DSpace Repository

Realistic Mathematics Education Dan Implementasinya Di Provinsi Riau

Show simple item record

dc.contributor.author Yuanita, Putri
dc.date.accessioned 2015-03-02T03:11:59Z
dc.date.available 2015-03-02T03:11:59Z
dc.date.issued 2015-03-02
dc.identifier.other wahyu sari yeni
dc.identifier.uri http://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/6776
dc.description.abstract Realistic Mathematics Education (RME), yang di Indonesia dikenal dengan sebutan Pendidikan Matematika Realistik (PMR), adalah suatu pendekatan yang memandang matematika sebagai suatu kegiatan manusia (human activities), dan belajar matematika berati bekerja dengan matematika (doing mathematics) (Freudental, 1991; Trefferss, 1987; Gravemeijer, 1994; de Lange, 1997, 1999). Pendekatan ini mulai dikembangkan semenjak tahun 2001. Idea penerapan RME dilatarbelakangi oleh kurang berhasilnya penerapan Matematika Moderen atau New Math di Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari tiga dekade. Ketidakberhasilan ini dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti: pencapaian belajar matematika pelajar pada umumnya rendah, proses pembelajaran matematik secara umum dilaksanakan secara mekanistik dan konvensional, serta ramai guru yang tidak menguasai konsep matematik yang diajarkan (Fauzan 2002a, 2002b; Marsigit, 2000; Soedjadi, 2000; Somerset, 1997). Pendekatan RME untuk matematik sekolah secara luas dikenali sebagai penyedia terbaik dan terperinci yang dikembangkan dari pendekatan pendidikan matematik berdasarkan masalah (Nadi 2002). Pendekatan pembelajaran RME ini dikembangkan oleh Institut Freudenthal Belanda bermula pada 1971. Pendekatan pengajaran dan pembelajaran dengan nama Realistic Mathematics Edubation (RME) memiliki lima ciri utama iaitu: (1) menggunakan pengalaman pelajar dalam kehidupan seharian, (2) mengubah realiti ke dalam model, kemudian mengubah model melalui proses matematik vertikal sebelum sampai kepada bentuk formal, (3) menggunakan keaktifan pelajar, (4) dalam mewujudkan matematik pada diri pelajar diperlukan adanya diskusi, soal jawab dan (5) adanya keterjalinan konsep dengan konsep, topik dengan topik sehingga pembelajaran matematik lebih holistik daripada parsial (Ruseffendi 2003). Prinsip-prinsip pendekatan RME adalah (1) penemuan terbimbing, (2) fenomena didaktik dan (3) model yang dikembangkan sendiri. Provinsi Riau juga sudah memulai melaksanakan pengajaran dengan pendekatan RME pada tahun 2009. lmplementasi pengajaran dengan pendekatan RME di Provinsi Riau untuk beberapa topik pada tingkatan sekolah rendah sudah dijalankan en_US
dc.description.provenance Submitted by wahyu sari yeni (ayoe32@ymail.com) on 2015-03-02T03:11:59Z No. of bitstreams: 2 cover makalah1.pdf: 333955 bytes, checksum: e82679deaf970f256a077bd3de7a9968 (MD5) makalah1.pdf: 16436445 bytes, checksum: 25be75400c59d1206cc6f7a4a9d26925 (MD5) en
dc.description.provenance Made available in DSpace on 2015-03-02T03:11:59Z (GMT). No. of bitstreams: 2 cover makalah1.pdf: 333955 bytes, checksum: e82679deaf970f256a077bd3de7a9968 (MD5) makalah1.pdf: 16436445 bytes, checksum: 25be75400c59d1206cc6f7a4a9d26925 (MD5) en
dc.description.sponsorship university kebanggasaan malaysia en_US
dc.language.iso en en_US
dc.title Realistic Mathematics Education Dan Implementasinya Di Provinsi Riau en_US
dc.type UR-Scientific Work Lecturer en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account