LRP-Agriculture
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing LRP-Agriculture by Author "Edwina, Susy"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Usaha Karet Esk Pola Tcsdp Di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar(2017-07-08) Edwina, Susy; Eliza; Khaswarina, Shorea; Tarumun, Suardi; Maharani, Evy; Tety, Ermi; Yusmini; Edwina, SusySektor pertanian yang potensial dikembangkan di Indonesia salah satunya adalah sub sektor perkebunan. Pengembangan sub sektor perkebunan khususnya karet telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan negara maupun penyerapan tenaga kerja disektor industri. Selain itu juga disebabkan oleh kondisi geografis wilayah Indonesia yang sesuai untuk pengembangan perkebunan karet. Prospek yang cerah dalam perkebunan karet mendorong pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan areal setiap tahunnya. Atas dasar tersebut potensi perekonomian daerah dapat memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat terutama petani. Dalam pengolahan usahatani, petani mengupayakan agar hal yang diperoleh secara ekonomis menguntungkan, dimana biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan produksi maksimal sehingga pada akhirnya pendapatan petani akan meningkat, dan dengan meningkatnya pendapatan maka secara otomatis tingkat kesejahteraan petani tersebut akan meningkat. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia karena sektor pertanian mampu menyediakan lapangan kerja, menyediakan pangan dan dapat menyumbangkan devisa kepada negarItem PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT MELALUI TEKNOLOGI BIOTRIKOM BERBASIS LIMBAH PADAT KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU(2013-03-28) Adiwirman; Puspita, Fifi; Edwina, Susy; Manurung, GulatTeknologi BioTtrikom merupakan teknologi memadukan bahan baku lokal yaitu limbah padat kelapa sawit dengan menggunakan mikroorganisme indogenous lokal Riau yaitu Trichoderma spp yang berperan sebagai aktivator dan penambahan bahan pembawa (innert carrier) bentonit, kaolin dan abu janjang. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah peningkatan produktivitas usaha dan kesejahteraan petani perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Rokan Hilir melalui penerapan teknologi Bio-Trikom. Tujuan jangka pendek penelitian adalah adopsi teknologi inovasi Bio-Trikom oleh petani kelapa sawit sehingga dapat mengurangi limbah padat kelapa sawit menjadi produk pupuk organik dan biofungisida yang dapat meningkatkan kualitas bibit kelapa sawit dan produksi TBS kelapa sawit, mencegah serangan penyebab penyakit terutama patogen tular tanah, ramah lingkungan dan bernilai ekonomis tinggi. Pemanfaatan Biotrikom sebagai pupuk organik dan biofungisida pada budidaya kelapa sawit dapat meningkatkan efisiensi usaha dan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat. Tahap kegiatan yang dilakukan pada tahun pertama dimulai dari tahun I :(1) sosialisasi aplikasi teknologi biotrikom ditingkat petani kelapa sawit rakyat, (2) evaluasi respon dan tanggapan terhadap teknologi Bio-Trikom. Tahun II yaitu: 1)Survey teknologi pembibitan dan budidaya ditingkat petani kelapa sawit rakyat, 2) Survey potensi dan peran kelembagaan petani petani kelapa sawit rakyat, 3) Penerapan Teknologi Biotrikom Melalui Pilot Project , 4) Analisis Kelayakan Usaha dengan Penerapan Teknologi Biotrikom. Tahun III yaitu peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit rakyat dengan teknologi Bio- Trikom. Luaran yang dihasilkan tahun I: (1) Peningkatan pengetahuan tentang inovasi teknologi Bio-Trikom, 2) Karakteristik internal dan eksternal petani 3) Persepsi petani terhadap teknologi Bio-Trikom, 4) Respon aplikasi teknologi Bio- Trikom pada lokasi pilot project, 4)Jurnal Ilmiah, 5)Paten. Tahun II adalah 1) Tersedianya informasi tentang teknologi Bio-Trikom pada tanaman kelapa sawit, 2) Tersedianya informasi potensi kelembagaan petani swadaya dalam menjalin kemitraan, 3) Menjalin kerjasama dengan mitra swasta mapun PEMDA setempat,Tahun III peningkatan kesejahteraan dan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat dengan teknologi biotrikom. Metode penelitian yang digunakan : 1) sosialisasi dan aplikasi teknologi biotrikom dengan metode penyuluhan dan demontrasi plot; 2) evaluasi respon dan tanggapan petani menggunakan metode deskriptif kualitatif berupa data karakteristik dan persepsi petani terhadap teknologi biotrikom; 3) kegiatan pilot project dilakukan dengan metode budidaya kelapa sawit ramah lingkungan dan didukung analisis kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian formulasi Bio-trikom pada bibit kelapa sawit dapat meningkatkan pertambahan tinggi bibit kelapa sawit hingga mencapai 97,15%.Item Pola Kegiatan Wanita Pengusaha Agroindustri Di Kabupaten Indragiri Hulu(2013-01-08) Edwina, SusyPola kegiatan wanita pengusaha agroindustri dalam menyelaraskan, menyerasikan dan menyeimbangkan peran wanita, sehubungan dengan kegiatan produktif secara tidak langsung akan mempengaruhi porsi waktu yang tercurah untuk kegiatan reproduktif, permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah pola kegiatan produktif dan reproduktif wanita pengusaha agroindustri; bagaimanakah partisipasi wanita dalam kegiatan sosial di masyarakat; apakah masalah-masalah yang dihadapi wanita, baik dalam kegiatan produktif maupim kegiatan reproduktif. Penelitian ini bertujuan imtuk : menganalisis pola kegiatan produktif dan reproduktif wanita pengusaha agroindustri; menganalisis partisipasi wanita pengusaha agroindustri dalam kegiatan sosial dimasyarakat; mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi wanita dalam kegiatan produktif dan reproduktif. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Pemilihan lokasi ini didasarkan pertimbangan bahwa pertimibuhan usaha agroindustri didaerah ini sangat pesat dibanding daerah lain. Populasi dalam penelitian adalah semua wanita pengusaha agroindustri di Kecamatan Rengat, sekitar 60,00 persen usaha tersebut dikelola oleh wanita sebagai pemimpin usaha, diambil 10 responden dengan kriteria : Wanita yang telah berkeluarga dan mempunyai suami; usaha berlangsung selama lebih dari 1 tahun; wanita menjadi pimpinan agroindustri tersebut.