Kajian Eksperimental Pengaruh Dinding Bata Tanpa Tulangan (URM) Dan Dinding Bata Bertulang (RM) Terhadap Perilaku Portal Beton Bertulang Akibat Beban Gempa
No Thumbnail Available
Date
2012-10-24
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Dinding bata sering digunakan sebagai partisi pemisah di bagian dalam atau penutup luar
bangunan pada struktur portal beton bertulang maupun struktur portal baja, khususnya untuk
bangunan rendah dan bertingkat sedang. Dinding pengisi tersebut dipasang apabila struktur
utama selesai dikerjakan, yang pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan finishing
bangunan. Oleh sebab itu, dalam perencanaannya dianggap sebagai komponen non-struktur,
bahkan keberadaannya tidak menjadi permasalahan dalam pemodelan struktur asalkan intensitas
beban yang timbul sudah diantisipasi terlebih dahulu (misal, dianggap sebagai beban merata).
Akan tetapi riset-riset terkini menunjukkan bahwa meskipun dikategorikan sebagai komponen
non-struktur tetapi mempunyai kecenderungan berinteraksi dengan portal yang ditempatinya
terutama bila ada beban horizontal (akibat gempa). Interaksi yang timbul kadang menguntungkan
kadang merugikan bagi kinerja portal utamanya dan hal tersebut menjadi perdebatan yang cukup
lama.
Kadang kala struktur portal terbuka yang direncanakan dapat berperilaku sebagai portal
daktail saat gempa, akibat adanya dinding pengisi yang tidak merata dapat berubah menjadi
struktur yang mempunyai mekanisme keruntuhan soft-storey yang berbahaya. Hasil survei Tim
Laboratorium Struktur Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau terhadap peristiwa
Gempa Padang tahun 2009, mengindikasikan bahwa banyak terjadi keruntuhan dengan tipe softstorey
pada bangunan beton bertulang dengan dinding pengisi bata. Umumnya bagian atas
gedung digunakan sebagai tempat tinggal sehingga menggunakan dinding bata sebagai partisi,
sedangkan bagian bawah karena digunakan sebagai tempat usaha (toko) relatif sedikit dinding
pengisinya. Kondisi tersebut menyebabkan bagian atas relatif lebih kaku dibandingkan bagian
bawah sehingga ketika ada gempa struktur bagian bawah hancur total dan bagian atas jatuh
menimpa secara utuh.
Kejadian tersebut mengindikasikan, apabila ditinjau dari tampilan fisik geometri terlihat
secara jelas bahwa dinding pengisi yang menutup portal akan berfungsi sebagai panel yang akan
bekerja bersamaan dengan struktur yang efeknya memberi kekakuan yang besar. Struktur portal
dengan dinding pengisi dapat dianggap lebih kaku dan lebih kuat. Meskipun hal tersebut telah
dipahami cukup lama, tetapi dalam perencanaan secara umum efek dinding pengisi masih
2
diabaikan, karena perilakunya non-linier sehingga cukup sulit memprediksinya memakai metode
elastis biasa.