Browsing by Author "Saryono"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
Item Dahlia Tanaman Multi Manfaat: Indah Dl Pandang, Manis Dl Lidah Dan Sehat Dl Badan(2015-01-22) SaryonoTanaman dahlia termasukkeluarga Compositae yang berumbi dengan fungsi sebagai cadangan makanan terutama di saat kekeringan (Gambar I). Oleh karena itu, di musim kemarau seringkali kita "kehilangan" tanaman dahlia karena tajuknya tidak tumbuh. Saat itu, tanaman tidak mati karena umbi tetap hidup di dalam tanah. Di musim hujan, akan segera tumbuh tunas baru umbi, dan setelah itu kita dapat menikmati keindahan bunganya. Umbi yang masih berakar dan memiliki batang dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman. Jumlah umbi produktif dari setiap batang bisa lebih dari satu, maka umbi yang tidak dipergunakan untuk bibit terutama yang tidak memiliiki batang terbuang menjadi limbahItem OPTIMALISASI pH PRODUKSI ENZIM AMILASE BAKTERI ENDOFITIK Pseudomonas stutzery LBKURCC46(2016-10-19) Marsiti; Devi, Silvera; SaryonoAmylase is an hydrolase enzyme which hydrolyze starch into maltose and glucose. Amylase has been produced by Pseudomanas stutzery LBKURCC45, LBKURCC46, and LBKURCC55, the endophytic bacteria. Amylase activity was determined based on the reducing sugars formed from starch hydrolisis by amylase with the DNS (dinitrosalicylic acid) method on a UV-Vis spectrophotometer at 540 nm. The highest amylase activity at pH 7.0, 40°C and agitation of 120 rpm was shown by LBKURCC46 bacteria. Furthermore, the optimization of amylase production by LBKURCC46 bacteria was conducted at various pHs (6.0; 6.5; 7.0; 7.5). The results showed that the optimum activity was 27.5308 x 10-3 U/mL at pH 6.5.Item OPTIMALISASI pH PRODUKSI ENZIM AMILASE BAKTERI ENDOFITIK Pseudomonas stutzery LBKURCC53(2016-10-19) Fitriyanti; Devi, Silvera; SaryonoPseudomonas stutzery LBKURCC49, LBKURCC51 and LBKURCC53 are local endofitic bacteria that can produce amylase. Amylase is an enzyme which hydrolyze amilum into maltose and glucose by breaking down the α-1,4 glycosidic linkages. The production of amylase enzyme from microorganisms can be optimized by adjusting the fermentation conditions. The activity of amylase enzyme was determined with the DNS (dinitrosalicylic) methods. The highest amylase enzyme activity at pH 6.0, 40°C and 120 rpm was shown by Pseudomonas stutzery LBKURCC53. Furthermore, optimalization of amylase production by LBKURCC53 was conducted performed at various pHs (6.5; 7.0; 6.0; 7.5). The results showed that the optimum amylase enzyme activity was 66.173 x 10-3 U/mL at pH 6.0Item Pengembangan Technopreneur Di Universitas Riau(2017-09-18) Sumarno; Saryono; GiminSuatu negara akan mampu membangun kesejahteraan masyarakatnya apabila memiliki wirausahawan minimal 2%. Menurut Menteri Koperasi dan UKM, jumlah wirausahawan di Indonesia masih sekitar 1,6%. Untuk itu perlu dikembangkan pendidikan kewirausahaan mahasiswa berbasis technopreneurship untuk dapat menghasilkan wirausahawan yang berdayasaing tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan pendidikan kewirausahaan mahasiswa berbasis technopreneurship. Penelitian dilakukan di Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa yang memiliki rencana usaha sesuai bidang ilmu akademiknya rata-rata hanya 5%. Hal itu disebabkan belum adanya koordinasi dan sinergi dalam program dan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan, baik di tingkat universitas, fakultas, maupun jurusan/prodi. Dosen Mata Kuliah Prodi/Jurusan belum banyak menekankan kemampuan mahasiswa pada aspek penemuan/penciptaan ide-ide kreatif/inovatif sesuai bidang ilmunya, sementara dosen Mata Kuliah Kewirausahaan hanya menanamkan wawasan dan minat kewirausahaan. Unit dan program pendukung pendidikan kewirausahaan juga belum mampu membatasi pada bidang usaha yang sesuai ilmu akademik mahasiswa pesertanya karena akan kesulitan mencapai kuota. Pendidikan Kewiraausahaan Mahasiswa perlu dikembangkan dalam satu sistem terintegrasi mulai dari tingkat universitas hingga jurusan/prodi serta unit-unit pendukungnya dengan melibatkan semua dosen, baik dosen kewirausahaan maupun dosen non-kewirausahaan. Keseluruh komponennya mengarah pada kreatifitas dan inovasi mahasiswa berdasar bidang ilmu akademiknya (technopreneurship).Item PENGOLAHAN AIR GAMBUT MENJADI AIR LAYAK KONSUMSI DENGAN KOAGULAN ALAMI EKSTRAK BUAH (AVERRHOA BILIMBI)(2016-07-13) Ardiansyah; Bahri, Syaiful; Saryono; WawanPesatnya pertumbuhan penduduk berdampak pada peningkatan kebutuhan hidup manusia. Ketersediaan air layak konsumsi sampai saat ini masih merupakan masalah bagi daerah tertentu, karena letak geografis dan kondisi daerah tersebut. Pemenuhan kebutuhan air bersih dilakukan dengan cara yang masih belum tepat dan belum sesuai dengan kaidah kesehatan. Salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan potensi air alam yaitu air gambut. Buah Averrhoa Bilimbi merupakan salah satu bahan alami yang memiliki kandungan senyawa aktif yaitu tanin, flavoniod dan triterpenoid yang dapat digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air gambut. Senyawa aktif inilah yang diperkirakan mampu berreaksi dengan senyawa organik air gambut yang terdiri dari senyawa humik, senyawa fulfik dan senyawa humin, sehingga terjadi proses penggumpalan dan proses pengendapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah Averrhoa Bilimbi dengan variasi konsentrasi (100 gr/l, 150 gr/l dan 200 gr/l) dan variasi waktu kontak (60 menit, 90 menit dan 120 menit) terhadap warna, pH dan TDS air gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ekstrak buah Averrhoa Bilimbi berpengaruh signifikan terhadap warna air, pH dan TDS air gambut, semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah Averrhoa Bilimbi, maka semakin tinggi perubahan warna, pH dan TDS air gambut. Dalam penelitian ini perubahan warna, pH dan TDS air gambut, optimum terjadi pada konsentrasi 200 gr/l. Begitu juga halnya dengan variasi waktu kontak, juga berpengaruh signifikan terhadap warna dan TDS air gambut, semakin lama waktu kontak, maka semakin tinggi perubahan warna dan TDS air gambut. Dalam penelitian ini perubahan warna dan TDS air gambut, optimum terjadi pada waktu kontak 120 menit. Namun, variasi waktu kontak ekstrak buah Averrhoa Bilimbi tidak berpengaruh terhadap pH air gambut.Item PRODUKSI ENZIM β-GALAKTOSIDASE DARI JAMUR ENDOFIT Fusarium oxysporum LBKURCC41 YANG DIISOLASI DARI UMBI DAHLIA(2016-05-10) Rusli; Nugroho, Titania Tjandrawati; Saryonoβ-Galactosidase is an enzyme that can catalyze the lactose hydrolysis reaction into glucose and galactose. This study was carried out to determine the ability of endophyte fungi Fusarium oxysporum LBKURCC41 to produce β-galactosidase enzyme. This fungi was grown in production media : lactose 10 g, yeast extract 20 g, MgSO4 1 g and K2HPO4 1 g per liter destilat water. The β-galactosidase activity of the enzyme was determined based on the amount of oNP (o-nitrophenol) liberated in Unit/mL from the substrat oNPG (o-nitrofenil-β-D-galaktopiranosida), while the specific activity of the enzyme was indicated by activity per unit weight of proteins. The protein concentration of enzyme extracts was determined by the Lowry method. The results showed that the fungi tasted was able to produce enzyme β-galactosidase. Enzyme activity of isolate LBKURCC41 at 2, 4, 6, 8, and 10 days of production time were 0.146 ± 0.060 Unit/mL, 0.150 ± 0.058 Unit/mL, 0.134 ± 0.040 Unit/mL, 0.137 ± 0.037, and 0.132 ± 0.075 Unit/mL respectively. No real difference activity for each of production time base on ANOVA α≥0,05. Specific activity of the isolate was 1.568 ± 0.140 Unit/mg protein.Item Produksi Inulinase Ekstraseluler Dari Aspergillus Niger Gmn 11.1 Yang Diisolasi Dari Umbi Dahlia (Dahlia Variabilis)(2015-02-28) Chainulfiffah; Saryono; John, SyahrulInulin, a polyfmctan, is found as the resci-ve carbohydrate in the roots and tubers of various plants (i.e. Jerusalem artichoke, chicory and dahlia tubers). Enzymatic hydrolysis of inulin produce syrup up to 95% fructose, fligh fructose svTup can be used as low caloric sweetener because fructose is 1.5 to 2 times sweeter than sucrose. P-fructofuranosidase (inulinase) from the mold Aspergillus niger Gmn 11.1 is of interest because of its industrial potential in fmctose syrup production . Inulinase production from Aspergillus niger Gmn 11.1, isolated from dahlia tubers by using six different media composition was produced by batch-culture. Inulinase activity is determined by measuring reduction sugar by using oitotoluidin method. The best result is found by using composition of medium III (inulin 1 % + (NH4)2 HPO4 0.5 % + MgS04 7H2O 0.05 %). The highest inulinase activity was 7.8107 x 10"^ mmol/ml/'minute, and incubation time sixt>' hours by using statistic analysis base on DMRT. Ba.se on composition of the best medium (medium III) by variating of the carbon source (inulin, starch, cellulose, fructose and glycerol), pH fermentation (4.5, 5.0, 5.5 and 6.0), and temperature (30°C, 40"C, and 50° C) and incubation time sixt>' hours is found that the highest inulinase activity 3.1228 mmol'ml/minute was obtained under optimum condition pH 4.5 and temperature 50° C with inulia as the best inducer.Item SELEKSI DAN UJI AKTIVITAS JAMUR PENGHASIL INULINASE DARI UMBI DAHLIA ASAL BEBERAPA TEMPAT DI PULAU JAWA(2014-05-21) Martina, Atria; SaryonoInulinases is an important enzymes for production of fructose and fructooligosaccharides, which are extensively used in pharmaceutical and food industry. This study was conducted to select the inulolytic fungi. Ten fungal isolates that isolated from dahlia tubers, produced an extrasellular inulinase. The isolates genus were Aspergillus, Penicillium, Rhizopus, Acremonium and Fusarium. Eight of the isolates produced moderate and high inulinase activity at 30oC and three of these isolates can grow at 45oC but only one has high inulinase activity at 45oC. The highest inulinase isolat was identified as Aspergillus sp1. This isolate produced 1,76 mg fructose/ml.Item SELEKSI SEMBILAN BELAS BAKTERI ENDOFIT DARI UMBI TANAMAN DAHLIA(Dahlia variabilis) PENGHASIL ENZIM SELULASE(2014-03-27) Marlinda, S.; Devi, S.; SaryonoEndophytic bacteria are bacteria that live in plant tissue and are unpathogenic to cell host. These bacteria can get into the plant tissue through injured plant tissue or bacteria can produce cellulase enzyme to degrade plant cell walls that contain cellulose.Cellulase is an enzyme that catalyzes the hydrolysis ofβ-1-4-glycosidic bond of cellulose. A total of nineteen isolates endophytic bacteria were inoculated onto medium containing 1% carboxymethyl cellulose (CMC). The six isolates have grown well which indicated that it has cellulase activity i.e. LBKURCC 45, LBKURCC 48, LBKURCC 53, LBKURCC 54, LBKURCC 59, and LBKURCC 60.