Karakteristik iota-karagenan dari rumput laut merah (Rhodhopyta) jenis Eucheuma spinosum yang berpotensi sebagai ingradien pangan
No Thumbnail Available
Date
2012-12-03
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Euchema spinosum merupakan salah satu kelompok alga merah yang
berpotensi dan sangat banyak dibudidayakan di perairan Indonesia. E. spinosum
memilikt umur panen yang tidak terialu lama, biasanya hanya 45 hari atau 7
minggu. Pertumbuhan yang relatif singkat sehingga jumlah produksi meningkat.
Untuk mengatasi kelebihan produksi dan meningkat nilai tambah maka dilakukan
pengolahan terhadap E. spinosum. Pemanfaatnnya beraneka ragam baik
dimanfaatkan dalam keadaan utuh atau melalui pengolahan. Salah satu bentuk
pemanfaatannya diekstraks menghasilkan karagenan.
Karagenan merupakan senyawa hidrokoloid hasil ekstraksi dari rumput
laut merah merupakan senyawa polisakarida komplek. Senyawa ini terdiri dari
sejumlah unit-unit galaktosa dan 3,6-anhidrogalaktosa yang berikatan dengan
gugus suifat atau tidak dengan ikatan a 1,3-D-galaktosa dan p 1,4-3,6-
anhidrogaiaktosa. Untuk mendapatkan karagenan ini secara alami dengan
adanya enzin sulfohydrolase sedangkan secara komersial melalu proses
ekstraksi dengan alkali.
Peneiitian ini dilakukan beberapa tahapan yaitu; persiapan bahan baku
dengan mencuci dan mengeringkan kembali rumput laut dari petani. Selanjutnya
bahan baku yang telah kering (kadar air sekitar 20%), dianalisis komposisi
proksimat dan serat. Tahapan berikutnya adalah melakukan ekstraksi untuk
mendaptkan karagenan. Sumber rumput laut E. spinosum berasal dri 2 perairan
yaitu Sumenep dan Takalar. Ekstraksi dilakukan dengan alkali dalam kondisi
panas. Proses untuk mendapatkan karagenan melalui beberapa tahapan yaitu,
proses perendaman, pemanasan, penyaringan, pengendapan, penyaringan
kembali, pengeringan, penggilingan sehingga dihasilkan karagenan.
Hasil peneiitian terhadap komposisi proksimat bahan baku menunjukkan
bahwa komponen terbesar adalah karbohidrat. Kandungannya lainnya adalah
protein, air, abu dan lemak. Bahan baku yang telah dianalisis komposisi kimianya
selanjutnya dilakukan ekstraksi untuk mendapatkan karagenan. Karagenan yang
dihasilkan dianalisis karakteristik fisiko-kimianya.
Rendemen yang dihasilkan dari ekstraksi rumput laut £. spinosum.
adalah 34-37%. Karakteristik kimianya adalah kadar air, abu, abu tkJak larut
asam, suifat, kandungan mineral, togam berat hasilnya memenuhi standar dari
yang telah ditetapkan oleh FAO untuk rffened carrageenan. Untuk karakteristik
fisjk yaitu kekuatan gel dan viskositas hasilnya juga memenuhi standar yang
telah ditetapkan oleh FAO. Analisis terhadap kandungan mikrobiologi baik total
plate count (TPC), kapang dan kamir dan mikroba patogen (Salmonella spp dan
E. coli) menunjukkan bahwa karagenan yang dihasilkan terbebas dari cemaran
mikoba patogen. Dengan demikian karagenan yang dihasilkan merupakan dapat
digunakan sebagai ingredien pangan dan spesifikasinya telah memenuhi mutu
yang telah ditetapkan oleh FAO {Rifened carrageenan)