Potensi Pemanfaatan Mikroorganisme Selulolitik (MOS) untuk Meningkatkan Efisiensi Pupuk Anorganik dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Tanah Gambut
No Thumbnail Available
Date
2013-01-08
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Indonesia memiliki luas areal perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia,
dengan produksi rata-rata CPO (Crude Palm Oil) masih jauh dari potensi hasil.
Keberhasilan penanaman di lapangan dan produksi sangat tergantung dari
kualitas bibit yang digunakan. Selama pembibitan media tumbuh tanaman harus
dapat menyediakan unsur hara secara optimal bagi pertumbuhan bibit. Semakin
terbatasnya lahan pertanian yang subur mengakibatkan beralihnya pertanian ke
lahan-lahan marginal seperti tanah gambut. Kendala yang sering dijumpai pada
tanah gambut adalah nisbah C/N dan kadar kayu yang tinggi dengan aktivitas
mikroorganisme yang rendah menyebabkan proses pelapukan bahan organik
terhambat (lambat) sehingga penyediaan hara menjadi rendah. Mikroorganisme
yang mampu menghidrolisis selulosa dinamakan mikroorganisme selulolitik.
Pada tanah gambut, muatan negatif berasal dari disosiasi gugus
karboksilat (COOH) dan gugus hidroksil (fenolat-OH) yang bersifat hidrofilik dan
polar serta lebih mudah mengadakan pertukaran kation. Upaya untuk
meningkatkan KB tanah gambut dapat dilakukan melalui penambahan basabasa
dengan pemberian pupuk anorganik. Dengan dihapuskannya subsidi
pupuk oleh pemerintah menyebabkan harga pupuk anorganik semakin
meningkat sehingga biaya produksi menjadi bertambah. Salah satu teknologi
i
alternatif yang perlu dikembangkan adalah meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dari pupuk anorganik melalui pemanfaatan teknologi mikroorganisme
selulolitik.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan aplikasi teknologi baru dalam
upaya pemanfaatan dan pengembangan tanah gambut sebagai media
pembibitan dan atau lahan pertanian baru yang produktif melalui penggunaan
mikroorganisme selulolitik dan didapatkan formulasi pemupukan yang paling
efisien dengan menggunakan mikroorganisme selulolitik dalam meningkatkan
pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan utama dengan media tanam tanah
gambut. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen menggunakan Rancangan
Acak Lengkap Faktorial yaitu: pemberian mikroorganisme selulolitik yang terdiri
dari 4 taraf dan pemberian pupuk anorganik yang terdiri dari 5 taraf dan diulang
3 kali. Parameter yang diamati adalah tinggi bibit, laju tumbuh relatif, rasio tajuk
akar, jumlah daun, lingkar bonggol indek mutu bibit dan efisiensi pemupukan.
Semua parameter pengamatan tersebut dilakukan pada akhir penelitian kecuali
untuk tinggi bibit, dilakukan sekali sebulan namun data yang dipakai sebagai
acuan standar tetap pada akhir penelitian. Berhubung penelitiannya belum
selesai atau sedang berjalan maka hasil penelitian belum bisa disimpulkan.