P - Social Science and Politics
Permanent URI for this community
Browse
Browsing P - Social Science and Politics by Title
Now showing 1 - 20 of 252
Results Per Page
Sort Options
Item Adaptasi Budaya Tionghoa Dan Melayu Di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau(wahyu sari yeni, 2019-07-29) Wirman, Welly; Sari, Genny GustinaKeberadaan etnis Tionghoa di Kabupaten Rokan Hilir ditandai dengan peristiwa mendaratnya Tongkang (kapal kayu) para leluhur pada tahun 1825 yang kemudian diperingati setiap tahun melalui tradisi Bakar Tongkang. Penelitian tahun pertama telah mengkaji mengenai etnografi tradisi Bakar Tongkang tersebut dari sisi Situasi, Peristiwa dan Tindak komunikatif. Hasil obeservasi selama penelitian tahun pertama menimbulkan point lain yang menarik untuk diteliti terkait keberadaan etnis Tionghoa tersebut di Provinsi Riau khususnya Kota Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir. Dengen kedatangan etnis Tiinghoa maka mau tidak mau proses adaptasi budaya harus terjadi yang didahului dengen keterkejutan budaya. Manusia cenderung sangat mudah berdaptasi dengan budayanya sendiri atau budaya-budaya lain yang masih serumpun dengan budaya yang dimilikinya, yang menjadi kesulitan adalah saat melakukan penyesuaian terhadap budaya orang lain yang jauh sekali perbedaannya dengan budaya sendiri. Penyesuaian-penyesuian tersebut disebut sebagai kejutan budaya (cultural shock) yaitu perasaan tanpa pertolongan, tersisihkan, menyalahkan orang lain, sakit hati dan ingin pulang kerumah. Adaptasi budaya kemudian tidak hanya berbicara perkara masa lalu namun juga masa sekarang. Melalui pendekatan Hermeneutika Budaya, penelitian ini akan melihat tahapan adaptasi budaya yang terjadi pada Etnis Tionghoa dan etnis Melayu sebagai masyarakat pribumi melalui empat tahapan adaptasi budaya, yakni tahap bulan madu, tahap frustasi, tahap penyesuaian ulang dan tahap resolusi. Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Rokan Hilir dengan jangka waktu selama 9 bulan menggunakan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat tahap dalam adaptasi budaya memiliki jangka waktu berbeda pada masing-masing individu. Tahap bulan madu ditandai dengan ketertarikan masyarakat Tionghoa tentang tradisi dan kebiasaan masyarakat Melayu, tahap frustasi akan terjadi dipicu rasa jenuh pada rutinitas dan perbedaan nilai individu dengan nlai budaya Melayu, tahap penyesuaian ulang akan terjadi pada individu yang mencoba bertahan dan menemukan level keseimbangan dan tahap resolusi pada penelitian ini menunjukkan keberhasilan penyesuaian dan adaptasi budaya masyarakat Tionghoa dan Melayu melalui kemampuan mereka hidup damai berdampingan.Item Adaptive Reuse of Several Historical Buildings in Kuala Lumpur as Museums(2016-11-07) Jamal, Daeng Haliza DaengMalaysia is a country rich with historical buildings, most of which are part of the national heritage. However, many of such buildings that are located across the country have been ignored in recent years. Realizing the importance and potential of such buildings towards the country's growth, these buildings have been renovated and adapted to be reused again for a wide range of functions, particularly in the vicinity of Kuala Lumpur. Generally, most of these restored historic buildings have been converted into museums, business premises, offices, restaurants, residential houses or even for public use. This paper aims to identify and focus on a few of the historical buildings in Kuala Lumpur which have been adapted to be converted into museums. Apart from being a source of reference and learning, the uniqueness of the Museum architecture serves as a symbol of the historical identity of Kuala Lumpur that could draw the attention of tourists. Furthermore, this paper aims to elevate the importance of historical buildings in developing the country’s potential in tourism through the promotion of heritage tourismItem The Alteration of Pekanbaru Public Opinion on Execution of Pekanbaru Election Commission’s Task and Authority on Re-balloting of 2011 Pekanbaru Regional Leader Election(2016-11-07) AdlinAs the executor of Election and Regional Election in the independent region, Pekanbaru Regional Election Commission is required to optimally execute task and authority to increase the democracy quality in regional level. On the first round balloting of 2011 Pekanbaru Regional Leader Election, half of the citizen assess the Regional Election Comission (KPUD) of Pekanbaru take sides to one of the candidates, this stimulates the Constitutional Court (MK) decide to execute the Re-Balloting (PSU) to elect the 2011 Pekanbaru Mayor and Vice Mayor. Furthermore the execution of PSU by Pekanbaru KPUD, obtained protest from half of the Pekanbaru citizen. This research aims to know the alteration of public opion towards Pekanbaru KPUD after the elected candidates defined by MK. This research uses the quantitative method with random sampling multistage technique toward 120 respondents in 6 districts of Pekanbaru town. Data is taken through enclosed questionnaire which further analysed and presented in the frequency table. Research findings show majority assess that Pekanbaru KPUD has worked well on the task and authority of PSU executionItem ANALISIS DAMPAK TELEVISI TERHADAP MASYARAKAT DI KECAMATAN SELAT PANJANG KABUPATEN MERANTI(2014-05-20) Awza, Rusmadi; Lubis, Evawani Elysa; RumyeniTelevisi adalah salah satu media komunikasi massa yang berfungsi untuk memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi khalayak. Fenomena masyarakat dalam mengakses televisi di Selat Panjang berbeda dengan yang ada di tempat lain. Hal ini disebabkan selain siaran televisi yang berasal dari Negara Indonesia juga dari Negara tetangga Malaysia. Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui stasiun televisi yang sering diakses oleh masyarakat. (2) menganalisis dampak televisi terhadap masyarakat di Kecamatan Selat Panjang Kabupaten Meranti. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah para audience menonton tayangan televisi. Sampel diambil menggunakan purposif sampling sebanyak 50 orang. Pengumpulan data dengan angket, wawancara dan dokumetasi. Analisis data dengan distribusi frekuensi dan rata-rata, pengukuran skala likert.Hasil penelitian adalahmasyarakat Selat Panjang mengakses stasiun televisi yang tertinggi dari beberapa stasiun televisi yang ada di Indonesia adalah Stasiun televise Surya Citra Televisi (SCTV) pada kategori tinggi dengan rata-rata yaitu 3,6. Masyarakat kurang suka menonton tayangan-tayangan dari negara tetangga Malaysia.Hal ini terlihat bahwa ketiga stasiun TV yang ada hanya pada kategori sangat rendah yaitu sebanyak 98% (persen) masyarakat tidak pernah menonton stasiun TV Malaysia.Alasannya adalah bahwa tayangan-tayangan yang ditayangkan oleh televisi Malaysia tidak menarik bagi masyarakat Selat Panjang.Dampak yang tertinggi dalam menerpa masyarakat adalah dampak televisi terhadap masyarakat dalam menggerakkan usaha di berbagai sektor, seperti produksi, konsumsi, distribusi, (penyebaran barang) komsumsi dan jasa yaitu pada 80 % dengan rata-rata secara keseluruhan masyarakat pada kategori tinggi. Secara keseluruhan masyarakat menyatakan bahwa televisi mempunyai dampak dalam menggerakkan usaha di berbagai sektor, seperti produksi, konsumsi, distribusi, (penyebaran barang) komsumsi dan jasa pada kategori tinggi dengan rata-rata (4,14). Hal ini menunjukkan televise sangat efektif dalam sector usaha dan jasaItem ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POTENSI PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL Kasus Industri Kecil Mebel Kayu di Pekanbaru(2014-05-20) RuziknaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi potensi perkembangan dan hambatan-hambatan industri kecil mebel kayu dalam mengembangkan usahanya. Faktor yang digunakan untuk menganalisis yakni faktor: jumlah modal usaha, jumlah tenaga kerja, jumlah produksi dan jangkauan pemasaran serta perkembangan kota Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi perkembangan usaha kecil yang menentukan adalah faktor modal yang digunakan diperoleh dengan memanfaatkan jasa lembaga keuangan berupa bank. faktor bahan baku, dimana ketersediaan bahan baku yang cukup banyak di provinsi Riau. Selain itu potensi perkembangan usaha dilihat dari faktor perkembangan kota Pekanbaru sendiri dimana, kota Pekanbaru merupakan kota perdagangan dan jasa yang terrmasuk sebagai kota dengan tingkat pertumbuhan migrasi dan urbanisasi yang tinggi, juga kota Pekanbaru memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat.Item Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pada Upt Pendapatan Pekanbaru Selatan(2016-01-05) Farida, Lena; Fauziah, Nanda; AntoniPenelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena yang berkembang bahwa pelayanan publik yang diberikan oleh Instansi Pemerintah masih kurang memuaskan masyarakat penerima pelayanan. Pada UPT Pendapatan Pekanbaru Selatan yang melayani masyarakat wajib pajak, yang mengurus Pajak Kendaraan Bermotor baik untuk Pajak 1 tahun dan Pajak 5 Tahun, masih belum maksimal, karena lamanya pengurusan pembayaran pajak tersebut, serta masih adanya masyarakat yang tidak tahu prosedur yang harus dilakukan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karekteristik responden masyarakat wajib pajak, menentukan dan menganalisis Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) serta menganalisis Kualitas Pelayanan. Metode pengumpulan data adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 ( seratus ) orang responden wajib pajak yang datang ke Kantor UPT ini pada saat dilakuakn penelitian.Selain itu dilakukan wawancara serta observasi langsung di Kantor UPT. Menentukan Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) berdasarkan unsur pelayanan berjumlah 14 ( empatbelas ) unsur, yakni : Prosedur Pelayanan, Persyaratan Pelayanan, Kejelasan Petugas Pelayanan, Kedisiplinan Petugas pelayanan, Tanggung Jawab Petugas Pelayanan, Kemampuan Petugas Pelayanan, Kecepatan Pelayanan, Keadilan dalam mendapatkan pelayanan, Kesopanan dan keramahan Petugas Pelayanan, Kewajaran Biaya Pelayanan, Kesesuaian Biaya Pelayanan, Ketepatan Jadwal Pelayanan, Kenyamanan Lingkungan Pelayanan dan Keamanan Pelayanan. Sedangkan Analisa Data dengan menentukan Nilai rata-Rata per unsure, NRR Tertimbang, dan menetukan IKM Unit Pelayanan. Berdasarkan Hasil Penelitian, diperoleh gambaran tentang karakteristik responden, dari jenis kelamin, sebesar 72% laki-laki dan 28% perempuan. Umur Responden tersebar dari umur 17 tahun – 60 tahun, Pendidikan Responden diperoleh gambaran 50% responden pendidiknnya tamat SLTA/Sederajat, dan 32% pendidikannya Sarjana (S1). Pekerjaan Utama Responden, diperoleh gambaran sebesar 32% adalah Pegawai Swasta dan 30% adalah Wiraswasta/Swasta. Indeks Kepuasan Masyarakat berdasarkan 14 ( empatbelas ) unsur pelayanan, untuk masingmasing unsure ( NRR per Unsur ) diperoleh nilai antara 2,66 – 3,11 yakni semua unsur berada pada kategori “ BAIK “. Nilai yang terendah adalah unsur Kecepatan Pelayanan dengan ninlai 2,66, sedangkan nilai tertinggi adalah unsur Keamanan Pelayanan dengan nilai 3,11. Selanjutnya berdasarkan Nilai Indeks dari Total NRR tertimbang untuk Mutu Pelayanan diperoleh nilai 72,75 yang berarti Mutu Pelayanan berada pada nilai “ B “ , dan Kinerja Unit Pelayanan berada pada kategori “ BAIK “, artinya bahwa kualitas pelayanan publik dari UPT Pendapatan Pekanbaru Sealtan berada pada kategori “ BAIK “. Kualitas Pelayanan, berdasarkan pendapat dan saran para responden, yang menyatakan bahwa pelayanan sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Demikian juga dengan sarana prasarana kantor UPT, sudah lebih nyaman dan aman dalam pelayanan yang diterima oleh masyarakat wajib pajak.Item ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK PRO KEMISKINAN(2014-05-20) AdiantoThe Problem of poverty in Indonesia was never finished, many of the formulas offered turns out to be yet can be a powerful remedy in addressing the diseases of poverty. Whereas poverty alleviation programs undertaken by the Government is already quite a lot, ranging from BLSM, RASKIN, JAMKESMAS/JAMKESDA to the PNPM. But the poverty program undertaken by the Government still tend to aim for the fulfillment of basic rights and reduce the burden of living alone, but not trying to improve the quality of life of the poor. There fore it takes a thought to analyze the poverty programs that have been implemented, in an attempt to find a pro a better poverty and ideal. Where is the policy analysis was done in an effort to provide alternatives that allow more policy to help the poor out of bondage. Cause analysis of policies an approach and methodology to design and locate the desired alternatives with regard to a number of complex issues, such as the issue of poverty.Item ANALISIS KINERJA SUBBIDANG KETAHANAN KELUARGA DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KOTA PEKANBARU(2014-05-20) Wazni; Asrida, WanKetahanan keluarga merupakan penopang pembangunan bangsa.Oleh karena itu, perhatian yang lebih terhadap ketahanan keluarga dianggap penting untuk dilaksanakan.Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Pekanbaru telah mengamanahkan kepada Bidang Perempuan khususnya Subbidang Ketahanan Keluarga untuk mengimplementasikan kebijakan ketahanan keluarga tersebut.Kinerja Subbidang Ketahanan Keluarga selama satu tahun (sejak 2012) dinilai baik.Program-program yang direncanakan berjalan lancar.Namun, dianggap perlu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, baik pengurus maupun kader pada umumnyaItem Analisis Komunikasi Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pada Program Kemitraan PTPN V Di Pekanbaru(2016-01-07) Awza, Rusmadi; Lubis, Evawani Elysa; Rasyid, AnuarTujuan penelitian menganalisis komunikasi yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat dan hubungan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat pada program kemitraan PTPN V di Pekanbaru. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian menggunakan mix methode yaitu survei deskriptif korelasional dan kualitatif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 396 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Dasar penarikan sampel adalah pada populasi yang besar minimal mengambil 10% sebagai sampel. Sampel diambil secara acak (random sampling) dari populasi. Data dianalisis dengan menggunakan Korelasi Rank Spearman dan diolah dengan SPSS 17. Hasil penelitian adalah komunikasi yang dilaksanakan oleh Pegawai PTPN V bidang program kemitraan dalam pemberdayaan masyarakat pada umumnya adalah komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok. Pegawai PTPN V bidang program kemitraan tidak menggunakan komunikasi massa sama sekali. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang program kemitraan PTPN V. Selanjutnya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara komunikator, pesan, model komunikasi dengan perilaku dan peningkatan ekonomi masyarakat. Sedangkan hubungan antara saluran dengan perilaku dan peningkatan ekonomi masyarakat tidak terdapat hubungan.Item ANALISIS KONSTRUKSI ISLAM DALAM FILM SANG KYAI(2014-05-20) Suyanto; Nasution, Belli; Wirman, WelyFilm Sang Kyai berisi konsep-konsep ajaran agama Islam yang dipraktekkan dalam sebuah adegan, dialog maupun simbol dalam film ini. Konsep Islam yang ditawarkan didalam film Sang Kyai merupakan sebuah ajaran agama islam menimbulkan ketaatan terhadap sebuah makna atau pesan dari film tersebut. kenyataaanya saat ini film Sang Kyai banyak menuai kritikan dari organisasi islam termasuk Nadhatul Ulama (NU), banyak yang mengkritik keras penayangan film ini, mulai dari masyarakat ataupun NU. Film “Sang Kyai” adalah sebuah proyek ambisius Hanung yang sudah mengundang sikap skeptis dari kalangan cendekiawan muslim bahkan sebelum film ini dirilis Pasalnya Hanung memilik track record yang semakin lama semakin cendrung pada pemikiran liberal.Item ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL KAMPAR (KASUS USAHA LOPEK BUGI) DI KECAMATAN TAMBANG DANAU KABUPATEN KAMPAR(2014-05-20) Suryalena; Ibrahim, MariatyIndustri makanan tradisional Kampar yang berada di Kecamatan Tambang Danau Kabupaten Kampar ini merupakan tergolong dalam kelompok usaha mikro kekuatan dari industri ini diantaranya Produk-produk, harga, kualitas. Kelemahannya belum melakukan usaha-usaha pemasaran, kemasan masih sederhana dan belum ada variasi dan belum ada inovasi-inovasi. Peluang industri ini meliputi letak lokasi usaha, produk, pola konsumsi, telah ada usaha pemerintah. Ancamannya meliputi pesaing yang mudah masuk dalam industri iniItem Analisis Loyalitas Kerja Karyawan Hotel Rmg (Sebagai Suatu Formulasi Peningkatan Loyalitas Karyawan)(2016-01-07) KasmirudinKeunggulan perusahaan Hotel RMG menghadapi persaingan bisnis industri perhotelan sangat ditentukan oleh keunggulan sumber daya manusia yakni karyawan, hal ini terkait dengan sikap karyawan yang tetap bertahan dalam perusahaan. Untuk mempertahankan karyawan unggul tersebut diperlukan kemampuan pimpinan menciptakan suasana kerja yang menghasilkan loyalitas kerja yang tinggi. Loyalitas karyawan yang menentukan kemampuan suatu hotel mewujudkan tujuan meningkatkan hunian kamar per tahun. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penomena yang menunjukkan indikasi rendahnya loyalitas karyawan hotel RMG dalam pelaksanaan kerja, diantaranya masih terdapat beberapa karyawan yang kurang mentaati peraturan yang sudah ditentukan, masih ada beberapa karyawan keluar tanpa izin, kurang bergairah dalam bekerja, kuranga rasa memiliki perusahaan, dan masih kurangnya memiliki hubungan pribadi dengan perusahaan. Tujuannya untuk menganalisis loyalitas karyawan dan merumuskan formulasi strategi peningkatan loyalitas karyawan Hotel RMG. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa loyalitas karyawan hotel RMG menunjukkan sikapsikap positif terhadap pekerjaan, diantaranya sikap taat kepada peraturan, bertanggungjawab terhadap pekerjaan, memiliki sikap kemauan bekerjasama, memiliki sikap rasa memiliki dan bersikap fleksisbel terhadap hubungan antar pribadi karyawan. Namun demikian, masih ditemukan dimensi loyalitas karyawan yang relatif rendah dalam menjalankan tugas pekerjaan, yakni sikap untuk bekerjasama. Dan usaha-usaha yang dirumuskan untuk meningkatkan dan membangun loyalitas karyawan dalam bekerja, diantaranya; Melakukan penyempurnaan sistem kompensasi yang lebih adil, memperbaiki uraian pekrjaan karyawan, memberikan perhatian lebih terhadap kepuasan karyawan, melibatkan karyawan dalam berbagai pelatihan, meningkatkan kualitas sistem penilaian kinerja karyawan, mengelola keterlibatan karyawan, dan meningkatkan keterbukaan sistem pengembangan karir.Item Analisis Nilai-Nilai Budaya Organisasi Dan Orientasi Kewirausahaan Pemilik Usaha Menengah Pengolahan Makanan Dan Minuman Di Pekanbaru(2016-01-05) Karneli, OktaTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai budaya organisasi yang terdapat pada UM pengolahan makanan dan minuman dan tingkat orientasi kewirausahaan pemilik yang sekaligus juga menjadi pengelola. Objek dalam penelitian ini UM pengolahan makanan dan minuman di Pekanbaru dengan unit analisis adalah karyawan dengan metode sensus yang berjumlah 120 orang karyawan pada 4 perusahaan sampel. Metoda penetapan perusahaan yang dijadikan sampel adalah dengan purposive sampling dengan criteria adalah pemilik sekaligus menjadi pengelola. Berdasarkan hasil penelitian, nilai-nilai tentang perusahaan meminta karyawan memiliki perhatian yang tinggi terhadap permasalahan yang terjadi dalam perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan. Sedangkan kemampuan kewirausahaan pemilik yang dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas UM adalah pemilik memiliki kemampuan dalam mengalahkan pesaing untuk memasuki pasar baru.Item Analisis Pelaksanaan Manajemen Pemungutan Retribusi Pasar Pada Dinas Kebersihan Pertamanan Dan Pasar Kabupaten Rokan Hilir(2016-01-05) ErnawatiImplementation of fee collection management in the market is important that the target market of fee collection / garbage can be achieved in accordance with the realization. Retribution for something important market replacement and use of certain objects for the public and private sectors, where the nature of the fee collection itself is for the financing for the successful implementation of regional development. Cleanliness of fee collection is one source of local revenue, which is used to finance the implementation of regional development. Therefore, the levy charged hygiene should be implemented and managed as well as possible by competent authorities or officers of the cleaning levy collectors. With a good implementation of the tasks expected targets to be achieved in accordance with the realization. The purpose of this study was to determine the conduct of the management of the market fee collection at the Department of Sanitation and RokanHilir market, and to determine the factors inhibiting the implementation of management in market fee collection at the Department of Sanitation and Markets RokanHilir. Theoretical concepts used in this study is the theory according Tangkilisan management, ie the management indicators are: Man / man money / money, materials / equipment, machine / machine, method / way, and the market / market. The population in this study is the Head of Markets, Head of Billing Pembukuandan market tax collector / waste is a key informant, and the taxpayer comprising residential taxpayer, the taxpayer's place of business, the general taxpayer, the taxpayer is obliged stalls and market traders tax market stall traders. This study was done by using the census, the data were processed using the tables, then quantitatively analyzed descriptively. Analysis of the results of research on the Collection of Levies Management Implementation at the Department of Sanitation Markets and Market RokanHilir, respondents are less than the maximumItem ANALISIS PERAN PEMERINTAH DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI PEKANBARU (STUDI KASUS PADA SUB-SEKTOR KERAJINAN)(2014-05-20) Andri, Seno; Zuliarni, Sri; Sutrisna, EndangPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pemerintah dalam perkembangan industri kreatif di Pekanbaru (studi kasus pada sub sektor kerajinan). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan kualitatif.Bedasarkan hasil penelitian terbukti bahwa pemerintah telah memainkan keempaat perannya dalam meningkatkan perkembangan industri kreatif di Kota Pekanbaru. Ke empat peran tersebut adalah (1) sebagai katalisator, fasilitator, dan advokat, (2) sebagai regulator, (3) sebagai konsumen, investor, dan entrepreneur, (4) sebagai urban planner yang dinilai baik pelaksanaannya oleh para pengusaha industri kreatif sub-sektor kerajinan di PekanbaruItem ANALISIS PROFIL PERKEMBANGAN BISNIS ECERAN MODERN DAN PEGARUHNYA TERHADAP FORMULASI STRATEGI BERSAING(2014-05-20) KasmiruddinSaat ini keberadaan Industri ritel di Pekanbaru sudah menunjukkan kecenderungan semakin meningkat, terlihat dari pertumbuhan dan berkembangnya ritel-ritel modern baru di hamper setiap kecamatan. Kondisi ini akan membawa dampak kepada kekuatan persaingan bisnis ritel yang dihadapi oleh setiap peritel dalam rangka meningkatkan kemampuan ritel memperoleh keuntungan, karena kekuatan persaingan industry ritel pada hakekatnya adalah suatu ancaman bisnis. Keberhasilan peritel akan ditentukan sejauhmana peritel mampu mengatasi ancaman kekuatan persaingan dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengembangkan bisnis ritel. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis kekuatan persaingan dalam industry ritel di Pekanbaru dan strategi apakah yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi kekuatan persaingan. Metode peneltian yang digunakan survey, ritel modern (mini market) sebagai objek atau sampel penelitian dengan menyebarkan angket sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan persaingan bisnis yang paling kuat ancamannya adalah potensi masuknya pesaing baru dalam industry ritel modern, sedangkan kekuatan tawar pemasok barang dagang dianggap tidak menjadi kekuatan ancaman bisnis yang serius untuk saat ini.Item ANALISIS SISTEM PENGISIAN JABATAN STRUKTURAL PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2012-2013(2014-05-20) Ishak; Tinov, M.Y. Tiyas; Hasanuddin; Wicaksono, BaskoroPenelitian ini mendeskripsikan penataan jabatan struktural di lingkungan pemerintahan Provinsi Riau. Penataan tersebut diklasifikasikan menjadi dua, yakni prosedural dan substansial. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dengan mengajukan pertanyaan penelitian (1) Bagaimanakah bentuk sistem pengisian jabatan struktural di Pemerintah Daerah Provinsi Riau?, (2) Bagaimanakah dampak sistem tersebut terhadap kondisi birokrasi di Pemerintah Daerah Provinsi Riau? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu menghasilkan data berupa kata-kata dari tulisan atau perilaku orang yang diamati. Tehnik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu indepth interview dan telaah dokumen sekunder. Indepth interview dilakukan pada Sekretaris daerah, anggota BAPERJAKAT dan pejabat-pejabat yang mengalami mutasi, promosi dan demosi. Sedangkan dokumen sekunder berupa data-data pemindahan jabatan struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penataan jabatan struktural di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Riau, dilakukan dengan cara sistem merit secara normatif, namun realitanya lebih mengemuka penerapan spoil system yang mengarah pada kedekatan personal, politis dan primordial ( sistem patronase dan nepotisme). Implikasi terhadap kondisi birokrasi adalah terjadi kecemburuan, saling sikut antar pejabat, saling ”menjlat” atau cari muka kepada Gubernur dan Wakil Gubernur serta pihak-pihak lain yang berkuasa. Kecenderungannya adalah mendekat kepada elite-elite penentu, seperti tokoh adat melayu, elite partai politik dan bangsawan melayu. Hal inilah yang menyebabkan kondisi birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau seperti riak-riak air meskipun dari luar terlihat tenangItem ANALISIS TINGKAT LITERASI MEDIA MAHASISWA DI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS RIAU(2015-07-30) Lubis, Evawani Elysa; RumyeniLiterasi media adalah merupakan kemampuan yang dimiliki individu dalam memanfaatkan media komunikasi baik itu media cetak, eektronik dan media online. Tujuan dari penelirtian ini adalah untuk dapat mendeskripsikan kepemilikan dan akses mahasiswa terhadap media komunikasi tersebut serta mengetahui tingkat kemampuan literasi media dari mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi universitas Riau dalam memanfaatkan media. Metode penelitian yag digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden 82 0rang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Riau 99,1 persen yang memiliki komputer dan mengakses internet dimana rumah adlah tempat yang paling dominan tempat mengakses internet. Hampir seluruh mahasiswa memiliki pesawat televisi bahkan ada yang memiliki pesawat televisi lebih dari 3 unit. Demikian juga dengan kepemilikan telepon seluler hampir seluruh mahasiswa memilikinya. Sementara itu keahlian mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi dalam menggunakan media komputer berada pada tingkat sedang di mana kebanyakan mahasiswa menguasai dan mengetahui cara mengoperasikan program komputer yang tidak memerlukan keahlian khusus, sedangkan untuk program yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan memerlukan keahlian khusus hanya sedikit saja mahasiswa yang memiliki keahlian pada tingkat mahir. Sementara itu untuk tingkat keahlian mengakses internet sebagian besar mahasiswa Ilmu Komunikasi telah memiliki keahlian yang mahir.