Science and Education
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Strategi Dan Langkah-Langkah Menciptakan Guru Kimia Unggul(2015-06-18) Copriady, JimmiEra globalisasi ditandai dengan dimulainya revolusi teknologi informasitelah memberi dampak yang jelas terhadap perkembangan dunia pendidikan di seluruh dunia, termasuk perkembangan pendidikan di Republik Indonesia. Halini menuntut kesiapan guru-guru dalam menghadapi tantangan baru melaksanakan perubahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan kimia setaraf dengan kualitas Pendidikan Kimia dalam dunia global.Item Penerapan Psikologi Dalam Bidang Pendidikan(2015-01-22) Saam, ZulfanPsikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Tujuan utama psikologi adalah agar dapat memperlakukan orang secara lebih tepat. Artinya, dengan periakuan tersebut perkembangan seseorang lebih optimal, lebih produktif, merasa lebih menyenangkan, merasa lebih bahagia, merasa lebih puas dalam bekerja, lebih bertanggung jawab, lebih kooperatif, dan bagi siswa pilihan jurusan lebih sesuai dengan minat dan bakat. Dalam perkembangan ilmu psikologi, disiplin tersebut tidak hanya membahas tingkah laku manusia yang bersifat universal seperti perhatian, ingatan, emosi, motivasi dan kecerdasan. Selanjutnya berkembang pula kajian tingkah laku manusia dalam situasi atau bidang-bidang tertentu yang lebih khusus, seperti dalam bidang : pendidikan, manajemen, klinis, sosial, kriminal, industri, agama dan konseling. Adanya pengkhususan keilmuan tingkah laku manusia dalam bidang yang lebih spesifik maka tenvujudlah ilmu psikologi khusus seperti psikologi pendidikan, psikologi manajemen, psikologi klinis, psikologi kriminal, psikologi konseling, psikologi agama, psikologi industri, psikologi keperawatan, dan psikologi lingkungan, serta banyak lagi psikologi khusus yang lainItem Efektifitas Model Cooperative Learning mata Pelajaran Sejarah(2014-12-24) IsjoniSEBAGAIMANA dinyatakan dalam Falsafah Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak muUa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab (Depdiknas 2003). Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh banyak faktor, antaranya adalah faktor guru, yaitu guru yang memiliki keterampilan dalam proses pembelajaran, yang berkait rapat dengan kemampuanya dalam memilih model pembelajaran yang dapat memberikan keberhasilan kepada siswa. Diharapkan agar siswa memiliki motivasi dalam belajar, mempunyai sikap yang positif terhadap pembelajaran, dapat meningkatkan keterampilan berfikir secara kritis, memiliki keterampilan sosial, mampu memecahkan masalah dalam pembelajaran serta berupaya meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran sejarah di Indonesia belum menghasilkan pembelajaran yang memuaskan, karena banyak faktor penyebabnya. Antaranya karena masih rendahnya kualitas guru i tu sendiri. Kebanyakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Model-model pembelajaran lain separti model cooperative learning belum populer, terutamanya guru mata pelajaran sejarah.Item Perkembangan Pembelajaran Membaca Permulaan Dengan Bantuan Komputer(2014-05-13) AuzarKehidupan pada abad yang akan datang semakin tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan membaca karena sebagian besar informasi disampaikan melalui tulisan. Sejalan dengan itu, bertambah pentinglah usaha pengembangan dan peningkatan kemampuan membaca di kalangan bangsa-bangsa yang ingin maju. Usaha tersebut di antaranya dilakukan melalui pendidikan Sekolah Dasar (SD) (Akhadiah et al.,1991). Pembelajaran membaca di SD sangat perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terencana sesuai dengan tuntutan kurikulum yang belaku. Hal ini berkaitan dengan tugas pengajaran di kelas-kelas rendah yang harus menumbuhkembangkan kemampuan membaca murid. Apalagi merujuk pada laporan penelitian Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS), yaitu studi internasional dalam bidang membaca anak-anak di seluruh dunia yang disponsori oleh Asosiasi Internasional untuk Evaluasi Prestasi, nilai rata-rata membaca murid Sekolah Dasar dan Madrasah Ibditaiyah Indonesia berada di urutan 41dari 45 negara (Suhardjono, 2008).Item Pentingnya Perencanaan Strategis Koperasi Dalam Implementasi Undang Undang Ri Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian(2014-05-13) CaskaSalah satu pelaku ekonomi yang diharapkan dapat menggerakan ekonomi di daerah dalam era otonomi daerah ini adalah Koperasi. Penjelasan pasal 33 UUD 1945 hasil amandemen keempat menyatakan bahwa unsur utama perekonomian Indonesia yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan adalah Koperasi. Berarti Koperasi memiliki peran yang sangat strategis tetapi juga tanggungjawab yang besar untuk melaksanakan amanat konstitusi yakni dalam mewujudkan keadilan dan kemakmuran yang merata bagi seluruh masyarakat, bukan kemakmuran orang seorang. Koperasi sebagai lembaga ekonomi berarti mengemban misi sosial 3 dan tempat usaha bersama yang berdasarkan azas semangat kekeluargaan dan kebersamaan. Sementara itu, Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI dalam pidato pada Hari Koperasi pertama tanggal 12 Juli 1951 menyatakan bahwa Koperasi mempunyai beberapa tugas dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat dilihat dari tempat, waktu, dan keadaan yaitu: “(1) Memperbanyak produksi, terutama produksi barang makanan dan barang kerajinan dan pertukaran yang diperlukan sehari-hari oleh rakyat kita dalam rumah tangganya; (2) Memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan rakyat; (3) Memperbaiki distribusi, pembagian barang kepada rakyat; (4) Memperbaiki harga, yang menguntungkan bagi masyarakat; (5) Menyingkirkan penghisapan dari lintah darat; (6) Memperkuat pemaduan kapital; (7) Memelihara lumbung simpanan padi atau mendorong supaya tiap-tiap desa menghidupkan kembali lumbung desa” (Mohammad Hatta, 1951).Item Profesionalisasi Guru Dan Kaitannya Dengan Pendidikan Prajabatan Dan Pelatihan Dalam Jabatan(2014-04-14) Mustafa, M. NurProfesi dibedakan dari jenis okupasi lainnya atas dasar derajat kepakaran dan derajat kompleksitas dari sesuatu pekerjaan. Asumsinya adalah pekerjaan yang dilakukan secara profesional melibatkan serentetan ketrampilan, fungsi-fungsi intelektual, dan pengetahuan yang tidak mudah diperoleh dan tidak dimiliki oleh orang banyak. Atas dasar ini profesi sering disebut sebagai okupasi yang berbasis pengetahuan atau knowledge-based occupation (lihat misalnya Hughes 1965; Hodson and Sullivan 1995). Walaupun berkemungkin, misalnya, orang biasa bisa memperoleh serentetatan ketrampilan dan pengetahuan yang kompleks ini, mereka tidak akan mampu melakukan pekerjaan itu sebagai seorang profesional. Sesuatu pekerjaan (okupasi) baru bisa disebut profesi apabila telah memenuhi beberapa kriteria. Walaupun tidak semua pakar sependapat tentang jumlah dan jenis kriteria tersebut, apa yang dikemukakan oleh para peneliti seperti Tscudin, 1992: 131-132; Moloney, 1992: 17-20; Caliz, 1996: 67; McGaghie, 1993: 225; Donnelly, 2001: 31, merupakan kriteria yang cukup luas diterima. Mereka mengungkapkan hal-hal berikut sebagai penentu dari sebuah profesi, dengan kata lain, sesuatu okupasi disebut sebagai sebuah profesi apabila memiliki determinanItem Penerapam Psikologi Dalam Bidang Pendidikan(2012-11-11) Saam, ZulfanPsikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Tujuan utama psikologi adalah agar dapat memperlakukan orang secara lebih tepat. Artinya, dengan perlakuan tersebut perkembangan seseorang lebih optimal, lebih produktif, merasa lebih menyenangkan, merasa lebih bahagia, merasa lebih puas dalam bekerja, lebih bertanggung jawab, lebih kooperatif, dan bagi siswa pilihan jurusan lebih sesuai dengan minat dan bakat. Dalam perkembangan ilmu psikologi, disiplin tersebut tidak hanya membahas tingkah laku manusia yang bersifat universal seperti perhatian, ingatan, emosi, motivasi dan kecerdasan. Selanjutnya berkembang pula kajian tingkah laku manusia dalam situasi atau bidang-bidang tertentu yang lebih khusus, seperti dalam bidang : pendidikan, manajemen, klinis, sosial, kriminal, industri, agama dan konseling. Adanya pengkhususan keilmuan tingkah laku manusia dalam bidang yang lebih spesifik maka terwujudlah ilmu psikologi khusus seperti psikologi pendidikan, psikologi manajemen, psikologi klinis, psikologi kriminal, psikologi konseling, psikologi agama, psikologi industri, psikologi keperawatan, dan psikologi lingkungan, serta banyak lagi psikologi khusus yang lain.