Efektifitas Model Cooperative Learning mata Pelajaran Sejarah
dc.contributor.author | Isjoni | |
dc.date.accessioned | 2014-12-24T06:27:52Z | |
dc.date.available | 2014-12-24T06:27:52Z | |
dc.date.issued | 2014-12-24 | |
dc.description.abstract | SEBAGAIMANA dinyatakan dalam Falsafah Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak muUa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab (Depdiknas 2003). Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh banyak faktor, antaranya adalah faktor guru, yaitu guru yang memiliki keterampilan dalam proses pembelajaran, yang berkait rapat dengan kemampuanya dalam memilih model pembelajaran yang dapat memberikan keberhasilan kepada siswa. Diharapkan agar siswa memiliki motivasi dalam belajar, mempunyai sikap yang positif terhadap pembelajaran, dapat meningkatkan keterampilan berfikir secara kritis, memiliki keterampilan sosial, mampu memecahkan masalah dalam pembelajaran serta berupaya meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran sejarah di Indonesia belum menghasilkan pembelajaran yang memuaskan, karena banyak faktor penyebabnya. Antaranya karena masih rendahnya kualitas guru i tu sendiri. Kebanyakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Model-model pembelajaran lain separti model cooperative learning belum populer, terutamanya guru mata pelajaran sejarah. | en_US |
dc.identifier.other | Dody | |
dc.identifier.uri | http://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/6613 | |
dc.subject | Cooperative Learning | en_US |
dc.title | Efektifitas Model Cooperative Learning mata Pelajaran Sejarah | en_US |
dc.type | Inauguration Speech Professors Riau University | en_US |