PERILAKU DlNAMIK DUA MODEL BANGUNAN BERTlNGKAT YANG BERBENTURAN AKIBAT BEBAN GEMPA
No Thumbnail Available
Date
2014-02-25
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Dewasa ini semakin banyak dij umpai bangunan bertingkat di daerah
perkotaan. Salah satu penyebabnya adalah semakin terbatasnya lahan yang tersedia,
maka san gat mungkin di dalam perencanaan bangunan, pengaruh jarak (gap) di
antara bangunan kurang mendapat perhatian yang selayaknya. Sering dijumpai dua
struktur bangunan tinggi yang mana keduanya hanya dipisahkan oleh sebuah dilatasi
saja tanpa memberikan jarak yaug cukup.
Bila perencanaa!l jarak ini kurang baik dalam arti tidak cukup Iebar, maka
selama masa layan dari bangunan tersebut akan dimungkinkan adanya kondisi saling
berbenturan bilamana terjadi gempa karena celah yang kecil antar bangunan tidak
mencukupi untuk respons getaran bebas bangunan saat terjadi gempa kuat.
Fenomena benturan ini menimbulkan kerusakan non-struktural yakni
rusaknya zona .kontak (permukaan dua bangwtan yang berbenturan) atau bahkan
kerusakan struktural (runtuhnya bangunan karena kehancuran kolom yang tidak
mampu memikul momen lentur yang terjadi). Benturan antar bangunan dapat
menimbulkan gaya- gaya dalam tambahan pada elemen struktur yang biasanya pada
perencanaan awal belurn diperhitungkan. Gaya-gaya dalam tambaban ini akan
tersuperposisikan dengan gaya-gaya dalam akibat gempa itu sendiri.
Untuk itu dalam perencanaan struktur jarak antar bangunan perlu
diperhatikan dengan mengikutsertakan gempa sebagai beban rencana, khususnya
untuk daerah rawan gempa seperti Indonesia. Karena itu diperlukan suatu kajian
struktural bangunan akibat benturan tersebut.