RG-Agriculture
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing RG-Agriculture by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 111
Results Per Page
Sort Options
Item Aplikasi Mikroorganisme SelulolitikTerhadap Kesuburan Tanah Gambut dan Responnya Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L)(2013-01-04) Rosmimi; GusmawartatiSemakin terbatasnya lahan pertanian yang subur mengakibatkan beralihnya pertanian ke lahan-lahan marginal seperti tanah gambut. Potensi luasan tanah gambut di provinsi Riau sangat besar sehingga memerlukan penelitian dan pengkajian dalam pemanfaatan dan pengembangan sebagai lahan pertania.Kendala yang sering dijumpai pada tanah gambut adalah nisbah C/N dan kadar kayu yang tinggi serta aktivitas mikroorganisme rendah akibat proses pelapukan bahan organik terhambat (lambat) sehingga penyediaan hara menjadi rendah. Mikroorganisme yang mampu menghidrolisis selulosa dinamakan mikroorganisme selulolitik yang dapat berupa jamur, bakteri, aktinomisetes maupun protozoa. Agar suatu produk biologi bisa memberi respon yang baik tidak saja dilihat dari segi efektivitasnya tetepi juga harus mempunyai kemampuan berkompetisi yang kuat dan bisa beradaptasi dengan lingkungan pertumbuhannya (keunggulan dalam berkompetisi dengan begitu banyak mikroorganisme asli dalam suatu ekosistem). Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan mikroorganisme selulolitik dalam meningkatkan kesuburan, pertumbuhan dan produksi tanaman (cabai merah) yang ditanam di lahan ganbut. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial melalui treatment pemberian beberapt strain unggul mikroorganisme selulolitik terpilih serta beberapa dosisnya dengan 3 ulangan serta uji lanjut DNMRT 5%. Indikator untuk menentukan perbaikan kualitas gambut yang diberi perlakuan,diamati melalui pertumbuhan dan produksi cabai merah yang ditanam di lahan gambut, yang diduga dapat terjadi karena pengaruh pemberian mikroorganisme selulolitik terhadap perbaikan beberapa sifat-sifat tanah. Dari hasil penelitian sementara mengindikasikan bahwa pemberian mikroorganisme seluloltik mampu memperbaiki kesuburan tanah gambut, pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah. Pemberian isolat jamur memberikan hasil yang terbaik sedangkan dosis yang terbaik terlihat pada pemberian 10 ml/tanaman.Item Uji Indikasi Antagonis Beberapa Isolat Bacillus sp Lokal Riau Terhadap Jiimur Ganoderma boninense Penyebab Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit Di Pembibitan Awal(2013-01-08) Ali, MuhammadMeningkatnya pengembangan dan perluasan areal perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Riau menyebabkan kebutuhan bibit yang baik dan berkuaiitas juga semangkin meningkat. Bibit Kelapa Sawit yang baik dan berkuaiitas adalah bibit yang mempunyai vigor dan penampilan tumbuh yang optimal, sehat serta mempunyai kemampuan dalam menghadapi kondisi lingkungan yang tidak sesuai pada saat transplanting. Untuk menghasilkan bibit yang baik dan berkuaiitas diperlukan pengelolaan yang intensif selama tahap pembibitan antara lain : penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama serta penyakit. Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma boninense merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman Kelapa Sawit. Penyakit ini dapat ditemukan pada semua tingkat umur tanaman, mulai dari bibit sampai tanaman tua. Serangan pada bibit dapat menyebabkan menurunkan kualitas bibit, pertumbuhan dan produksi tanaman di Iapangan. Untuk itu perlu suatu upaya pengendalian yang tepat agar diperoleh bibit yang berkuaiitas. Salah satu upaya pengendalian penyakit yang dapat dilakukan diantaranya dengan penggunaan agensia hayati karena telah semakin meningkatnya kesadaran manusia akan pemanfaatan produk yang ramah lingkungan dan sekaligus dapat mengurangi penggunaan pestisida sintetis. Salah satu agensia hayati potensial yang dapat digunakan adalah isolat Bacillus sp lokal, yang dapat diisolasi dari beberapa rizosfer pertanaman dan lahan pertanian. Aplikasi bakteri Bacillus sp sebagai agen antagonis telah banyak dilakukan dan memberikan harapan yang cukup baik. Agens hayati Bacillus sp mampu mengendalikan beberapa patogen tular tanah dan dapat memacu pertumbuhan tanaman. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, yang berlangsung dari Bulan Agustus sampai Desember 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antagonis beberapa isolat Bacillus sp terhadap jamur Ganoderma boninense penyebab busuk pangkal batang Kelapa Sawit di pembibitan awal.Item Potensi Pemanfaatan Mikroorganisme Selulolitik (MOS) untuk Meningkatkan Efisiensi Pupuk Anorganik dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Tanah Gambut(2013-01-08) Deviona; GusmawartatiIndonesia memiliki luas areal perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia, dengan produksi rata-rata CPO (Crude Palm Oil) masih jauh dari potensi hasil. Keberhasilan penanaman di lapangan dan produksi sangat tergantung dari kualitas bibit yang digunakan. Selama pembibitan media tumbuh tanaman harus dapat menyediakan unsur hara secara optimal bagi pertumbuhan bibit. Semakin terbatasnya lahan pertanian yang subur mengakibatkan beralihnya pertanian ke lahan-lahan marginal seperti tanah gambut. Kendala yang sering dijumpai pada tanah gambut adalah nisbah C/N dan kadar kayu yang tinggi dengan aktivitas mikroorganisme yang rendah menyebabkan proses pelapukan bahan organik terhambat (lambat) sehingga penyediaan hara menjadi rendah. Mikroorganisme yang mampu menghidrolisis selulosa dinamakan mikroorganisme selulolitik. Pada tanah gambut, muatan negatif berasal dari disosiasi gugus karboksilat (COOH) dan gugus hidroksil (fenolat-OH) yang bersifat hidrofilik dan polar serta lebih mudah mengadakan pertukaran kation. Upaya untuk meningkatkan KB tanah gambut dapat dilakukan melalui penambahan basabasa dengan pemberian pupuk anorganik. Dengan dihapuskannya subsidi pupuk oleh pemerintah menyebabkan harga pupuk anorganik semakin meningkat sehingga biaya produksi menjadi bertambah. Salah satu teknologi i alternatif yang perlu dikembangkan adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari pupuk anorganik melalui pemanfaatan teknologi mikroorganisme selulolitik. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan aplikasi teknologi baru dalam upaya pemanfaatan dan pengembangan tanah gambut sebagai media pembibitan dan atau lahan pertanian baru yang produktif melalui penggunaan mikroorganisme selulolitik dan didapatkan formulasi pemupukan yang paling efisien dengan menggunakan mikroorganisme selulolitik dalam meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan utama dengan media tanam tanah gambut. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yaitu: pemberian mikroorganisme selulolitik yang terdiri dari 4 taraf dan pemberian pupuk anorganik yang terdiri dari 5 taraf dan diulang 3 kali. Parameter yang diamati adalah tinggi bibit, laju tumbuh relatif, rasio tajuk akar, jumlah daun, lingkar bonggol indek mutu bibit dan efisiensi pemupukan. Semua parameter pengamatan tersebut dilakukan pada akhir penelitian kecuali untuk tinggi bibit, dilakukan sekali sebulan namun data yang dipakai sebagai acuan standar tetap pada akhir penelitian. Berhubung penelitiannya belum selesai atau sedang berjalan maka hasil penelitian belum bisa disimpulkan.Item Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Mi Sagu Kering Berbahan Baku Pati Sagu dari Propinsi Riau dengan Perlakuan Heat Moisture Treatment (HMT)(2013-01-08) Fitriani, Shanti FitrianiPati sagu memiliki potcnsi sangat besar sebagai bahan baku pembuatan mi. Besamya potensi tersebut belum didukung dengan tersedianya informasi tentang sifat fisikokimia dan organoleptik pati sagu, juga keterbatasan protein dan sifat fungsionalnya. Untuk mendapatkan mi sagu kering yang berkualitas baik, pati sagu perlu diberi perlakuan panas kering (HMT/Heat Moisture Treatment). HMT adalah salah satu upaya modifikasi pati sagu secara fisik dengan menggunakan kombinasi kelembaban dan temperatur tanpa mengubah penampakan granulanya. Penelitian dilakukan terhadap pati yang berasal dari propinsi Riau yaitu Kabupaten Bengkalis dan Inderagiri Hilir (Inhil). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu dan sifat pasta pati sagu, karakteristik setelah perlakuan Heat Moisture Treatment (HMT), dan pengaruh perlakuan HMT terhadap sifat fisik dan fungsional serta penerimaan organoleptik mi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air dan kadar abu pati sagu dari Bengkalis dan Inhil berbeda nyata. Pengukuran semua parameter menunjukkan terpenuhinya standar mutu pati sagu (SNI 01-3729-1995). Perlakuan HMT berpengaruh nyata terhadap nilai gizi pati sagu dan meningkatkan kekerasan serta kekenyalan mi. Akan tetapi, perlakuan HMT menurunkan kadar protein, waktu optimum rehidrasi, kehilangan padatan akibat pemasakan dan daya serap air mi sagu. Penilaian organoleptik mi parameter kelengketan dan kekenyalan mi sagu yang dibuat dari pati sagu perlakuan HMT dari Inhil paling disukai. Walaubagaimanapun, parameter wama, kekerasan, dan penerimaan keseluruhan untuk semua perlakuan tidak berbeda.Item Kinerja Program Pemberdayaan Desa (PPD) Dalam Memberdayakan Petani Di Kabupaten Rokan hulu(2013-01-09) Rifai, AhmadKemiskinan merupakan suatu fenomena yang sulit untuk dihilangkan sehingga selalu menjadi fokuus untuk dianalisa dan dipelajari. Desa selalu menjadi kantong utama kemiskinan di Pedesaan. Kegiatan perekonomian di pedesaan umumnya di dominasi oleh skalaskala mikro dan kecil. Petani di pedesaan masih dihadapkan pada masalah keterbatasan modal yang dimiliki sehingga membawanya pada kondisi ketidak berdayaan ekonomi yang akhimya berujung pada kemiskinan. Program Pemberdayaan Desa (PPD) merupakan bagian dari program K2I telah dilakukan sejak Tahun 2005 yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan, Konsep "Tri Daya" digunakan dalam program ini untuk memberdayakan sumber daya manusia, memberdayakan ekonomi dan memberdayakan kelembagaan masyarakat miskin termasuk petani. Tujuan dari penelitian ini adalah: mengkaji keberdayaan petani (SDM, Ekonomi Produktif, dan Lembaga UED-SP), menganalisis dampak program terhadap kesejahteraan, dan menganalisis tingkat partisipasi petani dalam pembangunan desa setelah adanya program PPD. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Rokan Hulu, dimana daerah penelitian yang terpilih berdasarkan jumlah pemanfaat program PPD terbesar petani adalah Desa Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir, Desa Marga Mulya Kecamatan Rambah Samo, dan Desa Boncah Kesuma Kecamatan Kabun, dengan jumlah sample 110 orang responden.Item KARAKTERISASI SIFAT FISIKO-KIMIA SERTA EVALUASI SENSORIK DAN PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG DARI BIJI PICUNG (Pungium edule Reinw)(2014-01-28) Ayu, Dewi Fortuna; Hamzah, Farida Hanum; Rossi, EvyThe airn of this research was to evaluate physical-chemical characteristic, sensoric evaluation and consumer preference test of picung kemel oil as altemative edible oil. The research have been devided into 3 stages. Stage 1 was to find the optimum extraction of picung kernel oil, stage 2 was degumming picung kernel oil by treatment addition fosforic acid, and stage 3 was doing sensoric evaluation and consumer preference test of picung kernel oil compared to commercial edible oil such as palm olein, coconut oil, and corn oil. Optimum extraction was doing by treatments frying and chopping of picung kemel. After fried, picung kernels were extracted by mechanical presser in order to get crude oil. The crude oil was analyzed to determine it's physical and chemical characteristics. The design was Randomized Block Design and arranged in factorial. The first factor was chopping and intact picung kernel. The second factor was length of time for frying i.e. 0, 2,4,6, and, 8 hours. The results showed that the treatment of chopping and frying showed significant difference C<0.05) for oil yield, water content, acid number, iod number, and oil density. The optimum extraction was found by frying picung kernel intact for 2 hours, which gave acid number 1.828 mglg, peroxide number 0.387 mg/g, iodine number 16.959 mdg, oil density 0.918 g/L, and oil colour turn yellow browny. The optimum result for oil yield and water content was treatment chopping and frying for 8 hour, which gave oil yield 51 .850% and water content 0.293%. The stage 2 of this research was using picung kernel oil that has been produced by people in Tanjung Belit Selatan Village. The design was R.andomized Block Design with five treafments fosforic acid concentration such as 0,007o,0 ,05yo,0,10yo,0,15yoa, nd 0,20Yo. This treatmentss howed significant difference (P<0.05) for acid number, peroxide number, iodine number and oil colour, but did not show significant difference (P>0.05) for water content and oil density. The best treatment for degumming oil was found by addition of 0.10% fosforic acid which gave water content 1.653yo,a cid number 5.081 milg.iodine number lI.l49 mglg, peroxide number .365 mglg, oil density 0.911 glL, and oil colour that turn to yellow. The result of sensoric evaluation and consumer preference test showed that picung kemel oil still has lower quality than commercial edible oil such as palm olein, coconut oil and corn oil. The picung kernel oil still needed to be bleached and deodorized that did not doing in this researchItem EFEKTIFITAS PENYALURAN DANA USAHA DESA DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN ROKAN HULU (Studi Kasus di Desa Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir)(2014-11-22) deby, kurniaThis research aimed to know the distribution efectifity of of the rural exercion financing distribution regionon tackling poverty in rokan hulu district (study case at rambah muda region, rambah hilir subdistrict), with 20 users, 3 unusers and delve idea from expert who part of decision making method with Analitical Hierarchy Proces (AHP). The analize indicator is process distribution realization degree, return of credits, and change of poor in community income, hidicator knew to be used for the Completion of or form the new strategy in the rural exercion financing distribution. Commonly, process of fund loan distribution is good, was preceded sosialitation to ftmd loan useful. Event though there is a few mistake but it does not far digress what ecpected by general orientation and technical assistance. The test of two mean pair sample of the submit file and loan agreement saw tcoimt 0,676 (t-table>t-count) is not significant. In another side, the test of two mean pair sample of the income before and after PPD t-coimt 9,06 (t-table>t-count, its significant. This program has success to takcle proverty. There are 4 Hierarchy to complete the process of distribution loan. The first Hierarchy is goal, the seconds is program actor, the thirth is problem and the last one is strategy. Users ((L:0.395) become the first priority in problem hierarchy to be able to be paid attention more. And priority strategy is empowerment government officer and figure community (L:0,187). Keyword : efectiveness, income, strategy, communityItem ANALISIS FINANSIAL PETANI KARET SWADAYA DI KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR(2014-11-22) ADE, DWI.SKaret alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik dalam lingkup internasional maupun Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah salu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang perekonomian negara. hasil devisa yang dipcroleh dari karet cukup besar. Indonesia pemah menguasai produksi karet dunia dengan mengalahkan negara-negara lain dan negara asal tanaman karet sendiri di daratan Amerika Selatan. Luas lahan karet di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 3.262.291 ha (direktorat Jendral Bina Produksi Pcrkebunan) dan merupakan lahan karet yang terluas didunia. Perkebunan karet yang luas ini sayangnya tidak diimbangi dengan produktivitas yang memuaskan. Produktivitas lahan karet di Indonesia rata-rata rendah dan mutu karet yang dihasilkan juga kurang memuaskan, sehingga karet Indonesia dikenal sebagai karet bermutu rendah di pasaran internasionalItem PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT {Elaeis guineensis Jacq) MELALUI PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TANDAN KOSONG SAWIT DAN PUPUK MAJEMUK PADA MEDIUM PODZOLIK MERAH KUNING(2014-11-27) ENDA, WEDNEFRIDA PThis research is aims to measure the growth of seeds palm oil that fulfill the standards of seeds growth based on gift the fertilizer of compost and fertilizer of compound NPKMg (15:15:6:4). This research was conducted in the Faculty of Agriculture Experiment Garden University of Riau, Bina Widya campus, Simpang Baru, Tampan, Pekanbaru. Held for 5 month starting from April until September 2008. This research is a experiment research with the Complet Random Design (RAL) in factorial, consisting of 2 factor with 3 retrial. First factor is dose of compost TKS: KO = 0 g/polybag, Kl = 50 g/polybag, K2 = 100 g/polybag, K3 = 150 g/polybag. Second factor is dose of compound fertilizer : MO = 0 g/polybag. Ml = 5 g/polybag, M2 = 7,5 g/polybag, M3 = 10 g/polybag. The parameters observed are increase of high seed (cm), increase leaves stem number (sheets), increase of hump diameter (cm), wet seed weight (g), dry seed weight (g), and the ratio of the root crown. Research shows that each treatment of compost and compound fertilizer that is given showing the real impact of the increase high seeds, increase of hump diameter, increase of leaves stem number, wet seed weight and dry seed weight. The best plant of this research is the use of each dose of compost TKS 100 g/polybag and fertilizer of compoimd NPKMg with the dose 10 g/polybag. While for the crown root ratio does not provide real influence.Item PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PEMBERIAN AIR MELALUI IRIGASI TETES PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI {Capsicum annuum L )(2014-11-27) Bima, Candra.LThe distribution or manure and water through the dropp irrigation can enhance the growth and production of chilli, because of the manure distribution and the water distribution method can raise efficiency of the water distribution so the absoption and translocation of hara substance can be better. The research was conducted in the glass house of Technique Service Department (UPT), the gardening center of Universitas Riau from February to June 2007. The research was done by having an experiment in the complete random which consist of two factor as follows. The first factor is the distribution of manure with 3 stages of act and the second factor is the water distribution with 5 stages of act. From the experiment above, we get 15 combination of act which get 3 plant of act. The result of research shows that the distribution of manure about 20 ton/hectare and the water distribution 75 % to 125 % of field capacity can give good benefit for the growth and production of chilli.Item PENGARUH KONSENTRASI KINETIN DAN lAA TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN PANILI {Vanillaplanifolia Andrews) SECARA IN VITRO(2014-11-27) Dian, Wuri.KVanilla crop {Vanilla planifolia Andrews) representing one of high economic valuable mace crop and the main commodity o f Indonesian typical crop. Generally the vanilla crop developed by vegetatif that is by stek. The other way of vegetatif is also conducted by using In Vitro technique. The objective of this research is to get the real influence of Kinetin and l AA treatment for vanilla explant {Vanilla planifolia Andrews) growth that is multiplied by In Vitro. It's conducted from May up to August 2006 using Completely Randomize Device (RAL). The result of the research show that combination of 0,4 ppm Kinetin and 1 ppm lAA induce the vanilla root faster, while the combination of 0,4 ppm Kinetin and 2 ppm l AA good for internode of vanilla explant growth.Item PEMBERIAN KOMPOS SLUDGE DAN VOLUME AIR METODE IRIGASI TETES TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY(2014-11-27) AGUS, D.H. SINAGAThis research aim to to know influence of compost interaction sludge and volume irrigate irrigation dropp, compost factor sludge and factor of volume irrigate irrigation dropp to growth of seed of coconut of palm in main Nursery. Research have been executed at home glass of areal of garden of attempt of Faculty Of Agriculture of University Riau, during 5 month, moon started from May imtil September 2008. This research is executed by using device of separate check (Split Plot Design) in random device of group consisted of by 2 factor by 3 is restating, is so that obtained by 45 attempt unit. First factor is compost sludge (S) consisted of by 5 level of dose that is S0= 0 g/seed (without compost gift sludge), Sl= 50 g/seed, S2= 100 g/seed, S3= 150 g/seed and S4= 200 g/seed. Second factor is volume irrigate ( A) consisted of A l= 0,5 litre /day/seed, A2= 1,0 litre /day/seed and A3= 1,5 litre/day/ seed. Parameter perceived by is high accretion of seed (cm), accretion sum up frond, accretion twine cusp (cm) coronet ratio and grow on (g). Article substance obtained to be analysed statistically by using Analisis Of Varience (Anova), is continued by using different test of smallest reality (BNT) at level 5%. Resuh of Research indicate that compost gift sludge and irrigate to give real influence at high parameter of seed, frond of leaf and twine cusp of while ratio of coronet of root do not give real influence to growth of seed of coconut palm.Item PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG {Zea mays L) PADA LAHAN GAMBUT BEKAS PENANAMAN KACANG HIJAU YANG DI INOKULASI CMA DAN RHIZOBIUM(2014-11-27) Candra, BuanaMengurangi input terutama dalam menggunakan pupttk dalam budidaya jagung di lahan gambut adalah dengan pemanfaatan lab!"! KfVas penanaman leguminosae yang di inokulasi rhizobium dan CMA. Lahan bekas tanaman leguminosae diduga masih mengandimg N akibat penambatan N2 dari udara oleh rhizobium, dan CMA juga dapat menginfeksi akar tanaman yang dapat membantu penyerapan hara baik makro dan mikro. Mikoriza di dalam tanah dapat bertahan dan berkembangbiak dengan membentuk spora-spora. Rhizobium mampu bertahan dalam tanah selama 5-10 tahun, oleh karena itu diharapkan adanya residu hasil inokulasi mikoriza dan rhizobium dalam perjinnya menyediakan unsur hara N, P, dan unsur mikro. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh yang baik dari efek sisa pembenan mikoriza dan rhizobium, terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung di lahan gambut. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium lapangan Fakultas Pertanian Universitas Riau. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, yang dimulai dari bulan Februari 2006 dan berakhir pada bulan Juni 2006.Item PEMANFAATAN Pseudomonas BERFLUORECENS UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BUSUK BASAH YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI Env/n/a carotovora PADA TANAMAN SAWI {Brassica juncea L.)(2014-11-27) Bagus, HariyantoSawi {Brassica jvncea L.) merupakan salah satu komoditt sayuran yang sangat potensial untuk dibudidayakan, karena tingginya kebutuhan masyarakat akan sayuran. Hal int sejalan dengan meningkatnya partambahan penduduk dan juga meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingaya mengkonsumsi sayuran.Item APLIKASI DREGS dan TRICHODERMA sp TERHADAP SERAPAN N, P, K BIBIT KELAPA SAWIT PADA MEDIUM GAMBUT DI PEMBIBITAN UTAMA(2014-11-27) Endi, JufriOil Palm (Elaeis guinensis Jacq) is a plantation crop which playing an important part for Indonesia, as a reliable commodity to export and also for the commodity which expected can raise the farmer earnings. Oil palm has an important meaning to increase the state's stock exchange and also can create a work opportunity for the society. This can be seen from the oil palm plantation area width which progressively increases especially in Riau Province, as noted from 2001. This research is executed experimentally using the factorial group random device (GRD) which consists of 2 factors. The first factor is a Trichoderma SP dose and the second factor is Dregs dose, in each treatment factor there's 4 levels so obtained 16 treatments combination with 3 repetitions, so obtained 48 attempt units. Each attempt unit consists with 2 plants so the amounts of all plant seeds are 96 poly bags. The parameter which observed are the C/N analysis after the incubation of Trichoderma SP, the pH analysis, the absorption of N, P, and K at the plant net, the accretion of seed height (cm), the accretion of bar hump diameter (cm), the accretion of leaves stem amount (sheet), the plant dry weight, and the root protrude ratio. The data which obtained is analyzed using the Various Examination and then is continued with DNMRT test at the level of 5%. According to the research result is obtained that the giving of Dregs is significantly influence to the ground pH and the plant dry weight but Dregs were not able to improve the plant growth. Dregs is also effecting to the availability of N, P, and K element both in the medium and the absorption of N, P, and K to the plant. The best giving of Dregs is on 10 g/kg peat doses. The giving of Trichoderma SP is effecting to the parameter of the plant height accretion and the bar hump diameter accretion. The best giving of Trichoderma SP is on 25 g/kg peat doses.Item Uji Konsentrasi Senyawa kitosan dari Limbah Kulit Udang Putih Terhadap Penyakit Busuk Buah Kakao Oleh Phytophthora palmivora(2014-11-27) agus, salim hsbTanaman kakao {Theobroirm cacao. L) merupakan tanaman perkebunan yang cukup potensial untuk dikembangkan karena merupakan komoditas ekspor yang memiliki peluang pasar yang besar. Pertambahan luas areal perkebunan kakao terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini didorong tingkat kebutuhan akan produk biji kakao untuk bahan baku industri cukup tinggi ditambah lagi nilai ekonomis produk kakao yang menjanjikan untuk dikembangkan. Kakao mempunyai arti penting sebagai penghasil devisa negara dari sektor pertanian. Permintaan biji kakao dunia dalam dekade terakhir rata-rata 1,5 juta ton/tahun, permintaan tersebut menunjukkan kecendrungan yang terus meningkat (Siregar dkk, 2003). Adanya kemunduran produksi yang dialami negara-negara penghasil kakao lainnya, membuka peluang yang besar bagi pemasaran produk kakao dari Indonesia. Terbukanya pasar yang luas untuk biji kakao, mendorong pihak perusahaan terus memperluas areal tanaman hingga produksi terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik Riau (BPS) Riau mencatat pada tahun 2000 produksi biji kakao 4.675 ton, pada tahun 2001 produksi biji kakao meningkat menjadi 8.691 ton, tahun 2002 produksi 10.052 ton dan tahun 2004 mencapai 11,000 ton.Item APLIKASI PUPUK HAYATI EMAS (PHE) DAN PUPUK POSFAT PADA PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT {Elaeis Guinnensis Jacq) DIPEMBIBITAN UTAMA(2014-11-27) Koko, Baskoro.sThe objective of this research are to know the influence of Emas Biofertilizer and phosphate fertilizer and each factors for palm oil seed growth in main nursery. This research was arranged factorial completely randomized design with 3 replicates. The doses of Emas Biofertilizer are 0, 10, 12.5 and 15 g. The Phosphate fertilizer to use were TSP, SP-36 and Rock Phosphate (6 g P2O5). The result of this research showed that combination of Emas Biofertilizer and Phosphates give the same influence to all parameters and so for Emas Biofertilizer factor. Phosphate indicate a different influence to increase plant height, increase bonggol diameter, and root volume but indicate same influence to sum of leaf, seed dry weight and absorption of P. The use of phosphate from SP-36 give the best result.Item Aplikasi Trichoderma viride ( T N J 63) dan Dregs Terhadap Perkembangan Penyakit Kelapa Sawit pada Medium Gambut Di Pembibitan Utama(2014-11-27) Imilda, RioritaTrhichudenna sp and dregs application Howards dissense grouth in gambut medium as a main nursery palm coconut is one of the main commodities that has vital. Rok as main export product in Indonesia. This recearch was compilad as a main guide to know the interaction and effect of trichoderma sp and dregs application foward the dissease arowth. In palm coconut seeds that use gambut medium as the main nursery, in order to get good quality palm coconut seeds that restrain to disseases in all weather condition. Trichoderma sp was used as an agen to help decomposition process in gambut soil to become faster. While dregs was used to normalized the (pH) fare of gambut which has high acidnes. It was conduched march untill October 2007 in laboratorium penyakit tumbuhan op. Being conducted using random group, plan, factorial with 2 factor. First factor, using trichoderma dosage and second using. Dregs dosage with 48 sampling, consist of 3 plants, so in generally the seed which was planted were 144 poly bag seed.Item PEMBERIAN PUPUK NPK DAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH {Capsicum annuum L) PADA MEDIUM GAMBUT(2014-11-27) NELLY, ARUANCabai morah (Capsicum amiuimi L) marupakan salah satu komoditas sayuran yang dikategorikan sebagai komoditas komersil yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Produktivitas cabai merah di propinsi Riau cukup rendah, hal ini karena kegagalan budidaya yang cukup tinggi, baik disebabkan oleh penyakit, hama dan juga iklim yang tidak mendukung, selain itu juga karaia kurangnya lahan untuk pemanfeatannya. Peningkatan produksi cabai dapat dilakukan melatui pertuasan areal penanaman seperti penanaman pada tanah gambut yang memiliki banyak k^dala diantaranya biaya poigetolaan yang bes^, d^ajat keasaman yang tinggi, KTK tinggi, draenase biuuk, dan miskin unsur hara. Untuk maiin^atkan ketersediaan unsur hara pada tanah gambut tersebut maka dilakukan pemupukan NPK dan untuk membantu penyerapan unsur hara maka dilakukan pemberian CMA. Praiditian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi pemberian pupuk NPK dan Cendawan Mikoriza Arbuskula yang terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan produksi Cabai merah pada medium gambut. Pmelitian ini diiaksanakan di kebim Percobaan Fakultas Pertanian UNRI, Kelurahan Simpang Raya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru selama 6 bulan dimulai dari bulan September ' 2006 sampai Februarii 2007.Item ISOLASI Pseudomonas KELOMPOK berfluorescens LOKAL RIAU DAN INDIKASIANTAGONISNYA TERHADAP BAKTERI Ralstonia solanacearum pv cubense(2014-11-27) Evi, NoviartiPseudomonas fluorescent is microbe colonization plant root having potential agent bio control for plant disease special soil bom pathogen. One them is Ralstonia solanacearum which is bacterium to damage plant banana in the Indonesia. This research was conducted in Faculty of agriculture Plant Disease Laboratory, Riau University during 4 month of in starting November 2007 until February 2008, direction to gets isolate Pseudomonas fluorescent local of Riau and indicated of the antagonist to bacterium Ralstonia solanacearum in vitro. Isolate Pseudomonas fluorescent acquire from 4 village in sub-district of Kampar that is village Binuang, Pasir Sialang, Komantan and Muara Uwai. This research analysis statistic descriptive in the form of tables and picture. At observation which has been done to 4 village to have characterization of the same morphology and to indicated green pigment of used ultraviolet. The result antagonist assay indicated that performance of highest antagonist in pursuing R. solanacearum that is village Binuang.