7. SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN KONGRES THE INDONESIAN MATHEMATICAL SOCIETY WILAYAH SUMATERA BAGIAN TENGAH 2014
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Cover & dftar isi Seminar Nasional Matematika Dan Kongres The Indonesian Mathematical Society Wilayah Sumatera Bagian Tengah 2014(2018-02-22) Gamal, M.D.H; Putera, Supriadi; Imran, Imran; Syamsudhuha, Syamsudhuha; Zulkarnain, Zulkarnain; Mu'tamar, KhozinItem Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan (PPMP) di Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Bintan, dan Lingga Provinsi Kepulauan Riau(2018-02-22) Zulkarnain, ZulkarnainSemua pihak perlu turut bertanggung jawab secara moral apa yang harus dilakukan, dan terobosan apa yang harus dijalankan, sehingga secepatnya dapat terjadi peningkatan mutu pendidikan di kota Tanjung Pinang, Kabupaten Bintan, dan Lingga. Tujuan penelitian adalah: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta; 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, unit observasinya adalah sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan kuesioner. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh: 1) Data tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang belum dikuasai peserta didik; 2) Faktor-faktor penyebab peserta didik belum menguasai standar kompetensi/kompetensi dasar terutama menyangkut: sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat; dan 3) Model peningkatan mutu pendidikan yang valid dan siap diimplementasikan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.Penelitian ini dilaksanakan oleh tim peneliti FKIP Universitas Riau dan merupakan penelitian kebijakan. Desain penelitian mengacu pada kerangka dasar penelitian yang dikembangkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Jangkauan penelitian mencakup kota Tanjung Pinang, kabupaten Bintan dan Lingga. Penelitian ini diarahkan untuk memotret berbagai faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan pendidikan di kota Tanjung Pinang, kabupaten Bintan dan Lingga sebagai wilayah yang diteliti terutama sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat. Di samping itu, penelitian ini diharapkan menghasilkan model pemecahan masalah pendidikan di kota Tanjung Pinang, kabupaten Bintan dan Lingga yang siap diimplementasikan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.Hasil yang diperoleh bahwa nilai rerata tertinggi diperoleh siswa kelompok IPA Tanjung Pinang pada mata pelajaran bahasa Inggris, sedangkan nilai rerata terendah diperoleh siswa kelompok IPS kabupaten Lingga pada mata pelajaran Ekonomi. Berdasarkan temuan di lapangan, nilai rerata UN di atas tidak mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Jika pelaksanaan UN betul-betul murni dan persiapan siswa seperti mengikuti UN tersebut maka akan terjadi nilai rerata mereka akan di bawah nilai rerata UN sekarang. Kemampuan yang diuji (KD) yang bermasalah juga akan lebih banyak daripada yang ada sekarang. Beberapa faktor yang menjadi penyebab permasalahan nilai UN seperti 1). Kurangnya persiapan guru dalam pembelajaran; 2). Guru kurang memahami penilaian berbasis kelas (PBK); 3). Pengawasan dari kepala sekolah dan pengawas sekolah kurang maksimal; 4). Fasilitas sekolah yang masih terbatas; 5) Seleksi penerimaan siswa yang kurang baik; 6).Beberapa guru yang pendidikannya masih belum sesuai dengan mata pelajaran yang diajarnya. Selanjutnya beberapa rekomendasi untuk memperbaiki mutu pendidikan seperti memberikan pelatihan pendalaman materi pelajaran, pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran dan pelatihan desain pembelajaranItem Pengaruh Penilaian Diskusi terhadap Pemahaman Konsep Mahasiswa dalam Perkuliahan Menggunakan Model Jigsaw(2018-02-22) Edriati, Sofia; Aima, ZulfitriPemahaman konsep mahasiswa dapat ditingkatkan melalui proses perkuliahan yang memfasilitasi mahasiswa untuk bekerjasama dan saling membantu dalam memahami konsep dengan lebih baik. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat secara aktif dalam proses berpikir melalui kegiatan diskusi dalam kelompok ahli dan kelompok asal. Penilaian terhadap kegiatan diskusi perlu dilakukan agar setiap mahasiswa turut berpartisipasi aktif sehingga pemahaman konsep mahasiswa dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penilaian diskusi dalam perkuliahan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw terhadap pemahaman konsep mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan one shot case study. Instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian diskusi dan tes akhir. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa penilaian diskusi berpengaruh signifikan terhadap pemahaman konsep mahasiswa dalam perkuliahan metode numerik.Item Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Film Kartun pada Materi Persamaan Linier Dua Variabel(2018-02-22) Jannah, Zaharatul; Desfitri, Rita; Edrizon, Edrizon; Zuzano, FazriPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberi dampak positif di dunia pendidikan, ini terlihat dari upaya–upaya pemanfaatan teknologi sebagai sarana pembelajaran. Salah satunya adalah media pembelajaran interaktif. Guru hendaknya dapat menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penerapan pendekatan scientific dalam proses pembelajaran menuntut guru untuk menyediakan media pembelajaran yang akan diamati siswa. Salah satu media pembelajaran yang cocok untuk diamati adalah video pembelajaran. Video sangat dibutuhkan untuk menjelaskan materi-materi yang membutuhkan logika dan imajinasi, seperti sistem persamaan linier dua variabel. Siswa sering merasa kesulitan dalam memahami masalah yang terdapat pada materi tersebut khususnya pada soal cerita. Media pembelajaran interaktif matematika berbasis film kartun diharapkan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dan meningkatkan pemahaman siswa, selain itu media pembelajaran ini juga dapat digunakan dirumah secara mandiri oleh siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development. Langkah-langkah penelitian ini meliputi potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain. Validasi desain dilakukan oleh para ahli yang terdiri dari dua orang dosen dan satu orang guru. Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis film kartun edukatif matematika yang dikembangkan adalah valid dan layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran matematika.Item Penerapan Reciprocal Teaching dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi pada Mata Kuliah Matematika Dasar(2018-02-22) Heleni, SusdaBelajar matematika berkaitan erat dengan aktivitas, proses pembelajaran dan berpikir. Hal ini sejalan dengan empat pilar yang dicanangkan UNESCO, yaitu:1) learning to think, 2) learning to do, 3) learning to be, dan 4) learning to live together. Matematika Dasar adalah salah satu bidang ilmu yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir. Hasil belajar Matematika Dasar yang dicapai mahasiswa belum maksimal, disebabkan oleh proses pembelajaran masih bersifat konvensional. Mahasiswa sulit membangun pengetahuannya sendiri untuk menemukan konsep. Pengaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran hanya bersifat skill dalam menyelesaikan soal. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk meningkatkan prestasi mahasiswa adalah melalui kreativitas dalam memilih model pembelajaran yang inovatif dan pengembangan perangkat pembelajaran. Upaya yang dilakukan adalah menerapkan Reciprocal Teaching dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Matematika Dasar, 2) mendeskripsikan keterampilan kooperatif dan mengelola proses pembelajaran yang berorientasi pada Reciprocal Teaching dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD, 3) Mendeskripsikan kemampuan Dosen mengelola pembelajaran yang berorientasi pada Reciprocal Teaching dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Kolaboratif yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 kali untuk tatap muka perkuliahan dan 1 kali untuk pelaksanaan kuis. Subjek penelitian berjumlah 47 orang (7 pria dan 40 perempuan). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan Reciprocal Teaching dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau semeter ganjil tahun pelajaran 2013/2014 pada mata kuliah Matematika Dasar.Item Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 2 Ayah(2018-02-22) Suripah, SuripahPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) lebih efektif daripada pembelajaran matematika dengan metode ekspositori ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Ayah. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, menggunakan dua kelompok eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Ayah yang terdiri dari 5 kelas dengan siswa secara keseluruhan sebanyak 106 siswa. Dari populasi yang ada diambil dua kelas secara random yang dijadikan sampel penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes berbentuk uraian. Pengukuran validitas instrumen menggunakan validitas isi dan konstruk, sedangkan pengukuran reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha Cronbach. Untuk menguji keefektifan pembelajaran matematika manakah yang lebih efektif digunakan analisis one sample t test. Analisis dilakukan pada taraf kepercayaan 5%. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t satu pihak diperoleh thitung = 3,112 dan dari tabel diperoleh ttabel = 2,778. Dari hasil analisis data tersebut, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa: model pembelajaran kooperatif STAD lebih efektif dibandingkan metode ekspositori ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ayah.Item Sikap Siswa SMP terhadap Matematika, Accelerated Learning Cycle, dan Soal Pemecahan Masalah dan Koneksi Matematis(2018-02-22) Amelia, SindiPenelitian ini mengkaji sikap siswa melalui penerapan Accelerated Learning Cycle. Melalui penelitian kuasi eksperimen siswa kelas VIII yang ada di salah satu SMP Negeri dengan level sedang yang terdapat di Propinsi Riau. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari satu perangkat skala sikap siswa terhadap matematika, terhadap Accelerated Learning Cycle (ALC), dan terhadap soal Pemecahan Masalah dan Koneksi Matematis. Analisis data menggunakan uji One-Sample T Test (uji-t satu sampel) uji non-parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil penelitian ini menunjukkan siswa memiliki sikap positif terhadap matematika, ALC, dan soal Pemecahan Masalah dan Koneksi MatematisItem Pengembangan Prototipe Awal LKS Berbasis PMR Terintegrasi Karakter untuk Siswa Kelas IV SD Sumatera Barat(2018-02-22) Rismen, Sefna; Zulfaneti, Zulfaneti; Suryani, MuliaSalah satu upaya memperbaiki karakter siswa adalah membiasakan siswa dalam lingkungan yang mendukung tumbuhnya karakter. Bahan ajar sebagai salah satu pendukung terlaksananya proses pembelajaran dapat diintegrasikan karakter sehingga diharapkan dapat memperbaiki karakter siswa. Salah satu bentuk bahan ajar adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS). LKS merupakan bahan ajar yang dapat menuntun siswa dalam melakukan kegiatan yang diberikan guru dalam memahami materi ajar. Hasil studi pendahuluan di beberapa SD ditemukan bahwa LKS yang selama ini dipakai oleh siswa kelas IV SD belum menyajikan materi secara kontekstual dan belum dapat menumbuhkan karakter. Tujuan penelitian adalah mengembangkan Prototipe awal LKS Berbasis PMR yang terintegrasi karakter yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. LKS dikembangkan sesuai dengan analisis kebutuhan dan karakteristik siswa SD Sumatera Barat. Pengembangan menggunakan rancangan define, design, develop, dan desseminate. Penelitian sudah dilakukan pada dua tahap pertama yaitu define dan design. Hasil define ditemukan bahwa guru membutuhkan bahan ajar yang dapat mengajak siswa untuk memahami materi melalui masalah yang kontekstual. Selain itu, LKS juga dapat menumbuhkan karakter siswa. Hasil design LKS sudah dirancang tiga LKS dengan tiga tema yaitu (1) Tema Cita-citaku, (2) Pahlawanku, (3) Makanan Sehat Bergizi.Item Hubungan antara Kemampuan Komunikasi Matematis dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa dengan Menerapkan Strategi React pada Siswa Sekolah Menengah Pertama(2018-02-22) Herlina, SariPenelitian korelasi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara komunikasi matematis dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menerapkan strategi REACT pada siswa sekolah menengah pertama. Populasinya adalah seluruh siswa SMPN 23 Pekanbaru, dan pengambilan sampel penelitian dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas IX yang terdiri dari 39 orang siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan komunikasi matematis dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis. Besar nilai korelasi antara kedua kemampuan yaitu 0,793 dan signifikannya 0,000. Hal ini menunjukkan terdapat korelasi yang searah, maksudnya apabila kemampuan komunikasi matematis siswa kelompok eksperimen pada saat postes tinggi maka kemampuan pemecahan masalah siswa kelompok eksperimen juga tinggi, begitu sebaliknyaItem Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Blog dalam Pembelajaran Matematika untuk Melatih Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru(2018-02-21) Aldi, Rio; Risnawati, RisnawatiPenelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa blog dalam pembelajaran matematika serta untuk mengetahui keefektifan penggunaan media blog dalam pembelajaran matematika ditinjau dari hasil belajar kognitif dan tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa kelas XI Semester I SMK FARMASI IKASARI Pekanbaru tahun pelajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development), dengan desain pengembangan yang dipilih adalah desain pengembangan ADDIE. Adapun validasi produk pengembangan mencakup (1) uji ahli media pembelajaran, (2) uji ahli isi materi pembelajaran, (3) uji coba kelompok kecil, dan (4) uji coba kelompok besar. Hasil review angket dari ahli media dan ahli materi pembelajaran menyatakan bahwa media pembelajaran berupa blog yang dikembangkan sudah sesuai dan layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Untuk uji efektifitas dilihat dari hasil angket penilaian siswa dan hasil tes siswa. Sehingga dalam uji keefektifan penggunaan media blog secara signifikan atau meyakinkan pembelajaran menggunakan media blog lebih efektif dalam melatih tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa daripada pembelajaran konvensional. Media pembelajaran matematika berupa blog tersebut dinyatakan efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa yang mencapai 97%, respon positif siswa mencapai 81,33%.Item Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Matematika, Pembelajaran Matematika serta Soal Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis(2018-02-21) Ariawan, ReziAtikel ini memaparkan hasil penelitian untuk melihat bagaimana sikap atau persepsi siswa terhadap pelajaran matematika, sikap siswa terhadap pendekatan pembelajaran visual thinking yang disertai aktivitas quick on the draw, dan soal-soal pemecahan masalah dan komunikasi matematis. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII di Pekanbaru pada tahun ajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling serta menggunakan metode kuasi eksperimen desain pretest-posttest kelompok tanpa acak. Pada sekolah sekolah tersebut dipilih dua kelas yang masing-masingnya sebagai kelas eksperimen (pendekatan pembelajaran visual thinking disertai aktivitas quick on the draw ) dan kelas kontrol (pembelajaran konvensional). Instrumen yang digunakan berupa angket sikap siswa yang hanya ditujukan untuk kelas eksperimen saja. Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa siswa pada masing-masing level memiliki sikap yang positif terhadap ketiga aspek. Secara keseluruhan, siswa memiliki sikap positif yang lebih baik untuk aspek sikap terhadap pendekatan pembelajaran visual thinking disertai aktivitas Quick on the Draw daripada dua aspek lainnya. Aspek sikap terhadap soal-soal pemecahan masalah dan komunikasi matematis mendapat sikap positif terendah daripada kedua aspek lainnyaItem Penerapan Pembelajaran Matematika Kolaboratif dengan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Kelas XI(2018-02-21) Saputra, Nisvu NandaKeterampilan pemecahan masalah merupakan bagian penting dalam pembelajaran matematika karena dalam kehidupan sehari-hari setiap orang memerlukan keterampilan pemecahan masalah. Kesulitan siswa dalam pemecahan masalah dikarenakan siswa (a) menganggap soal pemecahan masalah merupakan soal yang sulit; (b) rendahnya keterampilan dalam menemukan informasi dari soal; (c) siswa tidak memiliki cara-cara kreatif dalam pemecahan masalah; (d) tidak melakukan perencanaan dalam pemecahan masalah sehingga mereka kebingungan untuk memecahkan masalah. Pembelajaran kolaboratif bertujuan agar siswa menemukan cara-cara kreatif dalam pemecahan masalah, karena pembelajaran kolaboratif memungkinkan siswa berdiskusi dan menerima pendapat serta melakukan penilaian terhadap hasil dari anggota kelompok. Pendekatan metakognitif menekankan siswa untuk melakukan kegiatan merancang, memantau dan evaluasi terhadap pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan pemecahan masalah siswa kelas XI dengan menerapkan pembelajaran matematika kolaboratif pendekatan metakognitif. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data dalam penelitian ini diperoleh dari tes pemecahan masalah, lembar observasi siswa dan wawancara siswa. Data yang diperoleh dari tes pemecahan diolah untuk mengetahui peningkatan keterampilan pemecahan masalah. Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui apakah siswa melaksanakan kegiatan kolaboratif dan metakognitif dalam pemecahan masalah. Sedangkan wawancara digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan serta mengatahui metakognitif siswa dalam pemecahan masalah.. Temuan pada penelitian ini adalah berdasarkan lembar observasi kegiatan kolaboratif dan aktivitas metakognitif sudah terlaksana dalam pemecahan masalah siswa. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah berdasarkan tes pemecahan masalah 85,71% telah mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan. Sehingga penelitian ini yaitu penerapan pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan metakognitif dapat dikatakan berhasil untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah.Item Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMA melalui Pembelajaran Generatif di Kawasan Perkebunan Sagu (Metroxylon Sp) Kabupaten Kepuluan Meranti(2018-02-21) Hutapea, Nahor Murani; Saragih, SehattaPembelajaran generatif (PG), dimana siswa lebih aktif dan nyata dapat meningkatkan hasil belajarmatematika umumyabelum terealisasi secara menyeluruh. Untuk itu, telah dilakukan penelitian: Peningkatan Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa SMA Melalui Pembelajaran Generatif di Kawasan Perkebunan Sagu (Metroxylon sp) Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, tahun ajaran 2014/2015semester ganjil pada topik sistem persamaan linear dua dan tiga variabel (SPLDVTV) dengan tujuanuntuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan komunikasi matematis (KKM) siswa SMA melalui PG. Penentuan lokasi dan sampel sekolah secara pourposive sampling yaitu di tiga kecamatan: Tebing Tinggi (produksi sagu rendah) SMAN-1 Selat Panjang; Merbau (produksi sagu sedang) SMAN-1 Merbau dan Tebing Tinggi Timur (produksi sagu tinggi)SMAN-4 Sei Tohor. Pada sampel kelas kontrol (PKV) dan kelas eksperimen (PG) dilakukan pretes dan postes. Pengumpulan data digunakan perangkat pembelajaran: RPP, LAS, media dan silabus; instrumen: tes KKM, lembar aktivitas guru dan siswa. Data yang diperoleh ditabulasi, ditampilkan dalam bentuk tabel maupun diagramdan dianalisis secara statistik melalui program SPSS 17 (α = 0,05).Hasil menunjukkan: Skorpencapaian KKM siswa melalui PG > PKVuntuk setiap kawasan penelitian (tinggi = 7,67; sedang = 8,43; rendah = 9,52) > (tinggi = 5,82; sedang = 6,04; rendah = 6,65).Skorpeningkatan (N-Gain) KKM siswa melaluiPG >PKV ( tinggi: 0,58 > 0,43; sedang: 0,64 > 0,44; rendah: 0,72 > 0,48. Tidak ada pengaruh interaksi yang signifikan antara pembelajaran dan kawasan perkebunan sagu terhadap peningkatan KKM siswa. Pembelajaran Generatif nyata meningkatkanKKM siswa (Sig.2-tailed= 0,00 < 0,05)Item Pengaruh Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa SMKN Kehutanan Pekanbaru(2018-02-21) Sadam, Muhammad Rizki; Risnawati, RisnawatiTujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematika antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) dan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional di SMKN Kehutanan Pekanbaru.Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMKN Kehutanan Pekanbaru semester genap tahun ajaran 2013-2014 yang berjumlah 93 siswa yang terdiri dari tiga kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X Jati sebagai kelas eksperimen dan X Mahoni sebagai kelas kontrol. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas X SMKN Kehutanan Pekanbaru sebagai variabel terikat dan penerapan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) sebagai variabel bebas. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan dokumentasi, tes, dan lembar observasi yang dilakukan pada setiap pertemuan. Penelitian ini berlangsung selama enam kali pertemuan, yang terdiri atas satu pertemuan untuk mengadakan pretest, empat kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) dan satu pertemuan untuk mengadakan posttest.Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaaan kemampuan berpikir kritis matematika antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) dan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional di SMKN Kehutanan Pekanbaru. Adanya perbedaan tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,072 dibandingkan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan 5% adalah 2,000 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.Item Pengembangan CD Interaktif pada Perkuliahan Persamaan Diferensial Biasa di STKIP PGRI Sumatera Barat(2018-02-21) Rahmi, Rahmi; Anggraini, Villia; Melisa, MelisaMata kuliah Persamaan Diferensial Biasa (PDB) merupakan kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) pada Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat dengan bobot 3 SKS. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, diperlukan suatu bahan ajar yang menarik sehingga dapat memunculkan minat mahasiswa untuk belajar. CD interaktif merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dapat digunakan dalam perkuliahan PDB. CD interaktif memberi peluang kepada mahasiswa untuk mandiri dalam memahami konsep melalui tampilan animasi yang menarik. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. CD interaktif dikembangkan dengan menggunakan model 4D (define, design, develop, dan desseminate).Pada tahap define dilakukan analisis silabus dan buku teks, mereviu literatur, serta wawancara teman sejawat. Pada tahap design dilakukan perancangan CD interaktif. Hasil pada tahap define diperoleh penyajian materi sudah sesuai dengan silabus, wawacara dengan teman sejawat diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran masih berpusat pada dosen dan mahasiswa kesulitan dalam belajar mandiri. Selanjutnya analisis buku teks, buku teks yang dipakai bersumber dari banyak buku, salah satunya adalah buku Persamaan Differensial karangan Frank Ayres, JR diperoleh hasil bahwa bahasa buku teks belum sesuai dengan kemampuan mahasiswa STKIP PGRI Sumbar. Hasil pada tahap disain yaitu telah dirancang CD interaktif sesuai dengan pendisainan pada spesifikasi produkItem Pengembangan CD Interaktif pada Perkuliahan Persamaan Diferensial Biasa di STKIP PGRI Sumatera Barat(2018-02-21) Rahmi, Rahmi; Anggraini, Villia; Melisa, MelisaMata kuliah Persamaan Diferensial Biasa (PDB) merupakan kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) pada Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat dengan bobot 3 SKS. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, diperlukan suatu bahan ajar yang menarik sehingga dapat memunculkan minat mahasiswa untuk belajar. CD interaktif merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dapat digunakan dalam perkuliahan PDB. CD interaktif memberi peluang kepada mahasiswa untuk mandiri dalam memahami konsep melalui tampilan animasi yang menarik. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. CD interaktif dikembangkan dengan menggunakan model 4D (define, design, develop, dan desseminate).Pada tahap define dilakukan analisis silabus dan buku teks, mereviu literatur, serta wawancara teman sejawat. Pada tahap design dilakukan perancangan CD interaktif. Hasil pada tahap define diperoleh penyajian materi sudah sesuai dengan silabus, wawacara dengan teman sejawat diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran masih berpusat pada dosen dan mahasiswa kesulitan dalam belajar mandiri. Selanjutnya analisis buku teks, buku teks yang dipakai bersumber dari banyak buku, salah satunya adalah buku Persamaan Differensial karangan Frank Ayres, JR diperoleh hasil bahwa bahasa buku teks belum sesuai dengan kemampuan mahasiswa STKIP PGRI Sumbar. Hasil pada tahap disain yaitu telah dirancang CD interaktif sesuai dengan pendisainan pada spesifikasi produkItem Pengaruh Model Pembelajaran Pencapaian Konsep terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa(2018-02-21) Angraini, Lilis MarinaMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen, tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep; (2) Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Konvensional; (3) Pengaruh Model Pembelajaran Pencapaian Konsep tehadap pemahaman konsep matematis siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA Pembangunan UIN Jakarta. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah tes essay, yang sesuai dengan indikator pemahaman konsep matematis pada pokok bahasan bentuk pangkat dan akar. Tes yang diberikan terdiri dari 10 soal bentuk uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran pencapaian konsep berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa. Rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran pencapaian konsep lebih tinggi dari rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan dengan model konvensionalItem Sikap Siswa terhadap Matematika dan Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing(2018-02-21) Effendi, Leo AdharPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik sikap siswa terhadap matematika dan pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing. Sampel adalah 36 siswa kelas VIII G SMP Negeri 29 Bandung. Sampel diberikan angket berupa skala sikap siswa terhadap matematika dan pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap siswa terhadap matematika yaitu sebesar 78,88% dari yang diharapkan. Sikap siswa terhadap matematika lebih dari dari 62,5% dari yang diharapkan. Hal ini berarti bahwa siswa memiliki sikap positif terhadap matematika. Selain itu, sikap siswa terhadap pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing yaitu sebesar 75,31% dari yang diharapkan. Sikap siswa terhadap metode penemuan terbimbing lebih dari 62,5% dari yang diharapkan. Dari pengujian hipotesis juga diperoleh bahwa siswa memiliki sikap positif yang signifikan terhadap matematika dan pembelajaran matematika dengan metode penemuaan terbimbingItem Implementasi Model Penyelesaian Masalah Search, Solve, Create and Share (SSCS) pada Pelaksanaan Pembelajaran dengan Kurikulum 2013(2018-02-21) Irwan, IrwanKurikulum 2013 telah mulai diterapkan pada tahun 2013 untuk beberapa sekolah pilot, sedangkan penerapan secara nasional telah dilaksanakan pada tahun 2014 ini. Pendekatan yang digunakan pada Kurikulum ini adalah pendekatan saintifik dengan tahapan 5M (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiai, dan mengkomunikasikan). Model pembelajaran yang disarankan pada kurikulum 2013 ini adalah problem based learning (PBL), project based learning (PjBL) dan discovery learning. Model penyelesaian masalah yang digunakan pada ketiga model ini adalah model penyelesaian masalah yang dikembangkan oleh Polya. Salah satu model penyelesaian masalah sebagai pengganti model Polya adalah model search, solve, create and share (SSCS). Model yang pertama kali diperkenalkan oleh Pizzini meliputi empat fase, yaitu pertama fase search yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, kedua fase solve yang bertujuan untuk merencanakan penyelesaian masalah, ketiga fase create yang bertujuan untuk melaksanakan penyelesaian masalah, dan keempat adalah fese share yang bertujuan untuk mensosialisasikan penyelesaian masalah yang dilakukan. Dengan empat fase pada SSCS dan 5M pada pendekatan saintifik, maka dapat dikatakan bahwa model penyelesaian SSCS dapat diterapkan pada pembelajaran dengan kurikulum 2013 sebagai pengganti model penyelesaian masalah dari Polya.Item Sikap Siswa SMP terhadap Pembelajaran Kontekstual serta Soal-Soal Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis(2018-02-21) Widiati, IndahPenelitian ini melibatkan tiga SMPN di Pekanbaru yang mewakili level sekolah tinggi, sedang, dan rendah dengan teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling. Jenis penelitiannya adalah kuasi eksperimen dan melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Siswa kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran Kontekstual dan siswa kelompok kontrol memperoleh pembelajaran ekspositori. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat sikap siswa terhadap pembelajaran kontekstual serta soal-soal representasi dan pemecahan masalah matematis. Data diperoleh melalui skala sikap menggunakan skala Likert yang dimodifikasi dengan tidak melibatkan pernyataan yang tidak memiliki pendapat. Skala sikap dianalisis menggunakan Analisis Komponen Utama yang bertujuan untuk melihat bagaimana kecenderungan sikap siswa terhadap pembelajaran kontekstual serta soal-soal representasi dan pemecahan masalah matematis. Temuan penelitian ini adalah siswa SMPN di Pekanbaru memiliki sikap positif terhadap pembelajaran Kontekstual yang ditinjau berdasarkan level sekolah (tinggi, sedang, rendah) dan secara keseluruhan. Hal lain yang ditemukan adalah siswa menunjukkan sikap positif terhadap soal-soal representasi dan pemecahan masalah matematis
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »