Peranan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Dalam Pengembangan Industri Perikanan Di Indonesia
No Thumbnail Available
Date
2012-11-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Sektor perikanan telah memegang peranan sangat
penting di Indonesia, tidak hanya sebagai sumber protein
hewani rakyat Indonesia tetapi juga sebagai sumber
pendapatan dan devisa negara. Sebagai sumber protein
hewani, lebih dari 60% penduduk Indonesia mengkonsumsi
ikan dengan tingkat konsumsi ikan perkapita per tahun
mencapai 25 kg tahun 2006 (DKP, 2008a). Konsumsi ikan
tersebut terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah
penduduk, pendapatan masyarakat dan pengetahuan akan
nilai gizi ikan. Konsumsi ikan juga meningkat akibat isu-isu
keamanan pangan terhadap produk daging seperti flu burung,
flu babi, sapi gila dan antraks. Departemen Kelautan dan
Perikanan telah menargetkan konsumsi ikan perkapita tahun
2009 sebesar 30 kg.
Sebagai sumber pendapatan, sektor perikanan telah
melibatkan tenaga kerja lebih dari 5,4 juta orang penduduk,
yang terdiri dari 2,7 juta nelayan dan 2,34 juta petani ikan
dengan total produksi tahun 2007 sebesar 8,2 juta ton (DKP,
2008b). Dari total produksi tersebut, 62 persen di antaranya
atau 5,04 juta ton berasal dari kegiatan penangkapan dan
38,76 persen atau 3,2 juta ton berasal dari usaha budidaya
dengan nilai produksi masing-masing 48,4 triliun rupiah
untuk penangkapan dan 28,6 triliun rupiah untuk usaha
budidaya. Dengan produksi tersebut, subsektor perikanan
pada tahun 2007 telah menyumbangkan 17,7% terhadap
Produk Domestik Bruto kelompok pertanian; atau 2,45%
terhadap Produk Domestik Bruto nasional.
Sebagian besar dari total produksi ikan tersebut (80
persen) dipasarka dalam negeri dan hanya 20 persen yang
diekspor. Walaupun ekspor produk perikanan Indonesia
masih kecil, volumenya terus meningkat setiap tahun, dengan
peningkatan rata-rata pertahun sebesar 10,42 persen. Pada
tahun 2007, volume ekspor produk perikanan Indonesia
adalah 854.328 ton dengan nilai ekspor mencapai US$ 2,26
miliar (DKP, 2008b). Peluang ekspor produk perikanan
Indonesia masih terbuka luas, namun persyaratan atau standar
mutu semakin diperketat, terutama untuk tujuan negara maju.
Saat ini, peningkatan pengawasan mutu dan