1. Seminar Nasional 2013

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 48
  • Item
    Hubungan Identitas Dalam Rekayasa Kansei Untuk Menilai Desain Produk Kursi Rotan
    (2015-08-04) Johan, Vonny Setiaries Johan; Johan, Vonny Setiaries
    Rekayasa Kansei merupakan suatu teknologi yang menggunakan perasaan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara identitas pribadi konsumen produk rotan dengan pilihan kesukaan berdasarkan perasaannya terhadap desain kursi rotan. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan mengunakan kuesioner dan diperoleh sebanyak 60 responden. Hasil pengujian dengan menggunakan uji pearson chi square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara identitas responden, yaitu jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, pekerjaan, dan memiliki produk rotan dengan pilihannya terhadap desain kursi rotan yaitu sandaran, dudukan, tangan, kaki, dan anyaman berdasarkan Kansei (perasaannya).
  • Item
    Penggunaan Wippy Cream Dalam Pembuatan Es Krim Soyghurt
    (2015-08-04) Zalfiatri, Yelmira; Rossi, Evy; Rahmayuni; Raepangga, Noven
    Soyghurt (S) merupakan produk fermentasi seperti yoghurt yang terbuat dari susu kedelai dengan menggunakan bakteri probiotik seperti Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Untuk meningkatkan penganekaragaman olahan kedelai dan menunjang nilai jualnya di masyarakat, maka dilakukan pengolahan soyghurt menjadi es krim. Kadar lemak soyghurt yang rendah, maka dalam pembuatan es krim perlu ditambahkan lemak yang berasal dari lemak nabati salah satunya adalah whippy cream (W). Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan rasio penggunaan whippy cream terbaik dalam pembuatan es krim soyghurt. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan (WS1, WS2, WS3, WS4, dan WS5 masing-masing untuk rasio : 10% W dan 90% S, 20% W dan 80% S, 30% W dan 70% S, 40% W dan 60% S, dan 50% W dan 50% S) dan tiga kali ulangan sehingga diperoleh 15 kombinasi perlakuan Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan mengggunakan uji ANOVA. Jika F hitung lebih besar atau sama dengan F Tabel maka dilanjutkan dengan Uji DNMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan perbedaan rasio W dan S pada pembuatan eskrim soyghurt berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap rata-rata overrun, kecepatan leleh es krim, nilai pH, total padatan, kadar lemak dan kadar protein es krim soyghurt. Sebaliknya perbedaan rasio W dan S pada pembuatan eskrim soyghurt tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap total BAL es krim soyghurt. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik adalah WS5 yang menggunakan Whippy cream 50% dan Soyghurt 50% dalam pembuatan es krim soyghurt.
  • Item
    Teknik Baru Very High Gravity Fermentation Dan Suplementasi Tween80tm Untuk Optimasi Produksi Industri Bioetanol Dari Nira Nipah
    (2015-08-04) Rossi, Evy; Restuhadi, Fajar; Chairul
    Kawasan pesisir Provinsi Riau dan pulau-pulau yang tersebar di sekitarnya merupakan kawasan yang kaya dengan hutan nipah. Nipah ini akan menghasilkan malai, dan bila dilakukan penyadapan akan didapat nira yang mengandung gula dan berpotensi untuk diolah menjadi etanol. Nira nipah berpotensi untuk menghasilkan 15.600 liter etanol per hektar, atau 2 kali lipat hasil yang diperoleh dari tebu, dan 6 kali lipat hasil dari jagung (Tamunaidu et al., 2011). Oleh sebab itu, strategi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah kajian terhadap kelayakan teknis dan teknologi dengan melakukan sejumlah eksperimen untuk mendapatkan kondisi fermentasi optimum dengan memperkenalkan proses fermentasi nira kental (very high gravity, VHG, fermentation. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi terbaik konsentrasi glukosa dan konsentrasi Tween80™ sebagai surfaktan dan sumber nutrisi bagi Saccharomyces cerevisiae teramobil untuk menghasilkan bioetanol pada proses fermentasi nira nipah kental (VHG). Penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi Tween80™ yang terdiri dari empat taraf (0; 0,2; 0,4; 0,6)% dan faktor kedua adalah konsentrasi glukosa nira nipah yang tediri dari tiga taraf (200, 250, 300g/l). Masing-masing kombinasi perlakuan akan diulang dua kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Parameter kadar etanol, kadar gula, total mikroba, dan pH diamati setiap hari selama lima hari. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan faktor pertama memberikan pengaruh nyata (P<0.01) terhadap kadar gula pada hari ke-1, 2, 3, 4 dan 5; memberikan pengaruh pada kadar etanol pada hari ke-1, dan 2. Faktor kedua memberikan pengaruh pada kadar gula hari ke-1. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar etanol yang dihasilkan berbanding lurus dengan perlakuan kadar gula di awal fermentasi. Semakin tinggi kadar gula maka etanol yang dihasilkan akan semakin tinggi pula
  • Item
    Penerimaan Panelis Dan Analisis Usaha Es Krim Soyghurt Enkpasulasi
    (2015-08-04) Efendi, Raswen; Rossi, Evy; Yusri, Jumatri; Perdana, Mazhar
    Pada penelitian sebelumnya telah dihasilkan es krim berbahan baku soyghurt. Untuk menjaga viabilitas eskrim soyghurt telah dihasilkan enkapsulasi BAL (Bakteri Asam Laktat), sehingga soyghurt sebagai pangan fungsional dapat berperan sebagaimana mestinya sebagai makanan probiotik. Pembuatan es krim berbahan dasar soyghurt mengandung enkapsulasi BAL ini nantinya diharapkan akan mengimbangi es krim soygurt tanpa enkapsulasi yang ada dipasaran, untuk itu sebelum es krim ini dipasarkan perlu diketahui tingkat penerimaan konsumen. Es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL merupakan produk baru dalam industri pangan oleh karena itu, perlu adanya rencana dalam biaya produksi serta bahan baku dan juga untuk melihat keuntungan ataupun kerugian pada proses produksi. Sebelum produk ini diturunkan kepasaran, perlu dilakukan analisis usaha terhadap produk baru tersebut (Soeparmoko, 2001). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis dan analisis usaha es krim soyghurt. Metoda penelitian dimulai dengan pembuatan es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL, selanjutnya diuji secara organoleptik terhadap penerimaan panelis dengan cara membandingkan es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL dengan es krim soyghut biasa oleh 30 orang panelis tidak terlatih. Kemudian hasilnya di analisis dengan Cohran‟Q Test dan selanjutnya es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL dilakukan analisis usahanya. Dari hasil uji organolpetik yang di uji lebih lanjut dengan analisis Cohran‟Q Test diperoleh nilai hitung sebesar 0,11, sedangkan nilai Chi Square 3,481. Hal ini menunjukkan bahwa antara es krim soygurt tanpa enkapsulasi BAL dengan eskrim soygurt yang mengandung enkapsulasi BAL tidak terjadi perbedaan penerimaan panelis.Selanjutnya dari analisis usaha eskrim soygurt enkapsulasi diperoleh RCR sebesar 1,17, BEP volume produksi sebesar 10.280,35 cup, dan BEP harga produksi sebesar Rp. 5.997,-
  • Item
    Viabilitas Lactobacillus Plantarum 1 Terhadap Asam Klorida Dan Garam Empedu Serta Aktivitas Antimimikrobanya
    (2015-08-04) Yusmarini; Rahmayuni; Johan, Vonny Setiaries; Apridani; Wisti
    Bakteri asam laktat (BAL) yang biasa digunakan dalam fermentasi produk pangan dapat berperan sebagai agensia hipokolesterolemik. Bakteri asam laktat dapat berperan menurunkan kolesterol (hipokolesterolemik) jika BAL tersebut mampu tumbuh dengan baik pada sistem pencernaan. Oleh karena itu BAL yang potensial untuk menurunkan kolesterol adalah BAL yang bersifat probiotik. Penelitian bertujuan untuk (1) mengkaji ketahanan isolat Lactobacillus plantarum 1 terhadap asam secara in vitro, (2) mengkaji ketahanan isolat Lactobacilus plantarum 1 terhadap asam dan garam empedu secara in vitro dan (3) mengkaji aktivitas antimikroba dari isolat Lactobacillus plantarum 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat Lactobacillus plantarum 1 R.1.3.2 dan R.11.1.2 dapat bertahan hidup hingga pH 3 sedangkan pada pH 2 kedua isolat tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembangbiak. Lactobacilus plantarum 1 R.1.3.2 dan R.11.1.2 dapat tumbuh pada medium yang ditambah oxgall, sodium taurokolat dan asam kolat. Kemampuan tumbuh lebih baik pada medium yang mengandung sodium taurokolat. Lactobacilus plantarum 1 R.1.3.2 dan R.11.1.2 mempunyai aktivitas mikroba dan aktivitasnya lebih tinggi dibandingkan L. acidophilus FNCC 0051.
  • Item
    Evaluasi Mutu Dan Analisis Usaha Pembuatan Kukis Berbasis Tepung Biji Nangka Dan Tepung Tempe
    (2015-08-04) Rahmayuni; Herawati, Netti; Yusmarini; Harun, Noviar; Sabar, Harri
    The purpose of this research was to examine the potential of jackfruid seed flour for cookies added with tempe flour. It was a kind of experimental research by using Complete Randomized Design (CRD) with four treatments and four replications. The treatments were P1 (jackfruid seed 75%, tempe flour 25% ), P2 (jackfruid seed flour 70%, tempe flour 30%), P3 (jackfruid seed flour 65%, tempe flour 35%), P4 (jackfruid seed flour 60%, tempe flour 40%). Parameter observed were moisture content, protein levels, and color al wen as. Data were analized using ANOVA and DNMRT the level of 5%. The results show that the ratio of jackfruit seed flour and tempe flour in each treatment had significant affected to the moisture content, protein levels, and to the colour of cookies. Compared with the best treatments in this research was P2. Financial analysis using RCR and BEP showed that this product feasible become small scale industry
  • Item
    Produksi Mi Basah Dengan Penambahan Tepung Biji Nangka Dan Tepung Ampas Kelapa Serta Analisis Usaha
    (2015-08-04) Johan, Vonny Setiaries; Yusmarini; Pato, Usman; Efendi, Raswen; Harefa, Oni Yaman
    The research aimed to determine the effect of wheat and flour comparison other (jackfruit seed flour and flour coconut pulp) for the quality of wet noodles according SNI 01-2987-1992. Research using completely randomized design (CRD) with treatment that is M1 = noodles made with 100% wheat, M2 = noodles made with a ratio 90% 10% wheat flour and other (5% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour), M3 = noodles made with a ratio of 80% wheat flour and 20% other (15% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour), M4 = noodles made with a ratio of 70% wheat flour and 30% other (25% jackfruit seed flour and 5% flour coconut pulp) and M5 = noodles made with a ratio of 60% wheat flour and 40% other (35% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour). The results showed that the ratio of flour with another flour significantly different effect on the moisture content, ash content, protein content and organoleptic analysis; color, texture, aroma and overall assessment. Noodles M1-M3 treatment meets the standards SNI but for the best treatment in this study was the treatment M3 = noodles made with a ratio of 80% wheat flour and 20% other (15% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour). Using RCR and BEP analysis, wet noodles with jackfruit seed flour and coconut pulp flour industry is feasible as small business.
  • Item
    Kebijakan Pangan Indonesia Pasca Ratifikasi Perjanjian Agreement On Agriculture (Aoa)- WTO
    (2015-08-04) Hasibuan, Ahmad Ibrahim Roni Surya
    This research seeks to analyze the influence of Agreement on Agriculture (AoA) to the changing of Indonesian food policy and the condition of agricultural commodity especially rice post AoA. It is important to analysis the involvement of World Trade Organization (WTO) by its AoA to the changing of Indonesian policy in food commodity based on liberalization principals because it drove government change their policy that finally gave many advantages or disadvantages to the Indonesian agricultural sector commodity. The governmental regime of Indonesia has a the tendency to liberalize its agricultural sector since the Agreement on Agriculture (AoA); one of the rules of WTO was signed by Indonesia in 1994 . This article shows that the changing of the statue has an absolute consequency in its authority. BULOG has no more power tightly in monitoring and controlling the agricultural commodity, include in giving the subsidy to the farmers and making the rules of import. The farmers in many areas in Indonesia were collapsed because of “price war” and lack of subsidy from government because of the legal binding rules in AoA order to cut all of the kinds of government aids and interference to the market. and finally Indonesia become net-importer.
  • Item
    Potensi Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Dalam Pembuatan Kukis Dengan Penambahan Tepung Tempe
    (2015-08-04) Herawati, Netti; Rahmayuni; Yusmarini; Harun, Noviar; Sabar, Harri
    The purpose of this research was to examine the potential of jackfruid seed flour for cookies added with tempe flour. It was a kind of experimental research by using Complete Randomized Design (CRD) with four treatments and four replications. The treatments were P1 (jackfruid seed 75%, tempe flour 25% ), P2 (jackfruid seed flour 70%, tempe flour 30%), P3 (jackfruid seed flour 65%, tempe flour 35%), P4 (jackfruid seed flour 60%, tempe flour 40%). Parameter observed were moisture content, protein levels, and color al wen as. Data were analized using ANOVA and DNMRT the level of 5%. The results show that the ratio of jackfruit seed flour and tempe flour in each treatment had significant affected to the moisture content, protein levels, and to the colour of cookies. Compared with the best treatments in this research was P2.
  • Item
    Kajian Mutu Mi Instan Yang Terbuat Dari Tepung Jagung Lokal Riau Dan Pati Sagu
    (2015-08-04) Ali, Akhyar; Pato, Usman; Maylani, Dony
    The purpose of this study is to obtain the best ratio of corn flour and instan noodles sago starch to produce a minimum of 90% integrity. A completely randomized design in this study with five treatments and four replications, treatment consist of JST1 (corn flour 60% : sago starch 30% : tapioca 10%), JST2 (corn flour 55% : sago starch 35% : tapioca 10%), JST3 (corn flour 50% ; sago starch 40% : tapioca 10%), JST4 (corn flour 45% : sago starch 45% : tapioca 10%), JST5 (corn flour 40% : sago starch 50% : tapioca 10%). The result showed that the ratio of corn flour and sago starch were significantly. Best treatment in this study is JST2 noodles with value integrity 95.356% (w/w), moisture content before frying 10.734% (w/w), moisture content after frying 6.39% (w/w), protein content of 8.177% (w/w), total acid number 0.138% (w/w), the integrity of 95.356% (w/w), and rehydration time 10 minutes 6 seconds.
  • Item
    Variasi Penambahan Susu Skim Terhadap Mutu Cocoghurt Menggunakan Enterococcus Faecalis Up 11 Yang Diisolasi Dari Tempoyak
    (2015-08-04) Pato, Usman; Ali, Akhyar; Pitrayadi, Miky
    Propinsi Riau merupakan salah saru daerah pengahasil kelapa terbesar di Indonesia. Daging kelapa dapat diolah menjadi berbagai produk antara lain cocoghurt. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah susu skim yang optimal untuk menghasilkan cocoghurt yang memenuhi standar mutu. Penelitian ini dilakukan secara eksprimen dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam. Apabila hasil F hitung lebih besar atau sama dengan F Tabel maka dilanjutkan dengan uji beda nyata DNMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi penambahan susu skim berpengaruh nyata terhadap nilai pH, total asam laktat, total bakteri asam laktat, total padatan, kadar protein, kadar abu dan kadar abu, namun berpengaruh tidak nyata terhadap kadar lemak pada cocoghurt. Perlakuan penambahan susu skim sebanyak 15% menghasilkan cocoghurt yang sudah memenuhi standar mutu yoghurt (SNI 102981-2009).
  • Item
    Kukis Non Glutein Kaya Kalsium Dan Protein
    (2015-08-04) Herawati, Netti; Sipayung, Ervisa
    Penelitian kukis berbahan tepung ubi jalar ungu, tepung tempe dan tepung udang rebon dan minyak sawit merah telah dilakukan untuk memperoleh kukis non glutein yang kaya protein dan kalsium untuk mensuport kebutuhan zat gizi sekaligus dapat mencegah bahaya timbal pada anak usia dini baik bagi anak normal maupun penyandang autis. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 ulangan dan 4 perlakuan tepung tempe dan udang rebon masing-masing K1: 20% dan 1%, K2: 15% dan 6%, K3: 10% dan 11%, K4: 5% dan 16%. Perlekuan berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar serat kasar dan kadar kalsium. Penggunaan kedua tepung tersebut juga memberikan pengaruh nyata terhadap penilaian organolpetik secara deskriptif baik dari segi warna, aroma, rasa dan tekstur. Sementara dari penilaian organoleptik secara hedonik penggunaan tepung tersebut hanya memberikan pengaruh nyata terhadap warna saja. Berdasarkan dari hasil analisis kimia dan penilaian organoleptik, maka kukis terbaik dari keempat perlakuan tersebut adalah kukis K2 yang memiliki kadar air (2,33%), kadar abu (1,88%) dan kadar protein (12,54%), kadar serat kasar (2,11%) dan kadar kalsium (2,67%). Kukis K2 dari segi penilaian organoleptik dapat diterima baik oleh panelis dewasa maupun panelis anak-anak. Kukis K2 diperkirakan dapat memenuhi 20% Angka Kecukupan Gizi (AKG) protein anak usia 1-3 tahun dan 13 % AKG Protein anak usia 4-6 tahun jika dikonsumsi 10 keping kukis K2 dengan berat 4 gram per keping. Kukis K2 juga diperkirakan dapat mensuport seluruh kebutuhan anak usia 1-6 tahun jika dikonsumsi 5 keping kukis K2 dengan berat 4 gram per keping.
  • Item
    Kinerja Kelompok Tani Sistem Integrasi Dalam Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan Di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak
    (2015-08-04) Edwina, Susy; Maharani, Evy
    Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (SISKA), bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya melalui diversifikasi usaha dan pemanfaatan limbah. Adopsi inovasi teknologi pengolahan pakan sangat tergantung kepada kinerja kelembagaan kelompok tani. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja kelembagaan kelompok tani dalam penerapan teknologi pengolahan pakan, dilakukan dengan metode survey dengan pengambilan sampel secara sengaja terhadap petani yang tergabung dalan Kelompok Tani Maju Bersama yang berjumlah 7 orang. Pengambilan data meliputi: data primer dan sekunder, berupa: kelembagaan ditingkat local yang berperan dalam pengolahan pakan; serta kinerja kelembagaan local mengacu pada konsep pengembangan kelembagaan Prima Tani. Penelitian berlangsung selama 9 bulan diawali bulan Januari 2011. Kinerja kelembagaan kelompok tani dalam penerapan teknologi pengolahan pakan menunjukkan: a) struktur kepemimpinan dibangun secara demokratis, b) pengambilan keputusan dengan azas musyawarah dan kekeluargaan; c) Kelompok memiliki kemampuan dalam perencanaan; d) Penerapan manajemen dan pelaksanaan fungsi manajemen memiliki gaya manajemen kelompok berpartisipatif; e) ketersediaan sumberdaya manusia yang memiliki pengalaman dan kemampuan untuk mengelola usaha, f) pemilikan modal yang relative kuat dan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai; dan g) Kelompok memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan dengan pemerintah, dan swasta secara personal. Kinerja kelembagaan kelompok tani Maju Bersama dalam penerapan teknologi pengolahan pakan menunjukkan kapasitas kelembagaan berada pada tahap kemandirian.
  • Item
    Pemanfaatan Tandan Kosong Sawit Sebagai Bahan Baku Asap Cair (Liquid Smoke)
    (2015-08-04) Sulaeman, Rudianda; Rustam, Rusli; Manurung, Gulat Medali Emas
    Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit oleh masyarakat belum dimanfaatkan secara maksimal, dengan didukung berkembangnya teknologi, maka limbah berupa tandan kosong kelapa sawit tersebut bias dijadikan berbagai produk yang bernilai ekonomi, salah satunya asap cair. Asap cair memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai inhibitor, mempercepat pertumbuhan tanaman, anti jamur dan mikroba bahkan untuk perbaikan kualitas tanah dan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menghasilkan produk asap cair dari tandan kosong sawit, (2) Mengetahui kandungan kimia produk asap cair. Hasil penelitian menunjukan rendemen asap cair dari tandan kosong sawit sebesar 38,73 %. Senyawa yang terdapat pada asap cair tandan kosong sawit meliputi Asetic Asam, Ca-Mineral, C-Organik, N-Urea, P-Phospat dan residu berupa ter. pH rata-rata asap cair hasil pirolisis dari tandan kosong sawit adalah 3,248.
  • Item
    Pemanfaatan Gulma Dan Serasah Karet Sebagai Pupuk Cair Organik Tanaman Karet
    (2015-08-04) Sulaeman, Rudianda; Oktorini, Yossi; Manurung, Gulat Medali Emas
    Gulma merupakan tanaman menjadi pesaingdalamhalserapanunsurhara, air, danruang, dan selama ini dianggap sebagai sampai pengganggu tanaman termasuk pada tanaman karet. Dengan perkembangan teknologi, gulma tersebut dapat dijadikan sebagai bahan baku asap cair yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Penelitianinibertujuanuntuk (1) Mengidentifikasi jenis gulma di lokasi penelitian (2) membuat asap cair dari sampah yang berasal dari gulma tanaman karet. Hasil penelitian menunjukan bahwa Gulma yang berada dilokasi penelitian didominasi jenis Lantana Camara dengan INP 107,11 %.Potensi tiap hektar gulma tanaman karet pada kebun karet masyarakat di lokasi penelitian 4.025 kg dengan kadar air 110 %.Rendemen Asap Cair dari Gulma tanaman karet sebesar 32,44 % dengan kadar air bahan baku + 15 %.
  • Item
    Penambahan Mikoriza Lokal Riau Untuk Memacu Pertumbuhan Semai Meranti (SHOREA SPP.) Pada Media Gambut
    (2015-08-04) Mardhiansyah, Muhammad; Rosmimi; Mardiantino
    Shorea leprosula is a major timber producing trees in Indonesia and one of an essential commodity. To get high quality of Shorea leprosula must be developed by cultivation techniques in order to obtain the quality plant‟s growth of Shorea leprosula. The development of biotechnology in forestry provides an opportunity to use environmentally friendly technology through the application of mycorrhizal. This study aimed to determine the influence of mycorrhizal application on seedlings quality and determine the best dosage to increase growth of seedling‟s Shorea leprosula in peat medium. The research used completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 10 replications. The treatments consisted of : (M0) without application of mycorrhizal, (M1) application of mycorrhizal with the dosage 10 gr/polybag, (M2) application of mycorrhizal with the dosage 20 gr/polybag, (M3) application of mycorrhizal with the dosage 30 gr/polybag and (M4) application of mycorrhizal with the dosage 40 gr/polybag. Mycorrhizal application can increase the quality of seedlings Shorea leprosula in peat medium. The best dosage indicated on application of mycorrhizal in the dosage 20 gr/polybag (M2) with survival persentage (100%), height growth (3,36 cm), diameter growth (0,17 cm), dry weight crop (2,19 gr), root dry weight (0,63 gr) and top-root ratio (2,28).
  • Item
    Mitigasi Konflik Gajah-Manusia Menggunakan Sistem Agroforestri Sawit-Hutan Di Kabupaten Bengkalis
    (2015-08-04) Yoza, Defri; Sulaeman, Rudianda; Kausar
    Pertumbuhan penduduk menyebabkan terjadinya penyempitan dan fragmentasi habitat gajah yang berimplikasi pada peningkatan konflik antara manusia dan gajah.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah menganalisis sejauhmana penerapan dan keberhasilan metode-metode yang digunakan dalam mitigasi konflik gajah dan manusia di Kabupaten Bengkalis yang mengalami konflik yang relatif tinggi antara petani kebun sawit dengan gajah. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan dalam tiga tahap yakni :tahap pertama menentukan sejauhmana penerapan metode-metode mitigasi konflik gajah dengan manusia yang terdapat di Kabupaten Bengkalis. Metode-metode yang diterapkan berupa teknik pengusiran terhadap satwa liar, teknik pembuatan parit gajah, teknik pembuatan pagar listrik, teknik penggiringan dan teknik pemindahan atau relokasi. Tahap kedua merumuskan metode mitigasi dengan menggunakan sistem agroforestri dikombinasikan dengan kelebihan dan kekurangan metode yang telah diterapkan sebelumnya. Tahap ketiga menerapkan metode mitigasi konflik gajah sistem agroforestri di lapangan. Kondisi habitat gajah yang terdapat di sekitar Duri dalam kondisi terfragmentasi oleh pemukiman masyarakat, jalan dan perkebunan sawit serta hutan tanaman industridimana gajah banyak memanfaatkan daerah tepi hutan dan semak belukar untuk pakan gajah.Populasi gajah terdiri dari sub populasi jantan sebanyak 1-2 ekor sedangkan sub populasi betina sebanyak >3 ekor dengan total populasi sebanyak + 35 ekor.Habitat gajah masih dapat mendukung kebutuhan pakan namun per ha sudah tidak mampu lagi mendukung satu ekor gajah sedangkan untuk jalur jelajah gajah dengan populasi berkisar 35 ekor sudah tidak mampu lagi didukung oleh luasan tersebut.Masyarakat menggunakan cara yang sederhana dalam mengusir gajah yakni dengan cara membunyikan petasan sedangkan perusahaan menggunakan parit gajah. Cara yang mudah dan murah menggunakan tanaman pengusir gajah pada kebun masyarakat dan tanaman pakan di luas kebun masyarakat.Masyarakat berharap agar gajah-gajah yang berkonflik dapat dipindahkan atau tidak mengganggu kebun sawit masyarakat dan biasanya masyarakat mengusir gajah dengan menggunakan bunyi-bunyian
  • Item
    Konversi Hutan Pada Daerah Aliran Sungai Dan Pengaruhnya Terhadap Kandungan Logam Dan Kualitas Air
    (2015-08-04) Darlis, Viny Volcherina
    Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan potensi dan bentuk kehidupan yang ada, saling terkait dalam menentukan karakteristik lingkungannya. Penyumbang utama pencemaran sungai adalah perubahan hutan menjadi kawasan perindustrian, pertanian, limbah domestik, peternakan dan pembangunan tanah. Dampak konversi hutan tersebut dapat diketahui dengan cara mengukur kualitas air dan kandungan logamnya, dengan metoda survey dan pengujian laboratorium. Data dianalisis secara statistik dan diuji lanjut dengan Tukey. Penentuan fisik-kimia antara dua musim yang berbeda menggunakan Uji T berpasangan, sehingga dketahui kelayakan air sungai. Hasil kajian menunjukan nilai IKA sungai akibat konversi hutan kawasan DAS menjadi perkebunan, industri, pemukiman, ekowisata, tambang pasir pada musim hujan dan kemarau berada dalam kelas III, kekeruhan (Kelas V), TSS (kelas III), pH (kelas V), COD (kelas III), pada musim kemarau nilai COD berada dalam kelas V. Kepekatan logam berat pada musim hujan lebih mencemari dari musim kemarau. Perlu pemeliharaan ekstensif pada sungai, dan airnya hanya sesuai digunakan untuk air minuman hewan ternak dan pemeliharaan jenis ikan yang toleran dan bernilai ekonomi.
  • Item
    Kelembagaan Ekonomi Pengrajin Gula Kelapa Di Desa Karya Tunas Jaya Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir
    (2015-08-04) Maharani, Evy; Edwina, Susy; Kusumawaty, Yeni
    Gula kelapa sebagai salah satu komoditas sektor perkebunan perlu mendapat perhatian dalam kegiatan pengembangan agroindustri. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Kecamatan Tempuling sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan merupakan sentra agroindustri berbasis kelapa dan salah satu daerah pengrajin gula kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Penarikan sampel agroindustri adalah secara sengaja (purposive) yaitu pengrajin yang menjadi sampel adalah pengrajin yang mengusahakan pengolahan nira kelapa menjadi gula kelapa cetak di Desa Karya Tunas Jaya Kecamatan Tempuling sebanyak 15 sampel pengrajin. Kegiatan penelitian berlangsung selama 9 bulan diawali bulan Januari 2011. Kelembagaan ekonomi pengrajin gula kelapa adalah lembaga-lembaga pendukung kegiatan produksi dan pemasaran gula kelapa. Hasil penelitian menunjukkan kelembagaan ekonomi pengrajin gula kelapa di Desa Karya Tunas Jaya memiliki tiga pola kelembagaan yaitu pemerintah, tradisional, Pasar. Kelembagaan ekonomi yang memungkinkan untuk meningkatkan posisi tawar pengrajin adalah koperasi melalui dukungan kelembagaan penyuluhan dan pemerintah.
  • Item
    Analisis Integrasi Pasar Crumb Rubber Singapura Dan Pasar Lelang Karet Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi
    (2015-08-04) Malik, Adlaida; Murdy, Sa’ad; Nainggolan, Saidin
    The objective of research is to know about market integration of crumb rubber in Singapore and rubber market auction in Batang Hari district Jambi Province. Data that use was rubber price data market of crumb rubber Singapore and market price in market auction from January 2006 to December 2012. Data collected from Dinas Perindustrian and Perdagangan Province Jambi and KUD Berdikari rubber market auction Batang Hari district. Kuantitative data analysis was conducted from error correction model methode, contained Augmented Dickey Fuller (ADF) test, Johannsen test, Causality Granger test to know the rate of market integrated. This research also to know the elasticity price transmision between crumb rubber market Singapore and market auction rubber in Jambi Province. The research saw that of between crumb rubber market Singapore and rubber market auction Batang Hari district was integrated significantly in short term saw that change 1% rubber price in Singapore can influence rubber price change in market auction 0,85% in short term and 1,14% in long term, the ajusting time of rubber price change in Singapore to rubber price in market auction was determined change rubber price in Singapore can cause change rubber price in marker auction Province Jambi in long term need time of, two weeks, elasticity of rubber price tranmission in Singapore and rubber price in market auction Batang Hari district both in short term and long term have characteristic inelastic