Browsing by Author "Bahri, Syaiful"
Now showing 1 - 20 of 20
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAERAH TANGKAPAN AIR (DTA) WADUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) KOTO PANJANG(2016-07-13) Nurdin, Nurdin; Bahri, Syaiful; Sukendi, Sukendi; Zulkarnain, ZulkarnainFaktor yang paling berpengaruh dalam sistem air untuk DAS adalah perubahan tutupan lahan di suatu daerah tangkapan air (DTA). Penggundulan hutan atau lahan terbuka akan mempercepat aliran air ke waduk yang mempengaruhi tingginya tingkat erosi dan sedimentasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan jumlah konversi lahan yang terjadi antara tahun 2008 - 2011, 2011 - 2014, dan 2008 -2014. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan teknologi Simtem Informasi Geografis (GIS) yang digunakan dalam memproses citra satelit. Antara tahun 2008 - 2014 di daerah tangkapan air dari PLTA Koto Panjang telah terjadi perubahan tutupan lahan. Tutupan lahan yang mengalami penurunan terbesar adalah kelas lahan kering pertanian dan campuran semak 24.199,28 ha (7,35%) dari total tangkapan, sedangkan penurunan terkecil adalah hutan kering sekunder 4.270,74 ha (1,30%) dari total daerah tangkapan air. tutupan lahan yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah kelas lahan kering daerah pertanian 42.199,49 ha (12,99%) dari total daerah tangkapan, sementara pengurangan terkecil di daerah kelas hutan kering sekunder 4.270,74 ha (1,30%) dari total daerah tangkapan air. Terjadinya penambahan atau pengurangan tutupan lahan 2008 - 2014 di kelas badan air karena tinggi dan rendahnya dari level air yang mempengaruhi hamparan luas danau / sungai, serta pengaruh tutupan vegetasi di sekitar badan air saat perekaman citra satelit.Item Catalytic Cracking Cangkang Sawit Menjadi Bio-Oil dengan Katalis Ni/Zsm-5 dalam Reaktor Slurry(2013-05-14) Sunarno; Bahri, Syaiful; Iwan Fermi, Muhammad; Widiyanto, RahmanIndonesia merupakan produsen sawit terbesar di dunia dengan luas perkebunan sawit 9,7 juta hektar dengan total produksi 19,8 juta ton pada tahun 2010. Produksi sawit Indonesia yang tinggi menyebabkan penumpukan limbah padat sawit yang menjadi ancaman pencemaran lingkungan. Salah satu limbah padat dari sawit adalah cangkang sawit. Limbah cangkang sawit dihasilkan sekitar 6-7% dari tandan buah segar. Dalam cangkang sawit tersusun atas senyawa lignin(21%), selulosa(40%) dan hemiselulosa(24%). Senyawa tersebut dapat dicracking menjadi bio oil sebagai alternative energi terbaharukan. Pada penelitian ini proses catalytic cracking cangkang sawit dengan menggunakan katalis Ni/ZSM-5 dan thermo-oi sebagai media pemanas. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kondisi optimum catalytic cracking cangkang sawit dengan katalis Ni/ZSM-5 dan mengkarakterisasi bio-oil yang dihasilkan. Variabel yang dipelajari suhu operasi (290, 300, 310 dan 3200C) dan rasio katalis/biomass (1,2,3 dan 4%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa yield bio-oil optimum pada suhu 3100C rasio katalis NiZSM-5/Biomass 3% adalah 58,7%. Hasil karakterisasi bio-oil secara fisika diperoleh densitas 0,981 gr/ml, viskositas 12,98 cSt, angka keasaman 80,3 grNaOH/gr sampel, titik nyala 520C dan nilai kalor 43,31 MJ/Kg. Hasil analisa GC-MS menunjukkan komponen utama dalaItem Catalytic Slurry Cracking Cangkang Sawit Menjadi Crude Biofuel Dengan Katalis Ni/ZSM-5 Dan NiMo/ZSM-5(2012-10-24) Sunarno; Bahri, Syaiful; Setia, Utama PancaZSM-5 merupakan zeolit sintetis yang banyak digunakan dalam industri terutama sebagai katalis. ZSM-5 ini dapat disintesis dari campuran silika dan alumina dengan komposisi dan kondisi operasi tertentu. Untuk meningkatkan aktivitas dan selektivitas katalis ZSM-5 perlu dimodifikasi menjadi Ni/ZSM-5 dan NiMo/ZSM-5. Tujuan penelitian adalah mensintesis Ni/ZSM5 dengan variabel suhu kalsinasi (400,500 dan 6000C) Si/Al(20, 25,30) dan mensintesis NiMo/ZSM-5 dengan variabel waktu kalsinasi (2,4 ,6 jam). Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu persiapan bahan baku, produksi ZSM-5, sintesis Ni/ZSM-5 dan NiMo/ZSM-5, analisis produk. Persiapan bahan baku meliputi produksi silika terpresipitasi dan pembuatan natrium aluminat. Produksi silika terpresipitasi dibuat dengan mencampur abu sawit dengan larutan NaOH pada suhu 105C, diaduk selama 4 jam. Setelah kondisi dingin dilakukan penyaringan . Filtrat ditambahkan HCl pekat sampai membentu gel dan dioven. Silika terpresipitasi ini dianalisa kadar silikanya yaitu 84,7%. Pembuatan natrium aluminat dilakukan dengan mencampur Al(OH)3 dan larutan NaOH. Endapan yang terbentuk dioven. Produksi ZSM – 5 dilakukan dengan melarutkan natrium aluminat dengan aquadest (suspensi 1). Silika terpresipitasi dicampur dengan aquadest (suspensi 2). Suspensi 1 dicampur dengan suspensi 2 (suspensi 3). Suspensi 3 ditambahkan NaOH sehingga diperoleh nisbah Na2O/Al2O3 7,4, diaduk selama 30 menit dan dimasukkan dalam autoclaf pada temperatur 1750C dan waktu 18 jam. Padatan yang terbentuk dicuci dengan aquadest dan dioven pada 110oC selama 6 jam. Sintesis Ni/ZSM dengan impregnasi nikel nitrat dengan ZSM-5 pada suhu 900C selama 6 jam. Selanjutnya dikalsinasi selama 4 jam pada suhu(400,500 dan 600) dilanjutkan oksidasi dan reduksi. Sedangkan sintesis NiMo/ZSM- 5 dilakukan dengan impregnasi senyawa molibdat dan nikel kedalam ZSM-5. Hasil impregnasi, padatan seterusnya dikalsinasi pada suhu 5000C dan waktu kalsinasi (2,4 dan 6 jam) dilanjutkan oksidasi dan reduksi. Produk dianalisis dengan BET dan diuji 4 kinerjanya pada pirolisis cangkang sawit. Pada sintesis Ni/ZSM-5 diperoleh luas permukaan terbesar pada suhu kalsinasi 5000C dengan luas permukaan 67,874 m2/g dan hasil uji kinerja diperoleh yield crude biofuel sebesar 42%. Pada sintesis NiMo/ZSM-5 diperoleh luas permukaan terbesar pada waktu kalsinasi 4 jam dengan luas permukaan 42,26 m2/g dan hasil uji kinerja diperoleh yield crude biofuel sebesar 55,2 %.Item A Characteristic of CO and CO2 gases production during a combustion process of In Situ Combustion (ISC) Method on Upgrading of Crude Oil(2016-04-22) Bahri, Syaiful; Muhdarina; R HughesThis work is aimed to study a characteristic of gas production during thermal and catalytic processing on combustion of heavy oil. Oil/sand sample was subjected to a linear heating program 5oC/min from room temperature to a set point temperature 400oC under continuous flowing of air 250 ml/min on a low pressure 3 bar. Combustion gases produced were allowed to flow to a condenser and further were flowed through a drierite bed prior to measure by a GC continuously. Combustion gases produced and oxygen consumption profiles were confirmed that the combustion process has been successfully conducted during experiments. A lighter oil of 23.3oAPI was produced from the catalytic run compared with oil of 19.3oAPI resulted from the non-catalytic run.Item Characterization of modified Cengar natural clay(2016-02-25) Muhdarina; Mohammad, A.Wahab; Bahri, SyaifulNatural clay from Desa Cengar in Riau Province has been taken as an experimental focus. The natural clay which consist of kaolinite, muscovite and quartz were modified in chloride acid, acetic acid, and salts of ammonium chloride and ammonium acetic, exactly in 1 molar aqueous solution by mixing it there, respectively. The modified clay, then, were characterized the physicochemical is change of mineral identities, chemical composition, Si/Al ratio, exchangeable cation capacity and specific surface area. The modifying processes don’t change their mineral content and Si/Al ratio, but some of Ca and Mg cations have been exposure from surfaces of natural clay, while the change of specific surface area of the modified clay have been varied. Ammonium chloride salt modifier with the highest decationization action and the other one, ammonium acetic salt have increased the specific surface area of natural clay.Item IMPREGNASI LEMPUNG ALAM DAN PRESTASINYA UNTUK MELEPASKAN CU(II) DARI DALAM AIR(2012-11-12) Muhdarina; Nurhayati; Bahri, SyaifulLempung alam yang tersusun oleh kaoiinit, muscovit dan kuarsa telah diimpregnasi dengan larutan berair 1 molar ammonium asetat dan sodium asetat. Jenis mineral dan komposisi oksida tidak berubah pada lempung terimpregnasi, tetapi kandungan oksida logam dan kapasitas kation penukar berubah. Prestasi adsorpsi kation Cu(ll) oleh lempung alam dan lempung terimpregnasi dipengaruhi oleh pH larutan Cu(ll). Interaksi Cu(ll) dengan lempung memenuhi kinetika order pseudo-kedua, data kesetimbangan adsorpsi mengikuti isotherm Langmuir, sedangkan proses adsorpsi berjalan secara eksotermis dengan penurunan entropi dan kenaikan energi Gibbs. Pemodifikasi sodium asetat memberikan kapasitas adsorpsi kation Cu(ll) paling tinggi diantara lempung-lempung itu.Item Kajian Bio Oil Dari Limbah Padat Sawit Dengan Metoda Fast Pyrolysis(2015-09-28) Detrina, Irenne; Yusnitawati; Bahri, Syaiful; Saputra, EdyTelah dilakukan penelitian pendahuluan pembuatan bio oil dari limbah padat sawit. Metoda yang digunakan adalah pyrolysis. Beberapa parameter yang diuji diantaranya variasi temperatur dan ukuran partikel. Pada telaah pendahuluan ini telah diperoleh fasa cair yang diyakini adalah bio oil dengan kualitas yang masih perlu dikaji lanjut. Kajian lanjut itu adalah pemurnian, penentuan sifat fisis, dan nilai kalor.Item Konversi Biji Alpukat Menjadi Bio-oil Dengan Metode Pyrolysis Menggunakan Katalis Zeolit Alam(2015-10-27) Agustin, Dian; Sahan, Yusnimar; Bahri, SyaifulKebutuhan bahan bakar minyak semakin meningkat setiap tahun, sementara jumlah cadangan minyak bumi (non-renewable) semakin menurun. Oleh karena itu, diperlukan upaya mencari bahan bakar alternatif baru dan terbarukan. Pada penelitian ini dilakukan konversi biji alpukat menjadi bio-oil. Biji alpukat merupakan limbah yang mempunyai asam lemak bebas cukup tinggi dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi proses Pyrolysis konversi biji alpukat menjadi bio-oil, yaitu 50 gram biji alpukat, silinap 500 ml, laju alir gas N2 1,35 ml/detik, variasi katalis zeolit alam terhadap sampel 1:50, 2:50 dan 3:50 gr, variasi temperatur 270, 300 dan 330 ºC dan sebagai pembanding dilakukan proses Pyrolysis tanpa katalis. Hasil yield Bio-oil tertinggi sebesar 79,08 % yang diperoleh pada kondisi rasio katalis terhadap sampel 2:50 gr dan temperatur 330 ºC. Berdasarkan hasil analisis Bio-oil secara fisika diketahui densitas 0,988 gr/ml, viskositas 7,560 cSt, angka keasaman 0,1002 mg NaOH/gr sampel, titik nyala 56 ºC dan nilai kalor 17,354 MJ/kg. Berdasarkan hasil analisis kimia GC-MS menunjukkan 5 komponen dominan dalam Bio-oil pada penggunaan zeolit alam 2 gr yaitu (2,4,4-trimethyl-2-pentene), (3,4,4-trimethyl-2-pentene), (Diisobutylene), (2,4,4-trimethyl-3-pentene) dan (2-methyl-trimer-propene) dengan luas area berturut- turut yaitu (7,84%), (7,82%), (5,69%), (3,82%) dan (3,58%).Item Menyibak Potensi Lempung Alam Lokal Sebagai Adsorben Polutan Anorganik Di Dalam Air(2015-07-05) Muhdarina; Nurhayati; Bahri, SyaifulLempung alam Desa Cengar telah dimodifikasi untuk memperbaiki sifat adsorpsinya. Tiga pemodifikasi dipilih yakni larutan beraii 1 molar ammonium asetat, ammonium klorida dan sodium klorida. Semua lempung dikarakterisasi jenis dan identitas mineral, komposisi, jumlah kation penukar dan morfologi permukaan. Logam Cu dan Ni dipilih sebagai model adsorpsi pada setiap adsorben dengan mengatur waktu kontak, konsentrasi adsorbat, temperatur proses dan pH larutan adsorbat. Data-data adsorpsi diolah menurut konsep kinetika, kesetimbangan dan termodinamika. Mineral-mineral penyusun lempung alam adalah kaolinit, muscovit dan kuarsa. Tidak ada perubahan jenis mineral, komposisi oksida logam dan morfologi permukaan, tetapi intensitas mineral, jumlah oksida logam dan kation penukar berubah setelah modifikasi. Studi adsorpsi Cu dan Ni oleh lempung alam. dan lempung modifikasi menunjukkan adsorpsi mengikuti kinetika order pseudo-kedua (k: = 0,74 -5,74 g mg"' min"' untuk Cu dan 1,0-19,23 g mg"' min"' for Ni), isoterm Langmuir dengan kapasitas monolayer 0,25 - 0,63 mg g"' untuk Cu dan 0,35 - 0,56 mg g"' untuk Ni. Secara termodinamika, proses adsorpsi eksotermis (- AH = 9,6 - 93,3 kJmol"' untuk Cu danl0,7 - 168.9 kJmol"' untuk Ni), dengan penurunan entropi dan kenaikan energy bebas Gibbs. Adsorpsi bekerja pada pH 3,5 - 6,7 (Cu) dan 5-7,4 (Ni). Sodium asetat merupakan pemodifikasi terbaik, diikuti oleh ammonium asetat untuk adsorpsi Cu dan sodium asetat untuk adsorpsi N i .Item Menyibak Potensi Lempung Alam Lokal Sebagai Adsorben Polutan Anorganik Di Dalam Air(2015-07-05) Muhdarina; Nurhayati; Bahri, SyaifulUpaya menggali potensi sumber daya mineral lokal telah dibuat dengan suatu penelitian bertahap tentang modifikasi karakter lempung alam. Penelitian ditargetkan untuk mendapatkan adsorben berbasis lempung yang mampu menghilangkan bahan pencemar dari lingkungan berair. Lempung alam Desa Cengar dipilih sebagai objek kajian. Lempung alam Cengar dipilar secara langsung dengan ion keggin (WK) dan bertingkat (gabungan sodium asetat dan ion keggin, SAK). Karakter lempung-keggin yang ditentukan adalah jenis dan gugus-gugus fungsional mineral, kapasitas tukar kation dan morfologi struktur permukaan. Kemampuan adsorpsi kation Cu(II) dari larutan oleh lempung-keggin ditentukan dengan mengamati variabel waktu kontak adsorben-adsorbat, konsentrasi awal adsorbat, temperatur proses dan berat adsorben berdasarkan aspek kinetika, keseimbangan dan termodinamika. Pilarisasi lempung alam menunjukkan pelebaran jarak kissi dari 3,57A menjadi 4,5A dan tambahan mineral baru, bentonit. Lempung-keggin ini mempunyai kapasitas tukar kation (WK: 62,795 dan SAK: 67,083 meq/g) dan permukaan yang heterogen dengan ukuran pelat dan butiran yang kecil. Laju dan keseimbangan adsorpsi kation Cu(II) oleh lempung-keggin memenuhi model kinetika order-kedua pseudo dan isoterma Freundlich. Adsorpsi Cu(II) pada lempungkeggin dipengaruhi oleh kenaikan temperatur, sehingga didapatkan WK berjalan secara eksotermis dengan penurunan entropi dan tidak spontan, tetapi adsorpsi oleh SAK terjadi secara endotermis, entropi positif dan berjalan secara spontan.Item PENGARUH PENAMBAHAN KATALIS NIMO/ZSM-5 PADA PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI BIO OIL(2014-02-06) Sunarno; Heltina, Desi; Bahri, SyaifulKrisis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda dunia akibat dari tingginya permintaan kebutuhan minyak dunia dan menipisnya cadangan minyak bumi. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sumber energi alternatif yang dapat diperbarui yaitu salah satunya bio-oil sebagai pengganti minyak bumi. Bio-oil diproduksi dengan proses pyrolysis menggunakan biomassa dengan pemanasan, tanpa adanya kandungan oksigen. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh rasio katalis NiMo-ZSMI-5 dengan cangkang sawit (0,5%; 1,5%; 2,5%; 3,5%) terhadap yield bio-oil yang dihasilkan serta karakterisasi bio-oil pada proses yang optimal. Pirolisis menggunakan cangkang sawit 50 gram dengan ukuran -40+60 mesh, silinap 500 ml dan kecepatan pengadukan 300 rpm. Pada penelitian ini diperoleh yield terbesar yaitu 68,6% yang terjadi pada suhu 330°C dengan katalis NiMo/ZSM-5 2,5%. Karakteristik sifat fisika yang diperoleh: densitas (1,01 gr/ml), viskositas (13,27 cSt), angka keasaman (67,17 gr NaOH/gr sampel) dan titik nyala (64°C). Dari hasil analisa GC-MS, komponen kimia yang dominan pada bio-oil adalah acetic acid, phenol, furancarboxaldehide; methanol. Komposisi fenol dan senyawa lainnya yang mendukung bio-oil sebagai bahan bakar yaitu 50,29%.Item Pengaruh Temperatur Dan Konsentrasi Larutan Hcl Terhadap Kecepatan Reaksi Acidizing (Penghancuran Kerak CACO3)(2015-09-28) Dongoran, Japet; Bahri, Syaiful; PadilDalam proses produksi minyak bumi ada kalanya terbentuk kerak (scale) pada formasi dan down hole equipment terutama screen liner. Tentunya hal tersebut akan mengganggu aliran fluida dari reservoir ke well bore, yang pada akhirnya akan menurunkan laju produksi sumur minyak. Untuk menghancurkan scale yang sudah terbentuk tersebut, asam klorida direaksikan dengan scale sehinga scale bisa dibersihkan. Kondisi pengasaman sumur minyak yang dilakukan bisa berbeda-beda, terutama kondisi temperaturnya, karena adanya perbedaan temperatur antara sumur-sumur itu sendiri. Dalam penelitian ini reaksi antara asam hidroklorida dengan scale CaCO3 dilakukan pada temperatur yang berbeda-beda untuk melihat pengaruh temperatur pada kecepatan reaksi pengasaman. Temperatur direaksikan pada kondisi 90 oF, 120 oF, 150 oF dan 180 oF. Selain temperatur variabel yang menjadi bahan penelitian lain di sini adalah konsenrtasi larutan asam yang digunakan untuk menghAncurkan kerak (scale). Konsentrasi asam divariasikan pada konsentrasi 10% berat, 15% berat, 20% berat, 25% berat dan 30% berat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa semakin tinggi temperature reaksi, maka akan semakin cepat pula kecepatan reaksi acidizing. Dan semakin tinggi konsentrasi asam HCl, maka semakin cepat pula kecepatan reaksi acidizing..Item PENGOLAHAN AIR GAMBUT MENJADI AIR LAYAK KONSUMSI DENGAN KOAGULAN ALAMI EKSTRAK BUAH (AVERRHOA BILIMBI)(2016-07-13) Ardiansyah; Bahri, Syaiful; Saryono; WawanPesatnya pertumbuhan penduduk berdampak pada peningkatan kebutuhan hidup manusia. Ketersediaan air layak konsumsi sampai saat ini masih merupakan masalah bagi daerah tertentu, karena letak geografis dan kondisi daerah tersebut. Pemenuhan kebutuhan air bersih dilakukan dengan cara yang masih belum tepat dan belum sesuai dengan kaidah kesehatan. Salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan potensi air alam yaitu air gambut. Buah Averrhoa Bilimbi merupakan salah satu bahan alami yang memiliki kandungan senyawa aktif yaitu tanin, flavoniod dan triterpenoid yang dapat digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air gambut. Senyawa aktif inilah yang diperkirakan mampu berreaksi dengan senyawa organik air gambut yang terdiri dari senyawa humik, senyawa fulfik dan senyawa humin, sehingga terjadi proses penggumpalan dan proses pengendapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah Averrhoa Bilimbi dengan variasi konsentrasi (100 gr/l, 150 gr/l dan 200 gr/l) dan variasi waktu kontak (60 menit, 90 menit dan 120 menit) terhadap warna, pH dan TDS air gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ekstrak buah Averrhoa Bilimbi berpengaruh signifikan terhadap warna air, pH dan TDS air gambut, semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah Averrhoa Bilimbi, maka semakin tinggi perubahan warna, pH dan TDS air gambut. Dalam penelitian ini perubahan warna, pH dan TDS air gambut, optimum terjadi pada konsentrasi 200 gr/l. Begitu juga halnya dengan variasi waktu kontak, juga berpengaruh signifikan terhadap warna dan TDS air gambut, semakin lama waktu kontak, maka semakin tinggi perubahan warna dan TDS air gambut. Dalam penelitian ini perubahan warna dan TDS air gambut, optimum terjadi pada waktu kontak 120 menit. Namun, variasi waktu kontak ekstrak buah Averrhoa Bilimbi tidak berpengaruh terhadap pH air gambut.Item PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MEMBRAN : PENGARUH MEMBRAN SELULOSA ASETAT TERHADAP KUALITAS AIR OLAHAN SUNGAI SIAK(2016-07-30) Pinem, Jhon Armedi; Bahri, Syaiful; Saputra, Edy; Anita, SofiaPerkembangan kota pekanbaru yang cukup pesat menyebabkan permintaan akan air bersih semakin meningkat. Disisi lain,sumber-sumber air baku semakin lama semakin terbatas, sehingga sering terjadi krisis air bersih. Salah satu sumber air yang digunakan penduduk Pekanbaru berasal dari Sungai Siak, namun kualitas air Sungai Siak melebihi baku mutu sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Saat ini teknologi membran selulosa asetat sedang berkembang. Pada penelitian ini akan dilakukan pengolahan air sungai siak menggunakan membran selulosa asetat 17%. Tujuan dari penelitian ini yaitu merumuskan pengaruh komposisi selulosa asetat terhadap kualitas air olahan dari Sungai Siak. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pengaruh kinerja selulosa asetat terhadap kualitas air olahan Sungai Siak yaitu membran selulosa asetat mampu menurunkan kadar pengotor yang terdapat pada air Sungai Siak. Adapun kualitas air yang diperoleh untuk masing-masing parameter seperti konsentrasi kekeruhan 0,1 mg/L, konsentrasi warna 1 PtCo, konsentrasi TDS 58 mg/L, konsentrasi alumunium 0,0182, konsentrasi besi <0,0195 mg/L, konsentrasi nitrat 0,0589 mg/L. Seluruh konsentrasi pada masing-masing parameter sesuai dengan Permenkes No.492 Tahun 2010. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dengan filtrasi membran selulosa asetat mampu mengolah air Sungai Siak menjadi air layak konsumsi/layak minum.Item Pirolisis Tandan Kosong Sawit Menjadi Bio-Oil dengan Katalis CoMo/ZSM-5(2013-05-07) Sunarno; Bahri, Syaiful; Saputra, EdyKebutuhan akan sumber energi yang terus meningkat dan cadangan minyak bumi sebagai sumber energi utama yang terus menipis menjadi alasan utama betapa pentingnya mencari sumber energi alternatif pengganti minyak bumi. Biomassa khususnya tandan kosong sawit yang melimpah terdapat di Indonesia dapat diproses menjadi bio-oil melalui proses pirolisis. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh rasio katalis CoMo/ZSM-5 dengan tandan kosong sawit (0, 1, 2, 3, 4%) dan suhu (290, 300, 310, 320 0C) terhadap yield bio-oil yang dihasilkan serta karakterisasi bio-oil pada proses yang optimal. Tahap penelitian meliputi sintesis katalis CoMo-ZSM5, pirolisis tandan kosong sawit dan analisa hasil. Sintesis ZSM-5 dijalankan pada reaktor autoclave pada suhu 1750C, Si/Al 30 dan waktu sintesis 18 jam. Pirolisis tandan kosong sawit dengan menggunakan reaktor slurry yang dilengkapi dengan kondensor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin tinggi suhu maka yield bio-oil makin besar. Pada penelitian ini diperoleh yield terbesar yaitu 71,6% yang terjadi pada suhu 3200C dan konsentrasi katalis 3%. bio-oil yang dihasilkan pada proses iniItem Pyrolysis Cangkang Sawit Menjadi Bio-Oil Menggunakan Katalis Ni/Lempung: Pengaruh Kandungan Logam Ni Katalis Terhadap Produk Bio Oil(2017-01-09) Bahri, Syaiful; Kesuma, Atika Zuharniaty; SunarnoMinyak bumi sebagai sumber energi fossil yang sifatnya tidak dapat diperbaharui (non renewable) produksinya terus menurun setiap tahun. Sebaliknya, konsumsi produk olahan minyak bumi itu sendiri semakin meningkat, sehingga perlu di usahakan energi alternatif. Bio-oil merupakan salah satu solusi energi alternatif non fossil yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti minyak bumi. Riau mempunyai luas lahan sawit dan produsen sawit terbesar di Indonesia. Hal ini berdampak terhadap limbah padat cangkang sawit yang dihasilkan. Bio-oil dapat dihasilkan melalui proses pirolisis biomassa cangkang sawit menggunakan katalis Ni/lempung. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kinerja katalis Ni/lempung (0%, 1%, 3%, dan 5% b/b) terhadap yield bio-oil yang dihasilkan serta mengkarakterisasi sifat fisika dan kimianya. Pada penelitian ini cangkang sawit ukuran - 40+60 mesh sebanyak 50 gram, katalis Ni/lempung 1,5 gram dan silinap 500 ml dilakukan pirolisis pada suhu 320oC. Dari hasil penelitian diperoleh yield optimum pada katalis 1% Ni/lempung, yaitu sebesar 68,50%. Sifat fisika yang diperoleh densitas 0,940 gr/ml, viskositas 9,677 cSt, angka keasaman 57,021 gr NaOH/gr sampel, nilai kalor 44,609 MJ/Kg, dan titik nyala 51ºC. Hasil analisis dengan GC-MS, komponen kimia dominan pada bio-oil adalah phenol 30,49%, 2-propanone 1,52%, furfural 3,46%, cyclohexane 5,56%, dan acetic acid 47,33%.Item STUDI KONVERSI PELEPAH NIPAH MENJADI BIO-OIL DENGAN KATALIS NATURAL ZEOLITE DEALUMINATED (NZA) PADA PROSES PYROLYSIS(2014-02-06) Fitra, Adrian; Bahri, Syaiful; SunarnoBio-oil diproduksi dengan proses pyrolysis menggunakan biomassa dengan pemanasan, tanpa adanya kandungan oksigen. Penelitian ini mempelajari pengaruh variasi katalis terhadap yield bio-oil yang dihasilkan, mengetahui nilai densitas, viskositas, angka keasaman dan titik nyala dari bio-oil serta mengetahui komponen kimia pada bio-oil dengan metode GC-MS. Pyrolysis dilakukan dengan pelepah nipah sebanyak 50 gram beserta 500 ml silinap dengan variasi katalis NZA 0%, 1%, 2%, 3%, dan 4% b/b biomassa dengan kecepatan pengadukan 300 rpm dan suhu 320°C selama 120 menit. Yield yang terbesar diperoleh pada variasi katalis NZA 3% sebesar 43,4%. Sifat bio-oil yang diperoleh: densitas 1,048 gr/ml, viskositas 8,258 cSt, angka keasaman 87,52 gr NaOH/gr sampel, serta titik nyala 58 "C. Dan analisa GC-MS, komponen kimia yang dominan pada bio-oil adalah acetic acid (40,90%); methanol (9,60%); methyl ester (2,30%); phenol (32,88%); 2-furancarboxaldehyde (8,98%)Item Studi Konversi Pelepah Nipah menjadi Bio-Oil dengan Katalis Natural Zeolite deAluminated (NZA) pada Proses Pyrolysis(2013-05-14) Fitra, Adrian; Bahri, Syaiful; SunarnoBio-oil diproduksi dengan proses pyrolysis menggunakan biomassa dengan pemanasan, tanpa adanya kandungan oksigen. Penelitian ini mempelajari pengaruh variasi katalis terhadap yield bio-oil yang dihasilkan, mengetahui nilai densitas, viskositas, angka keasaman dan titik nyala dari bio-oil serta mengetahui komponen kimia pada bio-oil dengan metode GC-MS. Pyrolysis dilakukan dengan pelepah nipah sebanyak 50 gram beserta 500 ml silinap dengan variasi katalis NZA 0%, 1%, 2%, 3%, dan 4% b/b biomassa dengan kecepatan pengadukan 300 rpm dan suhu 320ºC selama 120 menit. Yield yang terbesar diperoleh pada variasi katalis NZA 3% sebesar 43,4%. Sifat bio-oil yang diperoleh: densitas 1,048 gr/ml, viskositas 8,258 cSt, angka keasaman 87,52 gr NaOH/gr sampel, serta titik nyala 58 0C. Dan analisa GC-MS, komponen kimia yang dominan pada bio-oil adalah acetic acid (40,90%); methanol (9,60%); methyl ester (2,30%); phenol (32,88%); 2-furancarboxaldehyde (8,98%) .Item STUDI KONVERSI TERMALFRAKSI SARA : DE-ASPHALTENE PROSES UNTUK PERBAIKAN KUALITAS MINYAK BERAT (HEAVY OIL) UMPAN PROSES DESTILASI ATMOSFERIS REFINERY(2013-03-14) Bahri, SyaifulResearch of thermal treatment on crude oil has been done successfully. Experiments have been conducted on various temperatures treatment on crude oil sample on atmospheric condition looking for the de-asphalthened of the crude. Results have been achieved that thermal treatment has significantly effect on SARA fraction of the crude oil especially on asphalthenes. It was also found that asphalthenes content of the crude decreased conversely with the temperature increases. The best ever found result was given on temperature 220fItem SYNTHESIS OF HZSM-5 CATALYST FROM PALM OIL PLANT FLY ASH FOR CATALYTIC CRACKING PROCESS OF EMPTY FRUIT BUNCHES TO BIO-OIL(2014-02-06) Sunarno; Utama, Panca Setia; Zahrina, Ida; Bahri, Syaiful; Saputra, EdyThe need of energy increases whilist oil reserve as a primary energy resource decreases, this is the reason why seek an alternative energy source is inevitable. Biomass especially palms oil empty fruit bunches (PEFB) which are abundant in Indonesia can be processed into bio-oil by catalytic cracking process. The objective of this research is to study the effect of the concentration of NH4NO3 for synthesis of HZSM-5 and used it as catalyst in catalytic cracking process of PEFB. The HZSM-5 was synthesized by ion exchange of the solution of NH4NO3 and ZSM-5 (Si / Al = 30) at 80oC for 12 hours. The product formed is then washed, dried and calcined at 500oC for 5 hours respectively. The HZSM-5 was characterized by BET to determine surface area and then is tested its performance in the catalytic cracking process of PEFB in 1000 ml stainless steel stirred batch slurry reactor at 300 oC. Bio-oil obtained was characterized of density, viscosity and flash point respectively. The largest surface area was found of the catalyst which exchanged in 0.5 M NH4NO3 concentration, which having surface area 79.32 m2/g. The largest yield of bio-oil was 66.4 %. The physical characterization of bio-oil were the density = 995 g/ml, viscosity = 14.3 cp and flash point = 48 oC respectively