Browsing by Author "Nurjanah"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS PENGELOLAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CRS) DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN PADA PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA(2013-03-22) NurjanahCorporate Social Responsibility (CSK) merupakan salah satu bentuk strategi PR yang dapat digunakan untuk membentuk citra positif perusahaan dimata stakeholder, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk melakukan program CSR sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana PT. CPI dalam mengelola program CSR sehingga mampu membangun citra perusahaan. Metode peneJitian yang digunakan adaiah Deskriptif Kuaiitatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adaiah aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan PT CPI melalui kegiatan Commmity Development (CD) berupa program pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastuktur, maupun program Local Business Development (LBD) yang ditujukan kepada masyarakat tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan, melainkan mencari citra positif di mata masyarakat sekitar dan dunia. Sedangkan program Community Relation (CR) yang memberikan bantuan dalam bentuk bantuan spontan, seremonial dan kondisional bertujuan untuk membangun hubungan sosial yang harmonis dengan warga sebagai perwujudan dari hubungan kemasyarakatItem FUNGSI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM MENGURANGI KONFLIK HORIZONTAL DAN SENGKETA TANAH PADA PETANI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU(2013-04-01) Tinambunan, W.E.; Awza, Rusmadi; NurjanahTujuan Jangka Pendek penelitian : Memotivasi penduduk lokal agar mampu menjawab berbagai masalah sengketa pertanahan petani kelapa sawit dengan pihak perusahaan. Penyelesaian secara hukum bukanlah penyelesaian yang terbaik dalam menyelesaikan konflik antar petani dengan pihak perusahaan, tetapi masyarakat adat memiliki cara penyelesaian konflik yang tertuang dalam kearifan lokal masing masing adat. Tujuan jangka pandang penelitian : Resolusi penyelesaian konflik dengan kearifan lokal dapat menjadi jalan ke luar di tengah kesemrawutan bangsa dalam menghadapi krisis jati diri dan membangun kesejahteraan ekonomi dengan wawasan kearifan lokal. Target khusus yang ingin dicapai adalah memulihkan rasa harga diri, percaya diri, kecintaan kerja, kesadaran serta tanggungjawab masyarakat terhadap masa depan diri, keluarga maupun masyarakat atau lingkungan sosialnya secara wajar. Metode yang digunakan yaitu Focus Discussion Group (FGD) Bersumberdaya Masyarakat yaitu (1) Merubah sikap dan tingkah laku masyarakat agar mereka memiliki sikap dan perilaku yang kondusif dalam keberagaman melalui komunikasi antarbudaya; (2) Meningkatkan dan terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mendukung komunikasi antarbudaya, sehingga konflik antara sesama petani kelapa sawit maupun dengan pihak perusahaan dapat dihindarkan dan; (3). Membantu mengubah peranserta masyarakat sebagai penerima layanan menjadi partisipan yang aktif dalam komunikasi antarbudaya sehingga tidak terjadi konflik horizontal. Untuk pengumpulan data diadakan observasi, dan wawancara mendalam terhadap petani kelapa sawit, tokoh masyarakat, dan aparatur pemerintahan. Sedangkan analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) tumpang tindih lahan perkebunan kelapa sawit memicu terjadinya konflik horizontal pada petani kebun kelapa sawit; (2) Prosedur jual beli tanah pihak ketiga tidak melalui prosedur bahkan perampasan hak pada petani; (3) ketidakjelasan regulasi lahan yang kurang responsive dan berpihak pada kepentingan rakyat Rokan Hilir; (4) kurang optimalnya pemetaan fungsi lahan untuk pertanian,kehutanan dan pertambangan tidak jelas; (5) kurang optimalnya fungsi lahan tanah, baik untuk pengembangan sumber daya alam, sumber daya air maupun sumber daya manusia. Perlu reformasi agraria, sebab UU nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria tidak relevan lagi dengan tuntutan perkembangan masyarakat. Semangatnya perlu dikembalikan pada keberpihakan terhadap rakyat petani yang merupakan mayoritan di Kabupaten Rokan Hilir. Di samping itu, kemampuan berkomunikasi antar budaya sesama petani kelapa sawit dapat menciptakan komunikasi dua arah yang sangat komprehensifItem FUNGSI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM MENGURANGI KONFLIK HORIZONTAL DAN SENGKETA TANAH PADA PETANI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU(2013-04-01) Tinambunan, W.E.; Awza, Rusmadi; NurjanahTujuan Penelitiann: Memotivasi penduduk lokal agar mampu menjawab berbagai masalah sengketa pertanahan petani kelapa sawit dengan pihak perusahaan. Penyelesaian secara hukum bukanlah penyelesaian yang terbaik dalam menyelesaikan konflik antar petani dengan pihak perusahaan, tetapi masyarakat adat memiliki cara penyelesaian konflik yang tertuang dalam kearifan lokal masing masing adat. Untuk itu, perlu memulihkan rasa harga diri, percaya diri, kecintaan kerja, kesadaran serta tanggungjawab masyarakat terhadap masa depan diri, keluarga maupun masyarakat atau lingkungan sosialnya secara wajar. Metode pengumpulan data ialah Focus Discussion Group (FGD) Bersumberdaya Masyarakat membantu mengubah peranserta masyarakat sebagai penerima layanan menjadi partisipan yang aktif dalam komunikasi antarbudaya sehingga tidak terjadi konflik horizontal. Untuk pengumpulan data diadakan observasi, dan wawancara mendalam terhadap petani kelapa sawit, tokoh masyarakat, dan aparatur pemerintahan. Sedangkan analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian; (1) tumpang tindih lahan perkebunan kelapa sawit memicu terjadinya konflik horizontal pada petani kebun kelapa sawit; (2) Prosedur jual beli tanah pihak ketiga tidak melalui prosedur bahkan perampasan hak pada petani; (3) ketidakjelasan regulasi lahan yang kurang responsive dan berpihak pada kepentingan rakyat Rokan Hilir; (4) kurang optimalnya pemetaan fungsi lahan untuk pertanian,kehutanan dan pertambangan tidak jelas; (5) kurang optimalnya fungsi lahan tanah, baik untuk pengembangan sumber daya alam, sumber daya air maupun sumber daya manusia. Perlu reformasi agraria, sebab UU nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria tidak relevan lagi dengan tuntutan perkembangan masyarakat. Semangatnya perlu dikembalikan pada keberpihakan terhadap rakyat petani yang merupakan mayoritas di Kabupaten Rokan Hilir. Di samping itu, kemampuan berkomunikasi antar budaya sesama petani kelapa sawit dapat menciptakan komunikasi dua arah yang sangat komprehensif.Item Objektifitas Pemberitaan Politik dan Pemerintahan pada Surat Kabar Tribun Pekanbaru(2013-04-17) Suyanto; Nasution, Belli; Rumyeni; Elysa, Evawani; Yohana, Nova; Efni, Noor; Nurjanah; Awza, RusmadiObjectivity in reporting is a central value of the underlying discipline of journalists and media professionals. Contains the principles of factuality and objectivity of truth that must be respected and considered important. The phenomenon that occurred in Tribun Pekanbaru Newspapers still have that news writing is not eligible objective. Objectivity in the news into something absolute. It's because the news is placed on the function or report the facts and reflect the social reality. This study aims to determine how far the objectivity of writing political news and government on the main page of the Tribun Pekanbaru Newspaper.Item STRATEGI KOMUNIKASI INOVASI DALAM PENGEMBANGAN POTENSI DESA WISATA PRAPAT TUNGGAL DESA MESKOM KECAMATAN BENGKALIS(2013-07-03) Nurjanah; YasirThe objective of this research is to analize the communication strategy of innovation in developing tourist village of Desa Meskom in Bengkalis Regency. In other hand, this research also wants to understand the factors that impade the communication strategy. This research used qualitative method through a descriptive study. The techniques of collecting data of this research were by using depth interview, non-participant observation, and documentation. The communication strategy of Bengkalis Regency in developing tourist village is not well enough, even the goverment used some strategy through some steps to achieve its goals. The strategy made by goverment does not involved the society yet. The implementation of communication stategy of Bengkalis goverment used some communication channels such as: brochure, pamphlet, exhibition, ect. But this strategy is always impaded by the social psychology and the limited human resources. Some factors that influence the communication strategy are innovation which did not participate the society, the intensity of communication channels used, and adoption without communication continuously.