PROSPEK PEMBANGUNAN INDUSTRI MINYAK GORENG DI DEARAH RIAU

dc.contributor.authorSyahza, Almasdi
dc.contributor.authorTarumun, Suardi
dc.date.accessioned2013-04-24T06:44:03Z
dc.date.available2013-04-24T06:44:03Z
dc.date.issued2013-04-24
dc.description.abstractDi Indonesia produsen terbesar minyak kelapa sawit adalah Sumatera Utara kemudian diikuti oleh Riau. Tahun 2000 di Riau luas lahan kelapa sawit 956.046 Ha, diprediksi akan menghasilkan TBS lebih dari 19 juta ton per tahun dan 4,1 juta ton CPO per tahun. Industri hilir produk ini sangat potensial untuk dikembangkan. Prospek pengembangan industri minyak goreng dianalisis dengan metode SWOT. Dari Analisis SWOT, industri minyak goreng memiliki peluang yang cukup besar untuk dikembangkan. Konsumsi minyak goreng di Riau sebesar 43,627 ton per tahun, atau 3,635.6 ton per bulan. Sebesar 2,908.5 ton dikonsumsi oleh masyarakat menengah kebawah. Pada tahun 2005 diperkirakan konsumsi minyak goreng di Riau sebesar 48,493 ton per tahun. Produksi TBS tidak seimbang dengan PKS yang ada, untuk itu diperlukan tambahan PKS dengan kapasitas 1.792 ton/jam atau 60 unit PKS dengan kapasitas 30 ton/jam. Seiring dengan PKS perlu juga pembangunan industri hilir (pabrik minyak goreng sawit) di Daerah Riau dengan kapasitas 1,5 ton per jam sebanyak 7 unit.en_US
dc.identifier.otherwahyu sari yeni
dc.identifier.urihttp://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/3022
dc.language.isoenen_US
dc.titlePROSPEK PEMBANGUNAN INDUSTRI MINYAK GORENG DI DEARAH RIAUen_US
dc.typeOtheren_US

Files

Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
Name:
almasdi9.pdf
Size:
185.74 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
artikel dosen
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:

Collections