1. Seminar Nasional Politik, Birokrasi, & Perubahan Social Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa Tahun 2013
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Pengaruh Terpaan Pornografi Di Media Massa Terhadap Perilaku Remaja Di Kota Pekanbaru(2016-02-10) Rumyeni; Lubis, Evawani Elysa; Yohana, NovaPornografi di media adalah materi seks di media massa yang secara sengaja ditujukan untuk membangkitkan hasrat seksual. Bila seseorang mengkonsumsi pornografi sesekali dampaknya mungkin tidak akan terlalu besar. Yang menjadi masalah adalah bila orang terdorong untuk terus menerus mengkonsumsi pornografi, yang mengakibatkan dorongan untuk menyalurkan hasrat seksualnya pun menjadi besar. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah dampak pornografi pada kalangan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan pornografi di media massa terhadap perilaku remaja di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel 100 orang remaja. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi pada penelitian ini adalah Y = 3,384+ 1,695X . Bilangan konstanta (a) sebesar 3,384 dan koefisien terpaan pornografi di media massa sebesar 1,695 dengan t hitung 11,655 lebih besar jika dibandingkan dengan t tabel 1,984 dan tingkat signifikansi 0,003 lebih kecil dibanding α = 0,05. Kemudian hasil uji determinasi diketahui bahwa bahwa nilai R= 0,762 dan koefisien determinasi (R square) (adalah sebesar 0,581 adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0,762 x 0,762). Hal ini menunjukkan pengertian bahwa perilaku remaja (y) dipengaruhi sebesar 57,7 persen oleh terpaan pornografi di media massa (x), sedangkan sisanya (42,3) dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian ini.Item ANALISIS TINGKAT LITERASI MEDIA MAHASISWA DI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS RIAU(2015-07-30) Lubis, Evawani Elysa; RumyeniLiterasi media adalah merupakan kemampuan yang dimiliki individu dalam memanfaatkan media komunikasi baik itu media cetak, eektronik dan media online. Tujuan dari penelirtian ini adalah untuk dapat mendeskripsikan kepemilikan dan akses mahasiswa terhadap media komunikasi tersebut serta mengetahui tingkat kemampuan literasi media dari mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi universitas Riau dalam memanfaatkan media. Metode penelitian yag digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden 82 0rang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Riau 99,1 persen yang memiliki komputer dan mengakses internet dimana rumah adlah tempat yang paling dominan tempat mengakses internet. Hampir seluruh mahasiswa memiliki pesawat televisi bahkan ada yang memiliki pesawat televisi lebih dari 3 unit. Demikian juga dengan kepemilikan telepon seluler hampir seluruh mahasiswa memilikinya. Sementara itu keahlian mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi dalam menggunakan media komputer berada pada tingkat sedang di mana kebanyakan mahasiswa menguasai dan mengetahui cara mengoperasikan program komputer yang tidak memerlukan keahlian khusus, sedangkan untuk program yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan memerlukan keahlian khusus hanya sedikit saja mahasiswa yang memiliki keahlian pada tingkat mahir. Sementara itu untuk tingkat keahlian mengakses internet sebagian besar mahasiswa Ilmu Komunikasi telah memiliki keahlian yang mahir.Item TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LOKAL SETELAH DIBERIKAN UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KAWASAN WISATA ISTANA SIAK KABUPATEN SIAK PROPINSI RIAU(2014-05-21) Yusrizal, FirdausThe welfare of local communities after an effort to community empowerment in the tourism area of the Siak Palace, Siak Regency Preliminary observations revealed that local people who work in the informal sector in the tourism sector, such as food and beverage vendors, as well as souvenirs craftsmen dominated by small businesses and medium-scale. And it takes an effort to empower people to improve their welfare. The purposes of this research are : 1) To reveal the profile of the local community around the Siak Palace area that involved in the tourism development, 2) To determine differences of the social welfare level after being given empowerment. And according to the research, it was found that the empowerment effort were able to provide an increase of social welfare significantly. It was also found the relationship between the empowering the community with the level of social welfare is equal to 0.368.Item RESIPROSITAS MASYARAKAT LOKAL DAN WISATAWAN TERHADAP LINGKUNGAN PESISIR DI PULAU PENAWAR RINDU KOTA BATAM(2014-05-21) Arieta, Siti; Rahmawati, NanikCulture and environment are the main factors in eco-tourism. Without culture, tourists will only be able to enjoy the natural beauty and quickly lead to boredom and will not establish repeatitive effect . Indonesia with its cultural diversity should have been realized the potential as a key to tourism development. Unfortunately, this potential has not been maximized. The local Tourism Group in Belakang Padang Subdistrict, Batam City highlights Malay culture and environment to its tourism development, but this is not supported by the behavior of the people who litters the sea . The findings of this study is the Belakang Padang society institutionalized values and norms in several respects, including those relating to economic activity and social life such as maintaining transport management, the values of marriage, and social order. Acceptance of local communities towards tourists are still very positive and showed high hospitality. The beliefes that nature will heal itself has been establishing a culture of littering the sea, which causes inconvenience for guests. Lack of public awareness in support of a clean quality of tourist destination is still an obstacle in the development of community based touris .Item STRATEGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT PESISIR BERBASIS PEMBANGUNAN WISATA BONO (Tidal Bore) DI KABUPATEN PELALAWAN(2014-05-21) Hidir, Achmad; Asriwandari, Hesti; Kartikowati, Rr. SriPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan satu fenomena alam yang unik di kecamatan Teluk Meranti yang dikenal dengan sebutan bono (Tidal Bore Surfing), dahulu fenomena ini sangat menakutkan bagi masyarakat karena ombaknya yang sangat besar dan terjadi pada musim-musim tertentu. Namun dewasa ini adalah suatu yang banyak dilirik oleh wisatawan domestik dan mancanegara untuk melaksanakan selancar di atasnya. Sehingga Pemerintah Daerah mengembangkannya menjadi event wisata daerahnya, sementara masyarakatnya belum sepenuhnya siap untuk itu Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Teluk Meranti di Kabupaten Pelalawan. Subyek penelitian ini adalah masyarakat Teluk Meranti yang berstatus nelayan tradisional. Selain Teluk Meranti akan diwawancarai pula beberapa key informan yang terkait masalah pengembangan wisata bono. Analisis data digunakan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh melalui pendekatan dianalisis dengan model interaktif. Dengan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan hasil/verifikasi secara siklus. Hasil kajian menemukan masyarakat belum sepenuhnya siap dengan pembangunan wisata bono dan terjadi goncangan budaya di kalangan merekaItem MODAL SOSIAL DALAM AKTIVITAS EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA PEKANBARU(2014-05-20) IndrawatiAdanya kecenderungan orientasi pembangunan pada wilayah perkotaan, mengakibatkan kota cenderung tumbuh terus menerus dan menjadi semakin kompleks, bahkan kota selalu menjadi pusat perkembangan kebudayaan dan perkembangan peradaban. Sektor formal yang selalu menjadi prioritas utama bagi para pencari kerja ternyata tidak menyediakan ruang yang cukup luas karena adanya persyaratan tertentu yang tidak dapat dipenuhi, sehingga mereka mencari alternatif lain di sektor informal. Salah satu aktivitas sektor informal yang banyak dijumpai di perkotaan adalah pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima diartikan sebagai usaha kecil masyarakat yang bergerak di bidang perdagangan dengan lingkungan usaha yang relatif kecil, terbatas dan tidak bersifat tetap. Dalam pengertian ini, pedagang kaki lima sering dilekati oleh ciri-ciri perputaran uang kecil, tempat usaha yang tidak tetap, modal terbatas, segmen pasar pada masyarakat kelas menengah ke bawah dan jangkauan usaha yang tidak terlalu luas. Penelitian ini mengkaji tentang modal sosial pedagang kaki lima di Kota Pekanbaru, serta untuk mengetahui persepsi pedagang kaki lima terhadap kebijakan penertiban yang dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru. Penetapan sampel dilakukan dengan teknik Quota Sampling dengan mengambil 20 orang pedagang yang berjualan pada Pasar Senggol belakang MTC Giant. Modal sosial diantara pedagang kaki lima terwujud dalam bentuk: struktur sosial dan norma sosial yang dibangun dalam bentuk organisasi baik formal maupun non-formal; adanya jaringan sosial yang terbentuk karena adanya interaksi diantara pedagang serta adanya Kepercayaan (Trust) diantara sesama pedagang yang menjadi perekat dan pelumas kegiatan mereka berjalan dengan lancar. Meskipun para pedagang telah direlokasi ke tempat yang disediakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, namun pada prinsipnya relokasi tersebut mereka ikuti dengan terpaksa, dan mereka masih berharap suatu saat pemerintah akan mengizinkan mereka kembali berjualan di tempat semula meskipun dalam penataan pemerintah dan dikenai biaya seperti yang mereka jalani di tempat yang baru. Secara umumnya para pedagang merasa keberatan dengan relokasi tersebut dan meresa tempat berjualan di Pasar Jongkok yang selama ini mereka tempati lebih strategis dan menguntungkan bagi usaha merekaItem KONFLIK HORIZONTAL DAN RELASI SOSIAL MASYARAKAT PEDESAAN DI KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU(2014-05-20) Tinov, M. Y. Tiyas; Ishak; Handoko, TitoStudi ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah Model Penyelesaian Sengketa Lahan dan atau Model Kebijakan yang berhubungan langsung dengan sengketa tanah atau lahan yang mengintegrasikan kepentingan rakyat (masyarakat lokal dan tempatan) dengan pemerintah. Kegunaan tersebut bertitik tolak dari konflik horizontal kepemilikan sumberdaya lahan antara masyarakat lokal dengan masyarakat tempatan (masyarakat transmigran) yang didatangkan dari berbagai daerah di Pulau Jawa sejak tahun 1986 khususnya di Desa Transmigrasi Sungai Golang Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu. Konflik kepemilikan sumberdaya lahan sebagai akibat dilanggarnya batas-batas wilayah dan dilanggarnya hak-hak masyarakat lokal (tanah ulayat) pada masa pemerintahan Orde Baru. Konstruksi model penyelesaian konflik lahan atau pertanahan yang akan di formulasikan adalah model yang dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat lokal dan masyarakat tempatan serta mencegah pelebaran konflik ke daerah-daerah sekitar maupun daerah transmigrasi lainnya.Item PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MASYARAKAT DI DESA SUNGAI TONANG KECAMATAN KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR(2014-05-20) Kadarisman, YoskarKesehatan merupakan hal yang sangat penting dan perlu dijaga oleh setiap individu, sehat jasmani, rohani dan lingkungan tempat tinggal. Kebersihan lingkungan sangat mempengaruhi kesehatan setiap orang yang tinggal didalamnya kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat tinggal sangat dipengaruhi oleh perilaku individu-individu yang berada pada lingkungan tersebut. Setiap individu tidak sama dalam memandang pentingnya perilaku hidup sehat, ada yang sangat peduli dan memperhatikan akan perilaku hidupnya ada juga yang tidak peduli akan pentingya perilaku kesehatan atau bahkan tidak peduli akan kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal mereka. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Sungai Tonang Kec.Kampar Utara Kab.Kampar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan hasil wawancara dan observasi dalam bentuk narasi. Dari hasil analisis penelitian pada dasarnya masyarakat yang berdomisili di Desa Sungai Tonang, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar telah mulai menjalani pola hidup bersih dan sehat. Namun dari pengamatan dilapangan perilaku tersebut belum sepenuhnya dijalankan dengan baik, karena kurangnya kesadaran akan perlunya menjaga kebersihan dan kesehatan dilingkungan keluarga, hal ini dilihat dari beberapa indikator PHBS yang belum tercapai. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dampak dari kebiasaan perilaku hidup yang tidak bersih dan sehat akan berpengaruh terhadap kesehatan para anggota keluarga. Sehingga tak jarang kita sering menemukan anggota keluarga yang sakit terutama bagi keluarga yang memiliki balita.Item KONTRIBUSI USAHA KERAJINAN ANYAMAN PANDAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN DI DESA BULUH NIPIS KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR(2014-05-20) Sutrisna, EndangPemerintah telah berupaya untuk membantu masyarakat terutama yang berada di Pedesaan dalam memperbaiki taraf hidup, usaha pemerintah selama ini dititik beratkan pada sektor pertanian. Namun pertambahan penduduk yang begitu cepat maka usaha untuk mencukupi berbagai macam kebutuhan perlu ditunjang dari sektor lain. Seperti mengembangkan usaha dalam bentuk industri kecil dan kerajinan rumah tangga karena disamping dapat memberikan kesempatan kerja, juga merupakan tujuan pembangunan nasional sehingga dapat menambah pendapatan rumah tangga maupun masyarakat pada umumnya.Item HUBUNGAN SOSIAL ANTARA RENTENIR DAN NASABAH (SUATU STUDI TENTANG RENTENIR DI KOTA PEKANBARU)(2014-05-20) Yoserizal; YessiSalah satu sektor informal penjual jasa yang secara kondusif tumbuh dan berkembang diantara sektor informal lainnya adalah praktek pelepas uang yang biasa dikenal sebagai rentenir atau money lender. Rentenir menurut Heru Nugroho adalah orang yang meminjamkan uang kepada nasabahnya untuk memperoleh keuntungan melalui tingkat bunga. Rentenir pada satu sisi sering dianggap sebagai lintah darat karena menarik bunga yang tinggi. Sedang pada sisi lain, ia memiliki fungsi-fungsi ekonomi yaitu sumber tambahan modal ataupun emergency sumber keuangan untuk kebutuhan konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk Pertama, mengidentifikasi profil rentenir di Pekanbaru. Kedua, Untuk menganalisis hubungan sosial antara rentenir dengan nasabahnya di Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara tepat antara lain suatu keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau menyebabkan suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif, yaitu analisis dalam bentuk uraian-uraian kalimat yang didasarkan pada angka-angka grafik serta tabel-tabel yang ada. Berdasarkan analisa tersebut ditemukan bahwa Profesi rentenir pada umumnya dijalankan oleh orang-orang yang telah memiliki pengetahuan, pengalaman serta telah berkecimpung sebelumnya dalam pasar perkreditan seperti pedagang, atau tukang kredit. Nasabah sendiri terdiri dari orang-orang dengan tingkat perekonomian rendah yang membutuhkan kredit untuk kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk berusaha. Hubungan social antara rentenir dengan nasabahnya meliputi: Hubungan kepercayaan, eksploitasi, konflik, serta saling ketergantunganItem KARAKTERISTIK PENGUSAHA DAN KARYAWAN INDUSTRI KREATIF DI PEKANBARU (STUDI KASUS PADA SUB-SEKTOR KERAJINAN)(2014-05-20) Zuliarni, SriPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pengusaha dan karyawan industri kreatif di Pekanbaru (studi kasus pada sub sektor kerajinan).Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan observasi.Analisis data menggunakan metode deskriptif dan kualitatif.Bedasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pengusaha dan karyawan industri kreatif didominasi oleh pria dan menikah yang berada pada fase karir lanjutan dan mempertahankan.Namun pendidikan terakhir yang ditamatkan lebih didominasi lulusan SMA sederajat dan kebawah. Rata-rata lamanya memimpin usaha/ menjadi karyawan didominasi pemain baru, yaitu 1 sd. 5 tahun.Namun rata-rata omset perusahaan per tahun masing tergolong minim yaitu dibawah Rp. 24.000.000,-. Mereka menjalankan usaha rata-rata karena latar belakang keluarga sebagai pengusaha dan pada umumnya adalah penduduk pendatangItem ORIENTASI NILAI BUDAYA PADA KONDISI INEQUALITY : Studi Pada Komunitas yang Berpotensi Konflik Seputar Taman Nasional Teso Nilo (TNTN)(2014-05-20) Asriwandari, HestiKajian ini mengenai perilaku anomi yang muncul serta orientasi nilai yang melatarbelakangi konflik laten antara komunitas sebuah masyarakat di kawasan yang terkena perluasan Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Sesuai dengan teori konflik dan kekerasan oleh Johan Galtung, maka diungkapkan terjadinya kekerasan struktur dan budaya yang merupakan konflik tidak tampak diantara komunitas. Analisis struktur menjelaskan adanya tekanan terhadap upaya pencapaian tingkat kesejahteraan, serta perbedaan-perbedaan kemampuan pemenuhan kebutuhan hidup. Sementara analisis budaya memberi pembahasan tentang perbedaan orientasi nilai antara komunitas yang mengganggu hubungan sosial serta upaya integrasi. Perilaku yang merupakan hasil adaptasi terhadap ketidaksamaan, dilatarbelakangi oleh sistem orientasi nilai serta sikap yang berkembang pada setiap komunitas.Item PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN PELALAWAN(2014-05-20) Razif, Muhammad; YoserizalSampai saat ini belum banyak dilakukan penelitian menyangkut proses pelaksanaan kegiatan PHBS pada tatanan rumah tangga, padahal informasi mengenai proses pelaksanaan tersebut sangat penting sekali untuk diketahui khususnya bagi pengelola program PHBS, apakah proses yang sudah dilaksanakan sesuai dengan standar atau pedoman yang telah ditetapkan. Selain itu informasi yang diperoleh juga dapat digunakan sebagai masukan dalam mengelola dan mengembangkan pelaksanaan kegiatan PHBS di masa yang akan datang. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk melihat bagaimana proses pelaksanaan kegiatan PHBS di Kabupaten Pelalawan serta bagaimana tanggapan masyarakat dengan adanya kegiatan PHBS tersebut. Jenis penelitian dalam studi ini adalah kualitatif, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam menyangkut pelaksanaan kegiatan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di daerah panduan PHBS kabupaten Pelalawan, Riau. Rendahnya pencapaian program perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat Pelalawan akibat rendahnya pengetahuan masyarakat, masalah ekonomi, kesadaran masyarakat yang belum memadai, masalah transportasi dan jarak yang jauh ke Pusat kesehatan masyarakat. Petugas Pusat kesehatan masyarakat telah melakukan pelayanan dan kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat mendapat tanggapan dan pengaruh yang positif terhadap kegiatan yang dilakukan petugas Pusat kesehatan masyarakat. Keluarga merupakan faktor paling mendukung dalam melaksanakan program perilaku hidup bersih dan sehat. Dukungan dan peran aktif dari petugas kesehatan, kelompok pemberdayaan masyarakat, tokoh masyarakat serta tim penggerak PKK dapat memotivasi keluarga (individu) untuk mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakatItem ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL KAMPAR (KASUS USAHA LOPEK BUGI) DI KECAMATAN TAMBANG DANAU KABUPATEN KAMPAR(2014-05-20) Suryalena; Ibrahim, MariatyIndustri makanan tradisional Kampar yang berada di Kecamatan Tambang Danau Kabupaten Kampar ini merupakan tergolong dalam kelompok usaha mikro kekuatan dari industri ini diantaranya Produk-produk, harga, kualitas. Kelemahannya belum melakukan usaha-usaha pemasaran, kemasan masih sederhana dan belum ada variasi dan belum ada inovasi-inovasi. Peluang industri ini meliputi letak lokasi usaha, produk, pola konsumsi, telah ada usaha pemerintah. Ancamannya meliputi pesaing yang mudah masuk dalam industri iniItem POTRET ANAK MARJINAL DI KOTA PEKANBARU(2014-05-20) SyafrizalThe economical poverty is very significant to social problem. Urban poverty is a kind of over-urbanization phenomenon which commonly happen in big cities in developing countries, including Pekanbaru. The marginal children are the social problem caused by the economical poverty. This research try to know how the marginal children face their life, and to describe the characteristic social and economic life and also to give information about their educational background. This study is done thru survey method, which includes direct interviews with marginal children at their place. Resulting a conclusion that there are a great diversity of the marginal children’s characterictics. They wish more of economic empowerment such as an entrepreneurship education that can support their family’s economic stateItem KERJASAMA PEMERINTAH INDONESIA DAN SINGAPURA DALAM PENETAPAN KAWASAN SPECIAL ECONOMIC ZONE DI WILAYAH BATAM BINTAN KARIMUN (BBK)(2014-05-20) Pahlawan, Indra; Afrizal; Suyastri, Cifebrima; Prayuda, RendiPenelitian ini merupakan sebuah kajian yang menganalisa mengenai kerjasama pemerintah Indonesia dan Singapura dalam penetapan kawasan Special Economic Zone di wilayah Batam Bintan dan Karimun. Secara geografis wilayah Batam, Bintan dan Karimun sangat dekat dengan Singapura yang memiliki perekonomian yang sangat maju, oleh karena itu pemerintah Indonesia menyepakati kerjasama kawasan spesial ekonomi dengan Singapura yang bertujuan untuk memajukan perekonomian wilayah perbatasan. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif yang diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya. Lokasi penelitian berada di wilayah Batam, Bintan dan Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Penulis mengumpulkan data-data penelitian dari beberapa buku, ensiklopedia, jurnal, media massa beberapa situs media internet lainnya. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kerjasama pemerintah Indonesia dan Singapura dalam penetapan kawasan Special Economic Zone di wilayah Batam Bintan dan Karimun karena didorong untuk mengembangkan perekonomian di wilayah Batam, Bintan dan Karimun seiring dengan perekonomian Singapura. Hasil kerjasama pemerintah Indonesia dan Singapura dalam penetapan kawasan spesial ekonomi dengan Singapura adalah transfer teknologi antara Singapura dan Indonesia, bidang perdagangan berupa peningkatan angka perdagangan Indonesia dan Singapura sehingga juga berdampak pada peningkatan angka perekonomian masyarakat diwilayah perbatasan, bidang investasi berupa peningkatan nilai investasi Singapura ke Indonesia dengan jumlah 34,2% dari total seluruh investasi PMA di IndonesiaItem STRATEGI KEAMANAN DALAM PARADIGMA REALIS(2014-05-20) Tjarsono, IdjangTulisan ini bertolak dari perspektif realis dalam usaha menjelaskan suatu strategi keamanan. Topik pembahasan mengarah kepada permasalahan; perang, konsep keamanan dan doktrin perang. Berdasarkan paradigma realis, penulis ingin melihat respon Amerika Serikat terhadap masalah keamanan dan terorism serta kondisi eskalasi keamanan dunia. Dalam melengkapi kajian tulisan ini penulis juga menggunakan perspektif alternatif yakni perspektif marxis dan neo marxis sebagai pelengkap. Hasil kajian memperlihatkan bahwa Paradigma realis dilihat sangat efektif dalam menyelesaikan masalah keamanan atau konflik dari sisi waktu tetapi tidak efektif dalam menyelesaikan inti masalahItem ANALISIS KONSTRUKSI ISLAM DALAM FILM SANG KYAI(2014-05-20) Suyanto; Nasution, Belli; Wirman, WelyFilm Sang Kyai berisi konsep-konsep ajaran agama Islam yang dipraktekkan dalam sebuah adegan, dialog maupun simbol dalam film ini. Konsep Islam yang ditawarkan didalam film Sang Kyai merupakan sebuah ajaran agama islam menimbulkan ketaatan terhadap sebuah makna atau pesan dari film tersebut. kenyataaanya saat ini film Sang Kyai banyak menuai kritikan dari organisasi islam termasuk Nadhatul Ulama (NU), banyak yang mengkritik keras penayangan film ini, mulai dari masyarakat ataupun NU. Film “Sang Kyai” adalah sebuah proyek ambisius Hanung yang sudah mengundang sikap skeptis dari kalangan cendekiawan muslim bahkan sebelum film ini dirilis Pasalnya Hanung memilik track record yang semakin lama semakin cendrung pada pemikiran liberal.Item ANALISIS DAMPAK TELEVISI TERHADAP MASYARAKAT DI KECAMATAN SELAT PANJANG KABUPATEN MERANTI(2014-05-20) Awza, Rusmadi; Lubis, Evawani Elysa; RumyeniTelevisi adalah salah satu media komunikasi massa yang berfungsi untuk memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi khalayak. Fenomena masyarakat dalam mengakses televisi di Selat Panjang berbeda dengan yang ada di tempat lain. Hal ini disebabkan selain siaran televisi yang berasal dari Negara Indonesia juga dari Negara tetangga Malaysia. Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui stasiun televisi yang sering diakses oleh masyarakat. (2) menganalisis dampak televisi terhadap masyarakat di Kecamatan Selat Panjang Kabupaten Meranti. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah para audience menonton tayangan televisi. Sampel diambil menggunakan purposif sampling sebanyak 50 orang. Pengumpulan data dengan angket, wawancara dan dokumetasi. Analisis data dengan distribusi frekuensi dan rata-rata, pengukuran skala likert.Hasil penelitian adalahmasyarakat Selat Panjang mengakses stasiun televisi yang tertinggi dari beberapa stasiun televisi yang ada di Indonesia adalah Stasiun televise Surya Citra Televisi (SCTV) pada kategori tinggi dengan rata-rata yaitu 3,6. Masyarakat kurang suka menonton tayangan-tayangan dari negara tetangga Malaysia.Hal ini terlihat bahwa ketiga stasiun TV yang ada hanya pada kategori sangat rendah yaitu sebanyak 98% (persen) masyarakat tidak pernah menonton stasiun TV Malaysia.Alasannya adalah bahwa tayangan-tayangan yang ditayangkan oleh televisi Malaysia tidak menarik bagi masyarakat Selat Panjang.Dampak yang tertinggi dalam menerpa masyarakat adalah dampak televisi terhadap masyarakat dalam menggerakkan usaha di berbagai sektor, seperti produksi, konsumsi, distribusi, (penyebaran barang) komsumsi dan jasa yaitu pada 80 % dengan rata-rata secara keseluruhan masyarakat pada kategori tinggi. Secara keseluruhan masyarakat menyatakan bahwa televisi mempunyai dampak dalam menggerakkan usaha di berbagai sektor, seperti produksi, konsumsi, distribusi, (penyebaran barang) komsumsi dan jasa pada kategori tinggi dengan rata-rata (4,14). Hal ini menunjukkan televise sangat efektif dalam sector usaha dan jasa
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »