Browsing by Author "Karnila, Rahman"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
Item EFEK I{IPOGLIKEMIK PROTEIN TERIPANG PASIR (Holotharia Scabra "rJ PADA TIKUS DIABETES MELLITUS(2017-11) Karnila, RahmanTeripang past (Holothuia scabra J.) memiliki kandungan protein tinggi dan tersusun atas beberapa asam amino spesifik yang dapat menurunkan glukosa darah, sehingga bermanfaat bagi penderita penyakit Diabetes Mellitus yang prevalensinya di Indonesia terus meningkat secara nyata. Penelitian bertujuan untuk mempelajari hubungan kandungan asam amino bebas pada HPT, IPT dan KPT terhadap kemampuan sekresi insulin oleh sel beta pankreas tikus - model dan Diabetes Mellitus. Penelitian terdiri dari 3 tahap yaitu (l) persiapan dan analisis proksimat daging teripang, (2) analisis asam amino total dan bebas HPT, IPT dan KPT, dan (3) uji efek hipoglikemik pada tikus coba. Hasil penelitian menunjukkan kandungan protein daging dan tepung teripang adalah 72,93yo dan 72,07Yo. Kandungan asam amino total HPT, IPT dan KPT tidak jauh berbeda yaita 48,6Yo; 48,61%o; dan 47 ,77o/o, sedangkan kandungan asam amino bebas HPT lebih tinggi dibandingkan IPT dan KPT yaitu 2,88o/o; A,22o/o; dan 0,25Ya. Hasil uji efek hipoglikemik menunjuk*an perlakuan konsentrasi 300 mg&gbb IIPT, IPT dau KPT adalah yang terbaik dalam menghambat laju kenaikan glukosa darah sesaat pada tikus coba, dengan uilai luas kurva secara berturut-turut adalah 7O'1 m#,804,33 mm', dan 910 mm2Item Karakteristik iota-karagenan dari rumput laut merah (Rhodhopyta) jenis Eucheuma spinosum yang berpotensi sebagai ingradien pangan(2012-12-03) DiharmI, AndarinI; Karnila, RahmanEuchema spinosum merupakan salah satu kelompok alga merah yang berpotensi dan sangat banyak dibudidayakan di perairan Indonesia. E. spinosum memilikt umur panen yang tidak terialu lama, biasanya hanya 45 hari atau 7 minggu. Pertumbuhan yang relatif singkat sehingga jumlah produksi meningkat. Untuk mengatasi kelebihan produksi dan meningkat nilai tambah maka dilakukan pengolahan terhadap E. spinosum. Pemanfaatnnya beraneka ragam baik dimanfaatkan dalam keadaan utuh atau melalui pengolahan. Salah satu bentuk pemanfaatannya diekstraks menghasilkan karagenan. Karagenan merupakan senyawa hidrokoloid hasil ekstraksi dari rumput laut merah merupakan senyawa polisakarida komplek. Senyawa ini terdiri dari sejumlah unit-unit galaktosa dan 3,6-anhidrogalaktosa yang berikatan dengan gugus suifat atau tidak dengan ikatan a 1,3-D-galaktosa dan p 1,4-3,6- anhidrogaiaktosa. Untuk mendapatkan karagenan ini secara alami dengan adanya enzin sulfohydrolase sedangkan secara komersial melalu proses ekstraksi dengan alkali. Peneiitian ini dilakukan beberapa tahapan yaitu; persiapan bahan baku dengan mencuci dan mengeringkan kembali rumput laut dari petani. Selanjutnya bahan baku yang telah kering (kadar air sekitar 20%), dianalisis komposisi proksimat dan serat. Tahapan berikutnya adalah melakukan ekstraksi untuk mendaptkan karagenan. Sumber rumput laut E. spinosum berasal dri 2 perairan yaitu Sumenep dan Takalar. Ekstraksi dilakukan dengan alkali dalam kondisi panas. Proses untuk mendapatkan karagenan melalui beberapa tahapan yaitu, proses perendaman, pemanasan, penyaringan, pengendapan, penyaringan kembali, pengeringan, penggilingan sehingga dihasilkan karagenan. Hasil peneiitian terhadap komposisi proksimat bahan baku menunjukkan bahwa komponen terbesar adalah karbohidrat. Kandungannya lainnya adalah protein, air, abu dan lemak. Bahan baku yang telah dianalisis komposisi kimianya selanjutnya dilakukan ekstraksi untuk mendapatkan karagenan. Karagenan yang dihasilkan dianalisis karakteristik fisiko-kimianya. Rendemen yang dihasilkan dari ekstraksi rumput laut £. spinosum. adalah 34-37%. Karakteristik kimianya adalah kadar air, abu, abu tkJak larut asam, suifat, kandungan mineral, togam berat hasilnya memenuhi standar dari yang telah ditetapkan oleh FAO untuk rffened carrageenan. Untuk karakteristik fisjk yaitu kekuatan gel dan viskositas hasilnya juga memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh FAO. Analisis terhadap kandungan mikrobiologi baik total plate count (TPC), kapang dan kamir dan mikroba patogen (Salmonella spp dan E. coli) menunjukkan bahwa karagenan yang dihasilkan terbebas dari cemaran mikoba patogen. Dengan demikian karagenan yang dihasilkan merupakan dapat digunakan sebagai ingredien pangan dan spesifikasinya telah memenuhi mutu yang telah ditetapkan oleh FAO {Rifened carrageenan)Item PEMANFAATAN KOMPONEN BIOAKTIF TERIPANG DALAM BIDANG KESEHATAN(2014-02-18) Karnila, RahmanPerubahan gaya hidup, seperti pola makan dan aktivitas fisik, menyebabkan semakin meningkatnya resiko orang terkena penyakit metabolisme (metabolic syndrome) seperti diabetes, obesitas, hipertensi, dsb. Beberbagai alternatif pencegahan telah dilakukan dengan memanfaatkan berbagai komponen bioaktif yang terdapat pada makhluk hidup dalam bentuk bahan pangan fungsional. Salah satu sumber komponen bioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai biofarmaka dan makanan kesehatan serta sebagai bahan baku industri adalah teripang. Hal ini disebabkan teripang mengandung protein yang tinggi (44-55%) dan berbagai komponen bioaktif. Teripang merupakan hewan tidak bertulang belakang atau berkulit duri (Echinodermata) dengan tubuh berbentuk silinder memanjang dengan garis oral dan aboral sebagai sumbu yang menghubungkan bagian anterior dan posterior. Potensi teripang dari perikanan tangkap di Indonesia cukup besar, yaitu 184 631 ton pada tahun 2004 dengan rata-rata peningkatanproduksi sebesar 51,37% (DKP 2006). Pemanfaatan dan penelitian tentang penggunaan teripang dimulai sejak lama. Etnis Cina mengenal teripang sebagai makanan berkhasiat medis sejak dinasti Ming. Bahan bioaktif dalam teripang berfungsi sebagai antioksidan (mengurangi kerusakan sel dan jaringan tubuh), antibakteri, antifungi, antinosiseptif (penahan sakit) dan anti inflamasi (melawan radang dan mengurangi pembengkakan). Beberapa komponen bioktif tersebut seperti mukopolisakarida, glukosamine and condroitin sulfate, mineral dan trace mineral, steroid, kolagen, Omega3 – DHA dan EPAItem PEMANTAATAN EKSTRAK DAUN MANGROVE Rizhopora sp. UNTUK PENGOBATAN PENYAKIT Motil Aeromonas Septiecmia(2017-11) Syawal, Henni; Karnila, Rahman; Tang, Usman MPenelitian ini bertujuan memanfaatkan ekstrak d2un mangrove Rhhopora sp. untuk mengobati ikatr air tawar (patin jambal siam) yatrg terfufeksi Aeromonas lrydrophila. Pembuaan ekstrak dlaun mangrove Nzhopora sp. menggunakan pelarut e@rc|%o/o dengan pe6andingian 1:5. Ikan uji {Pangasius hyphopthalmas.) terlebih dahulu diinfeksi dengan bakteri Aeromonas lrydrophila, dosis 0,lml/ekor, kepadatan bakteri l08cfulml. Setelah 18 jqm pascainfeksi dilakukan pengobatan sebanyak dua kali selama dua hari, dengan cara perendaqan 5 menit dalam larutan ekstrak daun mangrove Rizhopora sp. Perlakuan dosis pengobatan adalah; 1300, 1600, dan 1900 ppm, dan kontrol positif (tanpa diobati). Hasil penelitian menunjukkaa bahwa pengobatan dengan ekstrak Rizhopora sp. dosis l600ppm mampu mengobati ikan jambal siam yang terinfeksi A. hydrophilc dilihat dari gambaran darah dan kelulusanhidup ikan di akhir penelitian. Nilai rata-rata total eritrosit 346.00*22.60 x l0aseUnm3, Kadar hemoglobin 9.30+0.469ldL, Nilai hematokrit 30.67+l .53Vo, dan persentase kelulusanhidup 84,6yo-Item Potensi Ekstrak, Hidrolisat dan Isolat Protein Teripang Pasir (Holothuria scabra J.) untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah dan Memperbaiki Profil Sel Beta Pankreas Tikus Diabetes Mellitus(2012-10-24) Karnila, RahmanTeripang pasir (Holothuria scabra J) merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena dapat dimanfaatkan sebagai biofarmaka dan sebagai makanan kesehatan, serta sebagai bahan baku berbagai industri. Hasil penelitian menujukkan teripang memiliki kandungan protein tinggi yaitu 55-65% (kondisi kering) dan asam amino yang lengkap. Diduga kandungan protein dengan asam amino yang lengkap ini dapat dimanfaatkan untuk membantu mencegah penyakit diabetes mellitus (DM) terutama sebagai penstimulasi sekresi insulin oleh sel beta pankreas sehingga akan menurunkan kadar glukosa darah penderita DM. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan jenis asam amino pada protein teripang yang berperan sebagai stimulator sekresi insulin oleh sel beta pankreas tikus model dan DM. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui komposisi kimia daging teripang, (2) Mendapatkan ekstrak, hidrolisat, dan isolat protein teripang serta kandungan kimianya meliputi protein, kadar asam amino bebas, jenis asam amino total dan bebas penyusun protein teripang, dan (3) Menentukan dosis ekstrak, hidrolisat dan isolat yang bersifat hipoglikemik pada tikus dalam keadaan hiperglikemik sesaat. Penelitian ini dilakukan selama 2 (dua) tahun dengan 5 (lima) tahap yaitu: (1) Persiapan dan analisis kimia (proksimat) daging teripang, (2) Pembuatan dan analisis asam amino penyusun protein pada ekstrak, hidrolisat dan isolat, dan (3) Uji efek hipoglikemik ekstrak, hidrolisat dan isolat pada tikus coba. Hasil penelitian menunjukkan proporsi antara bagian tubuh daging: jeroan dan gonad: kulit: air dan kotoran adalah 4:3:2:1 (b/b). Proksimat kandungan nutrisi daging teripang adalah protein (9,94%bb), kadar lemak (0,54%bb), kadar abu (1,86%bb), kadar air (87,03%), dan karbohydrat (0,64% by different). Sedangkan proksimat tepung daging teripang adalah protein (61,31%), kadar lemak (3,68%), kadar abu (12,52%), kadar air (9,13%), dan karbohydrat (0,64% by different) dengan rendemen sebesar 10,16%. Proses ekstraksi untuk mendapatkan konsentrat protein diperoleh dengan rendemen sebesar 9,87%, pembuatan hidrolisat dengan rendemen 48,33-53,67%, sedangkan isolat dengan rendemen rata-rata 8,32%. Kandungan asam amino total pada konsentrat, hidrolisat dan isolat didominasi oleh asam amino prolin dan asam glutamat, yaitu 5,17 dan 3,23% untuk konsentrat, 7,45 dan 6,03% untuk hidrolisat, serta 6,33 dan 5,80 utuk isolat protein daging teripang. Hasil uji daya hambat enzim α- glukosidase menunjukkan hidrolisat protein teripang mempunyai aktivitas daya hambat tertinggi terhadap enzim α-glukosidase yaitu 86,25% pada konsentrasi 500 ppm, 74,14% (300 ppm), dan 71,74% (100 ppm). Isolat protein teripang 73,24% pada konsentrasi 500 ppm, 66,52% (300 ppm), dan 58,15% (100 ppm). Sedangkan konsentrat protein teripang 59,19% pada konsentrasi 500 ppm, 52,02% (300 ppm) dan 46,34% (100 ppm). Hasil uji aktifitas hipoglikemik memperlihatkan hidrolisat protein daging teripang dengan dosis 300 mg/kg bb, sudah memperlihatkan daya hipoglikemiknya pada menit ke-30 dengan kadar gula darah 98,2 mg/dl. Untuk isolat baru memperlihatkan daya hipoglikemiknya pada menit ke-90 denga kadar glukosa darah tikus 95,2 mg/dl. Sedangkan konsentrat dengan dosis 300 mg/kg bb, memperlihatkan daya hipoglikemiknya pada menit ke-90 dengan kadar glukosa darah tikus 89,3 mg/dl. Oleh karena itu dosis 300 mg/kg bb baik untuk hidrolisat, isolat dan konsentrat merupakan perlakuan terbaik pada uji hipoglikemik.Item Potensi Ektrak, Hidrolisat Dan Isolat Protein Teripang Pasir (holothuria scabra j.) Untuk menurunkan Kadar Glukosa Darah dan Memperbaiki Profil Sel Beta Pankreas Tikus Diabetes Melitus(2012-10-23) Karnila, RahmanTeripang pasir (holothuria scbra J) merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena dapat dimanfaatkan sebagai biofarmaka dan sebagai makanan kesehatan, serta sebagai bahan baku berbagai industri.Item Proceeding of The 3rd International Seminar of Fisheries and Marine Science Pekanbaru-INDONESIA(2016-03-30) Hutauruk, Ronald Mangasi; Heltonika, Beni; Karnila, Rahman; Windarti; Syawal, Henni; EfriyeldiItem PROFIL KANDUNGAN GIZI KULIT TERIPANG PASIR (Holothuria scabra J.)(2013-05-13) Karnila, RahmanTeripang merupakan salah satu komoditi ekspor sub sektor perikanan yang cukup potensial. Pemanfaatan teripang di Indonesia sebagai bahan pangan dibanding produk perikanan lainnya tergolong rendah dan kurang populer, disebabkan teripang memiliki nilai estetika yang rendah dilihat dari bentuk fisik teripang yang terkesan menjijikkan, namun demikian teripang sesungguhnya mengandung kandungan gizi yang cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Hongkong, Taiwan, Singapura dan Amerika Serikat telah memiliki teknik pengolahan yang lebih maju sehingga teripang telah menjadi salah satu komponen pangan yang sangat digemari. Pemanfaatan dan penelitian tentang penggunaan teripang untuk berbagai aspek kesehatan telah dimulai sejak lama oleh etnis Cina yang mengenal teripang sebagai makanan berkhasiat medis sejak dinasti Ming (Wibowo et al. 1997). Hal ini menyebabkan teripang merupakan bahan pangan yang memiliki kandungan gizi dan bahan bioaktif yang tinggi dan sangat bermanfaat untuk penyembuhan berbagai penyakit, seperti ginjal, anemia, diabetes, paru-paru basah, anti tumor, anti inflamasi, anti thrombotik, anti bakteri, pencegahan penuaan jaringan tubuh dan mencegah arteriosklerosis serta diabetes.