Teknologi Dan Manajemen Produksi Ikan Selais ( Ompok hypophthalmus)
No Thumbnail Available
Date
2015-04-08
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Penelitian tentang Teknologi dan Manajemen Produksi Ikan Selais (Ompok
hypophthalmus) telah dilakukan. Adapun tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk
memperoleh suatu paket teknologi melakukan budidaya khususnya pembesaran ikan selais,
sehingga ikan ini dapat tersedia secara kontiniu (tidak tergantung musim) untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Pada tahun pertama telah dicoba melakukan pemeliharaan ikan selais pada
skala laboratorium dengan mengoptimalisasi pemberian pakan, penanganan kualitas air dan
penyakit untuk mendapatkan kelulushidupan ikan yang tinggi, efisiensi pakan tinggi dan
pertumbuhan ikan maksimal serta melakukan kajian analisis usaha budidaya ikan selais. Pada
tahun kedua ini dicoba melakukan pemeliharaan ikan selais di kolam terpal dengan
menggunakan resirkulasi sistem akuaponik. Teknologi ini dilakukan melihat keterbatasan lahan
dan air bersih akibat polusi di perairan alami. Dengan demikian kegiatan budidaya ikan dapat
dilakukan dengan meminimalkan pemanfaatan sumberdaya air serta ramah lingkungan.
Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan selais dengan bobot 8,5-10,5 g dan panjang
10-13 cm. Ikan uji ditempatkan pada wadah pemeliharaan berupa bak papan yang dilapisi terpal
berukuran 1,3x1,2x80 m3 dan diisi air setinggi 65 cm dengan padat tebar ikan 30 ekor/wadah.
Untuk menjaga kualitas air, bak pemeliharaan ikan dilengkapi dengan sistem resirkulasi
akuaponik. Kolam terpal dihubungkan dengan wadah filter air yang diisi media filter. Rasio air
antara wadah filter dengan wadah pemeliharaan ikan adalah 1 : 1,8. Air dari wadah pemeliharaan
ikan akan dialirkan ke media filter dengan pompa air yang mempunyai kekuatan 50 watt. Setelah
air melewati media filter akan dikembalikan ke bak pemeliharaan ikan dengan pompa air.
Pakan uji yang digunakan adalah pakan buatan berupa pelet dengan kadar protein 35,8%
dan energi 261,67 kkal DE/g. Pakan uji dibedakan atas dua macam yaitu yang bahannya tidak
difermentasi dan difermentasi untuk meningkatkan daya cerna bahan. Ke dalam pakan
ditambahkan temulawak sebanyak 40 g/kg pakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan dari
serangan mikroorganisme penyebab penyakit. Ikan uji diberi pakan sebanyak 10% dari biomassa
ikan pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Setiap 28 hari ikan ditimbang untuk menyesuaikan
jumlah pakan yang akan diberi. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 112 hari. Data yang
dikumpulkan adalah pertumbuhan bobot mutlak dan panjang mutlak ikan, efisiensi pakan, retensi
protein dan kelulushidupan ikan dianalisis menurut model RAL. Data kualitas air dianalisa
secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi resirkulasi akuaponik pada
budidaya ikan selais dapat menjaga dan memperbaiki kualitas air sehingga tetap pada kisaran
yang dapat ditolerir ikan selais untuk hidup dan bertumbuh. Suhu air selama penelitian berkisar
26-27oC, pH 6-7, oksigen terlarut 3,75-4,83 mg/l, kandungan CO2 6,52-9,18 dan amoniak 0,01-
0,09 mg/l. Ikan selais yang diberi pakan berupa pelet yang bahannya difermentasi mampu
meningkatkan kecernaan pakan dan menambah aroma pakan sehingga efisiensi pemanfaatan
pakan menjadi lebih tinggi dan menyediakan energi yang lebih banyak untuk mendukung
pertumbuhan ikan menjadi lebih baik. Temulawak yang ditambahkan ke dalam pakan mampu
meningkatkan daya tahan ikan sehingga ikan dapat terhindar dari serangan mikroorganisme
penyebab penyakit dan menghasilkan kelulushidupan ikan selais yang tingg