Browsing by Author "Morena, Yenita"
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISA SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI SEI TIBUN DESA PADANG MUTUNG, KAMPAR(2014-02-25) Morena, Yenita; JolehaSome of rice field exist in hill rice field farm of Suligi did not get irrigation water. This made there was not production and changing it function became cultivation of palawija and vegetable. The aim of this research is to calculate discharge required by rice field farm in twice a period of planting, comparing required discharge with discharge exist in field, planning channel dimension pursuant to required discharge. The results of this study were discharge the required was 0.124M/sec and 0.122 m3/ sec for available discharge. While dimension of tertiary channel is cross section area, base width and water depth, side slope control section are 0.4297 m2, 0.46 m, 0,46 m, and m = 1,respectively.Item ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMl REHABILITASI SISTIM IRIGASI DI KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU(2014-02-25) Morena, YenitaPembangunan pertanian tanaman pangan dan hotiikultura. merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang diarahkan pada upaya .. Peningkatan Produksi .. dan peningkatan sosial ekonomi masyarakat tani. Salah satu upaya meningkatkan produksi padi adalah meningkatkan pdayanan jaringan irigasi. karena air merupakan faktor yang penting dalam melakukan kegiatan usaha tani. Ketersediaan Air yang cukup dan terkontrot dapat menjamin kcbutuhan air bagi tanaman dan terjadinya kescimbangan yang serasi antara air. unsur hara dan unsur lainnya yang dibutuhkan untuk penumhuhan sehingga dapat meningkatkan produksi sekaligus akan meningkatkan pcndapalan petani. Pcnelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan pelayanan jaringan irigasi setelah rehabilitasi dan mengukur dampak rehabilitasi jaringan irigasi terhadap kondisi sosial (keterlibatan petani/P3A dalam pelaksanaan rehabilitasi dan pengelolaan irigasi), serta ekonomi masyarakat (peningkatan produksi, pendapatan dan luas areal tanarn dan Intensitas Pertanaman) di wilayah Daerah lrigasi (DI) Tibun Kabupaten Karnpar. Hasil survey lapangan dan analisa data yang dilakukan dengan cara deskriptif dan tabulasi, berdasarkan perbedaan tingkat kemarnpuan pelayanan Jarmgan mgasi, produksi, intensitas penanarnan, Iuas areal tanam, penerapan teknik budidaya dan pendapatan, diperoleh kesimpulan bahwa: I) Rehabilitasi jaringan irigasi yang telah dilaksanakan, masih tedapat kerusakan yang dapat mengurangi kemarnpuan pelayanan jaringan; 2) Manfaat dari rehabilitasi jaringan irigasi, belum dapat memenuhi kebutuhan air bagi seluruh petani secara adil dan merata, hanya dapat memenuhi kebutuhan air P3A Sago Jaya, Koto Indah dan Palutan Sepakat, sedangkan untuk P3A Bukit Suligi air belum sampai dengan kondisi sawah tadah hujan; 3) Adanya rehabilitasi jaringan irigasi dengan kondisi air yang cukup dan lancar, pertambahan luas kolam/i.kan lebih besar jika dibandingkan dengan luas sawah dan tejadinya penurunan luas lahan tidur yang dimanfatkan menjadi kolam dan sawah, 4) Rehabilitasi jaringan irigasi dapat meningkatkan Intensitas Pertanarnan (IP) dari 100 % menjadi 200% di P3A Palutan Sepakat serta produksi dan pendapatan pada P3A Sago Jaya, Koto Indah dan Palutan Sepakat, narnun bagi petani di P3A Bukit Suligi tidak meningkat produksi dan pendapatannya.Item DESIGNING SIMULATION MODEL USING PRO MODEL FOR PATIENT SERVICE SYSTEM(2014-02-25) Siska, Merry; Morena, YenitaSimulation is the limitation of a dynamic system using a computer model in order to evaluate and improve system performance. Tutus Medika Polyclinic as case study in this paper, currently serving two health services, namely public service and dental service. Tutus Medika Polyclinic has large number of patien ts resulted a queue where patients have to wait in a long period of time to obtain medical care, especially if there is a patient's health condition that is not possible to wait any longer. The problem that arises is how to determine how many doctors that possible to s~rve patients. This research aims to desien a simulation model of patient, that can assist manaeement in systems analysis and decision "1aking of current conditions system so it can improve the quality ·of service to patients. From the research desien of a simulation model usine Pro Model software. obtained the result that the proposed improvement to occur in the form of performance improvements increase the number of patients served by a chane:e of 63.88%. the time change in the system for the general doctor patients for 60.2% and the change in time within the system to the dentist at 38.9%.Item EVALUASI DIMENSI SALURAN PADA DAERAH IRIGASI MENAMING KABUPATEN ROKAN HULU(2014-02-25) Ermiyati; Morena, YenitaEvaluasi terhadap dimensi saluran pada Daerah Irigasi Menaming di Kabupaten Rokan Hulu bertujuan untuk rnengetahui perrnasalahan yang teijadi yaitu tidak berfungsinya beberapa saluran, dan apakah dirnensi yang ada tidak rnampu menampung debit yang ada. Maka metode penelitian ini dilak:ukan dengan meninjau langsung kelapangan dan mengumpulkan data dari instansi yang terkait, kemudian penulis menghitung debit yang dibutuhkan dan dimensi yang diperlukan oleh saluran tersebut. Dari evaluasi yang penulis lak:ukan ternyata dimensi saluran yang ada masih mampu rnenampung debit air namun sebahagian kecil saluran tidak berfungsi dengan baik, hal ini disebabkan karena pendangkalan saluran dan saluran tersebut - rusak, sehingga tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya.Item KAJIAN TEKNIS OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH BATANG SAWIT UNTUK BAHAN BANGUNAN DAN MEBEL(2013-05-06) Fakhri; Syafruddin; Hasibuan; Morena, YenitaKetersediaan kayu produksi hutan alam semakin menipis, disisi lain kebutuhan bahan baku kayu semakin meningkat. Penelitian berbagai aspek teknis optimalisasi pemanfaatan limbah batang kelapa sawit untuk produk bahan bangunan dan mebel telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk menguji teknik pengolahan menggunakan alat chainsaw dan sawmill, peningkatan mutu dengan perendaman bahan antioksidan serta produksi balok dan panil komposit laminasi batang kayu sawit. Hasil penelitian diperoleh bahwa teknik pengolahan batang sawit menggunakan chainsaw lebih efektif hanya untuk memotong batang, sedangkan pengolahan lanjutan dengan sawmill lebih optimal. Peningkatan mutu batang sawit menggunakan bahan antioksidan dapat digunakan bahan kaporit konsentrasi 15% terhadap berat air atau tembaga sulfat konsentrasi 5%. Pemanfaatan satu batang pohon sawit untuk produksi panil komposit efektif rendemen diperoleh 50% (bagian pangkal, tengah dan sedikit bagian batang terluar ujung), bagian lainnya terjadi penyusutan yang banyak, sangat lunak dan melengkung. Hasil pengolahan batang kelapa sawit dengan teknik laminasi dapat digunakan sebagai bahan panil komposit yang indah dan menawan dengan mengkombinasikannya dengan jenis kayu komersial lainnya. Aplikasi produk dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti panil pintu, dinding partisi, dan komponen mebel.Item MODIFIKASI STASIUN KERJA PENGISIAN KECAP YANG ERGONOMIS(2014-02-25) Siska, Merry; Morena, Yenita; TarmiziCV. Asia Bumi is one of the company that produces several types of products such as soy sauce (sweet soy sauce and salt soy sauce), vinegar. sauces (chills sauce and tomato sauce). These products consist of various kinds of raw materials used such as sugar, flour, caramel, fermented soybeans, salt, preservatives, acids, vinegar, chili parent (for manufacture of chills sa!lce), garlic, lipstick (a mixture of red lipstick and yellow) and others. The company is experiencing problems namely the lack of movement of labor standards and worlItem PEMANFAATAN BATANG KELAPA SAWIT (OPT) UNTUK PRODUK PAPAN KOMPOSIT LAMINASI(2014-02-25) Fakhri; Morena, YenitaSawn wood with large dimension and high grade are more difficult to be • found in the market due to decreasing in stock dimension. Indonesia has alternative trees wich sources oil palm trunk; however, it has low quality and limited in usage. To obtain a better performance of oil palm trunk, the tree needs to combine with high-grade wood to produce glue laminated timber. This research objective is to produce glue laminated lumber OPT that combine with others commercial timber (this research used Rengas (Gluta L. Anacardianceae)). Preliminary testing was done to obtain physical and mechanical properties of clear specimen on OPT, testing method base on IS0-1975 standard. Glue laminated lumber specimens had 40 cm in wide, 4 em in depth and 80 em in length; they were made in five models. Each layer of lumber glued with thermoselling urea formaldehyde adhesive at pressure 0.9 MPa for 10 hours pressing time. The testing result of physical and mechanical OPT was of low density and strength class V up to III. Glue laminated lumber shows all products have interesting performance.Item Penerapan Konsep Eco-Drain Pada Jalan Layang Menggunakan Pendekatan Teknologi Pemanenan Air Hujan Sebagai Alternatif Sumber Air Pertamanan Kota Berkelanjutan (Studi Kasus: Jalan Layang Jenderal Sudirman–Tuanku Tambusai Kota Pekanbaru)(wahyu sari yeni, 2019-01-09) Suprayogi, Imam; Morena, Yenita; Joleha, Joleha; Reza, Muhammad; Adzano, Geo Gifaj RuciThe main objective of the research is to conduct water conservation efforts through the application of rainwater harvesting technology as an alternative of city gardens water resource by utilizing flyover bodies as water catchment areas, where so far the rainwater that falls on the road pavement is not accommodated and only allowed to permeate or enter the drainage channel. The research approach method used is to implement the integrated of flyover bodies management with an environmental perspective (ecodrain) by accommodating, absorbing, flowing and maintaining excess water in order not to cause pool and danger to the environment using Rain Cycle 2 aid program with input data consist of: the effective catchment area (m2), the amount of annual daily rainfall (mm/year), drainage coefficient and water requirements (m3/day). The main results of the study stated that the results of the optimum reservoir size that could be constructed were approximately 385 m3, which was divided into seven reservoirs with a size of 55 m3 each with the dimensions of the reservoir (length, width and height of the tank) 16.22 m, 4 m and 1 m respectively. The rainwater harvesting produced contribute approximately 7.7% to 19% or equivalent to 9.24 m3 to 22.8 m3Item PERANCANGAN ALAT PENGEPRESAN DAN PEMOTONGAN TABU YANG ERGONOMIS(2014-02-25) Siska, Merry; Morena, Yenita; Anugrah, AndityaActivities reaching, bending, lifting heavy loads are carried out repeatedly on the process pressing and cutting in the manufacture of tofu out not in accordance with the principles of ergonomics. Application of presses and cutting tools of tofu that designed according to anthropometry UD. Dika worker's, more ergonomic than the initial conditions. The efficiency of energy consumption by 82.6% in the process of pressing and cutting by 75.2%. Application of the design obtained during working time 8:05 minutes on the presses, 24.36 seconds on the cutting process and the resulting standard output is 7 prints. Application of the design also reduces the subjectivity of labor complaints in 27 points of the body and increase labor productivity by 16.7%Item PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PROSES PERAKITAN SOFA(2014-02-25) Siska, Merry; Morena, YenitaTata letak fasilitas Iantai produksi sangat mempengaruhi proses produksi yang terjadi dalam sebuah pabrik. Proses perancangan tata letak fasilitas Jantai produksi haruslah direncanakan sebaik mungkin agar tercipta tata letak fasilitas yang efisien dan optimal dengan panjarig lintasan material handling yang pendek. Penelitian ini membahas tentang perancangan ulang tata letak fasilitas lantai produksi proses perakitan sofa pada Usaha Perabot Putra Indah Pekanbaru. Hasil pengolahan data dan perancangan tata letak (layout) usulan yang terpilih dalam penelitian ini menW1jukan penurunan panjang lintasan material handling yang cukup signifikan yaitu sepanjang 212.05 m atau sekitar 22.6% lebih pendek dari layout awal. Selain itu berdasarkan hasil pegolaban data layout usulan yang terpilih juga lebih pendek dari layout altematif 2 dengan selisih panjang lintasan sepanjang 80.36 m atau sekitar I 0 % Jebih pendek. Secara tidak langsung penurunan panjang lintasan material handling akan menurunkan biaya material handling yang selama ini dikeluarkan.Item PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK DAN ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN(2014-02-25) Siska, Merry; Morena, Yenita; Anugrah, Andityalndustries are required to operate more efliciently in order to compete with other industries. PT. Ewan Super Wood are engaged in manufacturing in the manufacture of plywood. Current conditions and the balance of the production facility layout line constrained production company.This study aimed to redesign the layout of the plywood manufacturing facility to minimize the path length of material handling and production line considers the balance. The approach used to redesign the layout of plant ffacilities is by using a Systematic Layout Planning (SLP), which can be categorized intD three stageS of material flow analysis phase, the research stage and the stage of the selection process. While the analysis of equilibrium trajectories using Ranked Positioned Weight (RPW). The results of this study conduded that the proposed layout chosen for the final layout used in this study showed a decrease in path length of material handling is a significant 107.2 m or approximately 24.44% shorter than the initial layout. Decreased length of the flow of material handling layout chosen also affected because by balancing production line.Item PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN BATU BATA(2014-02-25) Morena, Yenita; Siska, MerryPerancangan tata Letak meliputi pengaturan tata letak fasililas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan meSin-mesin, behan-bahan perlengkapan untuk operasi, dan ssmua peralatan yang digunakan dalam proses operaSi Kekurangan dari tata letak yang ada pada pabrik batu bata Pak Simun adalah pengaturan tata letak tiap stasiun kerja yang belum sesuai, karena belum memperhitungkan derajat tingkat kedakatan antar stasiun kerja terlihatt pada stasiun ketja tungku yang letaknya berjauhan dengan tempat penjemuran batu bata kering. apalagi proses pemindahan batu bata yang telah dicelak di meja kerja pada stasiun kerja pencetakan dilakukan secra manual. Ketidakteraturan kondisi tata letak yang ada sekrang dapa t berimbas terhadap terjadinya aliran material yang tidak sempuma sehingga memerlukan perencanaan tata letak baru untuk mengatur ulang jalur lalu lintas material/ barang yang lebih sesuai dengan fungsi masing-masing stasiun kerja. Penyelesaian permasalahan tata letaknya menggunakan metode yang memperhitungkan derajat kedekatan antar stasiun kerja, membangun atau mengubah tata letak dengan mencari total jarak tempuh yang minimal dilaui dalam perpindahan material dalam menemukan solusi terbaik. Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh persentase penurunan panjang lintasan material handing layout alternative 1 dengan layout awal adalh sebesar 74.8%, sedangkan persentase penurunan panjang lintasan material handing layout alternative 2 dengan layout awal adalah sebesar 69.5%. hal ini membuktikan bahwa layout alternative 1 lebih optimal dibandingkan dengan layout awal dan layout alternatif2. Hasil ini diperoleh karena tata letak pada layout awal dan layout handng menjadi tidak optimal. Dengan demikian, perencanaan ulang layout awal telah mengurang panjang lintasan material handing proses produksi yang sekaligus dapat mengurangi waktu dan biaya proses produksi.Item PERILAKU DlNAMIK DUA MODEL BANGUNAN BERTlNGKAT YANG BERBENTURAN AKIBAT BEBAN GEMPA(2014-02-25) Suryanita, Reni; Morena, YenitaDewasa ini semakin banyak dij umpai bangunan bertingkat di daerah perkotaan. Salah satu penyebabnya adalah semakin terbatasnya lahan yang tersedia, maka san gat mungkin di dalam perencanaan bangunan, pengaruh jarak (gap) di antara bangunan kurang mendapat perhatian yang selayaknya. Sering dijumpai dua struktur bangunan tinggi yang mana keduanya hanya dipisahkan oleh sebuah dilatasi saja tanpa memberikan jarak yaug cukup. Bila perencanaa!l jarak ini kurang baik dalam arti tidak cukup Iebar, maka selama masa layan dari bangunan tersebut akan dimungkinkan adanya kondisi saling berbenturan bilamana terjadi gempa karena celah yang kecil antar bangunan tidak mencukupi untuk respons getaran bebas bangunan saat terjadi gempa kuat. Fenomena benturan ini menimbulkan kerusakan non-struktural yakni rusaknya zona .kontak (permukaan dua bangwtan yang berbenturan) atau bahkan kerusakan struktural (runtuhnya bangunan karena kehancuran kolom yang tidak mampu memikul momen lentur yang terjadi). Benturan antar bangunan dapat menimbulkan gaya- gaya dalam tambahan pada elemen struktur yang biasanya pada perencanaan awal belurn diperhitungkan. Gaya-gaya dalam tambaban ini akan tersuperposisikan dengan gaya-gaya dalam akibat gempa itu sendiri. Untuk itu dalam perencanaan struktur jarak antar bangunan perlu diperhatikan dengan mengikutsertakan gempa sebagai beban rencana, khususnya untuk daerah rawan gempa seperti Indonesia. Karena itu diperlukan suatu kajian struktural bangunan akibat benturan tersebut.