5. Seminar Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat Politik, Birokrasi, & Perubahan Social ke IV Tahun 2018
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 5. Seminar Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat Politik, Birokrasi, & Perubahan Social ke IV Tahun 2018 by Author "Ernawaty, Ernawaty"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Manajemen Strategi Dinas Pariwisata Dalam Program Mengembangkan Objek Wisata Pantai Pesona Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis(wahyu sari yeni, 2019-07-29) Ernawaty, ErnawatyPariwisata memiliki peranan yang sangat potensial dan strategis dalam pembangunan daerah. Bengkalis merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Riau yang memiliki posisi strategis dalam pengembangan pariwisata pantai karena berhadapan langsung dengan pelayaran internasional, yaitu Selat Malaka dan berada dalam kawasan segitiga pertumbuhan, yakni segitiga pertumbuhan Indonesia – Malaysia – Singapura dan Indonesia – Malaysia – Thailand. Potensi alam Kabupaten Bengkalis yang masih cukup baik, hutan rawa gambut, pantai dan pulau kecil serta potensi suku melayu asli merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Salah satu dari potensi alam yang terkenal di Kabupaten Bengkalis adalah wisata pantai Teluk Rhu Pulau Rupat. Salah satu objek wisata yang terdapat di Kecamatan Rupat Utara yakni Pantai Pesona. Pantai Pesona Kecamatan Rupat Utara adalah nama yang diberikan masyarakat Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Pantai ini dahulunya memiliki nama yang berbeda-beda sesuai penamaan dari warga masing-masing desa yaitu Pantai Tanjung Lapin, Pantai Tanjung Rhu maupun Pantai Tanjung Punak. Konsep teori yang digunakan pada penelitian ini adalah George R Terry dalam Manullang, yakni dilihat dari fungsi manajemen yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pengarahan), Controlling (Pengawasan). Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengembangan Objek Wisata Pantai Pesona akan mendorongnya terjadi peningkatan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seiring dengan itu, pengembangan objek wisata Pantai Pesona secara langsung atau tidak langsung akan mendorong pertumbuhan dan pengembang wilayah, baik secara fisik, maupun secara sosial, budaya dan ekonomi pada Kecamatan Rupat Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor penghambat dalam pengembangan objek wisata Pantai Pesona Kecamatan Rupat Utara Kebupaten Bengkalis yakni faktor dana atau anggaran, sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, sampai saat ini objek wisata Pantai Pesona belum dapat memberikan kontribusi PAD terhadap daerah.Item Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Obyek Wisata Alam Di Desa Pulau Gadang Kecamatan Xiii Koto Kampar Kabupaten Kampar(wahyu sari yeni, 2019-07-30) Abdul, Sadad; Sujianto, Sujianto; Ernawaty, Ernawaty; Zulkarnaiani, ZulkarnaianiKebupaten Kampar merupakan salah satu daerah tujuan objek wisata. Umumnya potensi Pariwisata di Kabupaten Kampar belum tergarap secara baik, akan tetapi sangat prospektif untuk dikembangkan. Geografis Kabupaten Kampar yang terdiri dari alam perbukitan dan memiliki keindahan alam sungai-sungai yang mempesona serta suasana kehidupan masyarakat dan budaya daerah yang bersifat khas Melayu Kampar. Sehingga merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Propinsi Riau yang menarik dan akan membuat kenangan indah bagi yang berkunjung ke daerah ini. Untuk memberdayakan masyarakat dalam dunia pariwisata di Kabupaten Kampar ini perlu dilakukan pemberdayaan terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata alam. Pemberdayaan yang diberikan berupa pembentukan kelompok sadar wisata, melakukan inovasi dan menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat yang ditujukan terutama untuk wisatawan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar, beberapa permasalahan yang muncul dalam mengembangkan pariwisata di Kecamatan Tambang diantaranya ialah minimnya pengetahuan masyarakat sekitar lokasi wisata alam di terhadap sadar wisata yang dapat meningkatkan perekonomian mereka sekaligus dapat mengentaskan kemiskinan. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penyuluhan peningkatan apresiasi masyarakat sekitar obyek wisata alam. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa telah berhasil dilaksanakan, hal ini dibuktikan dengan adanya kesesuain materi dengan kebutuhan aparatur pemerintahan desa dan masyarakat, respon positif yang diberikan oleh peserta dan para peserta dapat memahami materi yang telah disampaikan dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar objek wisata.