Browsing by Author "Pamukas, Niken Ayu"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
Item Optimalization of Water for Nursery and Rearing of Catfish (Mystus nemurus C.V)(2016-03-31) Mulyadi; Pamukas, Niken AyuThe study on the effect of resirculation system using various filter materials and aquaponic toward water quality has been carried out. Several filter materials used were carried out into four kinds. namely aquarium using aerators (control). aquarium using silt, gravels and palm fiber (resirculation), aquarium using mustard greens (aquaponic system), aquarium using spons (resirculation). The results of the study showed that different filter materials were significantly affecting nitrate and nitrite concentration in the catfish culture media. It was invented that treatment of resirculation system combining with aquaponic system could increased water quality parameters such as CO2 (7.99 - 11.98 mg/L), NH3 (0.02 - 0.07 mg/L), NO2 (2.43 - 0.02 mg/L), NO3 (4.32 - 0.04mg/L) respectively, but the other water quality parameters were not differ significantly. The best results were achieved at the same treatment namely absolute growth (4.01 grams), daily growth rates (1.96 %) and survival rates (91.11 %) respectively.Item PEMBERDAYAAN ISTRI NELAYAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU(2014-03-03) Yulinda, Eni; Pamukas, Niken AyuThis research was carried out in sub district of Siak Hulu, Kampar regence. The aim of this research to know empowerment programme fisherman’s wives base on natural and human resources (fishermans wives). There are 32 respondens fisherman’s wives from Buluh Cina and Teratak Buluh villages. The methode used is survey methode. From this research is known that the age rate them productive, but there are 31,25% of them work, and their rate income are only Rp. 385.000,- per month. It is lower than Regional Minimum Payment (UMR) of Riau Province (Rp.710.000,- per month). It means that addition of their have income only 29,69% per month. The suitable empowerment programme can be done by seeing natural and human resources potention fishery likes : making food for fish (pellet), fishery process product. Another activity like : swing, making souvenir and making big buissness group as place for effort of fisherma’n wives.Item Penerapan Sistem Resirkulasi Pada Proses Domestikasi Dan Pembesaran Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon)(2015-05-04) Pamukas, Niken Ayu; MulyadiPermintaan terhadap ikan juaro (Pangasius polyuranodon) masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam. Penangkapan yang tidak terkendali oleh manusia mengakibatkan terganggunya habitat ikan-ikan di perairan, sehingga ikan-ikan tersebut dikhawatirkan mengalami kepunahan. Untuk mencegah kepunahan ikan ini usaha budidaya merupakan suatu langkah strategis yang dapat dilakukan. Kegiatan budidaya dapat berlangsung dengan baik apabila kegiatan domestikasi dikuasai terlebih dahulu. Selanjutnya, proses domestikasi dapat dipercepat jika ikan yang akan didomestikasikan diberikan kondisi lingkungan hidup dan pakan yang sesuai untuk menopang kehidupannya. Penelitian Penerapan Sistem Resirkulasi Pada Proses Domestikasi dan Pembesaran Ikan Juaro (P. Polyuranodon) dilakukan selama 2 tahun. Pada penelitian tahun pertama, kegiatan domestikasi ikan Juaro ini sudah berhasil dilakukan di dalam akuarium dengan mengaplikasikan sistem resirkulasi dengan substrat filter yang berbeda (tanpa substrat filter, spons, ijuk dan arang serta batu zeolit), dengan tujuan untuk mendapatkan kualitas air yang sesuai untuk kehidupan ikan juaro serta mengoptimalkan pemanfaatan air. Hasil penelitian diharapkan dapat : 1). Memberikan informasi kepada masyarakat tentang teknik domestikasi dan pembesaran ikan juaro pada lahan dan sumberdaya air terbatas dengan sistem resirkulasi; 2). Memberikan informasi tentang jenis pakan yang sesuai diberikan pada ikan juaro agar kegiatan budidaya dapat dilakukan lebih efektif. Metode yang digunakan pada penelitian adalah model eksperimen Rancangan Acak Lengkap 1 faktor (substrat filter yang berbeda), 4 taraf perlakuan (tanpa substrat filter, spons, ijuk dan arang serta batu zeolit) dan 3 kali ulangan. Respon yang diukur dalam penelitian ini adalah pertumbuhan bobot mutlak ikan, pertumbuhan panjang mutlak ikan, laju pertumbuhan spesifik, konversi pakan, efisiensi pakan, kelulushidupan ikan dan kualitas air (suhu dan pH, Oksigen terlarut (DO), karbondioksida bebas (CO2), Ammonia (NH3), Nitrit (NO2) dan Nitrat (NO3). Hasil penelitian menunjukkan substrat filter zeolit memberikan hasil terbaik, yaitu ; suhu berkisar antara 28,50-29,33 0C, pH 5,5 – 6, Oksigen terlarut 3,9-4,56 mg/L, kandungan CO2 bebas 8,6-9,15 mg/L, konsentrasi NH3 0,02-0,10 mg/L, NO2 0,01-0,08 mg/L, NO3 0,01-0,09 mg/L, pertumbuhan bobot mutlak 9,24 grams, pertumbuhan panjang mutlak 5,14 cm, laju pertumbuhan spesifik 1,76 %, pertumbuhan bobot biomassa 62,23 gram, efisiensi pakan 28,07%, konversi pakan (FCR) 3,45% dan kelulushidupan 86,67 %. Nilai FCR dan Efisiensi pakan yang didapatkan pada tahun pertama ini masih belum optimal untuk itu, pada tahun kedua akan dilakukan pembesaran ikan juaro pada bak terpal dengan sistem resirkulasi menggunakan substrat filter batu zeolit dan pemberian pakan dengan protein yang berbeda (pellet komersil 38%, pakan buatan sendiri 30%, 35% dan 40%), serta penambahan larutan temulawak 40 g/kg pakan sehingga didapatkan pakan yang sesuai untuk pembesaran ikan Juaro.Item Rearing Of River Catfish Seed (Mystus nemurus C.V) in Aquaponic Resirculation System with the Addition of EM4(2016-03-29) Mulyadi; Tang, Usman M; Pamukas, Niken Ayu; Tambunan, Erni ParulianThis research was conducted from March to April 2013, for 45 days in Breeding Laboratory Unit of Fisheries Faculty and Marine Sciences, University of Riau. The aim of the Research was to investigate the effect of EM4 inoculant and the use mustard plant as biofilter, on growth and survival rate of river catfish seed (Mystus nemurus). The Method used was experiment with 4 treatments and 3 replications. The treatments were A = Water without the inoculant EM4 (as control), B = 250 ml inoculant EM4, C = 300 ml inoculant EM4, D = 350 ml inoculant EM4. The best result was treatment C (300 mL inoculant EM4) with absolute growth weights (11,83 g), absolute growth length (6.01 cm), daily growth rates (2.77) and survival rates 93,06 %. Water quality recorded during in the research period with ammonia (NH3) 0,02-0,09 mg/L, nitrite (NO2) 0,73-4,10 mg/L, nitrate (NO3) 0,63-2,73 mg/L, temperature 30-310 C, pH 6-7, dissolved oxygen (DO) 3-4,5 mg/LItem Teknologi Dan Manajemen Produksi Ikan Selais ( Ompok hypophthalmus)(2015-04-08) Adelina; Pamukas, Niken Ayu; Lukistyowati, Iesje; MulyadiPenelitian tentang Teknologi dan Manajemen Produksi Ikan Selais (Ompok hypophthalmus) telah dilakukan. Adapun tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu paket teknologi melakukan budidaya khususnya pembesaran ikan selais, sehingga ikan ini dapat tersedia secara kontiniu (tidak tergantung musim) untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada tahun pertama telah dicoba melakukan pemeliharaan ikan selais pada skala laboratorium dengan mengoptimalisasi pemberian pakan, penanganan kualitas air dan penyakit untuk mendapatkan kelulushidupan ikan yang tinggi, efisiensi pakan tinggi dan pertumbuhan ikan maksimal serta melakukan kajian analisis usaha budidaya ikan selais. Pada tahun kedua ini dicoba melakukan pemeliharaan ikan selais di kolam terpal dengan menggunakan resirkulasi sistem akuaponik. Teknologi ini dilakukan melihat keterbatasan lahan dan air bersih akibat polusi di perairan alami. Dengan demikian kegiatan budidaya ikan dapat dilakukan dengan meminimalkan pemanfaatan sumberdaya air serta ramah lingkungan. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan selais dengan bobot 8,5-10,5 g dan panjang 10-13 cm. Ikan uji ditempatkan pada wadah pemeliharaan berupa bak papan yang dilapisi terpal berukuran 1,3x1,2x80 m3 dan diisi air setinggi 65 cm dengan padat tebar ikan 30 ekor/wadah. Untuk menjaga kualitas air, bak pemeliharaan ikan dilengkapi dengan sistem resirkulasi akuaponik. Kolam terpal dihubungkan dengan wadah filter air yang diisi media filter. Rasio air antara wadah filter dengan wadah pemeliharaan ikan adalah 1 : 1,8. Air dari wadah pemeliharaan ikan akan dialirkan ke media filter dengan pompa air yang mempunyai kekuatan 50 watt. Setelah air melewati media filter akan dikembalikan ke bak pemeliharaan ikan dengan pompa air. Pakan uji yang digunakan adalah pakan buatan berupa pelet dengan kadar protein 35,8% dan energi 261,67 kkal DE/g. Pakan uji dibedakan atas dua macam yaitu yang bahannya tidak difermentasi dan difermentasi untuk meningkatkan daya cerna bahan. Ke dalam pakan ditambahkan temulawak sebanyak 40 g/kg pakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan dari serangan mikroorganisme penyebab penyakit. Ikan uji diberi pakan sebanyak 10% dari biomassa ikan pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Setiap 28 hari ikan ditimbang untuk menyesuaikan jumlah pakan yang akan diberi. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 112 hari. Data yang dikumpulkan adalah pertumbuhan bobot mutlak dan panjang mutlak ikan, efisiensi pakan, retensi protein dan kelulushidupan ikan dianalisis menurut model RAL. Data kualitas air dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi resirkulasi akuaponik pada budidaya ikan selais dapat menjaga dan memperbaiki kualitas air sehingga tetap pada kisaran yang dapat ditolerir ikan selais untuk hidup dan bertumbuh. Suhu air selama penelitian berkisar 26-27oC, pH 6-7, oksigen terlarut 3,75-4,83 mg/l, kandungan CO2 6,52-9,18 dan amoniak 0,01- 0,09 mg/l. Ikan selais yang diberi pakan berupa pelet yang bahannya difermentasi mampu meningkatkan kecernaan pakan dan menambah aroma pakan sehingga efisiensi pemanfaatan pakan menjadi lebih tinggi dan menyediakan energi yang lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan ikan menjadi lebih baik. Temulawak yang ditambahkan ke dalam pakan mampu meningkatkan daya tahan ikan sehingga ikan dapat terhindar dari serangan mikroorganisme penyebab penyakit dan menghasilkan kelulushidupan ikan selais yang tinggItem Teknologi Dan Manajemen Produksi Ikan Selais ( Ompok hypophthalmus)(2015-06-11) Adelina; Pamukas, Niken Ayu; Lukistyowati, IesjePenelitian tentang Teknologi dan Manajemen Produksi Ikan Selais (Ompok hypophthalmus) telah dilakukan. Adapun tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu paket teknologi melakukan budidaya khususnya pembesaran ikan selais, sehingga ikan ini dapat tersedia secara kontiniu (tidak tergantung musim) untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada tahun pertama telah dicoba melakukan pemeliharaan ikan selais pada skala laboratorium dengan mengoptimalisasi pemberian pakan, penanganan kualitas air dan penyakit untuk mendapatkan kelulushidupan ikan yang tinggi, efisiensi pakan tinggi dan pertumbuhan ikan maksimal serta melakukan kajian analisis usaha budidaya ikan selais. Pada tahun kedua ini dicoba melakukan pemeliharaan ikan selais di kolam terpal dengan menggunakan resirkulasi sistem akuaponik. Teknologi ini dilakukan melihat keterbatasan lahan dan air bersih akibat polusi di perairan alami. Dengan demikian kegiatan budidaya ikan dapat dilakukan dengan meminimalkan pemanfaatan sumberdaya air serta ramah lingkungan. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan selais dengan bobot 8,5-10,5 g dan panjang 10-13 cm. Ikan uji ditempatkan pada wadah pemeliharaan berupa bak papan yang dilapisi terpal berukuran 1,3x1,2x80 m3 dan diisi air setinggi 65 cm dengan padat tebar ikan 30 ekor/wadah. Untuk menjaga kualitas air, bak pemeliharaan ikan dilengkapi dengan sistem resirkulasi akuaponik. Kolam terpal dihubungkan dengan wadah filter air yang diisi media filter. Rasio air antara wadah filter dengan wadah pemeliharaan ikan adalah 1 : 1,8. Air dari wadah pemeliharaan ikan akan dialirkan ke media filter dengan pompa air yang mempunyai kekuatan 50 watt. Setelah air melewati media filter akan dikembalikan ke bak pemeliharaan ikan dengan pompa air. Pakan uji yang digunakan adalah pakan buatan berupa pelet dengan kadar protein 35,8% dan energi 261,67 kkal DE/g. Pakan uji dibedakan atas dua macam yaitu yang bahannya tidak difermentasi dan difermentasi untuk meningkatkan daya cerna bahan. Ke dalam pakan ditambahkan temulawak sebanyak 40 g/kg pakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan dari serangan mikroorganisme penyebab penyakit. Ikan uji diberi pakan sebanyak 10% dari biomassa ikan pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Setiap 28 hari ikan ditimbang untuk menyesuaikan jumlah pakan yang akan diberi. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 112 hari. Data yang dikumpulkan adalah pertumbuhan bobot mutlak dan panjang mutlak ikan, efisiensi pakan, retensi protein dan kelulushidupan ikan dianalisis menurut model RAL. Data kualitas air dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi resirkulasi akuaponik pada budidaya ikan selais dapat menjaga dan memperbaiki kualitas air sehingga tetap pada kisaran yang dapat ditolerir ikan selais untuk hidup dan bertumbuh. Suhu air selama penelitian berkisar 26-27oC, pH 6-7, oksigen terlarut 3,75-4,83 mg/l, kandungan CO2 6,52-9,18 dan amoniak 0,01- 0,09 mg/l. Ikan selais yang diberi pakan berupa pelet yang bahannya difermentasi mampu meningkatkan kecernaan pakan dan menambah aroma pakan sehingga efisiensi pemanfaatan pakan menjadi lebih tinggi dan menyediakan energi yang lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan ikan menjadi lebih baik. Temulawak yang ditambahkan ke dalam pakan mampu meningkatkan daya tahan ikan sehingga ikan dapat terhindar dari serangan mikroorganisme penyebab penyakit dan menghasilkan kelulushidupan ikan selais yang tinggi.Item Teknologi Pengangkutan Induk Ikan Jambal Siam (Pangasius hypopthalmus) Hidup Tanpa Media Air(2015-07-29) Pamukas, Niken Ayu; Suharman, IndraPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suhu pembiusan, waktu pembiusan, dan suhu penyimpanan terbaik yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup ikan Jambal Siam (Pangasius hypophthalmus) di dalam media bukan air selama transportasi. Dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani ikan melalui penyediaan paket teknologi yang ekonomis, efektif, efisien dan menyeluruh mulai penanganan di kolam, tempat pembenihan sampai ke tangan konsumen. Contoh ikan yang digunakan adalah ikan Jambal Siam (Pangasius hypophthalmus) yang diambil dalam keadaan hidup, sehat dan normal dengan ukuran 800-1000 gram per ekor. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan percobaan, yaitu: pengaruh suhu pembiusan, pegaruh waktu pembiusan, pengaruh suhu penyimpanan, dan uji transportasi.Item Toxicity Of Industrial Palm Oil Waste Water And Sub-Lethal Test To Oreochromis Sp(2016-04-12) Syafriadiman; Pamukas, Niken Ayu; Huri, EryanResearch of Toxicity of industrial palm oil waste water and sub lethal test to Oreochromis sp. has been conducted on February 1st to March 1st 2009 in Aquaculture Technology Laboratory, Fisheries and Marine Science Faculty University of Riau. Objective of this research is to determine the concentration of a test material or the level of an agent that produces a deleterious effect on Oreochromis sp. during a short-time exposure under controlled condition. In this study, static 96-h acute toxicity tests were carried out using Oreochromis sp. as test organisms. Probit analysis using the computer software EPA and graphical method were used to caculate the 96-h LC50 depending on data suitability. Results of the 96-h LC50 and Biological Savety Level of the industrial palm oil waste water were 126,06 ml/l and 1.26 ml/l respectivelyItem TOXICITY OF INDUSTRIAL PALM OIL WASTE WATER AND SUB-LETHAL TEST TO OREOCHROMIS SP(2014-01-29) Syafriadiman; Pamukas, Niken Ayu; Huri, EryanResearch of Toxicity of industrial palm oil waste water and sub lethal test to Oreochromis sp. has been conducted on February 1st to March 1st 2009 in Aquaculture Technology Laboratory, Fisheries and Marine Science Faculty University of Riau. Objective of this research is to determine the concentration of a test material or the level of an agent that produces a deleterious effect on Oreochromis sp. during a short-time exposure under controlled condition. In this study, static 96-h acute toxicity tests were carried out using Oreochromis sp. as test organisms. Probit analysis using the computer software EPA and graphical method were used to caculate the 96-h LC50 depending on data suitability. Results of the 96-h LC50 and Biological Savety Level of the industrial palm oil waste water were 126,06 ml/l and 1.26 ml/l respectively.