2. Seminar Nasional Keperawatan 2011

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 33
  • Item
    Perlakuan Yang Berbeda Diterima Perempuan Hamil Yang Didiagnosis HIV/AIDS
    (2015-08-10) Dewi, Yulia Irvani
    Didiagnosis HIV/AIDS merupakan permasalahan yang berat bagi perempuan hamil. Hal ini akan berdampak tidak hanya masalah fisik tetapi juga masalah psikis dan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali berbagai pengalaman perempuan hamil yang didiagnosis HIV/AIDS dengan metode penelitian fenomenologi. Partisipan dipilih dengan kriteria tertentu dengan metode purposif. Enam partisipan yang berpartisipasi pada penelitian ini yaitu perempuan hamil yang didiagnosis HIV/AIDS mulai dari awal kehamilan sampai melahirkan, dapat menceritakan pengalamannya dengan lancar, berdomisili dan melakukan pemeriksaan kesehatan kehamilan di wilayah DKI Jakarta, dan menyatakan bersedia untuk ikut dalam studi ini. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam sebanyak dua kali yang dilengkapi dengan catatan lapangan. Wawancara direkam kemudian dibuat transkrip wawancara. Hasil penelitian ditemukan bahwa semua partisipan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang didiagnosis HIV/AIDS memiliki karakteristik yang berbeda.Sebanyak 6 partisipan terlibat dalam penelitian ini mengungkapkan fenomena bahwa pengalaman mereka menjalani kehamilan dengan HIV positif adalah diperlakukan berbeda dari perempuan hamil lainnya, perbedaan ini dirasakan oleh partisipan dari regimen pengobatan khusus untuk peremuan hamil yang didiagnosis HIV/AIDS serta partisipan juga diperlakukan berbeda oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini memberikan implikasi berupa informasi yang bermanfaat untuk penentuan kebijakan bagi pemerintah dan LSM yang terkait dalam pengelolaan perempuan hamil yang didiagnosis HIV/AIDS, perawat yang bekerja di area keperawatan maternitas dan penelitian selanjutnya sehingga akan meminimalkan resiko morbiditas dan mortalitas ibu dan janin
  • Item
    Dampak Kehamilan Pertama Istri Pada Kehidupan Suami
    (2015-08-10) Lestari, Widia
    Salah satu dampak kehamilan pertama istri pada kehidupan suami adalah peningkatan kasih sayang dan perhatian kepada istri. Hal ini sangat penting karena merupakan salah satu bentuk dukungan dan perhatian suami pada istri yang sedang hamil sehingga dapat meminimalkan terjadinya komplikasi antenatal, intranatal dan postnatal. Penelitian ini dilakukan di kota Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif, yang bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena tentang dampak kehamilan pertama istri pada kehidupan suami. Sebanyak lima orang partisipan berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Analisis data menggunakan metode Colaizzy. Hasil analisis menghasilkan tiga tema utama, yaitu: 1) perubahan hubungan seksual, 2) hubungan keharmonisan rumah tangga, 3) peningkatan kasih sayang dan perhatian kepada istri. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dampak kehamilan pertama istri terhadap kehidupan suami adalah perubahan hubungan seksual, hubungan keharmonisan rumah tangga serta peningkatan kasih sayang dan perhatian kepada istri. Berdasarkan hasil penelitian ini, pelibatan suami dalam kelas prenatal perlu dilakukan dan ditingkatkan sehingga suami dapat memberikan dukungan kepada istri yang diharapkan dapat meminimalkan komplokasi selama kehamilan, persalinan dan postpartum.
  • Item
    Hubungan Gangguan Haid Dengan Indeks Masa Tubuh (IMT)
    (2015-08-10) Utami, Sri
    Indeks Masa Tubuh (IMT) merupakan factor yang berperan dalam kelainan siklus haid, banyak kelainan haid yang diderita seseorang yang memiliki nilai IMT di atas atau di bahwa normal. Pada obesitas misalnya. Sering dijumpai kelainan haid berupa oligomenore. Juga pada amenore lebih sering diderita wanita kurus (Browell & Wilmore, 2007). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross sectional, dengan hasil gangguan menstruasi yang paling banyak di alami oleh siswi MAN 2 Model Pekanbaru adalah dismenore, berdasarkan IMT didapatkan bahwa pada umumnya siswi MAN 2 Model Pekanbaru mempunyai kategori IMT kurus, didapatkan juga bahwa ada hubungan antara oligemenore, polimenore, amanore sekunder dan dismenore dangan Indeks Masa Tubuh IMT pada siswi MAN 2 Model Pekanbaru. Sedangkan gangguan haid yang paling berpengaruh terhadap Indeks Masa Tubuh IMT adalah oligemenore
  • Item
    Efektifitas Rebusan Daun Sirih, Temulawak Dan Kunyit Terhadap Keputihan Pada Perempuan Di Daerah Pesisir Sungai Siak
    (2015-08-10) Misrawati
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas rebusan daun sirih, temulawak dan kunyit terhadap keputihan pada perempuan di daerah pesisir sungai Siak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian „Quasy eksperiment” dengan rancangan “Non-equivalent control group” penelitian ini dilakukan di daerah pesisir sungai Siak yaitu wilayah kerja Puskesmas Umban Sari. Jumlah sampel sebanyak 30 orang yang diambil menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling , yaitu 15 orang kelompok eksperimen 15 orang kelompok kontrol. Analisa yang digunakan adalah Wilcoxon, uji t dependent untuk kelompok data yang berpasangan dan uji Mann-Whitney untuk kelompok data yang tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan secara bermakna terhadap perubahan nilai keputihan pada kelompok eksperimen setelah diberikan rebusan daun sirih, temulawak dan kunyit dan kelompok kontrol yang tidak diberikan rebusan daun sirih, temulawak dan kunyit dengan nilai p (0,000)<α(0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan rebusan daun sirih, temulawak dan kunyit untuk dijadikan salah satu bentuk terapi alternatif dalam mengurangi keputihan.
  • Item
    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Trimester Iii Memilih Tenaga Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Kiri Tahun 2001
    (2015-08-10) Anita; Erika
    Sasaran pembangunan kesehatan di Indonesia salah satunya adalah meningkatnya secara bermakna jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dan melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan sehingga semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan semakin rendah risiko terjadinya kematian pada ibu dan bayi. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kmpar Kiri sebesar 62% dan angka ini belum mencapai target indikator persalinan Kabupaten Kampar tahun 2010 sebesar 90%. Hal ini mengindikasikan masih banyak persalinan yang ditolong oleh dukun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil trimester III memilih tenaga pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kampar Kiri tahun 2011. desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. sampelnya adalah seluruh ibu hamil trimester III sebanyak 38 orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kampar Kiri. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi, Analisis Bivariat dengan pearson product moment dan Analisis multivariat dengan Uji Regresi Logistik Ganda. Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan variabel pendidikan (p=0,011) dan budaya (0,009) berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan tenaga pertolongan persalinan. Variabel budaya merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap pemilihan tenaga pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kampar Kiri. Dari hasil penelitian diharapkan adanya peningkatan promosi dan penyuluhan, peningkatan kerjasama/kemitraan antara bidan dengan dukun dan perlunya penyegaran/pelatihan terhadap dukun terlatih yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kampar Kiri.
  • Item
    Model Kemitraan Institusi Pendidikan Keperawatan Dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Dalam Upaya Penanggulangan Gizi Buruk Balita Di Keluarga Nelayan Pesisir Pantai Sumatera Barat Melalui Pemberdayaan Masyarakat Tahun Ke-2 (2010)
    (2015-08-10) Nurdin, Yonrizal; Sabri, Rika
    Masalah gizi buruk/gizi kurang di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Hampir diseluruh propinsi di Indonesia ada balita gizi buruk/gizi kurang, bahkan meninggal dunia. Penelitian tahap II ini yang dilakukan di 2 wilayah pesisir pantai Sumbar, Kota Padang. Tujuan penelitian tahap II ini adalah untuk menguji coba model yang telah terbentuk pada tahap I. Metode penelitian ini adalah eksperimen dari 2 kelompok pre dan post intervensi. Lokasi penelitian di Kelurahan Batang Harau dan Lolong Belanti yang berada disepanjang garis pantai. Hasil penelitian memperlihatkan adalanya peningkatan pengetahuan , sikap positif dan kemmapuan ketermapilan keluarga dalam menyediakan makanan sehat dan bergizi seimbang. Kemitraan institusi pendidikan, dinas kesehatan dan pemberdayaan masyarakat berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dari kebersamaan ketiga komponen ini dalam menjalankan kegiatan. Perlu perubahan pada model ini karena keterlibatan pemerintahan daerah belum ada dalam model.
  • Item
    Pengaruh Kesejahteraan Psikologis Lansia Terhadap Status Gizi Lansia Di Kelurahan Meranti Pandak Pekanbaru
    (2015-08-10) Zulfitri, Reni
    Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesejahteraan psikologis lansia terhadap status gizi lansia di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 84 lansia yang diambil dengan menggunakan teknik proportional cluster sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan adalah dalam bentuk kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti serta pengukuran berat badan dan tinggi badan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor kesejahteraan psikologis (Psychological well-being) terhadap status gizi lansia dengan p value = 0,511 (p value > 0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan pihak puskesmas dan keluarga selalu memfasilitasi peningkatan status gizi lansia melalui berbagai upaya promotif dan preventif, sehingga dapat mendukung tercapainya derajat kesehatan lansia yang optimal
  • Item
    Pengaruh Phbs Tatanan Rumah Tangga Terhadap Diare Balita Di Kelurahan Gandus Palembang
    (2015-08-10) Kusumaningrum, Arie; Hepiriyani; Nurhalinah
    Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 di kelurahan Gandus Palembang. Sampel berjumlah 91 orang yang diambil dengan tekhnik accidental sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional . Data diambil dari responden dengan menggunakan kuesioner. Pada penelitian ini jumlah balita yang mengalami diare satu bulan terakhir sebanyak 36,3 %. 58,2 % balita yang tidak di beri ASI eksklusif, 70,3 % responden yang menggunakan air yang sehat, 50,5 % responden yang menggunakan jamban yang sehat, 62,6% responden dengan kebiasaan mencuci tangan yang buruk, dan 53,8 % responden dengan PHBS yang baik. Dengan α = 0,05 hasil uji analisa dengan menggunakan Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara variabel pemberian penggunaan air bersih (p= 0,006, OR= 4,021), penggunaan jamban sehat (p= 0,024, OR= 3,043), kebiasaan mencuci tangan (p=0,000, OR= 7,667) dan PHBS (p= 0,000, OR= 9,750) dengan kejadian diare pada balita di kelurahan Gandus Palembang tahun 2011. Sedangkan untuk variabel pemberian ASI eksklusif, tidak terdapat hubungan dengan kejadian diare pada balita di kelurahan Gandus Palembang (p= 1,000, OR= 0,958). Berdasarkan hasil diatas, penderita diare (balita) harus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak terutama keluarga dan para tenaga kesehatn. Selain memberikan pelayanan kuratif, pihak Puskesmas hendaknya memberikan penyuluhan kepada keluarga agar keluarga mau, tau dan mampu menjalankan PHBS sebagai upaya prefentif untuk mencegah penyakit diare.
  • Item
    Pengaruh Karakteristik Orangtua Dan Lingkungan Rumah Terhadap Perkembangan Balita
    (2015-08-10) Agrina; Sahar, Junaiti; Haryati, Tutik Sri
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh karakteristik orangtua dan lingkungan rumah terhadap perkembangan balita. Disain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan sampel berjumlah 98 orang di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Pekanbaru. Sampel dipilih secara proporsional cluster sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuisioner. Data dianalisis dengan univarat, chi square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pendidikan orangtua rendah, pekerjaan bapak mayoritas bekerja formal, sedangkan ibu mayoritas tidak bekerja (ibu rumah tangga), dan pendapatan orangtua mayoritas berada diatas UMP sedangkan perkembangan balita mayoritas tidak sesuai umur. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pekerjaan bapak dan lingkungan fisik terhadap perkembangan balita. Variabel yang paling dominan yang mempengaruhi perkembangan balita adalah lingkungan fisik (p=0,029) dengan Odds Ratio (OR) adalah 3,000. Artinya lingkungan fisik yang mendukung akan mempengaruhi perkembangan balita sesuai umur sebesar 3 kali lebih besar dibandingkan dengan lingkungan fisik yang tidak mendukung.
  • Item
    Faktor- Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Berulang (Studi Kasus Di Rs Arifin Achmad Pekanbaru)
    (2015-08-10) Utomo, Wasisto
    Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga di banyak negara dan kejadian stroke dapat berulang. Insiden stroke berulang berbeda-beda, diperkirakan 25% orang yang sembuh dari stroke pertama akan mendapatkan stroke berulang dalam kurun waktu 5 tahun. Terjadinya stroke berulang berkaitan dengan faktor risiko yang dipunyai oleh penderita, terutama bila faktor risiko yang ada tidak ditanggulangi dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke berulang. Metode : Rancangan penelitian kasus kontrol. Kasus adalah penderita yang berobat di RS Arifin Achmad Pekanbaru yang didiagnosis sebagai stroke berulang berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan neurologi dan pemeriksaan Head CT Scan yang tercatat dalam rekam medis, periode Oktober-Desember 2010, sedangkan kontrol adalah penderita stroke yang didiagnosis belum/tidak mengalami stroke berulang. Jumlah kasus dan kontrol masing-masing 18 orang , diambil secara consecutive sampling. Analisis data dengan X2 untuk uji bivariat. Hasil : Faktor risiko yang berhubungan terhadap kejadian stroke berulang adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg (OR = 7,04; 95% CI = 2,101 – 23,628), tekanan darah distolik >90 mmHg (OR = 6,04; 95% CI = 2,101 – 23,628), kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dl (OR = 5,56; 95% CI = 1,437 – 21,546), dan ketidak teraturan berobat (OR = 4,39; 95% CI = 1,623 – 11,886). Simpulan : Terdapat 4 faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian stroke berulang yaitu tekanan darah sistolik >140 mmHg, tekanan darah distolik >90 mmHg, kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dl, dan ketidak teraturan berobat. Saran : Perlu dilakukan pengobatan secara rutin, dan pemberian informasi tentang faktor risiko stroke berulang serta cara pengandaliannya
  • Item
    Cardiovascular Diseases – A Cause To Worry In Indonesia
    (2015-08-10) Suyanto; Burhanuddin, Laode; Azrin, Miftah
    Cardiovascular diseases (CVDs), diseases caused by disorders of the heart and blood vessels, have been associated with changes in peoples’ lifestyles due to the improving economy. In Indonesia, the prevalence tends to increase recently following the improving of national economic development. In controlling CVD, Indonesian Government particularly Ministry of Health have launched CVD control programme including primary, secondary, and tertiary prevention. However, this policy should be disseminated to people. Thus, the general public is more health conscious.
  • Item
    Efektivitas Kasus (Case Trigger) Pada Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah Di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau
    (2015-08-10) Rahmalia, Siti; Utomo, Wasisto; Bayhakki
    Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan metode pemberian kasus pemicu pada mata ajar keperawatan medikal bedah I. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mempelajari mata ajar keperawatan medical bedah I. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa program B 2009 dan didesain dengan menggunakan 2 siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan kompetensi yang dicapai mahasiswa yang signifikan (p=0.01) dengan nilai rata-rata sebelum diberi kasus pemicu 2,21 dan sesudah diberi kasus pemicu menjadi 3,38. Mahasiswa yang mencapai nilai A sebanyak 6,06 %, nilai B 83,31%,dan nilai C 2,12% orang tetapi masih 1,15% mahasiswa yang masih memiliki nilai D. Kata kunci: kasus pemicu, medikal, bedah, hasil belajar
  • Item
    Analisis Faktor Risiko Terhadap Komplikasi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis Di Moewardi Surakarta RSUD Dr. Dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
    (2015-08-10) Batubara, Sakti Oktaria; Yetti, Krisna; Sukmarini, Lestari
    CAPD merupakan suatu tehnik dialisis menggunakan membran peritoneum sebagai membran dialisis yang memisahkan dialisat dalam rongga peritoneum dan plasma darah dalam pembuluh darah peritoneum. Berbagai komplikasi dapat timbul pada pasien yang menggunakan CAPD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko terjadinya komplikasi CAPD. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan cross sectional. Populasi sebanyak 130 pasien CAPD di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dipilih dengan cara purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap prosedur standar ( p = 0,019) dan higienitas saat penggantian cairan dialisat (p = 0,013) memiliki hubungan yang bermakna dengan komplikasi CAPD. Pasien dengan higienitas kurang baik saat mengganti cairan dialisat berisiko untuk mengalami komplikasi CAPD 3,82 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien yang higienitasnya baik setelah dikontrol oleh variabel kepatuhan terhadap prosedur standar CAPD. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu dilakukan evaluasi berkala terhadap kemampuan perawatan CAPD dirumah.
  • Item
    Pengaruh Penyuntikan Kombinasi Testosteron Undekanoat Dan Depot Medroksi Progesteron Asetat Terhadap Konsentrasi Spermatozoa Testis Tikus (Rattus sp.)
    (2015-08-10) Woferst, Rismadefi; Moeloek, Nukman; Asmarinah
    Salah satu penyebab terjadinya penghambatan spermatogenesis sehingga menjadikan pria normal menjadi azoospermia adalah pemberian testosteron secara intramuskular dan oral. Azoospermia terjadi karena terhambatnya perkembangan sel germinal karena penekanan hormon testosteron sebagai akibat adanya mekanisme umpan balik negatif poros hipotalamus hipofisis testis. Berdasarkan hal tersebut diduga penyuntikan TU+DMPA menyebabkan azoospermia. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus sp.) jantan strain Sprague-Dawley dengan beberapa kondisi perlakuan penyuntikan kombinasi TU+DMPA. Masing-masing perlakuan disertai dengan kontrolnya. TU diberikan dengan dosis 2,5 mg setiap 6 minggu sekali sedangkan DMPA 1,25 mg setiap 12 minggu. Dari hasil penelitian didapatkan konsentrasi spermatozoa tikus pada tiap kelompok perlakuan yaitu: pada K0 (praperlakuan) 152,87±10,91 jt/mL dan kontrol 153,33±4,81 jt/mL. Pada K1 (minggu ke-6) turun menjadi 117,93±13,88 jt/mL dan kontrol 159,27±41,31 jt/mL. Pada K2 (minggu ke-12) turun lagi menjadi 47,20±45,42 jt/mL dan kontrol 211,44±41,55 jt/mL. Pada K3 (minggu ke-18) mengalami penurunan konsentrasi menjadi 6,67±15,94 jt/mL dan kontrol 120,47±15,94 jt/mL. Dan pada K4 (minggu ke-24) konsentrasi turun hingga mencapai 0,87±1,76 jt/mL (mendekati azoospermia) dan kontrol 116,00±6,84 jt/mL. Pada penelitian ini terdapat adanya perbedaan yang signifikan antara kelima kelompok perlakuan yang diuji (K0, K1, K2, K3 dan K4) (p<0,05).
  • Item
    Efektifitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Rokok Di Smp Negeri 24 Pekanbaru
    (2015-08-10) Mulia, Putra; Wahyuni, Sri
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat pengetahuan remaja tentang bahaya rokok di SMP Negeri 24 Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain “Quasi eksperiment” dengan rancangan penelitian “Non-Equivalent Control Group ”. Jumlah populasi adalah 293 orang dan sampel 169 orang yang diambil dengan menggunakan metode simple random sampling, dengan memperhatikan kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan adalah lembar evaluasi Roberta Straessle Abruzzese (RSA) Evaluation Model yang telah dimodifikasi peneliti untuk variabel pendidikan kesehatan dan kuesioner dengan 15 pertanyaan untuk variabel pengetahuan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi, dan bivariat dengan menggunakan uji T dependen (paired sample test). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pendidikan kesehatan memiliki efek yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang bahaya rokok dengan derajat kemaknaan P<0,05, yaitu 0,000. Berdasarkan hasil penelitian tersebut saran untuk tenaga kesehatan agar dapat mengadakan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan remaja.
  • Item
    Gambaran Persepsi Penderita Tb Paru Tentang Penyakit Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Xiii Koto Kampar III
    (2015-08-10) Murlianis; Erwin
    Salah satu kendala yang masih sering ditemukan pada upaya penekanan jumlah penderita TB Paru adalah kurangnya pemahaman masyarakat. Masih banyak masyarakat yang kurang memiliki akses informasi sehingga terkadang mempunyai persepsi yang salah tentang penyakit tuberkulosis paru (TB Paru). Banyak penderita TB Paru yang enggan berobat ke rumah sakit atau Puskesmas karena mengira TB Paru adalah penyakit karena guna-guna, diracun, kutukan, keturunan dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi persepsi penderita TB Paru terhadap penyakit TB paru di wilayah kerja Puskesmas XIII Koto Kampar III. Metode penelitian ini adalah deskriptif sederhana, total 40 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara penularan TB paru denganmenggunakan skala likert. Hasil penelitian didapatklan persepsi negatif tertinggi (50%) adalah tentang penyebab terjadinya tuberkulosis. Sedangkan cara pencegahan sebagian besar mempunyai persepsi yang positif (85%).
  • Item
    Pengaruh Elevasi Ekstremitas Bawah Terhadap Proses Penyembuhan Ulkus Diabetik Di Wilayah Banten
    (2015-08-10) Wulandari, Indah; Yetti, Krisna; Hayati, Tutik Sri
    Diabetes melitus mengakibatkan komplikasi, salah satunya adalah ulkus. Proses penyembuhan ulkus diabetik dipengaruhi oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik seperti usia, status nutrisi, penyakit kronik, kadar glukosa darah, faktor pertumbuhan jaringan (growth factor), kadar kolesterol darah, dan kondisi sirkulasi sistemik. Sedangkan faktor ekstrinsik yang dapat mempengaruhi antara lain adalah infeksi, riwayat diabetes, riwayat merokok, dan riwayat hipertensi Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran “pengaruh elevasi ekstremitas bawah terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik di Wilayah Banten”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan nonequivalent control group design. Sampel penelitian adalah pasien diabetes melitus dengan ulkus berjumlah 7 orang kelompok kontrol dan 6 orang kelompok intervensi. Hasil penelitian pada analisa univariat menunjukkan skor rerata proses penyembuhan ulkus diabetik pada pasien diabetes melitus di kelompok elevasi lebih besar dibandingkan di kelompok tanpa elevasi. Hasil analisa bivariat menunjukkan ada pengaruh elevasi ekstremitas bawah terhadap proses penyembuhan ulkus (p value 0,003). Simpulan pada penelitian ini adalah rerata proses proses penyembuhan ulkus diabetik pada kelompok tanpa elevasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok dengan elevasi yaitu. Selain itu Tidak terdapat hubungan antara faktor perancu vaskularisasi perifer, kadar glukosa darah, infeksi, status nutrisi, riwayat diabetes, dan riwayat merokok terhadap proses proses penyembuhan ulkus diabetik
  • Item
    Pengaruh Masase Kaki Dengan Minyak Esensial Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Primer Usia 45-59 Tahun
    (2015-08-08) Herliawati; Ramadhani, Rizkika
    Hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian masyarakat mengingat dampak negatif yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hipertensi juga merupakan penyakit degeneratif yang berkembang seiring dengan pertambahan usia. Masase dengan minyak aromaterapi merupakan terapi non farmakologis untuk menurunkan dan menjaga tekanan darah tetap dalam rentang yang dapat ditoleransi oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masase kaki dengan minyak esensial lavender terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi primer usia 45-59 tahun di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir. Desain yangdigunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental tanpa kelompok kontrol. Responden berjumlah 9 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling . Masase dengan minyakesensial lavender dilakukan selama 15-20 menit setiap hari selama 7 hari. Data diperolehdengan mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi lalu dicatat ke dalamlembar observasi tekanan darah,kemudian di analisa dengan uji statistik deskriptif dan bivariat. Berdasarkan hasil analisa data dengan uji paired t-test dan α=0,05 diketahui terdapat perbedaan penurunan tekanan darah yang signifikan antara sebelum dan sesudah masase kaki dengan minyak esensial lavender (sistolik: t=35,699 p=0,000; diastolik: t=14,882, p=0,000). Masase kaki dapat memperlancar aliran darah balik dari kaki menuju ke jantung. Efek relaksasi yang ditimbulkan saat masase semakin diperkuat oleh minyak esensial lavender. Dampak masase dengan minyak esensial lavender terhadap tubuh adalah stimulasi sistem saraf parasimpatis dan mengurangi ketegangan otot sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masase kaki dengan minyak esensial lavender berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah. Saran yang diajukan terkait dengan penelitian ini yaitu masase kaki dengan minyak esensial lavender dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk terapi alternatif untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
  • Item
    Efektifitas Konsumsi Ekstrak Ikan Gabus (Ophiocephalus Striatus) Terhadap Peningkatan Kadar Albumin Darah Pasien Dengan Sindroma Nefrotik Dan Sirosis Hepatis
    (2015-08-08) Erwin; Dewi, Wan Nishfa; Bayhakki
    Sindroma Nefrotik dan sirosis hepatis merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya penurunan kadar albumin darah yang cukup tinggi. Terapi albumin yang selama ini diberikan sangatlah memberatkan pasien dan keluarga karena harga serum albumin yang sangat mahal. Kemampuan setiap keluarga untuk membeli serum albumin ini sangat terbatas terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian konsumsi ikan gabus dalam meningkatkan kadar albumin darah pasien dengan sindroma nefrotik dan sirosis hepatis. Metode penelitian ini adalah Quasi experiment accidental sampling, total 20 responden: 10 (kontrol) dan 10 (intervensi) Kelompok kontrol mendapatkan terapi sesuai institusi. Kelompok intervensi mendapatkan tambahan konsumsi ekstrak ikan gabus selama satu minggu. Gambaran Rata-rata/mean kadar albumin pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah intervensi adalah -1,6667 mg/dl dengan standar deviasi -0,42269 mg/dl lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar -0,32857 mg/dl dengan standar deviasi -0,53140 mg/dl. Hasil penelitian didapatkan nilai p (0,226) > α (0,05) yang berarti secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata kadar albumin setelah intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol.
  • Item
    Correlation between Iron Intake and Hemoglobin Concentration of Vegetarian Adolescent Community in Pekanbaru
    (2015-08-08) Suyanto; Pardede, Imelda; Amalia, Dina Rizki; Burhanuddin, Laode; Azrin, Miftah; Suryani, Fitri
    Vegetarians have relatively low intake of microminerals, such as iron. Iron requirement will increase in adolescent period. Iron is one of the important component of red blood cell formation. The objective of this study is to determine the correlation between iron intake and hemoglobin concentration of vegetarian adolescent community in Pekanbaru. This study was an analytical research with crosssectional approach of all vegetarians adolescent who were members of Indonesian Vegetarian Society (IVS) Pekanbaru which age was 10-19 years old and qualified that conducted in September through October 2010 amount 30 respondents. Semiquantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ) was used as a parameter for iron intake and used sianmethemoglobin methods to examine hemoglobin concentration by spectrophotometer. The average of iron intake for girl was 12.7 mg/day and for boy was 14.0 mg/day and the average of hemoglobin concentration for girl was 11.3 g/dL and for boy was 11.6 g/dL. Pearson test between iron intake and hemoglobin concentration showed r = 0.372; p = 0.043 and r2 was 0,138 means iron intake influence hemoglobin concentration about 13,8% in this research. There was a significant weak positive degree correlation between iron intake and hemoglobin concentration of vegetarian adolescent community in Pekanbaru.