RG-Research Grant
Permanent URI for this community
Browse
Browsing RG-Research Grant by Title
Now showing 1 - 20 of 191
Results Per Page
Sort Options
Item Aktivitas Antibakteri Peptaibol Produksi Gliocladium sp T.N.C73(2015-07-04) Saputra, HendraPeptaibols are a unique class of peptides. They are characterized by molecular weights of 500- 2200 Da, a high number of non-proteinogenic, a,adialkylated a-amino acids like isovaline (Iva) and a-aminoisobutyric acid (Aib), an acetylated N-terminus, and an amino alcohol, mostly phenylalaninol, at the Cterminal end, which is lacking in the peptaibiotics. The name G peptaibol H originates from parts of the words peptide, Aib, and amino alcohol. Although peptaibols are not only produced by Trichoderma, most of the peptaibols known today have been found in this genus like Gliocladium sp. In metabolite production and extraction from Gliocladium sp. T.N.C73, it was harvested a few mycelium. TLC and detection of antibiotic compounds. MeOH extracts of Gliocladium sp T.N.C73 mycelium, were investigated for the presence of secondary metabolites including peptaibols by TLC. The separated compoimds, indentified as red spot. In this experiments, don't have red spot. Probability, dilute over sample.Item Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak Buah Takokak (Solanum torvum SWARTZ)(2015-07-04) Haris, IrmaBuah tanaman takokak (Solarium Torvum Sw.), biasa digunakan sebagai lalapan dan juga memiliki khasiat sebagai obat. Tanaman ini, diperkirakan memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang mempimyai aktivitas antioksidan dan antibakteri. Penentuan aktivitas antioksidan dan antibakteri yang terkandung didalam buah tanaman takokak, dilakukan dengan menggunakan metanol 80% sebagai pelarut untuk sampel basah maupun kering. Parameter kimia yang diujikan terhadap ekstrak metanol antara lain: Penentuan kandungan total fenol dilakukan dengan metoda Folin-Ciocalteau. Kadar fenolik dihitung berdasarkan pembentukan senyawa komplek yang diukur dengan spektronik dan dibandingkan dengan regresi linier standar asam galat. Penentuan total flavonoid dengan metode kalorimetrik dan dibandingkan dengan kurva linier standar kateckin. Aktivitas antioksidan penangkap radikal bebas (DPPH), aktivitas antioksidan pereduksi (FRAP) serta penentuan aktivitas antibakteri ekstrak metanol dari sampel kering buah takokak terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escheria coli dan Peseudomonas aerruginosa dengan metoda difusi kertas cakram. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa buah takokak segar memiliki kandungan senyawa fenol yang tinggi, serta memiliki kandungan senyawa flavonoid dan memiliki kemampuan untuk menangkal maupun mereduksi radikal bebas. Sedangkan buah takokak yang telah dikeringkan memiliki kandungan senyawa fenol dan flavonoid yang lebih tinggi dan kemampuan untuk menangkal maupxm mereduksi radikal bebas yang lebih baik dibandingkan dengan buah takokak segar.Item Aktivitas Ligninolitik Jamur Aphylloporales Strain Local Penghasil Lignin-Modifying Enzymes(wahyu sari yeni, 2017-09-07) Martina, Atria; Zul, DelitaJamur yang mempunyai aktivitas ligninolitik berpotensi diterapkan pada bidang bioteknologi seperti pada proses biopulping, biobleaching, dekolorisasi dan detoksifikasi limbah-limbah pabrik yang bersifat toksik dan sangat sulit terurai di lingkungan. Aktivitas ligninolitik dihasilkan oleh lignin-modifying enzymes yang terdiri dari lignin peroksidase, mangan peroksidase, dan lakase. Penelitian tentang aktivitas ligninolitik terhadap 14 jenis Aphyllophorales strain lokal yang berasal dari TNBT menggunakan prosedur lempeng agar pada medium agar “N-Limited-RBB” yang mengandung lignoselulosa dan lignin sintesis yaitu indulin AT. Seleksi isolat yang mempunyai aktivitas ligninolitik berdasarkan pembentuka zona perubahan warna pada medium selama inkubasi 6 hari pada suhu 37oC. Hasil penelitian menunjukan bahwa isolat yang mempunyai aktivitas ligninolitik pada medium mengandung indulin adalah Ganoderma sp, Stereum sp, dan AMS 27. Pada medium yang mengandung lignoselulosa, isolat yang mempunyai aktivitas ligninolitik adalah Ganoderma sp, Strereum sp, AMS 27, Polyporus sp2, Microporus sp1, dan Formes sp. Ganoderma sp merupakan isolat yang mempunyai aktivitas ligninolitik tertinggi pada kedua tipe lignin dengan diameter zona perubahan warna pada indulin AT adalah 8,71 cm dan pada lignoselulosa adala 9,71 cm.Item Analisis Aktifitas Enzim Selulase Dari Strain Lokal Aspergillus Spp Termotoleran(2015-07-05) MirantiAspergillus spp was isolated from soil and peel of orange sample in Bangkinang and at market-place Arengka in Pekanbaru. The organism produced day incubation. Production of the cellulase enzyme at pH 5.0. The isolate not shown good ability of producing cellulase.Item Analisis Ca +2 Mg+2 Dan So+2 Dari Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Dan Em (Effective Microorganism )(2015-03-06) Putri, FemiliaThe escalating areas of palm oil plantation in Riau Province in 2005 due to the demand for crude palm oil that will also producer wastes. Its solid waste (empty bunch),its liquid waste from waste water treatment and EM can be useful as organic fertilizer by composting them for a period about 45 days. To evaluate the quality of compost such a calsium, magnesium, and sulfur are determined after 10, 15, 20, 25, 30, 35,40, and 45 days of incubation. The result show that there is the increment of Ca and Mg contents but not for S because sulfur in the form S04'^ could be oxidized to develop SO2 and reduce to H2S. The highest Ca obtained after 30 days, Mg obtained after 20 days, and S obtained after 10 days incubation period. For Ca is 7,81 % (w/w), Mg is 1,57 % (w/w), and S is 3,68 % (w/w). From the resuh, shows that the compost can be used as organic fertilizer for the need of Ca, Mg, and S for plants and corps in Riau Province areas.Item Analisis Daya Saing Ekspor Komoditi Unggulan Perkebunan Provinsi Riau(2015-07-03) Dinanti Reza, FinkaRiau Province represent one of the province which partake to give contribution in international trade activity either from regional scale and also global. Not merely migas sector becoming exporting pledge, but also non migas sector especially plantation. Palm oil. Rubber and coconut specified by Riau's government as pre-eminent commodity of plantation. This research of this study was to know the competitiveness growth of the export for each pre-eminent commodity which from the competitiveness will do stuff to improve contribution to area's earning. This research was executed in Pekanbaru from November 2008 up to May 2009, using value and volume export riau provinsi during 3 period tiiat was from 2004-2007. Data was analysed to use Revealed Comperative Advantage ( RCA) with two especial indicator that is Export Performance Ratio ( EPR) And Net Export/Total Trade Ratio (NE/TT). Research result of RCA show the competitiveness index of palm oil which more than one (> 1) while rubber and coconut smaller than one (< 1). NE/TT of each pre-eminent commodity show the high level of competitiveness m Riau Province.Item ANALISIS FINANSIAL PETANI KARET SWADAYA DI KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR(2014-11-22) ADE, DWI.SKaret alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik dalam lingkup internasional maupun Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah salu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang perekonomian negara. hasil devisa yang dipcroleh dari karet cukup besar. Indonesia pemah menguasai produksi karet dunia dengan mengalahkan negara-negara lain dan negara asal tanaman karet sendiri di daratan Amerika Selatan. Luas lahan karet di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 3.262.291 ha (direktorat Jendral Bina Produksi Pcrkebunan) dan merupakan lahan karet yang terluas didunia. Perkebunan karet yang luas ini sayangnya tidak diimbangi dengan produktivitas yang memuaskan. Produktivitas lahan karet di Indonesia rata-rata rendah dan mutu karet yang dihasilkan juga kurang memuaskan, sehingga karet Indonesia dikenal sebagai karet bermutu rendah di pasaran internasionalItem Analisis Kemampuan Penyempan Batang Jagung Sebagai Adsorben Pb dan Cd(2015-07-06) Anjelia, GitaSehingga menyebabkan tingginya limbah pertanian seperti daun, tongkol, dan batang. Batang jagung merupakan bagian limbah terbesar yaitu 50% dengan bentuk struktur yang berongga. Berdasarkan sifat diatas maka diuji kemampuan batang jagung sebagai adsorben Pb dan Cd yang dalam hal ini batang jagung dikarbonisasi pada suhu SOO^C dengan ukuran partikel 100 mesh. Dari hasil karakterisasi didapatkan kadar abu sebesar 1,38%, daya serap terhadap iodium 260,145 mg/g, daya serap terhadap metilen biru didapat sebesar 0,397 mg/g dan luas permukaan sebesar 1,887 m^/g hal ini belum memenuhi standar karena batang jagung hanya sebatas dikarbonisasi sehingga masih terkandung gugus pengotor. Namun, pada analisis kemampuan serapan batang jagung terhadap ion logam Pb dan Cd dalam larutan tidak berbeda jauh dengan nilai arang aktif sehingga didapat kapasitas seraparmya masing-masing 0,4986 mg/g dan Cd sebesar 0,7155 mg/g. Dari hasil ini Cd lebih kuat diserap karena karena penyerapan dipengaruhi oleh jari-jari ion Cd yang lebih kecil daripada Pb karena jika jari-jari ionnya y£m.g lebih kecil maka gaya tarikan inti terhadap gugus-gugus fimgsi yang terdapat pada permukaan arang batang jagung semakin kuat bila dibandingkan Pb atau dengan kata lain terjadinya proses adsorpsi kimia lebih besar. Pada serapan arang batang jagung terhadap larutan campuran Pb dan Cd, kapasitas serapan Cd meningkat menjadi 0,7350 mg/g karena adanya kandungan ion klorida yang berasal dari garam Pb maka dalam larutan campuran tersebut garam Cd yang belum larut akan bereaksi dengan ion tersebut sehingga membentuk CdCl2 yang larut dalam air sehingga akan menambah kelarutan Cd dalam larutan campuran tersebut. Sedangkan kapasitas serapan ion logam Cd dalam larutan campuran menurun menjadi 0,4546 mg/g karena ion Pb dalam larutan campuran bereaksi dengan ion sulfat dan klorida sehingga menghasilkan endapan putih dari PbS04 dan PbC^. Dengan mxmculnya endapan ini menyebabkan berkurangnya ion Pb dalam larutan campuran yang dapat diserap oleh arang batang jagung. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa batang jagung dapat digunakan sebagai bahan adsorben Pb dan Cd yang baik dan murah.Item Analisis Ketersediaan Nitrogen, Fosfor, Kalium Dan Rasio C/N Pada Bokashi Em Produksi Komppos-Em Fmipaunri Pekanbaru(2015-07-07) Mariani, MilaKebun Bokashi adalah areal lahan percontohan dari kelompok mahasiswa penelitian dan pengembangan Bokashi-EM (KO.WPOS-EM) FMIPA UNRI PEK.ANBARU. KOMPPOS-EM mencoba membuat pupuk organik dari sisa bahan alam seperti serbuk gergaji, sekam padi, dedak, kotoran temak yang dicampur dengan EM. Untuk mengetaliui kuaiitas pupuk organik yang diliasilkaii, maka dilakukan penelitian untuk menentukan kandungan hara N, P, K, serta menguraikan senyawa organik, melalui analisis C/N terhadap pupuk organik yang dibuat dari variasi starter yang berbeda seteiah fermentasi 7 hari, yaitu : 1. Bahan organik (dedak, sekam padi, serbuk gergaji) + kotoran ayam + air, 2. Bahan organik (dedak, sekam padi, serbuk gergaji) + kotoran sapi + air, 3. Bahan organik (dedak, sekam padi, serbuk gergaji) + kotoran ayam + EM, 4. Bahan organik (dedak, sekam padi, serbuk gergaji) + kotoran sapi + EM. Pengulangan dilakukan tiga kali pada setiap sampel. Data yang diperoleh dianalisis dengan metoda statistik berupa label, grafik dan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan tes DuncaaItem Analisis Korelasi Ph Dan Potensial Air Terhadap Pertumbuhan Miselium Trichoderma viride TNJ63 Dalam Media Produksi Enzim Selulase Dan Kitinase(2015-04-11) Setia Sri Rejeki, SantiWater potential and pM arc probably the most important environmental parameters affecting the activities of mycoparasitic T. asperellum TNJ63. Therefore it is impoilant to collect information on the effects of these factors on mycelial growth of T. asperellum TNJ63 with biocontrol potential. The highest mycelial growth was observed at pH 5,0 in both cellulose and chitinase media. The lowest mycelial growth was observed at pH 8.5 in both cellulose and chitinase media Nearly linear correlation was found between water potential and colony growth diameter with higher growth diameter and higher potential water. Optimal water potential values are suggested to be at -1 MPa for both media. The lowest mycelial growth was observed at -11 MPa in both media The mycelial growth depended on the water potential value and not on the quality of salt (NaCl or KCl) used as osmoticum. These results suggest the possibility of using this sn-ain for biocontrol purposes in soil with lower pH and lower water potential.Item Analisis Migrasi Formaldehid Pada Kemasan Styrofoam Dalam Makanan Cepat Saji(2015-07-08) SuliyaniStyrofoam is use for food pactcaging has dominated the marlItem Analisis Perbandingan Kinerja Usaha Mikro,Kecil Dan Menengah Penerima Kredit Melalui Koperasi Simpan Pinjam Dan Bank Di Pekanbaru(2015-07-05) Affan, AhmadTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Mitra Madani dan PT. Bank Riau selaku fasilitator kredit bagi pengusaha UMKM, perkembangan kredit untuk UMKM pada KSP Mitra Madani dan PT. Bank Riau, langkah-langkah penyaiuran kredit pada KSP Mitra Madani dan PT. Bank Riau, kinerja UMKM penerima kredit dari KSP Mitra Madani dan PT. Bank Riau dilihat dari segi omzet dan jumlah tenaga kerja, dan juga untuk mengetahui perbandingan kinerja UMKM penerima kredit dari KSP Mitra Madani dan kinerja UMKM penerima kredit PT. Bank Riau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga bulan September tahun 2009 di kota Pekanbaru dengan menggunakan dua bentuk metode analisis data yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik menggunakan uji beda rata-rata.Item Analisis Produksi Enzim Laminarinase Dari Gliocladium sp. TNC73 DAN Gliocladium sp. TNC59 Lokal Riau(2015-03-17) Sri Ulina, RuthGliocladium sp. TNC73 and TNC59 are effective biocontrol fungi isolated from Riau soil. These strains have been tested for their effectiveness in plant protection through antagonistic studies and plant protection studies. The ability of Gliocladium sp. TNC73 and TNC59 lies among others to their ability in producing fungal cell wedl degrading enzymes. Apart from chitin, P-1,3 glucan and P-1,6 glucan are among the major fimgal cell wall constituents in fungal phatogens. Analysis of laminarinase produced from Gliocladium sp. TNC73 and TNC59 are very important to apply these biocontrol fungi effectively, to know the kinds of specific fungal plant pathogens that they inhibit. Apart from p-1,3 glucan and P-1,6 glucan linkage hydrolysis, laminarinase have tlie potential to be used in developement of pharmaceuticals. Laminarinase is used to modify complex polysaccharidee used as anticancer drugs. Laminarinase from Gliocladium sp. TNC73 and TNC59 were produced in production media containing 0,2 % laminarin from laminaria digitata, pH 5,5, room temperature, and monitored over time. Activity of laminarinase was determined by incubation of crude extracts with 0,2 % laminarin for 1 hour at 40"C, pH 5,5. One unit (U) of activity was defined as the quantity of enzyme that released 1 ^mol reducing sugar per minute. The highest laminarinase activity was produced by Gliocladium sp. TNC73 with an activity of 0,058 U/mL crude enzyme after 7 days of production. This is significantiy higher (p<0,05) than that produced by Gliocladium sp. TNC59 with an activity of 0,018 U/mL. The specific activity of laminarinase is significantly higher (p<0,05) than Gliocladium sp. TNC73 and Gliocladium sp. TNC59.Item Analisis Transmisi Harga Kelapa Sawit Dari Pabrik Kelapa Sawit (Pks) Ke Petani Swadaya Di Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar(2015-07-06) Lestari, GustiadhaRiau merupakan salah satu daerah sentra produksi kelapa sawit di Indonesia yang mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini ditandai dengan peningkatan luas areal kebun kelapa sawit dari tahun ke tahun. Kondisi iklim dan tersedianya lahan yang sesuai untuk lahan perkebunan kelapa sawit turut mendukung Riau menjadi salah satu daerah pengembangan perkebunan kelapa sawit. Ada beberapa alasan kenapa Pemerintah Daerah Riau mengutamakan kelapa sawit, antara lain: Pertama, dari segi fisik dan lingkungan keadaan daerah Riau memungkinkan bagi pengembangan perkebunan kelapa sawit; Kedua, kondisi tanah yang memungkinkan untuk ditanami kelapa sawit menghasilkan produksi lebih tinggi dibandingkan daerah lain; Ketiga, dari segi pemasaran hasil produksi daerah Riau mempunyai keuntungan, karena letaknya yang strategis dengan pasar intemasional yaitu Singapura; Keempat, daerah Riau merupakan daerah pengembangan Indonesia Bagian Barat dengan dibukanya kerjasama Indonesia Malaysia Singapore Growth Triangle (IMS-GT) dan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT), berarti terbuka peluang pasar yang lebih menguntungkan; dan kelima, berdasarkan hasil yang telah dicapai menunjukkan bahwa kelapa sawit memberikan pendapatan yang lebih tinggi kepada petani dibandingkan dengan jenis tanaman perkebunan lainnya (Syahza, 2002).Item APLIKASI BEBERAPA DOSIS TRICHO KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L )(2014-12-01) Rumondang, ResmawatiSawi (Brassica juncea L) merupakan salah satu jenis sayiiran y;mg disukai oleh sebahagian besar masyarakat Indonesia karena selain mempun>ii rasa yang enak juga mcngandung nilai gizi yang baik bagi kesehatan. Upaya untuk mendapatkan pertumbuhan daii produksi tanaman sawi yang berkualitas baik adalah dengan meningkatkan daya hasil tiap satuan luas melalui penerapan teknologi budidaya, diantaranya suplai unsur hara yang dapat dipenuhi melalui pemupukan yang tepat dan bjnar. Penambahan bahan organik dapat menjadi altematif dalam peningkatan produksi tanaman sawi. Bahan-bahan organik seperti jerami padi, yang banyak tcrsedia dun umumnya menjadi limbah, dapat diolah untuk dijadikan kompos. Salah satu upaya untuk mempersingkat waktu pengomposrn serta meningkatkan mutu kompos dapat dilakukan dengan jalan menambahkan bahan-bahan sebagai stimulator yaitu pupuk kandang sapi, dan mikroorganisme pengurai yaitu Trichoderma sp yang merupakan jamur yang bersifat saprofit yang dapat berkembang secara aktif pada sisa-sisa tanaman dan tanah. Trichoderma sp mempunyai kemampuan uniuk mempercepat penguraian jerami padi, menekan serangan patogen dalam tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.Item APLIKASI DREGS dan TRICHODERMA sp TERHADAP SERAPAN N, P, K BIBIT KELAPA SAWIT PADA MEDIUM GAMBUT DI PEMBIBITAN UTAMA(2014-11-27) Endi, JufriOil Palm (Elaeis guinensis Jacq) is a plantation crop which playing an important part for Indonesia, as a reliable commodity to export and also for the commodity which expected can raise the farmer earnings. Oil palm has an important meaning to increase the state's stock exchange and also can create a work opportunity for the society. This can be seen from the oil palm plantation area width which progressively increases especially in Riau Province, as noted from 2001. This research is executed experimentally using the factorial group random device (GRD) which consists of 2 factors. The first factor is a Trichoderma SP dose and the second factor is Dregs dose, in each treatment factor there's 4 levels so obtained 16 treatments combination with 3 repetitions, so obtained 48 attempt units. Each attempt unit consists with 2 plants so the amounts of all plant seeds are 96 poly bags. The parameter which observed are the C/N analysis after the incubation of Trichoderma SP, the pH analysis, the absorption of N, P, and K at the plant net, the accretion of seed height (cm), the accretion of bar hump diameter (cm), the accretion of leaves stem amount (sheet), the plant dry weight, and the root protrude ratio. The data which obtained is analyzed using the Various Examination and then is continued with DNMRT test at the level of 5%. According to the research result is obtained that the giving of Dregs is significantly influence to the ground pH and the plant dry weight but Dregs were not able to improve the plant growth. Dregs is also effecting to the availability of N, P, and K element both in the medium and the absorption of N, P, and K to the plant. The best giving of Dregs is on 10 g/kg peat doses. The giving of Trichoderma SP is effecting to the parameter of the plant height accretion and the bar hump diameter accretion. The best giving of Trichoderma SP is on 25 g/kg peat doses.Item APLIKASI DREGS dan TRICHODERMA sp TERHADAP SERAPAN N, P, K BIBIT KELAPA SAWIT PADA MEDIUM GAMBUT DI PEMBIBITAN UTAMA(2014-12-01) Endi, JufriOil Palm (Elaeis guinensis Jacq) is a plantation crop which playing an important part for Indonesia, as a reliable commodity to export and also for the commodity which expected can raise the farmer earnings. Oil palm has an important meaning to increase the state's stock exchange and also can create a work opportunity for the society. This can be seen from the oil palm plantation area width which progressively increases especially in Riau Province, as noted from 2001. This research is executed experimentally using the factorial group random device (GRD) which consists of 2 factors. The first factor is a Trichoderma SP dose and the second factor is Dregs dose, in each treatment factor there's 4 levels so obtained 16 treatments combination with 3 repetitions, so obtained 48 attempt units. Each attempt unit consists with 2 plants so the amounts of all plant seeds are 96 poly bags. The parameter which observed are the C/N analysis after the incubation of Trichoderma SP, the pH analysis, the absorption of N, P, and K at the plant net, the accretion of seed height (cm), the accretion of bar hump diameter (cm), the accretion of leaves stem amount (sheet), the plant dry weight, and the root protrude ratio. The data which obtained is analyzed using the Various Examination and then is continued with DNMRT test at the level of 5%. According to the research result is obtained that the giving of Dregs is significantly influence to the ground pH and the plant dry weight but Dregs were not able to improve the plant growth. Dregs is also effecting to the availability of N, P, and K element both in the medium and the absorption of N, P, and K to the plant. The best giving of Dregs is on 10 g/kg peat doses. The giving of Trichoderma SP is effecting to the parameter of the plant height accretion and the bar hump diameter accretion. The best giving of Trichoderma SP is on 25 g/kg peat doses.Item Aplikasi Ekstrak Tanaman Terfermentasi Mimba Segar Dan Kering Sebagai Bio Kontrol Alami Untuk Meningkatkan Kandungan Antioksidan Pada Sawi (Brassica Chinensis)(2015-02-28) Dodi, AriandiThe quality of vegetables influence by physical and chemical factors, such as leave damages, content of vitamins, polyphenols, and pesticide residuals. The secondary metabolic of vegetables like vitamin C and polyphenols are potential antioxidant, scavenge free radicals. Synthetic of this metabolic mfluence by genetics, geographic, environment, nutrition (kinds of fertilizer), and cultivating factors. The main of this study were (1) to compare the levels of vitamin C, total phenolics, and antioxidant activity of chinesse mustard (Brassica chinensis) cultivated use two FPE (fennented plant extract) and two controls; (2) to compare effectivity of FPE fresh and dry neem leaves as natural biocontrols and increase antioxidant levels of chinesse mustard. Yodimethric method used to measure levels of vitamin C. Total phenolics measured by folin-ciocalteau methods. Measurement of antioxidant activity based of inhibition of linoleic acid oxidation. Chinesse mustard cultivated of FPE dry neem leaves (MK) contained biggest levels of vitamin C (69,91 mg/lOOg), total phenolics (603,77 mg/lOOg), antioxidant activity (74,85%), and lowest of cleaves damage (85,055%). The lowest levels of vitamin C (63,0 mg/lOOg), total phenolics (490, 87 mg/lOOg), and antioxidant activity (62,66%) in chinesse mustard of Pasar Pagi Arengka.Item Aplikasi Mikroorganisme SelulolitikTerhadap Kesuburan Tanah Gambut dan Responnya Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L)(2013-01-04) Rosmimi; GusmawartatiSemakin terbatasnya lahan pertanian yang subur mengakibatkan beralihnya pertanian ke lahan-lahan marginal seperti tanah gambut. Potensi luasan tanah gambut di provinsi Riau sangat besar sehingga memerlukan penelitian dan pengkajian dalam pemanfaatan dan pengembangan sebagai lahan pertania.Kendala yang sering dijumpai pada tanah gambut adalah nisbah C/N dan kadar kayu yang tinggi serta aktivitas mikroorganisme rendah akibat proses pelapukan bahan organik terhambat (lambat) sehingga penyediaan hara menjadi rendah. Mikroorganisme yang mampu menghidrolisis selulosa dinamakan mikroorganisme selulolitik yang dapat berupa jamur, bakteri, aktinomisetes maupun protozoa. Agar suatu produk biologi bisa memberi respon yang baik tidak saja dilihat dari segi efektivitasnya tetepi juga harus mempunyai kemampuan berkompetisi yang kuat dan bisa beradaptasi dengan lingkungan pertumbuhannya (keunggulan dalam berkompetisi dengan begitu banyak mikroorganisme asli dalam suatu ekosistem). Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan mikroorganisme selulolitik dalam meningkatkan kesuburan, pertumbuhan dan produksi tanaman (cabai merah) yang ditanam di lahan ganbut. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial melalui treatment pemberian beberapt strain unggul mikroorganisme selulolitik terpilih serta beberapa dosisnya dengan 3 ulangan serta uji lanjut DNMRT 5%. Indikator untuk menentukan perbaikan kualitas gambut yang diberi perlakuan,diamati melalui pertumbuhan dan produksi cabai merah yang ditanam di lahan gambut, yang diduga dapat terjadi karena pengaruh pemberian mikroorganisme selulolitik terhadap perbaikan beberapa sifat-sifat tanah. Dari hasil penelitian sementara mengindikasikan bahwa pemberian mikroorganisme seluloltik mampu memperbaiki kesuburan tanah gambut, pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah. Pemberian isolat jamur memberikan hasil yang terbaik sedangkan dosis yang terbaik terlihat pada pemberian 10 ml/tanaman.Item Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Identifikasi Lahan Kering Dikota Dumai(2015-07-02) Syafwan, AntoniLahan kering merupakan lahan atau tanah yang saat ini tidak produktif karena pengelolaan dan penggunaan tanah yang tidak atau kurang memperhatikan syarat-syarat konservasi tanah dan air, sehingga lahan mengalami kerusakan, kehilangan atau berkurang flingsinya sampai pada batas yang telah ditentukkan atau diharapkan. Secara umum lahan kering merupakan salah satu indikator adanya degradasi (penurunan kualitas) lingkungan sebagai dampak dari berbagai jenis pemanfaatan sumber daya lahan yang kurang bijaksana. Pemanfaatan teknologi Inderaja di Indonesia perlu lebih dikembangan dan diaplikasikan untuk mendukung efisiensi pelaksanaan inventarisasi sumberdaya lahan/tanah dan identifikasi penyebaran karakteristik lahan pertanian (lahan sawah, lahan kering, lahan rawa, lahan tidur, lahan kritis, estimasi produksi) terutama padawilayah sentra produksi pangan. Pengunaan Formula NDVI dapat digunakan untuk identifikasi lahan kering dimana di formula ini akan dapat diukur tingkat berbagai kelas vegetasi. Nilai NDVI berkisar antara -1 hingga +1. Nilai NDVI yang rendah (negatif) menunjukkan tingkat vegetasi yang rendah seperti awan, air, tanah kosong, bangunan, dan unsur non-vegetasi lainnya. Sedangkan nilai NDVI yang tinggi (positif) menunjukkan tingkat vegetasi hijau yang tinggi. Pada penelitian ini digunakan formula Tasseled Cap Transformation (TCT) Wetness yang digunakan untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu daerah. Pada indeks kelembaban (TCT), nilai negatif menunjukkan kelembaban semakin rendah dan semakin tinggi nilai positifiiya semakin lembab (memiliki kandungan air yang tinggi). Dari pengklasifikasian lahan kering di Kota Dumai di dapati kelas yang paling luas adalah kelas lahan tidak kering dengan luas 37488,510 ha, selanjutnya kelas kurang kering 2607,930 ha, kemudian kelas kering dengan luas 815,220 ha, dan luas lahan yang paling sedikit adalah luas lahan sangat kering 163, 350 ha. Dari data kelas yang ada maka nantinya dapat ditentukan rekomendasirekomendasi terhadap lahan dalam pengunaannya.