7.Seminar Nasional Teknik Kimia Topi Tahun 2013
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Komparasi Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Temperatur dan Tekanan Mesin Pendingin(2016-04-12) Aziz, AzridjalSalah satu komponen dasar mesin pendingin yang beroperasi dengan siklus kompresi uap (SKU) adalah alat ekspansi. Kegunaan alat ekspansi adalah untuk menurunkan tekanan refrigeran cair yang keluar dari kondensor dan mengatur aliran refrigeran tersebut masuk ke evaporator. Alat ekspansi jenis pipa kapiler adalah sebuah pipa panjang dengan diameter yang kecil dan bervariasi antara 1 m hingga 6 m dengan diameter dalam antara 0,5mm sampai 3 mm. Pemilihan panjang dan diameter pipa kapiler tergantung pada daya kompresor yang dipakai, kapasitas pendinginan di evaporator dan jenis refrigeran yang digunakan. sehingga setelah dipilih tidak dapat disetel lagi untuk mengatasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada mesin pendingin. Berbeda dengan pipa kapiler, katup ekspansi termostatik (KET) merupakan alat ekspansi berkendali panas lanjut (superheat), yang digerakkan oleh besarnya gas panas lanjut hisap yang meninggalkan evaporator. Keseimbangan laju aliran pada katup ekspansi termostatik dan kompresor secara praktis dapat disamakan dengan katup apung. Penggunaan KET akan memberikan tekanan dan temperatur kerja yang lebih rendah dibanding pipa kapiler. Artinya penggunaan KET akan memberikan pendinginan yang lebih baik dibanding penggunaan pipa kapiler.Item Sintesis Carbonnanotube dari Limbah Botol Plastik Air Mineral (Polietilen Tereftalat) dengan Katalis Nikel Menggunakan Metode Pirolisis(2015-10-27) Wulan, Praswasti PDK; Simbolon, RoselinaDi Indonesia salah satu sumber terbesar limbah Polyethylene Terephthalate (PET) adalah botol air mineral. Konsumsi air mineral di Indonesia pada tahun 2012 meningkat menjadi 19,88 triliun liter per tahun. Limbah PET merupakan sampah yang tidak dapat terurai secara biologis, sehingga menjadi ancaman kestabilan ekosistem lingkungan. Salah satu cara yang dikembangkan untuk menangani masalah ini adalah teknologi nano. Carbonnanotube (CNT) adalah bahan yang dapat digunakan dalam bidang komposit, elektronik, pertahanan dan filter molekuler. Hambatan utama untuk aplikasi industri terletak pada biaya prekursor. Limbah PET mempunyai kandungan karbon dan hidrogen tinggi serta kandungan energi tinggi sehingga menyajikan alternatif berbeda untuk sumber karbon. Percobaan ini memberikan solusi untuk dua hal yaitu pemanfaatan limbah plastik dan produksi massal material nano karbon.Dalam percobaan ini, PET limbah diubah menjadi gas hidrokarbon. Metode Pirolisis digunakan untuk sintesis CNT. Persiapan nikel sebagai prekursor katalis dilakukan dengan metode dekomposisi urea. Suhu operasi pada sintesis CNT dari limbah PET yang dipilih pada suhu 800oC dan 850oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanokarbon dari limbah PET yang dihasilkan pada suhu 800oC, tekanan 1 atm dan laju alir gas argon 90 ml/ menit adalah spongy carbon nanobeads. Peningkatan suhu operasi menjadi 850oC menunjukkan bahwa nanokarbon yang dihasilkan berbentuk bamboo-shape like CNT dan sedikit CNT terbentukItem Pengaruh Tungsten dan Vanadium terhadap Struktur dan Stabilitas Katalis Oksida Campuran Mo-V-W(2015-10-27) Rahmahwati, Cut AjaBanyak katalis yang telah didesign untuk oksidasi acrolein menjadi asam akrilik, namun belum ditemukan sebuah formula yang optimum. Sejumlah katalis dengan formula umum (Mo0,68VxWy)5O14 dimana (0,23Item Fabrikasi Tri Kalsium Fosfat Menggunakan Wheat Particles sebagai Agen Pembentuk Pori(2015-10-27) Dani, Fitra; Fadli, Ahmad; BahruddinFabrikasi tri kalsium fosfat (TCP) menggunakan wheat particles telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pengadukan dan temperatur sintering terhadap sifat fisik TCP berpori. Wheat particles dicampur dengan suspensi TCP kemudian diaduk dengan waktu bervariasi selama 1, 2 dan 3 jam. Slurry dikeringkan dalam oven masing-masing pada 80˚C selama 24 jam dan 120˚C selama 8 jam. Green bodies yang dihasilkan menunjukkan terjadinya penyusutan pada rentang 53,22-55,87%. Terhadap green bodies lalu dilakukan proses sintering pada 1000 and 1100˚C. Sifat fisika sintered body yang diperoleh memiliki porositas 59,48–78,40% dan kuat tekan 0,30-2,53 MPaItem Sintesis H-ZSM-5 dari Zeolit Alam Lampung (ZAL) dengan Sumber Silika Penambah Bagasse Fly Ash (BFA)(2015-10-27) Darmansyah; Ginting, Simparmin br; Widiana, Dery; Saputra, HensPenelitian ini bertujuan untuk mencari rasio mol TPABr/SiO2 yang tepat untuk menghasilkan produk H-ZSM-5 dengan persen kristalinitas yang tinggi. Pretreatment secara kimia-fisika dilakukan untuk menghilangkan impurities berupa logam – logam oksida pada bagasse fly ash (BFA). Sintesis ZSM-5 dilakukan di dalam autoklaf pada suhu 180oC dan tekanan autogenous dengan parameter yang ditetapkan antara lain rasio mol SiO2/Al2O3 30 mol/mol, rasio mol NaOH/SiO2 0,6 mol/mol dan rasio mol H2O/SiO2 30 mol/mol. Sedangkan parameter yang divariasikan yaitu rasio mol TPABr/SiO2 sebesar 0,04; 0,05; dan 0,06 mol/mol. Kemudian dilakukan karakterisasi produk secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil percobaan menunjukan bahwa tidak terbentuk produk ZSM-5, melainkan produk – produk antara berupa analcim dan albite high serta masih didominasi oleh SiO2 sebagai sisa reaktan. Produk antara dominan yang terbentuk dalam percobaan ini yaitu analcim. Persen kristalinitas produk dari ketiga run yaitu sebesar 18,7 %, 17,5 % dan 18,9 %. Persen kristalinitas produk tertinggi, yaitu 18,9 % didapat pada kondisi sintesis dengan rasio mol TPABr/SiO2 sebesar 0,06 mol/mol.Item Optimasi Kadar Maleat Anhidrat dan Suhu pada Pembuatan Maleated Natural Rubber Melalui Proses Grafting(2015-10-27) Yunus, Aulia; Yelmida; BahruddinNatural rubber can be developed through a process called Maleated Natural Rubber grafting. A study about the influence of the composition of maleic anhydric (MAH) and temperature on the degree of grafting has been done before. The purpose of this research is to determine the optimum composition and temperature in the process of MAH grafted natural rubber. The composition of MAH is 7, 8, 9, and 10 phr with temperature conditions is 150, 155, 160 and 165oC. The grafting process use internal mixer operated at 60 rpm for 10 minutes. Grafting degree determined by titrimetric method where MNR in xylene solution titrated using MeOH solution. The results showed that the optimum composition and the temperature are 8.36 phr and 160oC with 3.62% grafitng degreeItem Retrofit And Evaluation The Heat Exchanger Network In Main Column Fractionator Section Rccu Using Pinch Technology(2015-10-27) Taufik, Affandry; Herlianty, SriMain Colmn Fraksionator Section adalah bagian dari RCCU yang memisahkan komponen hasil reaksi berdasarkan fraksinya. Kebutuhan pendingin aliran keluaran dan pemanasan aliran keluaran akan memberikan keuntungan maksimal jika dapat dimanfaatkan sebagai pengganti utilitas. Pemanfaatan panas aliran exisisting network saat ini belum optimal, sehingga diperlukan optimalisasi jaringan pemanas dengan menggunakan Teknologi Pinch pada Main Column Fraksionator sebagai solusi penghematan energi.. Dari perancangan jaringan penukar panas yang optimum diatas didapat ΔTmin sebesar 19,43 ˚C dengan besar energi yang dapat di hemat adalah adalah 0,36 MMKcal/jam dan penghematan capital cost $ 125.052,8.Item Recovery Energi pada Residential Air Conditioning Hibrida sebagai Pemanas Air dan Penyejuk Udara yang Ramah Lingkungan(2015-10-27) Aziz, Azridjal; Herisiswanto; Ginting, Hardianto; Hatorangan, NoveriantoAir Conditioning (AC) adalah mesin penyejuk udara yang dioperasikan oleh kerja kompresi pada siklus kompresi uap (SKU). Pada AC, proses penyejukan udara terjadi karena kalor (panas) ruangan diserap/diambil oleh evaporator (indoor unit) yang berisi refrigeran (fluida/zat pendingin) pada tekanan dan temperatur yang rendah. Kemudian, pada tekanan dan temperatur yang tinggi akibat kerja kompresor, kalor ini dibuang di kondensor (outdoor unit) yang umumnya tidak dimanfaatkan lagi atau dibuang percuma. Kalor yang dibuang di kondensor ini energinya sangat besar, karena merupakan kumpulan energi dari energi input kerja kompresor dan energi dari kalor yang diserap di evaporator. Energi yang dibuang percuma di kondensor ini dapat dimanfaatkan sebagai pemanas air dengan menambahkan sebuah kondensor dummy, sehingga terjadi penghematan energi yang cukup besar dibandingkan dengan pemanas air gas atau listrik. Recovery energi berupa kalor buang kondensor ini pada Residential Air Conditioning (RAC) atau AC rumah tangga sebagai pemanas air akan menghemat penggunaan energi listrik dan gas sebagai sumber energi pemanas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pengoperasian RAC selama 120 menit diperoleh temperatur air panas 50,42 oC, sekaligus saat bersamaan temperatur ruangan turun mencapai kondisi stedi pada temperatur 22 oC setelah 75 menit. Penambahan kondensor dummy sebagai recovery energi tidak berpengaruh pada tekanan dan daya kompresor.Item Pembuatan Nitroselulosa dari Selulosa-α Pelepah Sawit dengan Variasi Waktu Nitrasi dan Rasio Bahan Baku Terhadap Asam Penitrasi(2015-10-27) Miranda, R. FaniNitroselulosa merupakan bahan utama pembuatan bahan bakar roket (propelan). Nitroselulosa dihasilkan dari proses nitrasi yaitu reaksi substitusi (penggantian) H+ dari gugus OH- dalam selulosa dengan gugus –NO2+ dari asam nitrat. Selulosa yang digunakan yaitu limbah pelepah sawit yang saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi terbaik pada proses nitrasi selulosa dengan memvariasikan waktu nitrasi dan rasio bahan baku terhadap asam penitrasinya sehingga dihasilkan nitroselulosa yang memiliki kadar nitrogen tinggi. Proses pemurnian limbah pelepah sawit berupa ekstraksi, hidrolisis, delignifikasi dan pemurnian dengan enzym xylanase yang berfungsi untuk mendegradasi xilan kemudian dinitrasi dengan HNO3 dan H2SO4. Proses nitrasi dilakukan dengan menvariasikan waktu nitrasi dan rasio bahan baku terhadap asam penitrasinya. Dari penelitian diperoleh hasil pemurnian selulosa-α dengan enzym xylanase sebesar 96,25%. Kemudian dilakukan proses nitrasi diperoleh kondisi terbaik yaitu rasio 1:40 selama 90 menit. Berdasarkan hasil uji dengan spektroskopi Fourier Transform Infra Red (FTIR) diketahui terjadi pertukaran dua gugus NO2 terhadap gugus OH. Hasil tersebut di estimasi memiliki kadar nitrogen > 12,73% sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar roket (propelanItem Pengaruh Variasi Putaran Mesin, Komposisi Campuran Bioetanol Dan Tipe Vacuum Tube Terhadap Komsumsi Bahan Bakar Pada Motor Bakar Bensin Empat Langkah Satu Selinder(2015-10-27) Romy; Martin, Awaludin; Setiawan, AgusPemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui (renewable) merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan dalam menjaga ketersedian energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi putaran poros (3000, 3500, 4000, dan 4500 rpm), variasi komposisi campuran bahan bakar bensin dengan etanol (E20, E30 dan E40) dan pemasangan vacuum tube tipe 4Y2 dan Posh terhadap komsumsi bahan bakar. Sebagai hasil, diperoleh penggunaan vacuum tube dapat menghemat pemakaian campuran bahan bakar sampai putaran di bawah 4500 rpm, namun di atas 4000 rpm pemakaian vacuum tube tidak berpengaruh terhadap penghematan campuran bahan bakar. Vacuum tube Tipe Posh menghasilkan penghematan bahan bakar lebih baik dibandingkan dengan menggunakan vacuum tube Tipe 4Y2Item Konversi Biji Alpukat Menjadi Bio-oil Dengan Metode Pyrolysis Menggunakan Katalis Zeolit Alam(2015-10-27) Agustin, Dian; Sahan, Yusnimar; Bahri, SyaifulKebutuhan bahan bakar minyak semakin meningkat setiap tahun, sementara jumlah cadangan minyak bumi (non-renewable) semakin menurun. Oleh karena itu, diperlukan upaya mencari bahan bakar alternatif baru dan terbarukan. Pada penelitian ini dilakukan konversi biji alpukat menjadi bio-oil. Biji alpukat merupakan limbah yang mempunyai asam lemak bebas cukup tinggi dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi proses Pyrolysis konversi biji alpukat menjadi bio-oil, yaitu 50 gram biji alpukat, silinap 500 ml, laju alir gas N2 1,35 ml/detik, variasi katalis zeolit alam terhadap sampel 1:50, 2:50 dan 3:50 gr, variasi temperatur 270, 300 dan 330 ºC dan sebagai pembanding dilakukan proses Pyrolysis tanpa katalis. Hasil yield Bio-oil tertinggi sebesar 79,08 % yang diperoleh pada kondisi rasio katalis terhadap sampel 2:50 gr dan temperatur 330 ºC. Berdasarkan hasil analisis Bio-oil secara fisika diketahui densitas 0,988 gr/ml, viskositas 7,560 cSt, angka keasaman 0,1002 mg NaOH/gr sampel, titik nyala 56 ºC dan nilai kalor 17,354 MJ/kg. Berdasarkan hasil analisis kimia GC-MS menunjukkan 5 komponen dominan dalam Bio-oil pada penggunaan zeolit alam 2 gr yaitu (2,4,4-trimethyl-2-pentene), (3,4,4-trimethyl-2-pentene), (Diisobutylene), (2,4,4-trimethyl-3-pentene) dan (2-methyl-trimer-propene) dengan luas area berturut- turut yaitu (7,84%), (7,82%), (5,69%), (3,82%) dan (3,58%).Item Perengkahan Sampah Plastik (HDPE, PP, PS) Menjadi Precursor Bahan Bakar dengan Variasi Perbandingan Bahan Baku/Katalis H-Zeolit(2015-10-27) Irdoni; Melyna, EllaLimbah plastik menjadi ancaman serius bagi lingkungan tempat kita tinggal. Plastik merupakan salah satu jenis limbah yang non biodegradable sehingga sifat ini menjadikan sampah plastik sangat sulit untuk terurai secara alami dilingkungan. Pembakaran limbah plastik akan menghasilkan turunan hidrokarbon sebagai gas buang dan residu yang justru menambah jenis pencemaran yang terjadi di lingkungan. Untuk itu dicari cara lain untuk mengatasi limbah plastik untuk dijadikan suatu produk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi masyarakat pada masa yang akan datang. Bagaimanapun juga dilihat dari bahan dasarnya limbah plastik berpotensi mempunyai nilai ekonomis sebagai sumber bahan baku jika diolah dengan cara yang tepat yaitu akan menghasilkan hidrokarbon sebagai bahan dasar energi. Pada proses konversi limbah plastik menjadi sumber energi, katalis memegang peranan penting. Katalis digunakan untuk menurunkan energi yang terjadi pada proses cracking. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan bahan baku dan pengaruh perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit pada proses perengkahan sampah plastik, serta mengetahui komponen kimia produk. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu pembuatan katalis H-zeolit dan proses perengkahan katalitik. Sebanyak 200 gram masing-masing plastik HDPE, PP, PS berukuran + 2 x 2 cm direngkah pada suhu 360 oC dengan perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit 30 w/w, 40 w/w, 50 w/w. Perengkahan plastik HDPE menghasilkan yield tertinggi yaitu 33,73% dibandingkan plastik PP dan PS. Pada perengkahan plastik HDPE, yield tertinggi dihasilkan pada saat perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit 30 w/w yaitu 33,73%. Pada perengkahan plastik PP dan PS, yield tertinggi dihasilkan pada saat perbandingan bahan baku/katalis Hzeolit 40 w/w yaitu 33,48% dan 21,97%. Berdasarkan hasil analisa GC-MS komposisi kimia produk perengkahan plastik HDPE dengan perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit 30 w/w adalah 79,07% gasoline dan 11,43% kerosin dan diesel. Komposisi kimia produk perengkahan plastik PP dengan perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit 30 w/w adalah 81% gasoline. Komposisi kimia produk perengkahan plastik PS dengan perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit 30 w/w adalah 88,65% gasoline dan 6,41% kerosin dan dieselItem Peningkatan Perolehan Hasil Lipid dari Nannochloropsis sp Menggunakan Metode Ekstraksi Kombinasi Bligh-dryer dan Osmotic Stress(2015-10-27) Dianursanti; Religia, PijarBudidaya Nannochloropsis sp telah banyak dilakukan oleh para peneliti mengingat kandungan-kandungan essensial seperti lipid yang sangat tinggi. Pemanfaatannya sebagai biodiesel juga sangat menjanjikan, dilihat dari tingginya kandungan lipid didalamnya. Dalam proses sintesis biodiesel, proses ektraksi lipid dari Nannochloropsis sp menjadi bagian penting. Fokus penelitian ini adalah mencari desain ekstraksi yang paling optimal mengekstraksi lipid dengan kombinasi ekstraksi antara metode Bligh Dyer dan Osmotic Stress. Pada ekstraksi Bligh Dyer, perlakuan osmotic stress dilakukan untuk merusak dinding sel mikroalga Nannochloropsis sp. Osmotic stress dilakukan dengan merendam mikroalga dalam larutan agen osmotik berkonsentrasi tinggi. Perlakuan yang divariasikan mencakup berat kering sel, waktu rendam, jenis dan konsentrasi agen osmotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat kering sel yang paling optimal digunakan dalam proses ekstraksi ini adalah 0,332 g/L. Sementara itu, waktu rendam yang paling efisien adalah tiga jam. Sedangkan konsentrasi larutan agen osmotik yang paling optimal untuk tiap agen osmotik masing-masing adalah 1,5 g/L untuk glukosa, 2 g/L untuk sorbitol serta 0,5 g/L untuk NaCl.Item Analisis Tekno-Ekonomi Operasi Co-combustion Boiler Biomassa Kapasitas 10 kg/jam(2015-10-27) Wijaya, Oky Ruslan; Graha, Patriawan Rendra; Wibowo, Wusana Agung; Sembodo, Bregas S.T; Pranolo, Sunu HerwiTujuan penelitian adalah optimasi operasional boiler biomassa proses co-combustion berdasarkan aspek tekno-ekonomi. Aspek yang ditinjau meliputi pengaruh komposisi campuran sekam padi terhadap efisiensi panas, konsumsi bahan bakar spesifik dan harga steam boiler biomassa. Steam merupakan pemasok kebutuhan operasi gasifikasi sekam padi dalam sarana penyediaan energi listrik mandiri di Jurusan Teknik Kimia UNS. Penggunaan kayu bakar sebagai bahan bakar boiler dinilai kurang efisien. Selain biaya pengadaannya yang tinggi, penggunaan kayu bakar dalam proses pembakaran tidak selaras dengan kebijakan pemerintah mengenai perluasan lingkungan hijau. Modifikasi berupa pembakaran berganda simultan atau co-combustion dengan biomassa sekam padi dilakukan guna memperbaiki nilai efisiensi kayu bakar. Konsumsi bahan bakar untuk tiap penelitian adalah 10 kg, dengan perbandingan kayu bakar - sekam padi sebesar 10:0, 9:1, 8:2, dan 7:3. Tingkat efektivitas komposisi bahan bakar ditunjukkan oleh efisiensi kerja alat, konsumsi bahan bakar spesifik, dan analisis harga steam. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan efisiensi panas untuk masukan bahan bakar dengan komposisi kayu: sekam 10:0, 9:1, 8:2, dan 7:3 berturut-turut sebesar 31,47%, 24,47%, 23,98%, dan 16,39%. Harga produksi steam untuk tiap percobaan berturut-turut Rp 633,19; Rp 699,85; Rp 691,38; dan Rp 1182,88. Kondisi optimal proses co-combustion terjadi pada perbandingan bahan bakar kayu : sekam padi sebesar 8:2. Komposisi bahan bakar ini memiliki nilai efisiensi panas sebesar 23,98% dengan konsumsi bahan bakar spesifik yang tidak terlalu tinggi yakni sebesar 0,52 kg bahan bakar/ kg steam. Dari segi ekonomi, komposisi ini memberikan harga produksi steam yang cukup ekonomis dibandingkan dengan komposisi lainnya yakni Rp 691,38/ kg steam (harga kayu bakar Rp 1000/ kg, harga sekam padi Rp 0,2/ kg). Harga tersebut masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan harga produksi steam mengunakan boiler berbahan bakar diesel yakni Rp 833,32/ ton steam. Komposisi ini menyediakan laju steam umpan gasifikasi memadai dengan konsumsi bahan bakar spesifik sesuai dengan kapasitas ruang bakar boiler biomassa.Item Studi Kesetimbangan Adsorpsi Zat Warna Tekstil Remazol Brilliant (RB) Red F3B pada Selulosa Jerami Padi(2015-10-26) Zulfikar, Muhammad Ali; Widiyansyah, Tri; Suwarsa, SaepudinTujuan penelitian ini adalah menentukan kesetimbangan adsorpsi zat warna reaktif Remazol Brilliant Red F3B (RBRF3B) pada selulosa jerami padi sebagai adsorben pada berbagai konsentrasi. Konsentrasi zat warna yang digunakan divariasikan antara 10-200 mg L-1. Data yang diperoleh dari hasil eksperimen kemudian dianalisis menggunakan model isoterm Langmuir, Freundlich dan Sips. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu kesetimbangan adsorpsi terjadi pada waktu 120 menit dan kapasitas adsorpsi selulosa jerami padi meningkat dengan meningkatnya konsentrasi zat warna. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa proses adsorpsi zat warna RBRF3B pada selulosa jerami padi mengikuti model isoterm adsorpsi Freundlich. Dengan menggunakan model isoterm Sips ditemukan bahwa faktor heterogenitas selulosa jerami padi adalah sebesar 0,386. Dari model isoterm Langmuir diketahui bahwa kapasitas adsorpsi maksimum selulosa jerami padi terhadap zat warna RBRF3B adalah sebesar 37,40 mg g-1 pada konsentrasi 100 mg L-Item Pemisahan Campuran CH4/CO2 dengan Menggunakan Karbon Aktif yang Dimodifikasi(2015-10-26) Susanto, Heru; Budiyono; Hadiyarto, Agus; Widiasa, I NyomanSistem campuran CH4/CO2 banyak ditemui pada bahan bakar gas seperti gas alam dan biogas. Keberadaan CO2 dalam bahan bakar gas dapat menurunkan nilai bakar dan dapat menyebabkan proses pengkompresian tidak ekonomis. Oleh karena itu pemurnian CH4 dari CO2 merupakan langkah penting yang harus dilakukan. Makalah ini mempresentasikan proses pemurnian CH4 dari campuran CH4/CO2 dengan menggunakan karbon aktif termodifikasi sebagai adsorben. Karbon aktif dimodifikasi dengan dialiri gas ammonia dalam reaktor kuarsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi menggunakan karbon aktif yang dimodifikasi dapat menurunkan kadar CO2 sebesar 67,5% sedangkan karbon aktif tanpa modifikasi sebesar 43%. Modifikasi karbon aktif dapat meningkatkan kapasitas adsorpsi CO2 dari ~28 menjadi ~38 mg CO2/g adsorbent. Kenaikan temperatur umpan akan menurunkan kapasitas adsorpsi CO2.Item Penurunan Kadar PhACs dalam Air Baku Menggunakan Sedimen Alam(2015-10-26) Fona, ZahraPenelitian tentang penurunan konsentrasi propanolol dalam air baku dengan metode sorpsi oleh sedimen alam telah dilakukan secara batch. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu kesetimbangan sorpsi bahan pencemar yang berasal dari limbah obat-obatan dari golongan farmasi aktif- Pharmaceutically Active Compounds (PhACs) dengan menggunakan sedimen alamiah dari sungai. Penentuan waktu kesetimbangan dilakukan guna menentukan kemampuan retensi sedimen terhadap bahan pencemar. Metode penelitian ini didasarkan pada prinsip kerja BF yang disimulasikan dalam skala laboratorium. Penelitian dilakukan secara batch dengan menggunakan sorben sedimen sungai yang dibersihkan dari bahan organik dengan cara pencucian. Limbah obat artifisial yang digunakan berupa propanolol dengan konsentrasi 500 μg/l diuji daya sorpsi dengan 1; 2,4; 5; 7,5; dan 10 g sedimen sungai. Selain itu, pada konsentrasi mikropolutan yang divariasikan 100; 250; 500; 750; dan 1000 μg/l diuji daya sorpsinya dengan berat sedimen sungai konstan 5 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedimen sungai memiliki kemampuan sorpsi terhadap limbah obat-obatan golongan PhACs. Kesetimbangan konsentrasi propanolol diperoleh pada waktu 150 – 210 menit kontak dengan sedimen sungItem Potensi Sedimen Tanah Dalam Menyisihkan Senyawa Organik Volatil 1,2-Dichloroethane (1,2-DCA)(2015-10-26) Edwin, Tivany; Demachi, Toyoko; Katayama, ArataSenyawa organik volatil terklorinasi merupakan pencemar bersifat karsinogenik, dimana keberadaannya dalam air tanah dapat membahayakan ekosistem. Konsentrasi 1,2-dichloroethane (1,2-DCA) pada suatu air tanah ditemukan dalam konsentrasi tinggi yakni 92-375 mg/L .Salah satu upaya ramah lingkungan untuk menyisihkan senyawa tersebut dari air tanah adalah dengan menggunakan metode bioremediasi. Pengukuran jumlah sel bakteri menggunakan PCR-realtime dilakukan pada beberapa lapisan sedimen tanah sampai kedalaman 3,5 meter (bagian atas, tengah dan bawah) yang dilalui air tanah dan ditemukan keberadaan bakteri yang berperan dalam penyisihan senyawa organik volatil terklorinasi yakni Dehalococcoides spp dengan jumlah 2x104-4,6x107 sel/kg tanah kering. Percobaan biodegradasi dilakukan dengan memasukkan 24 ml sedimen tanah dan 16 ml air yang mengandung 0,3 mmol/L 1,2-DCA ke dalam botol vial dan ditutup dengan rubber stopper kemudian disimpan dalam inkubator bersuhu 13°C disesuaikan dengan suhu sedimen tanah setempat. Dari percobaan didapatkan penurunan konsentrasi pada ketiga lapisan tanah sedangkan pada percobaan kontrol konsentrasi 1,2-DCA tidak mengalami perubahan.Disimpulkan sedimen tanah yang tercemar tersebut memiliki potensi untuk aplikasi metode bioremediasi dalam menyisihkan senyawa organik terklorinasi dalam air tanah.Item Kombinasi Reaktor Elektrokoagulasi dan Bioadsorber Untuk Penyisihan Kontaminan Dalam Limbah Cair PKS(2015-10-26) Dewi, Ratni; Syafruddin; Yunus, Muhammad; SuryaniTingginya tingkat kontaminan dalam limbah cair PKS (Pabrik Kelapa Sawit) menyebabkan limbah ini tidak layak untuk dibuang ke badan air sebelum dilakukan pengolahan. Dalam penelitian ini, keefektifan reaktor elektrokoagulasi yang dikombinasi dengan bioadsorber untuk menyisihkan kontaminan pencemar dalam air limbah (COD, TDS, dan Turbidity) akan dipelajari. Proses elektrokoagulasi dan adsorpsi yang dilakukan secara seri ini akan menghemat luas lahan dan waktu degradasi limbah. Selain itu, metode ini mudah diaplikasikan dan menggunakan adsorben non komersial yaitu Tandan Kosong Sawit (TKS), yang selama ini belum banyak dimanfaatkan. Hasil penelitian ini berupa proses dan produk ipteks yakni prototipe reaktor elektrokoagulasi serta bioadsorber yang mampu menyisihkan kontaminan dalam limbah PKS yang dioperasikan secara batch. Penelitian ini mencakup kajian pengaruh variabel proses pada reaktor elektrokoagulasi, yaitu: jenis elektroda, kuat arus dan waktu tinggal (retention time). Sedangkan pada bioadsorber, dikaji variabel waktu sampling, terhadap penyisihan kontaminan. Dari hasil penelitian diperoleh pada reaktor elektrokoagulasi dengan waktu tinggal 120 menit, tegangan listrik 12 volt dan elektroda aluminium (Al) memberikan penyisihan COD dan Turbidity paling optimal sebesar 84,57% dan 91%. Sedangkan TDS air limbah setelah melalui proses elektrokoagulasi meningkat dari kondisi awal. Kelemahan ini diatasi dengan proses lanjutan yaitu proses adsorpsi dalam bioadsorber yang diisi TKS. Air Limbah hasil proses elektrokoagulasi diproses kembali dalam bioreaktor dan diperoleh hasil penyisihan TDS limbah PKS sebesar 73,23 % dibandingkan kondisi awalItem PENINGKATAN KADAR KARBON MONOKSIDA DALAM GAS MEMPAN BAKAR HASIL GASIFIKASI ARANG SEKAM PADI(2014-06-30) Rismawan, Risal; Wulandari, Riska A; Pranolo, Sunu H; Wibowo, Wusana AHasil gasifikasi biomassa (misalnya sekam padi dan tongkol jagung) yang biasa disebut sebagai gas produser telah banyak diaplikasikan untuk pemenuhan kebutuhan listrik sebagai campuran bahan bakar solar keperluan mesin diesel-genset atau pengganti gas alam keperluan mesin gas-genset. Komposisi tipikal gas produser antara lain 18% – 20% H2 dan 15% – 20% CO sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Kualitas gas produser selain dinilai dari kandungan CO dan H2, juga dari kandungan CO2 dan pengotor lain, serta adanya partikel padatan dalam gas. Fokus penelitian ini yaitu kondisi operasi optimum gasifikasi arang sekam padi melalui pengaturan laju alir udara supaya dihasilkan gas mempan bakar maksimum. Variasi laju alir udara penggasifikasi (Q) yang digunakan yaitu 8,19 m3/jam,9,13 m3/jam, 9,84 m3/jam, 10,55 m3/jam, 11,26 m3/jam, 11,74 m3/jam, dan 13,75 m3/jam. Penelitian dilakukan dengan reaktor gasifikasi fixed-bed kemudian gas yang dihasilkan dianalisis dengan gas chromatography. Hasil analisa menunjukkan kandungan CO terbesar yaitu 14,22% pada laju alir udara 11,26 m3/jam dengan suhu gasifikasi 916 oC dan tidak ada gas H2 yang terbentuk