2. Seminar Nasional Politik, Birokrasi, & Perubahan Social ke II Tahun 2015

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 46
  • Item
    Implementasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) Sebagai Upaya Profesionalisme Pelayanan Publik
    (2016-01-07) Zulkarnaini; Meilani, Nur Laila
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis implementasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam upaya profesionalisme pelayanan publik di Kabupaten Siak dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi tersebut sehingga dapat mengoptimalkan peran kecamatan sebagai perangkat terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif terutama digunakan untuk menggambarkan (deskriptif) dan menjelaskan (explanatory). Pemilihan metode kualitatif digunakan berangkat dari keinginan untuk menganalisis serta mengenal masalah dan mendapat pembenaran terhadap keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung, melakukan verifikasi untuk kemudian didapat hasil guna pembuatan rencana pada masa yang akan datang. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa implementasi Program PATEN di Kabupaten Siak sudah berjalan dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan menganalisis tingkat kepatuhan (compliance) birokrasi dan kelancaran prosedur rutinitas yang sudah bisa terlaksana sesuai standart yang telah ditetapkan. Dari hasil penelitian ini juga ditemukan data bahwa dari empat faktor yang diajukan, faktor paling dominan mempengaruhi implementasi program ini adalah faktor instansi pelaksana. Para implementor kebijakan memiliki integritas yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
  • Item
    Kebijakan Pemerintah Indonesia Dalam Pengelolaan Wilayah Perbatasan (Studi Kasus Perbatasan Indonesia Dan Malaysia)
    (2016-01-07) Fachri, Yuli
    Salah satu persoalan yang paling mendasar dan krusial yang dapat memicu konflik antar negara adalah masalah perbatasan. Indonesia memiliki beberapa wilayah perbatasan yang langsung berbatasan dengan negara tetangga baik wilayah perbatasan darat seperti perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan dan perbatasan Irian Jaya dengan Papua Nugini. Selain itu juga terdapat beberapa wilayah perbatasan laut antara Indonesia dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Timor Leste dan Australia. Kawasan perbatasan memegang peranan penting dalam kerangka pembangunan nasional. Salah satu wilayah perbatasan Indonesia yang mengalami konflik adalah wilayah perbatasan dengan Malaysia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggambarkan seluruh fenomena-fenomena masalah penelitian secara empiris. Penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan dan telaah pustaka. Studi lapangan dilakukan dengan melakukan wawancara kepada informan penelitian yang mengetahui langsung terhadap masalah penelitian. Sedangkan telaah pustaka dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan bacaan berupa buku-buku, jurnal dan website internet yang berhubungan dengan masalah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai kebijakan pemerintah Indonesia dalam pengelolaan wilayah perbatasan, terutama wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia. Hal ini dikarenakan konflik yang lazim terjadi di wilayah perbatasan adalah antara Indonesia dan Malaysia terutama terkait klaim sepihak yang sering dilakukan oleh Malaysia terhadap wilayah perbatasan, sehingga memicu konflik dan konfrontasi antara militer kedua negara di wilayah perbatasan laut. Oleh karena itu untuk mengantisipasi konflik ini menjadi besar pemerintah Indonesia harus melakukan beberapa terobosan kebijakan dalam pengelolaan wilayah perbatasan sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan jiwa nasionalisme masyarakat di wilayah perbatasan.
  • Item
    Pemanfaatan Website Sebagai Media Komunikasi Untuk Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus Pada Portal Pemerintah Provinsi Riau Terkait Bencana Kabut Asap)
    (2016-01-07) Yazid, Tantri Puspita; Nurjannah; Susanti, Hevi
    Website dan portal pemerintah, merupakan wujud dari pengaplikasian tata kelola pemerintah yang berbasis internet ini. Idealnya, seluruh informasi yang dibutuhkan masyarakat dikomunikasikan melalui website dan portal tersebut, termasuk perkembangan informasi terkait bencana kabut asap di Provinsi Riau. Namun, sejauh mana pemerintah memanfaatkan website dan portal tersebut sebagai media komunikasi kepada masyarakat? Mampukah website dan portal pemerintah ini menghantarkan pemerintah Provinsi Riau mencapai Good Governance (tata kelola pemerintbsiyah yang baik)? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Kualitatif, dengan pendekatan Studi Kasus, dan dengan teknik pengumpulan data melalui Wawancara, serta Pengamatan Langsung. Ditunjang dengan mengacu pada konsep Komunikasi Vitual, akan melihat sejauh mana website dan portal pemerintah dimanfaatkan menjadi media komunikasi kepada masyarakat. Website pemerintah Provinsi Riau yang dikelola oleh Diskominfo telah bertransformasi dengan baik. Keinginan pemerintah memberikan pelayanan publik yang terbaik dapat dilihat dari ketersediaan informasi yang diberikan melalui website. Namun, informasi mengenai bencana kabut asap masih sedikit diulas dalam portal www.riau.go.id. Bagaimana kebijakan dan penanggulangan nya, serta informasi terkait bencana tersebut tidak banyak di ulas. Padahal dalam portal telah disediakan fitur tersendiri. Berbeda denagn website mediacenter. Pesan yang disampaikan terkait bencana kabut asap lebih banyak diulasa dalam website www.mediacenter.riau.go.id. Masyarakat pengguna masih belum banyak yang mengetahui keberadaan website pemerintah. Sehingga lebih memilih membaca media sosial sebagai referensi informasi. Pemanfaatan website sebagai media komunikasi untuk mewuudkan good governance, berdasarkan konsep e-gov baru sampai pada tahap publish. Karena kedua website belum menyediakan fitur chat online. Sehingga membuat komunikasi dua arah yang terjadi tidak langsung dapat ditanggapi. Grunig menyebut berada pada tahap two-way assymetrical model. Dimana telah terjadi partisipasi atau interaksi duara arah antara sumber dan penerima, namun feedback masih lambat. Diharapkan pemerintah bisa mengoptimalkan kelebihan dari komunikasi virtual, sehingga tata kelola pemerintah yang baik dapat terwujud melalui implementasi website pemerintah.
  • Item
    Kesiapan Masyarakat Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Dijadikan Desa Wisata
    (2016-01-07) Marnelly, T. Romi
    Belakangan ini kita dihadapkan pada suatu tantangan, yaitu pertumbuhan pariwisata sebagai suatu industri, yang pada akhir-akhir ini menunjukkan grafik peningkatan dan bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi.. Pariwisata hendaknya jangan hanya dinilai dari segi investasi yang digunakan atau dari devisa yang dihasilkan saja, tetapi perlu dikaji dari sudut lainnya yang bersifat non moneter (aspek sosial budaya).Pengalaman empiris membuktikan bahwa begitu banyak biaya (cost) dan waktu dikeluarkan melakukan ‘pembangunan’ tetapi mengalami kegagalan.karena tidak adaptif secara sosial budaya. Untuk itu perlu dikaji secara sosiologis. Pemerintah Kota Pekanbaru telah mencanangkan Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir. Sebagai desa wisata terkait daerah itu berdekatan dengan bantaran Sungai Siak disamping masyarakatnya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli. Untuk kelancaran keterlibatan masyarakat perlu dilihat dan dikaji dari Kesiapan masayarakat terhadap wacana tersebut dan bagaimana sikap masyarakat terhadap wacana tersebut. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan yakni mulai Agustus sampai Oktober 2014. Teknik yang digunakan untuk menggali informasi tentang sikap dan kesiapan masyarakat.adalah dengan melakukan pendekatan FGD (Focus Group Discussion). Bentuk kegiatan utama yang dilakukan dengan cara dialog/diskusi sehingga tersusun suatu konsep atau metode menjadi sebuah laporan yang lengkap. Adapun yang terhimpun dalam kelompok diskusi ini adalah, pimpinan formal, tokoh masyarakat adat, ketua kelompok sadar wisata, dan masyarakat awam. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan fenemonologi, dimana semua data yang telah berhasil dikumpulkan dipaparkan apa adanya dan dianalisa berdasarkan teori-teori yang relevan. Hasil penelitian ini adalah dapat diketahui bahwa sikap masayarakat terhadap wacana pengembangan desa wisata sangat positif dimana mereka setuju dan siap terlibat dalam hal tersebut. Sedangkan kesiapan masyarakat Kelurahan Tebing Tinggi Okura di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru dijadikan desa wisata dapat dikatakan telah siap dimana kesiapan itu dapat terlihat dari aspek kesiapan sumberdaya manusia yakni seperti terbentuknya kelembagaan desa wisata dan kelembagaan kelompok sadar wisata. Aspek aksebibilitas juga sudah dipersiapkan yang dapat dilalui kenderaan roda dua dan roda empat dan jalur sungai. Aspek fasilitas yakni fasilitas akomodasi dimana masyarakat banyak bersedia rumah mereka dijadikan rumah singgah kemudian fasilitas kuliner, masyarakat juga sudah ada warung-warung dan bersedia menyiapkan konsumsi bagi wisatawan yang menginap di rumah dan juga terdapat fasilitas tempat memancing dan pendopo juga menyedia sampan untuk disewa. Kemudian kesiapan atraksi budaya ada pencak silat, tari zapin, tari piring, tari olangolang, tetawak, dan kompang, lalu ada juga atraksi pertanian berupa kegiatan pertanian mencakup menyadap karet, menanam sayur, serta agrowisata yakni buah rambutan, mangga, durian. Agar masyarakat terhindar dari hal-hal negative akibat industry pariwisata ini maka perlu adanya pemberdayaan sosial budaya , pemberdayaan lingkungan desa, pemberdayaan kelembagaan dan pemberdayaan sumber daya manusia
  • Item
    Hubungan Kepemilikan Media 1998-2010 Terhadap Partai Politik
    (2016-01-07) Suyanto
    Hubungan sistem media dan sistem politik dalam bingkai sistem komunikasi politik dilakukan dengan keyakinan bahawa komunikasi politik mempengaruhi proses produksi informasi politik dalam bentuk berita. Sistem komunikasi politik yang menunjukkan adanya interaksi antara elemen-elemen komunikasi politik yang digerakkan oleh sistem di dalamnya, seperti polisi, fungsi dan tujuan. Dalam demokrasi modern, komunikasi antara ahli-ahli politik dan masyarakat sukar dilakukan secara tatap muka. Oleh kerana itu, komunikasi politik dilakukan dengan media massa atau disebut mediated politics (Bennet dan Entman, 2001). Selanjutnya media tidak lagi menjadi sarana komunikasi sahaja tetapi sudah menjadi deliberasi politik di mana masyarakat massa dapat ikut serta secara aktif karena kemajuan teknologi dan semakin independen ekonomi media maka campur tangan negara berkurang dengan sendirinya
  • Item
    Masyarakat Ekonomi Asean 2015 Dan Umkm Di Daerah Perbatasan Provinsi Riau
    (2016-01-07) Pakpahan, Saiman
    Pembangunan di daerah perbatasan merupakan strategi dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan mengangkat daerah tertinggal menjadi daerah yang maju dan mandiri. Untuk membangun daerah tertingga lini dapat dicapai melalui pemberdayaan masyarakat dalam ekonomi, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pedesaan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan ekonomi, UMKM, dansosial pedesaan. Pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat ditempuh melalui peningkatan produktivitas dan keanekaragaman usaha pedesaan, meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana, mendukung dan memperkua tinstitusi, mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam. Penelitian ini mendekripsikan fenomena sekaligus berupaya untuk mencari tahu upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap UMKM yang terdapat di daerah perbatasan. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara menempatkan responden yang di asumsikan memiliki keterkaitan kuat dengan penelitian. Fokus grup diskusi juga dilakukan untuk melakukan pendalaman terhadap infromasi yang dibutuhkan.
  • Item
    Penerimaan Media Sosial Pada Kalangan Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Di Kota Pekanbaru
    (2016-01-07) Rumyeni; Yasir; Yozani, Ringgo Eldapi
    Tidak dapat dipungkiri penggunaan media sosial terus meningkat dari waktu ke waktu. Media sosial dimanfaatkan oleh penggunanya untuk berbagai tujuan. Berbagai fitur dan aplikasi yang lengkap dan menarik menjadikan media sosial sangat mudah untuk diterima oleh berbagai kalangan. Model penerimaan teknologi (technology accpeptance model) atau yang biasa disingkat dengan TAM oleh Davis (1989) mengasumsikan bahwa faktor kemudahan dan manfaat yang dirasakan memberikan pengaruh terhadap penerimaan atau penggunaan dari teknologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh faktor kemudahan dan manfaat media sosial yang dirasakan oleh pengguna dalam hal ini adalah mahasiswa di kota Pekanbaru terhadap penerimaan media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 166 orang responden mahasiswa perguruan tinggi negeri di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik faktor kemudahan maupun manfaat yang dirasakan sama-sama memberikan pengaruh terhadap penerimaan media sosial di kalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri di Kota Pekanbaru. Pengaruh tersebut termasuk dalam kategori sedang yaitu pada angka 40,5 persen.
  • Item
    Kontruksi Makna Keterwakilan Perempuan Sebagai Komunikator Politik Bagi Anggota Dewan Perempuan Dprd Provinsi Riau Periode 2014-2019
    (2016-01-07) Yohana, Nova; Wirman, Welly; Sari, Genny Gustina
    Salah satu wujud nyata dari tumbuhnya kesadaran kekuatan politik perempuan ditandai dengan keterlibatan secara aktif perempuan dalam proses-proses politik yang dapat ditempuh melalui keterwakilan perempuan dalam politik. Pemenuhan kuota 30% keterwakilan perempuan dalam legislatif sebagaimana yang ditetapkan pemerintah merupakan wujud modal dasar kepemimpinan dan pengalaman organisasi bagi perempuan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Di DPRD Provinsi Riau periode 2014-2019 jumlah anggota legislatif perempuan adalah delapanbelas (18) orang dari 85 orang anggota legislatif. Hal ini menggambarkan adanya partisipasi atau kemauan para perempuan di Riau untuk melakukan pelibatan di arena politik yang lebih didominasi laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap motif anggota legislatif perempuan dalam keterlibatannya pada dunia politik di tengah tradisi budaya patriakhi dan pemaknaan mereka mengenai keterwakilan perempuan sebagai komunikator politik di lembaga legislatif. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini terdiri dari 5 orang anggota legsilatif perempuan, 2 orang ketua fraksi , dan wakil ketua DPRD Provinsi Riau dengan teknik purposif. Data dikumpulkan melalui observasi,wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif yang melatarbelakangi anggota dewan perempuan dalam keterlibatannya di ranah politik adalah motif karena (because motive) meliputi, dorongan keluarga, diusung partai, hobi organisasi, dan adanya jiwa aktivis. Motif tujuan/harapan (in order to motive) informan meliputi menghilangkan intimidasi dari berbagai pihak kepada perempuan untuk pengambilan keputusan, memaksimalkan perjuangan dan fungsi perempuan dalam membuat kebijakan, dan semakin menunjukkan kredibilitas perempuan dengan kinerja yg baik, professional dan percaya diri. Pemaknaan anggota legislatif perempuan mengenai keterwakilan perempuan sebagai komunikator politik terdiri dari kategori makna idealis sosial dan makna realistis sosial.
  • Item
    Profil Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Batu Bata Kecamatan Sail Kota Pekanbaru
    (2016-01-07) Ibrahim, Mariaty
    Penelitian ini bertujuan Ingin mengetahui profil Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Batu Bata Kecamatan Sail Kota Pekanbaru. Metode Pengumpulan data yang digunakan yakni dengan Observasi, Quesioner, dan Interview, teknis analisis data dengan deskriptif kuantitatif. Hasll penelitian Profil Tenaga Kerja pada Industri batu bata menggambarkan sebagai berikut dari kelompok umur didominasi oleh usia 36 – 40 tahun , Untuk jenjang pendidikan dominan tamatan Sekolah Dasar (SD),. Suku Melayu merupakan suku yang paling dominan. Status perkawinan suatu hal yang sangat dominan memotivasi seseorang dalam bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan memperbaiki ekonomi keluarga. Dan masa kerja responden lebih dominan pada masa kerja 1-5 tahun. Pada industri batu bata ternyata lebih didominasi oleh jenis kelamin laki- laki.
  • Item
    Profil Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Masyarakat Berdasarkan Usia Dan Pengetahuan Mengenai Narkoba Di Kota Pekanbaru Tahun 2014
    (2016-01-07) Burhanuddin, Laode
    The problem of narcotics, psychotropic and addictive substances (drugs) from day to day increasing and more and more difficult to eradicate.1 The drug problem has become a national problem, even internationally.2 In 2014, the province of Riau ranks 18th in the number of cases of drug abuse retrospective case series, 90 453 cases (1.99%).2 Cases of drug abuse tend to rise when compared with the case of drug abuse in the year 2008 the number of cases 77 449 cases (1.83%). 6 Of the world drug situation development report 2014, note number data contained Based On BNN Pekanbaru based on age are 327 cases with the age range of 15-29 are 226 users. Age> 30 years there were 101 drug abuse users.7This research study is a kind of descriptive research. Based on the data recovered from the various writings, so we try to do research by comparing the results of research in the city of Pekanbaru. By taking 211 samples of Secondary school found that the source of knowledge about drugs is of counseling at school as much as 100%. Based on data from BNN city of Pekanbaru in 2014 found that the majority of drug users are at the age <30 years with 226 cases of the 327 cases. Drug users are already starting age <15 years with the discovery of four cases. Based on the characteristics of respondents source of knowledge about many drugs obtained through counseling at the place of education.
  • Item
    Budaya Politik Mahasiswa Melayu Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (UR)
    (2016-01-07) Iskandar, Irwan
    Politik telah mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindakan politik sehari-hari masyarakat. Pengaruh politik terhadap pikir, sikap dan tindakan politik inilah yang kemudian disebut sebagai budaya politik. Fenomena yang sama dijumpai terkhusus pada mahasiswa Melayu—sebagai bagian dari masyarakat Melayu—yang sedang menimba ilmu pengetahuan di berbagai program studi di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (UR). Oleh karena itu, penelitian ini menjawab; persepsi mahasiswa Melayu terkait politik, pileg dan pilpres; orientasi politik yang muncul dari persepsi tersebut; dan tipe budaya politik yang sesuai dengan mahasiswa Melayu. Untuk itu, metode yang digunakan oleh penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif (Descriptive Research) dengan sampel responden diambil secara non random atau tidak acak yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap sampel untuk dipilih. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dimana data dinyatakan dalam bentuk verbal sebagai interpretasi responden yang tercatat dan tanpa menggunakan teknik statistik. Selain data tersebut, data sekunder berupa sumbersumber tertulis baik dari buku-buku, tulisan ilmiah, jurnal, dokumen-dokumen resmi dan terbitanterbitan lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa politik merupakan aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa Melayu di FISIP UR. Walaupun demikian, mahasiswa Melayu di FISIP UR tidak berperan serta secara aktif dalam berpolitik praktis. Sehingga demikian, orientasi politik yang muncul adalah Orientasi Afektif. Berdasarkan tipe orientasi politik afektif yang dimiliki mahasiswa Melayu di FISIP UR tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tipe budaya politik yang sesuai adalah tipe Kebudayaan Politik Subyek/Kaula (Subject Political Culture).
  • Item
    Analisis Komunikasi Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pada Program Kemitraan PTPN V Di Pekanbaru
    (2016-01-07) Awza, Rusmadi; Lubis, Evawani Elysa; Rasyid, Anuar
    Tujuan penelitian menganalisis komunikasi yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat dan hubungan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat pada program kemitraan PTPN V di Pekanbaru. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian menggunakan mix methode yaitu survei deskriptif korelasional dan kualitatif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 396 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Dasar penarikan sampel adalah pada populasi yang besar minimal mengambil 10% sebagai sampel. Sampel diambil secara acak (random sampling) dari populasi. Data dianalisis dengan menggunakan Korelasi Rank Spearman dan diolah dengan SPSS 17. Hasil penelitian adalah komunikasi yang dilaksanakan oleh Pegawai PTPN V bidang program kemitraan dalam pemberdayaan masyarakat pada umumnya adalah komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok. Pegawai PTPN V bidang program kemitraan tidak menggunakan komunikasi massa sama sekali. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang program kemitraan PTPN V. Selanjutnya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara komunikator, pesan, model komunikasi dengan perilaku dan peningkatan ekonomi masyarakat. Sedangkan hubungan antara saluran dengan perilaku dan peningkatan ekonomi masyarakat tidak terdapat hubungan.
  • Item
    Pengelolaan Desa Wisata Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru
    (2016-01-07) Yusrizal, Firdaus
    Bentuk pengelolaan desa wisata Tebing Tinggi Okura pada dasarnya adalah milik masyarakat yang dikelola secara baik, degan mempertimbangkan beberapa aspek penting dalam pengelolaan seperti; (1) aspek sumber daya manusia, (2) aspek keuangan, (3) aspek material, (4) aspek pengelolaan dan (4) aspek pasar. Keuntungan utama dari pariwisata atas Desa Wisata adalah bahwa pariwisata melestarikan Desa Wisata dengan demikian daapat memelihara identitas masyarakat setempat. Disamping itu juga melahirkan Desa Wisata kuasi tradisional. Ini juga dapat dilihat sebagai mempekaya khazanah Desa Wisata nasional, dalam arti memelihara keanekaragaman Desa Wisata.
  • Item
    Model Kebijakan Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Dampak Globalisasi (Studi Kasus Masuknya Tenaga Kerja Asing Ke Kota Batam)
    (2016-01-07) Rani, Faisyal
    This research is about how the impact of globalization in a Semi Phery-Phery State. The problems taken by the writer is trying to find the links and impacts happening of foreign investment with night club industries in Batam City. This research uses Paul R. Viotti and Mark V. Kauppi's Theory, which the distribution of power and profits, The Semi Phery-Phery States get profits less than The Core States. As a result of the dependency relationship then emerging national policy influenced the political power of the capitalist. In addition, this study also uses Marjorie Ferguson's Theory, which essentially has turned globalization into in asset that caused change or loss local identity. The most sources of data collection on this research is qualitative research methods with using the library research technique, observation and interview. This research shows the impact of capitalism , specifically relationship between foreign investment that supports the globalization of western culture in the city of Batam . The habits of the expatriates and tourists in Batam make night club industries grow fast, and the influence has received support from local residents that prostitution can not be avoided .
  • Item
    Sebuah Studi Tentang Literasi Media Baru Mahasiswa Ilmu Komunikasi Di Pekanbaru
    (2016-01-07) Lubis, Evawani Elysa; Rimayanti, Nita
    Menyadari keahlian baru yang dibutuhkan dalam berpartisipasi secara penuh pada lingkungan media saat ini menyebabkan konsep media literasi menjadi sangat penting dan syarat untuk mengkonsumsi media secara kritis dan tanggung jawab dalam produksi media. Begitu pula dengan mahasiswa program studi ilmu komunikasi yang seharusnya memiliki kompetensi terampil dalam memanfaatkan teknologi komunikasi dan mengelola sistem informasi dalam mengatasi pengaruh teknologi komunikasi yang semakin berkembang dan kebutuhan dunia kerja maka sangat pentinglah mahasiswa ilmu komunikasi tersebut memiliki kemampuan literasi media yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara kuantitatif kemampuan literasi media baru (new media literacy) dari mahasiswa program studi ilmu komunikasi dari perguruan tinggi di Pekanbaru. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan sample 97 orang yaitu mahasiswa program studi ilmu komunikasi pada tiga perguruan tinggi di Pekanbaru. Pengumpulan data dengan cara penyebaran angket kemudian data dioleh dengan memberi skor pada frekunsi jawaban dan dianalisa besarnya kemampuan literasi media baru responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi media baru mahasiswa program studi ilmu komunikasi di Pekanbaru dari perhitungan skor setiap komponen literasi media baru adalah sebagai berikut:a. Play (337,8) b. Performance (324,2) , c. Simulation (376,2), d. Appropriation (337,4) ,e. Distribution Cognition (365,8), f. Multitasking (352,6), g. Collective Intelligent (377,4) h. Judgement (367,4), i. Transmedia Navigation (332,4), j. Networking (332,6) k. Negotiation (368,6), l. Visualization (368). Dari hasil pengukuran tersebut dapatlah diketahui bahwa kemapuan literasi media baru mahasiswa kounikasi tersebut dapat dikatakan cukup baik dengan pemahaman dan pemanfaatan media baru yang lebih intens.
  • Item
    Peran Modal Sosial (Social Capital) Dalam Aktivitas Ekonomi Pedagang Di Desa Guntung Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai
    (2016-01-07) Kadarisman, Yoskar
    Penelitian ini menganalisis peran modal sosial dalam aktivitas ekonomi pedagang di Desa Guntung Kecamatan Medang Kampai kota Dumai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pedagang serta mengetahui peran modal sosial dalam aktivitas ekonomi pedagang. Metode kuantitatif dan kualitatif akan digunakan sebagai alat analisis dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (in-dept interview) Modal sosial tumbuh didalam suatu masyarakat yang didalamnya berisi nilai dan norma serta pola-pola interaksi sosial dalam mengatur kehidupan keseharian anggotannya. Didalam proses perubahan dan upaya mencapai tujuan masyarakat senantiasa terikat pada nilai-nilai dan normanorma yang dipedomani sebagai acuan bersikap, bertindak dan bertingkah laku serta berhubungan atau membangun jaringan dengan pihak lain. Beberapa acuan nilai dan unsur yang merupakan roh modal sosial antara lain: sikap yang partisipatif, sikap yang saling memberi dan menerima, saling percaya mempercayai dan diperkuat oleh niali-nilai dan norma-norma yang mendukungnya. Diantara modal sosial yang dijalankan oleh pedagang adalah membangun kepercayaan. Bentuk kepercayaan yang dikembangkan antara lain melalui sistem hutang-piutang, saling memberi pinjaman atau tambahan modal, stok barang. Selain itu, sesama pedagang juga saling membina sikap percaya dengan Jaringan pertemanan antar pedagang yakni hubungan yang saling tolong-menolong, saling jujur, dan saling memberi informasi
  • Item
    Partai Persatuan Pembangunan (Ppp) Dan Ideologi Islam
    (2016-01-07) Waluyo, Tri Joko
    Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berdiri pada tahun 1973, merupakan hasil fusi dari partai-partai politik Islam (Parmusi, NU, PSII, PERTI). Sampai pemilu 2014, PPP yang semula partai Islam kemudian menjadi partai terbuka dan kemudian kembali menjadi partai Islam kembali. Dalam perjalanan dinamisnya, sebagai partai Islam PPP tidak nampak menonjolkan ideologi Islam sebagai ideologi yang diperjuangkan. Namun upaya identifikasi sebagai partai Islam cukup menonjol. Dengan mengedepankan teori dan konsep partai politik dan ideologi Islam, penelitian ini berusaha untuk memperoleh hubungan signifikan antara PPP sebagai sebuah partai politik dengan ideologi sebagai semangat penggerak dinamika sepak terjang perjuangan partai ini. Ideologi yang dimaksudkan adalah ideologi Islam. Deskripsi yang menjelaskan hubungan signifikan antara PPP dan ideologi Islam ini akan diperoleh melalui penelitian dengan metode kualitatif. Penelitian ini mengandalkan data pustaka dan dokumen-dokumen. Dengan metode penelitian ini diperoleh tesis hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ideologi Islam dalam PPP tidak cukup signifikan diimplementasikan
  • Item
    Community Participation In The Neighborhood Institution In The Field Of Security And Social Order Case Studies In Institutional Rt 03 Rw 06 Sidomulyo West Village Subdistrict Tampan Pekanbaru City
    (2016-01-07) Bahri, Syamsul
    This study aims to answer what duties and functions of Institutional Neighborhood in the field of internal security and social order and how patterns of institutional participation in the Neighborhood in the field of security and social order? The issue was raised because of the lack of uniformity of the main tasks and functions of institutional of neighbors in assisting the tasks of government and local governments and not patternalized participation in security, peace and social order are likely to overlap with the police departement. The research is a case study in the area of RT 03 RW 06 Sub Sidomulyo District of Pekanbaru City chosen as runner Competition Poskamling Exemplary Level Pekanbaru organized by Riau Police Departement. The method used is a qualitative method took 7 informants by interview, observation and documentation. Then the data was analyzed based on the subjective understanding. The results showed that the duties and functions of Institutional neighborhood in fields related to Kamtibmas namely: help the realization of a society that is based on Pancasila and the 1945 Constitution, mobilize mutual assistance, self-help and community participation as well as help to promote peace and order in society. Patterns of community participation in the field of internal security and social order is the full responsibility of the institutional Neighborhood implemented in spontaneous through Siskamling, in cooperation with the Policy pattnership (Polmas, FKPM) to perform basic tasks maintenance of internal security and social order and prevention of various disorders and internal security threats, under social supervision by RT and RW in coordination with the Police Sector (police) and public institutions (like the Youth, PKK, community leaders, youth leaders, cooperatives, etc.) that synergy with Babinkamtibmas. Recommendations research needs to be done is to socialize local regulations onicipation the Neighborhood and pillars of citizens evenly, consider the preparation of local regulations on Pattern of Public Participation in the field of security andsocial order and need the commitment and seriousness of local governments to foster Siskamling structurally and functionally.
  • Item
    Modal Sosial Pada Masyarakat Dengan Bencana Banjir (Studi Di Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru
    (2016-01-07) Syafrizal; Rosaliza, Mita
    Penelitian ini dilakukan pada masyarakat di tepian sungai Siak Kecamatan Meranti Pandak Pekanbaru yang hampir setiap tahun mengalami musibah banjir. Karakteristik pekerjaan golongan masyarakat di tepian sungai Siak ini tergolong berpenghasilan rendah ini bekerja pada sektor informal. Mereka mendapat tekanan yang besar, dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup, apakah ada peran modal sosial, baik yang dimiliki keluarga, dalam interaksi sosial kebertetanggaan dan masyarakat umumnya terhadap ketahanan ekonomi keluarga, terutama menghadapi kondisi ekonomi yang memburuk. Ataukah justru modal sosial masyarakat menjadi tidak bekerja, yang termanifestasikan dalam bentuk ketidakpercayaan, memudarnya kehidupan saling tolong menolong dan jaringan kerja sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan dengan cara induktif, karena proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagaimana yang terdapat dalam data. Selain itu, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Modal sosial dapat dipergunakan sebagai alat untuk melakukan assessment, terutama untuk mengetahui apakah di kepercayaan dan partisipasi didalam komunitas itu besar atau kecil. Jika tingkat kepercayaan dan partisipasi di dalam komunitas itu besar atau kecil. jika tingkat kepercayaan dan partisipasi warga masyarakat itu besar, maka kebijakan sosial, terutama bagi penanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan dan dapat diperkirakan program itu akan berhasil. Tetapi, jika ternyata tingkat kepercayaan dan partisipasi warga di dalam komunitas itu rendah, maka perlu dilakukan intervensi sosial, atau program-program sosial yang dapat meningkatkan kepercayaan sosial. Setelah kepercayaan dan partisipasi sosial warga memadai, barulah program-program penanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan. Program pemulihan kepercayaan perlu dilakukan, karena merupakan usaha penciptaan kondisi yang kondusif terhadap proses sosiabilitas, yang memungkinkan warga komunitas berpartisipasi dalam upaya peningkatan kehidupannya sendiri.