Browsing by Author "Umar, Akrajas Ali"
Now showing 1 - 16 of 16
Results Per Page
Sort Options
Item EFEK VARIASI PERSENTASE ATOM PEN-DOPING GALIUM-BORON TERHADAP MORFOLOGI NANOROD ZnO(2016-02-01) Saddiah; Iwantono; Umar, Akrajas AliZnO nanorods growth has been performed by using hydrothermal method at a temperature of 90°C for 8 hours on the surface of Fluorine Tin Oxide (FTO). The effect of Gallium (Ga) atom varied by 1%; 1.5%; 2%; 3% with boron (B) atom 1% on the growth of ZnO nanorods was investigated. The samples were characterized by using Field Emission Scanning Microscope (FESEM) to analyze the morphology of the Ga-B growth doped ZnO nanorods. FESEM images showed that the Ga-B doped ZnO nanorod grown on the surface of the FTO has hexagonal face shape and diameter varied in the range 87-400 nm. The addition of Ga atoms resulted ZnO nanorods diameter size became uniform. The cross sectional FESEM of the sampel showed that the increasing of Ga atom, then ZnO nanorods were formed shorter and coresponding to have skew.Item Efek Variasi Suhu Annealing Terhadap Morfologi Nanotube ZnO yang Di-doping Boron(2016-01-30) Pajrin, Erawati; Iwantono; Umar, Akrajas AliZnO nanotube growth onto Florine Tin Oxide (FTO) was successfully carried out by the hydrothermal method. The effect of annealing temperature was evaluated using several methods : Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM) and Energy Dispersive X-Ray (EDX). The FESEM images showed ZnO nanotubes with a slighty different size of diameter grown on the substrate. The EDX study confirmed the presence of Zn shown by the three peaks of 1 keV, 8.60 keV, and 9.60 keV, while the presence of B was confirmed by the peak of 0.16 keV. The EDX also informed physically quantified percentage of Zn and O are representiedly the weight percentage of 71.22 % and 3.72 % and atomic percentage of 35.40 % and 11.18 %.Item EFEK VARIASI SUHU ANNEALING YANG DI-DOPING BORON TERHADAP MORFOLOGI NANOROD ZnO(2016-05-19) Damayana, Maya; Iwantono; Umar, Akrajas AliZnO nanorods have successfully grown on the surface of FTO (Fluorine Tin Oxide) by hydrothermal method at a temperature of 90˚ C for 8 hours. This study was conducted to analyze the effect of variations in annealing temperature of 200˚C, 250˚C, 300˚C, 350˚C and 400˚C with Boron doped of 1% to the morphology of the resulted ZnO nanorods. Samples were characterized by using the methods of Field Emission Scanning Microscope (FESEM) and Energy Dispersive X-Ray (EDX). FESEM characterization results showed that Boron-doped ZnO nanorods grew up on the surface of the FTO having hexagonal cross-sectional shape with a diameter in the range of 100- 500 nm. The variation of annealing temperature produced ZnO nanorods with various diameters. The best homogenity level sample is for 300˚C. The cross-sectional FESEM images showed that nanorods ZnO height generated increased with increment of annealing temperature. EDX spectra showed that by increasing annealing temperature, the percentage of the number of atoms and weight of boron increased.Item Fabrikasi Superkapasitor dengan Sifat-sifat Kapasitif Tinggi Melalui Peningkatan Antarmuka Piranti Menggunakan Nanopartikel Logam(2012-10-24) Iwantono; Umar, Akrajas Ali; Taer, ErmanDalam penelitian tahun pertama ini, telah berhasil dilakukan penumbuhan dan karakterisasi nanopartikel logam (Platinum, Palladium dan Emas) di atas permukaan pengumpul arus stainless steel 316L. Nanopartikel metal ini berfungsi sebagai antar muka (interface) antara pengumpul arus dan electrode sel superkapasitor. Untuk mendapatkan kondisi optimum, penumbuhan nanopartikel metal tersebut dilakukan dengan memvariasikan jenis dan jumlah surfaktan, konsentrasi ascorbic acid, CTAB, larutan penumbuhan, waktu penumbuhan dan metode penumbuhan. Karakterisasi nanopartikel metal ini dilakukan dengan menggunakan metode SEM, EDAX dan XRD. Dari hasil riset dan kajian yang telah dilakukan, maka diperoleh kondisi penumbuhan nanopartikel metal dengan karakteristiknya adalah sebagai berikut ini. Nanopartikel platinum dengan kondisi penumbuhan optimum (metode multisteps growth, konsentrasi ascorbic acid 0,2 M; konsentrasi larutan penumbuh (K2PtCl4) 1 mL dan waktu penumbuhan berulang 5 jam + 5 jam) memiliki karaktertistik sebagai berikut: bentuk partikelnya bulat (spherical), densitas tinggi, tumbuh merata di atas permukaan stainless steel dan uniform, dengan ukuran partikel rata-rata adalah 24,6 – 26,8 nm). Sedangkan nanopartikel palladium optimum yang tumbuh pada stainless steel current collector diperoleh dengan kondisi penumbuhan sebagai berikut: penumbuhan didahului proses mediasi /pembenihan (seed-mediated process), konsentrasi ascorbic acid 0,3M; konsentrasi CTAB 0,1 mL; waktu penumbuhan selama 5 jam. Hasil nanopartikel palladium yang tumbuh di atas current collector stainless steel adalah: nanopartikel tumbuh cukup merata di permukaan stainless steel, berbentuk bulat (spherical), densitas tinggi, uniform dengan ukuran partikel rata-rata antara 16,7 – 24,6 nm. Kehadiran/tumbuhnya nanopartikel platinum dan palladium dibuktikan dengan hasil karakterisasi XRD dan EDAX. Unsur platinum yang muncul pada sampel cukup dominan, dengan prosentase lebih dari 80% berat keseluruhan unsur pada sampel. Penumbuhan nanopartikel emas dilakukan dengan menggunakan metode seed-mediated growth (mediasi pembenihan), dengan memberi perlakuan variasi konsentrasi HCl, CTAB, ascorbic acid, AgNO3 dan variasi waktu penumbuhan. Kondisi optimum penumbuhan nanopartikel emas adalah konsentrasi larutan 0,5 ml HAuCl4 0,01M; 0,15 ml HCl; 0,3 ml ascorbic acid 0,1M; 20 ml CTAB 0,1M dan 0,1 ml AgNO3 10 μM. Nanopartikel emas yang tumbuh berbentuk nanorods yang memiliki struktur FCC dengan bidang Kristal (111) dan (200) yang terjadi pada sudut 38,185° dan 44,393°. Nilai aspek ratio dari nanorod emas ini adalah 1,7 – 14,3. Namun demikian, nanrods emas yang tumbuh memiliki densitas yang belum optimal tapi ketika waktu penumbuhan lebih dari 2 jam, densitas nya meningkat. Untuk meningkatkan densitas nanopartikel emas, maka penumbuhan melibatkan 2 macam surfaktan, yaitu CTAB dan HMT. Nanopartikel emas yang terbentuk berbentuk rice-shape (bentuk biji beras) dengan struktur FCC dengan densitas yang jauh lebih besar dan seragam. Sifat-sifat kapasitif piranti (energy dan daya) superkapasitor yang dihasilkan setelah penambahan antarmuka nanopartilek logam antara pengumpul arus dan elektroda karbon akan ditinjau secara mendalam pada penelitian tahun kedua. Pengujian sifat kapasitif superkapasitor dilakukan dengan teknik, impedant spektroskopi, cas-discas pada arus konstan dan cyclic voltametri.Item GOLD NANONETWORK FILM ON THE ITO SURFACE EXHIBITING ONE-DIMENSIONAL OPTICAL PROPERTIES(2014-06-24) Umar, Akrajas Ali; Iwantono; Abdullah, Ariyanto; Salleh, Muhamad Mat; Oyama, MunetakaA network of gold nanostructures exhibiting one-dimensional gold nanostructure properties may become a prospective novel structure for optical, electrical and catalytic applications benefited by its unusual characteristics resulting from the collective properties of individual nanostructures in the network. In this paper, we demonstrate a facile method for the formation of high-density gold nanonetwork film on the substrate surface composed of quasi-1D nanoparticles (typically fusiform) with length ca. 10 nm - via reduction of gold ions in the presence of nanoseeds attached surface, binary surfactants of cetyltrimethylammonium bromide and hexamethyleneteramine and Ag+ ions. The length of the nanonetworks can be up to ca. 100 nm, which corresponds to the aspect ratio of ca. 10. The quasi-1D gold nanostructures as well as the nanonetworks were found to be sensitive to the binary surfactants system and the Ag+ ions as they can only be formed if all the chemicals are available in the reaction. The nanonetworks exhibit unique 1D optical properties with the presence of transverse and longitudinal surface plasmon resonance absorption. Owing to their peculiar structures that are composed of small quasi-1D nanoparticles, the nanonetworks may produce unusual optical and catalytic properties, which are potentially used in surface-enhanced Raman scattering, catalysis and optical and non-linear optical applications.Item OPTIMATION GROWTH OF PLATINUM AND PALLADIUM NANOPARTICLES ON STAINLESS STEEL 316L AND ACTIVATED CARBON PELLET SUBSTRATES(2014-06-24) Iwantono; Taer, Erman; Umar, Akrajas AliIn this study, an optimation growth of platinum (PtNs) and palladium (PdNs) nanoparticles has successfully grown on stainless steel 316L and activated carbon pellet as substrates. PtNs and PdNs were grown on the substrates by wet chemical method. The effect of concentration of ascorbic acid and multi-growth step had shown the significantly in density and particle size distribution on the both substrates. The morphology and the structure of PtNs and PdNs were characterized by a field-emission scanning electron microscope (FESEM), X-ray diffraction (XRD), respectively. Homogenous particles size and high density of PtNs and PdNs on the substrates were also successfully grown with current methodItem PENGARUH WAKTU PEMBENIHAN DAN PENUMBUHAN TERHADAP UKURAN DAN SIFAT KATALIS NANOPARTIKEL PALLADIUM(2014-06-24) Iwantono; Taer, Erman; Umar, Akrajas Ali; Mulyanas, NazifNanopartikel metal saat ini menjadi material baru dan telah menjadi daya tarik bagi para peneliti untuk dikembangkan sebagai katalisator, bahan pembuatan obat-obatan, substrat film, bahan material pelindung api, dan sensor kelembaban. Nanopartikel metal dapat dibuat dengan menggunakan palladium sebagai bahan utama yang ditumbuhkan di atas permukaan substrat seperti Indium Tin Oxide (ITO). Di antara semua kelompok metal transisi, palladium merupakan metal serta unsur yang menarik dilihat dari aktivitasnya dalam berbagai reaksi sebagai katalis yang sangat bagus (Nath et al, 2007). Nanopartikel palladium juga secara ekstensif telah menjadi katalisator yang banyak digunakan pada reaksi organik, seperti sebagai olefin hidrogenasi dan gabungan reaksi karbon-karbon (Piao, Y. et al, 2007). Beberapa publikasi telah melaporkan tentang teknologi untuk mendapatkan nanopartikel palladium yang stabil, diantaranya metode sonokimia, sonoelektrokimia, teknik mikroemulsi dan metode lainnya (Nath et al, 2007). ITO merupakan material keramik yang memiliki banyak aplikasi pada bidang elektronik dan optik dengan konduktivitasnya yang bagus, serta transmitansi yang tinggi pada area spektrum-tampak (Lee et al, 2005). ITO juga memiliki faktor refleksi tinggi pada spektrum sinar inframerah dan mampu menyerap radiasi UV (Shitao et al, 2006). Pada bidang fisika dan kimia, ITO memiliki applikasi pada pengembangan katalis pada nanopartikel. ITO memiliki potensi yang luas dan memiliki sifat elektrokimia yang stabil dan kaya akan sifat fisika, ITO biasa digunakan sebagai substrat elektroda yang sangat bagus pada pembuatan metal dan nanopartikel semikonduktor (Zhang et al, 2005). Di dalam pengembangan ITO sebagai elektroda, ITO dapat difungsikan sebagai katalis dengan menumbuhkan nanopartikel di atas permukaannyaItem PENUMBUHAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL PALLADIUM SPHERIS PADA PERMUKAAN INDIUM TIN OXIDE (ITO)(2014-07-01) Iwantono; Mulyanas, Nazif; Umar, Akrajas Ali; Taer, ErmanTelah dilakukan penumbuhan nanopartikel palladium spheris di atas permukaan Indium Tin Oxide (ITO) dengan menggunakan metode kimia basah. Penumbuhan nanopartikel palladium spheris ini dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi NaOH dan waktu pembenihan dan waktu penumbuhan untuk mendapatkan kondisi optimum. Dari hasil pengukuran Spektroskopi UV-Vis dengan variasi konsentrasi larutan NaOH didapatkan bahwa sampel dengan konsentrasi larutan NaOH 1 M 0.5 ml memiliki intensitas serapan warna yang tertinggi yaitu sebesar 0.065 A dengan energy sebesar 0.05765.1051 joule/molekul pada panjang gelombang 345 nm dengan intensitas serapan 0,088 A. Sedangkan pengukuran pada variasi waktu penumbuhan menunjukkan sampeldengan waktu penumbuhan 30 menit memiliki intensitas serapan yang tertinggi. Pengujian XRD memperlihatkan bahwa kehadiran nanopartikel palladium spheris dapat diamati dengan penambahan puncak yang tajam pada 20-445,414o. Pengujian SEM menunjukkan ukuran nanopartikel palladium spheris adalah berkisar antara 19,0 sampai 32,4 nm. Variasi ukuran nanopartikel palladium ini bergantung pada konsentrasi larutan NaOH dan waktu penumbuhan. Nanopartikel yang tumbuh terlihat memiliki ukuran yang cukup seragam dan tumbuh cukup merata pada permukaan ITO. Dari hasil pengukuran SEM juga menunjukkan bentuk nanopartikel palladium spheris seperti bola (spherical). Siklus voltammogram dari nanopartikel palladium spheris menggambarkan bahwa tiak terjadi reduksi hydrogen pada larutan H2SO4. Hasil pengukuran siklus voltammogram juga menginformasikan bahwa perlakuan 3 kali waktu pembenihan dan waktu penumbuhan 30 menit menghasilkan arus puncak yang paling tinggi disbanding variasi waktu pembenihan dan penumbuhan lainnya.Item PENUMBUHAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL PLATINUM DI ATAS PERMUKAAN SUBSTRAT PADAT DENGAN SEED-MEDIATED GROWTH(2013-04-24) Afrida, Tengku; Iwantono; Umar, Akrajas AliNanopartikel platinum berhasil ditumbuhkan di atas substrat padat dengan metode seed- mediated growth. Nanopartikel platinum ditumbuhkan pada temperatur 50°C dengan larutan PVP 8 ml dan katalis NaOH 0.10 ml, 0.15 ml, 0.20 ml dan 0.25 ml. Sampel dikarakterisasi dengan spektroskopi UV-Vis, XRD, FESEM dan EDX. Spektrum UV-Vis memperlihatkan bahwa nanopartikel platinum pada katalis NaOH 0.10 ml memiliki puncak intensitas serapan maksimum dibanding sampel lain. Pola XRD menginformasikan bahwa nanopartikel Platinum tumbuh pada substrat padat ditandai dengan terbentuknya puncak intensitas pada sudut 2 = 39.893° dan 46.397o dengan bidang orientasi kristal hkl (111) dan (200). Morfologi sampel dimonitor dengan FESEM yang menggambarkan bahwa nanopartikel platinum yang tumbuh memiliki densitas yang tinggi dengan ukuran partikel pada range 96.6 - 33.33 nm pada katalis NaOH 0.20 ml dan memiliki jumlah partikel sebanyak 386 butir. Hasil Tinjauan EDX memberikan informasi keberadaan puncak Platinum pada 2.1 keV dan memiliki persentase atom sebesar 1.41 % dan memiliki persentase berat yaitu 9.82 % pada sampel PVP 8 ml dan variasi volume NaOH 0.20 mlItem PENUMBUHAN GOLD NANORODS PADA INDIUM TIMAH OKSIDA (ITO) DENGAN METODE MEDIASI PEMBENIHAN(2014-06-24) Iwantono; Taer, Erman; Umar, Akrajas Ali; NafisahTelah ditumbuhkan gold nanorods di atas permukaan indium timah oksida (ITO) dengan metode mediasi pembenihan (seed-mediated growth). Penumbuhan dilakukan pada suhu kamar dengan variasi konsentrasi HCl, asam askorbat, CTAB, AgNO3 dan waktu penumbuhan. Karakterisasi pada sampel dilakukan dengan spektroskopi UV-Vis, SEM dan difraksi sinar-X. Hasil karakterisasi spektroskopi UV-Vis menunjukkan bahwa nanopartikel emas yang ditumbuhkan dengan konsentrasi larutan HCl 0,15 ml 38%; asam askorbat 0,3 ml 0,1 M; CTAB 20 ml 0,10 M; AgNO3 0,1 ml 10 µM dan dengan waktu penumbuhan 2 jam memiliki puncak intensitas serapan yang paling maksimum dibandingkan dengan sampel lain. Hasil karakterisasi difraksi sinar-X menginformasikan bahwa kehadiran nanopartikel emas dibuktikan dengan munculnya puncak intensitas pada sudut 2θ: 38,195° dan 44,393° dengan bidang orientasi kristal hkl (111) dan (200). Sedangkan foto SEM menggambarkan bentuk nanorod dan memberikan informasi bahwa gold nanorods yang tumbuh memiliki aspek rasio yang nilainya bervariasi dari 1,1 sampai 5,6.Item PENUMBUHAN NANOPARTIKEL PALADIUM DALAM SISTEM SURFAKTAN TRINER PADA SUBSTRAT PADAT(2014-07-01) Iwantono; Taer, Erman; Umar, Akrajas Ali; RumiatNanopartikel paladium telah berhasil ditumbuhkan di atas permukaan substrat padat (Indium tin oxide (ITO) dan glass slide) dengan menggunakan metode Seed-mediated Growth. Penumbuhan nanopartikel paladium tersebut dilakukan dalam sistem surfaktan triner: Cetyl-trimetyl-ammonium Bromide (CTAB), Hexadecyltri-methylene-tetramine (HMT) dan Poly-vinyl-poriledon (PVP). Sampel kemudian dikarakterisasi dengan metode Spektroskopi UV-Vis, Difraksi Sinar-x (XRD) dan Field Emission Scanning Electron Microscope (FESEM). Spektrum UV-Vis memperlihatkan bahwa nanopartikel paladium yang tumbuh di atas ITO dengan variasi volume surfaktan triner: 5 mL CTAB, 2 mL HMT dan 13 mL PVP memiliki puncak intensitas serapan yang paling maksimum dengan puncak tunggal. Pola XRD dari sampel mengkorfimasikan bahwa munculnya puncak intensitas pada sudut 2θ: 40,236º dan 46,802º adalah representasi dari difraksi bidang kristal hkl (111) dan (200) nanopartikel palladium. Sedangkan hasil foto FESEM memperlihatkan bahwa nanopartikel paladium yang tumbuh memiliki bentuk spheris dengan kecenderungan membentuk nanorods. Sampel terbaik yang disiapkan dengan variasi volume CTAB: HMT: PVP = 5 ml: 2 ml: 13 ml menghasilkan nanopartikel palladium yang paling dominan dengan ukuran diameter 6,7 nm-10 nm dan memiliki densitas paling tinggi sebesar 6.37 x 〖10〗^11 butir/cm2.Item PENUMBUHAN NANOPARTIKEL PALLADIUM UNTUK MENINGKATKAN SIFAT LISTRIK DAN ELEKTROKIMIA PELLET KARBON SUPERKAPASITOR(2014-06-24) Iwantono; Umar, Akrajas Ali; LustaniaTelah dilakukan penumbuhan nanopartikel palladium di atas permukaan elektroda karbon dengan menggunakan Metode Kimia Basah untuk meningkatkan nilai kapasitansi spesifik elektrod karbon superkapasitor. Nanopartikel palladium terlebih dahulu ditumbuhkan di atas substrat stainless steel. Penumbuhan nanopartikel palladium dimulai dengan merendam substrat ke dalam larutan pembenihan (3 kali), selanjutnya substrat direndam dalam larutan penumbuhan dengan variasi konsentrasi larutan ascorbid acid dan CTAB. Selanjutnya penumbuhan nanopartikel palladium dilakukan di atas elektroda karbon superkapasitor. Berdasarkan pengujian XRD kehadiran nanopartikel palladium dapat diamati dengan adanya dua puncak pada 2θ = 40.225o dan 2θ = 46.713o. Hasil FESEM menunjukkan bahwa nanopartikel palladium tumbuh secara bergumpal merata pada seluruh bagian permukaan substrat ( stainless steel dan elektroda karbon). Ukuran nanopartikel palladium bervariasi dari 16.7 nm sampai 24.6 nm pada konsentrasi ascorbid acid 0.3 M 0.1 ml dan konsentrasi CTAB 0.1 M 20 mL. Pengujjian sifat listrik dan elektrokimia elektroda karbon dilakukan dalam larutan asam sulfat 1 M dengan metode impedan spektroskopi yang menunjukkan bahwa nilai tahanan yang disebabkan elektrolit dan kontak antara pengumpul arus dan elektroda (Rs) berkurang dari 0.69 Ohm menjadi 0.62 Ohm dan nilai kapasitansi spesifik meningkat setelah tumbuhnya nanopartikel palladium, yaitu dari 8.82 F/g (tanpa nanopartikel) menjadi 10.22 F/gr (dengan nanopartikel palladium). Secara umum, setelah penyempurnaan metode penyiapan sampel dengan penumbuhan nanopartikel palladium, maka kapasitansi spesifik meningkat sekitar 20 kali lipat (2000%) dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnyaItem PENUMBUHAN NANOPARTIKEL PLATINUM DENGAN METODE MEDIASI PEMBENIHAN UNTUK APLIKASI ELEKTRODA KOUNTER SOLAR SEL FOTOELEKTROKIMIA(2014-07-01) Iwantono; Afrida, Tengku; Rika; Taer, Erman; Umar, Akrajas AliNanopartikel platinum telah berhasil ditumbuhkan pada substrat padat (glass dan ITO) dengan menggunakan metode mediasi pembenihan (seed-mediated growth). Penumbuhan nanoprtikel platinum tersebut dilakukan pada suhu 500 C dengan menambahkan larutan surfaktan PVP (Polyvynilpyrrolidone) 8 ml dan larutan katalis NaOH dengan volume 0,10 ml, 0,15 ml, 0,20 ml dan 0,25 ml. Sampel dikarakterisasi dengan metode spektroskopi UV-Vis, X-Ray diffraction dan FESEM (Field Emission Scanning Electron Microscopy). Grafik hasil spektroskopi UV-Vis memperlihatkan bahwa penambahan NaOH dengan volume 0,10 ml memiliki intensitas paling tinggi dibanding pada volume yang lain. Pola XRD dari sampel mengkonfirmasikan bahwa kemunculan dua puncak pada sudut 2 = 39.893° dan 2 = 46.397o mengindikasikan terbentuknya nanopartikel platinum dengan orientasi kristal (111) dan (200). Foto FESEM memperlihatkan densitas yang tinggi dari partikel platinum dengan ukuran yang seragam pada lapisan tunggal substrat padat. Dengan menggunakan metode sederhana ini dimungkinkan dapat menghasilkan jumlah lapisan nanopartikel platinum yang berbeda sehingga ketebalan elektroda yang dihasilkan dapat dikontrol. Hasil yang dihasilkan pada penelitian ini dengan menggunakan metode penumbuhan dengan mediasi pembenihan yang sederhana dan biaya murah ini menjadikan nanopartikel platinum yang dihasilkan dapat diaplikasikan untuk elektroda counter pada solar sel fotoelektrokimia.Item SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM) DARI NANOPARTIKEL PALLADIUM SPHERIS PADA PERMUKAAN INDIUM TIN OXIDE (ITO) DENGAN VARIASI WAKTU PBMBENIHAN DAN PENUMBUHAN(2014-07-01) Iwantono; Mulyanas, Nazif; Umar, Akrajas Ali; Taer, ErmanTelah dilakukan uji Scanning Electron Microscopy (SEM) pada sampel nanopartikel palladium spheris yang ditumbuhkan di atas permukaan Indium Tin Oxide (ITO) dengan menggunakan metode kimia basah. Penumbuhan dan waktu penumbuhan untuk mendapatkan kondisi optimum. Hasil karakterisasi SEM, menunjukkan nanopartikel yang tumbuh terlihat memiliki ukuran yang cukup seragam dan tumbuh cukup merata pada permukaan ITO. Gambar hasil pengukuran SEM juga menunjukkan bentuk nanopartikel palladium spheris seperti bola (spherical). Image SEM juga mengkonfirmasikan ukuran nanopartikel palladium spheris adalah berkisar antara 14,5 sampai 32,4 nm. Selanjutnya hasil SEM menunjukkan nanopartikel palladium spheris yang tumbuh dengan waktu pembenihan 1 kali dengan waktu penumbuhan 2 jam mempunyai ukuran antara 15,6-25,7 nm. Selain itu nanopartikel yang tumbuh terlihat memiliki ukuran yang seragam. Sementara itu sampel ITO yang telah ditumbuhkan nanopartikel dengan waktu 2 kali pembenihan, memperlihatkan ukuran nanopartikel sebesaar 14,5-20,1 nm, namun terlihat variasi ukurannya cukup seragam. Selanjutnya untuk waktu pembenihan 3 kali, ukuran nanopartikel yang telah ditumbuhkan lebih besar dari waktu pembenihan 1 dan 2 kali pembenihan.Dari gambar SEMditunjukkan ukuran nanoprtikel yang tumbuh berukuran 19,0-25,7 nm. Dengan distribusi yang dukuup merata. Gambar SEM yang diambil untuk sampel dengan variasi waktu tumbuh memiliki ukuran yang seragam antara 17,9-32,4 nm. Sedangkan sampel dengan waktu penumbuhan 30 menit dan 1 jam mempunyai ukuran 22,5-29,7 nm dan 22,3-25,7 nm berturut-turut, tetapi distribusinya kurang seragamItem SYNTHESIS AND CHARACTERIZATION OF GOLD NANOPLATES ONTO SOLID SUBSTRATES BY SEED-MEDIATED GROWTH METHOD(2014-07-01) Iwantono; Umar, Akrajas Ali; Taer, Erman; Asyana, VA simple technique of seed-mediated growth has successfully been performed to grow gold nanoplates onto solid substrates. The growth of gold nanoplates have been carried out at temperature of 28-30oC in the presence of a binary surfactant mixture: CTAB (cetyl trimethyl ammonium bromide) and PVP (poly-vinyl pyrrolidone) with their various concentrations. Characterizations of the samples have been carried out by using UV-Vis spectroscopy, XRD and FESEM. UV-Vis spectra showed that the gold particles have grown with a various geometrical forms, such as spherical and others. XRD results informed that the presence of two peaks at 2θ: 38.195o and 44.393o indicated the gold-nanoplates, with their crystal orientation of (111) and (200). FESEM images showed the edge-length size of nanoplates was dominated in the range of 11 nm to 50 nm, with a various of morphology nanoplates, such as hexagonal, truncated hexagonal, triangular, square and spherical shapes.Item SYNTHESIS OF SILVER NANOSHEETS ONTO SOLID SUBSTRATES BY USING SEED-MEDIATED GROWTH METHOD(2014-07-01) Iwantono; Taer, Erman; Umar, Akrajas Ali; Saputrina, T. TSilver nanosheets, with average size tunable from 30 to 100 nm, have been synthesized onto solid substrates by using seed-mediated growth method. The growth of silver nanosheets have been carried out at temperature of 30°C in the presence of a binary surfactant mixture: cetyl trimethyl ammonium bromide (CTAB) and poly-vinyl pyrrolidone (PVP) with their various concentrations. The effect of concentration of the surfactants on the grown silver nanosheets were evaluated. Characterizations of the samples have been performed by using UV-Vis spectroscopy, X-ray diffraction (XRD) and field-emission scanning electron microscope (FESEM). UV-Vis spectra showed that the silver nanoparticles have grown with a various geometrical forms. XRD results confirmed that the presence of two peaks at 2θ: 38.119o and 44.305° indicated the silver nanosheets, with their crystal orientation of (111) and (200). FESEM images of the best samples showed the edge-length size of silver nanosheets was dominated in the range of 30-100 nm, with various morphologies of nanosheets, such as triangular, hexagonal and spherical shapes.