-heksan sebagai pelarut. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh S/F, waktu ekstraksi dan kecepatan pengadukan terhadap proses ekstraksi. Dari hasil penelitian menunjukan proses ekstraksi dan pelarut nheksan dapat digunakan untuk memisahkan senyawa dioksin dari air limbah buangan industri pulp and paper dengan kondisi operasi yang relatif baik pada 30°C dan 1 atm adalah : Perbandingan pelarut-umpan (S/F) = 0,6 Waktu ekstraksi = 40 menit Kecepatan pengadukan (N) = 350 rpm Pada kondisi ini jumlah dioksin yang dapat dipisahkan adalah 0,2309 gmol/ml untuk tiap 5 ml dioksin dalam 95 ml air limbah.Item EVALUASI DIMENSI SALURAN PADA DAERAH IRIGASI MENAMING KABUPATEN ROKAN HULU(2014-02-25) Ermiyati; Morena, YenitaEvaluasi terhadap dimensi saluran pada Daerah Irigasi Menaming di Kabupaten Rokan Hulu bertujuan untuk rnengetahui perrnasalahan yang teijadi yaitu tidak berfungsinya beberapa saluran, dan apakah dirnensi yang ada tidak rnampu menampung debit yang ada. Maka metode penelitian ini dilak:ukan dengan meninjau langsung kelapangan dan mengumpulkan data dari instansi yang terkait, kemudian penulis menghitung debit yang dibutuhkan dan dimensi yang diperlukan oleh saluran tersebut. Dari evaluasi yang penulis lak:ukan ternyata dimensi saluran yang ada masih mampu rnenampung debit air namun sebahagian kecil saluran tidak berfungsi dengan baik, hal ini disebabkan karena pendangkalan saluran dan saluran tersebut - rusak, sehingga tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya.Item EVALUASI KINERJA PROTOKOL MAC IEEE 802.11e HCCA PADA VVIRELESS LOCAL AREA NETWORK(2013-03-14) AnharIEEE Working Group 802.11e telah mengajukan mekanisme pengaturan akses terhadap medium HCF Controlled Channel Access (HCCA). HCCA menggunakan mekanisme poll-and-response untuk memberikan batasan dan dukungan parameter QoS tanpa memandang kondisi trafik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja protocol MAC IEEE 802.11e HCCA pada jaringan WLAN. Teknik simulasi digunakan untuk menganalisis kinerja protokol MAC tersebut dan membandingkannya dengan protokol MAC standar IEEE 802.11 DCF. Simulator yang digunakan adalah NS2. Penulis menggunakan tiga trafik yang berbeda: audio, video dan best effort. Sedangkan metrik kinerja yang diukur adalah delay end-to-end dan throughput. Dari hasil serangkaian simulasi mengindikasikan bahwa protokol MAC HCCA dapat memberikan jaminan QoS dibanding protokol MAC standar DCF. Hal ini terlihat dari hasil simulasi untuk skenario dimana empat stasiun mengirimkan trafik audio atau video, variansi delay end-to-end HCCA lebih kecil 99,99% - 100% dibanding variansi delay end-to-end DCF. Sedangkan maksimum delay end-to-end HCCA lebih kecil 36% - 83% dibanding DCF. Apabila jumlah node d4ariasikan, maka adanya mekanisme admission control pada HCCA membatasi berapa banyak jumlah flow yang boleh ada pada WLAN. Sementara pada DCF, menambah jumlah flow menyebabkan delay end-to-end yang cukup besar. Pada skenario dimana ada satu stasiun dengan trafik bidirectional audio atau video, dan stasiun iainnya mengirimkan trafik best effort dengan jumlah stasiun yang bervariasi, memperlihatkan bahwa meskipun jumlah stasiun BE bertambah, rata-rata, variansi dan maksimum delay end-to-end HCCA konstan. Namun pada DCF, semakin besar jumlah stasiun BE, semakin bertambah pula rata-rata, variansi dan maksimum delay end-to-endnya.Item Identifikasi Arsitektur Vernakular Pesisir: Konstruksi Rumah Suku Akit Di Kepulauan Meranti(2018-01-04) Faisal, Gun; Amanati, RatnaRumah orang Akit dapat digambarkan secara kasat mata terbuat dari bahan kayu bulat, dinding dan lantai terbuat dari kulit kayu. Sedangkan atapnya terbuat dari daun kepau atau daun rumbia. Rumah orang Akit biasanya berbentuk panggung dan menggunakan tangga yang terbuat dari kayu. Bagian depan umbaumba atau teras sebagai tempat beristirahat, kamudian ruang utama dan dapur. (Limbeng, 2011). Perkenalan dan persinggunan suku Akit dengan penduduk yang berasal dari suku lainnya juga mempercepat terjadinya perubahan dan penyesuai terhadap kontruksi rumah suku Akit (Faisal, 2017). Perubahan rumah suku atau orang Akit terjadi karena perubahan cara hidup masyarakat, tradisi, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kehidupan yang terus berkembang, dan pengetahuan serta teknologi yang dari luar yang masuk ke masyarakat mempengaruhi bentuk rumah suku Akit. Penelitian ini mengidentifikasi dan mempelajari konstruksi rumah suku Akit, dimana didefiniskan sebagai salah satu bentuk dari adaptasi, adopsi, atau pun negosiasi antara sesuatu yang lama dan baru. Hal tersebut terkadang dapat diamati dengan kasat mata, perubahan identitias arsitektur direkam dari transformasi pola permukiman Suku Akit di Kepulauan Meranti. Metode penelitian kualitatif dengan paradigma rasionalistik digunakan dalam penelitian ini karena bertujuan untuk mengidentifikasi konstruksi rumah vernakular suku Akit dan melihat perubahan bentuk dan ruang terkait perubahan budaya masyrakat suku Akit tersebut. Penelitian ini berpedoman pada teori vernakular, teori konstruksi dan teori tentang perubahan kebudayaan untuk mengidentifikasi perubahan yang terjadi. Dari Penelitian ini ada beberapa hal yang bisa disimpulkan; Perubahan dalam arsitektur domestik seputar perubahan pola ruang dalam. Perubahan ekspresi dengan penambahan ruang luar disebut Selaso sebagai foyer. Terakhir, bahan berubah dari bahan lokal sederhana menjadi lebih kompleksItem Implementasi Metode Studio-Based Learning Dalam Pengelolaan Dan Prosedur Pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur(2015-03-05) Rijal, Muhammad; Aldy, PediaPUSBANGDIK UNIVERS