2. Seminar Nasional Keperawatan 2011
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 2. Seminar Nasional Keperawatan 2011 by Subject "balita"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Model Kemitraan Institusi Pendidikan Keperawatan Dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Dalam Upaya Penanggulangan Gizi Buruk Balita Di Keluarga Nelayan Pesisir Pantai Sumatera Barat Melalui Pemberdayaan Masyarakat Tahun Ke-2 (2010)(2015-08-10) Nurdin, Yonrizal; Sabri, RikaMasalah gizi buruk/gizi kurang di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Hampir diseluruh propinsi di Indonesia ada balita gizi buruk/gizi kurang, bahkan meninggal dunia. Penelitian tahap II ini yang dilakukan di 2 wilayah pesisir pantai Sumbar, Kota Padang. Tujuan penelitian tahap II ini adalah untuk menguji coba model yang telah terbentuk pada tahap I. Metode penelitian ini adalah eksperimen dari 2 kelompok pre dan post intervensi. Lokasi penelitian di Kelurahan Batang Harau dan Lolong Belanti yang berada disepanjang garis pantai. Hasil penelitian memperlihatkan adalanya peningkatan pengetahuan , sikap positif dan kemmapuan ketermapilan keluarga dalam menyediakan makanan sehat dan bergizi seimbang. Kemitraan institusi pendidikan, dinas kesehatan dan pemberdayaan masyarakat berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dari kebersamaan ketiga komponen ini dalam menjalankan kegiatan. Perlu perubahan pada model ini karena keterlibatan pemerintahan daerah belum ada dalam model.Item Pengaruh Phbs Tatanan Rumah Tangga Terhadap Diare Balita Di Kelurahan Gandus Palembang(2015-08-10) Kusumaningrum, Arie; Hepiriyani; NurhalinahPenelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 di kelurahan Gandus Palembang. Sampel berjumlah 91 orang yang diambil dengan tekhnik accidental sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional . Data diambil dari responden dengan menggunakan kuesioner. Pada penelitian ini jumlah balita yang mengalami diare satu bulan terakhir sebanyak 36,3 %. 58,2 % balita yang tidak di beri ASI eksklusif, 70,3 % responden yang menggunakan air yang sehat, 50,5 % responden yang menggunakan jamban yang sehat, 62,6% responden dengan kebiasaan mencuci tangan yang buruk, dan 53,8 % responden dengan PHBS yang baik. Dengan α = 0,05 hasil uji analisa dengan menggunakan Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara variabel pemberian penggunaan air bersih (p= 0,006, OR= 4,021), penggunaan jamban sehat (p= 0,024, OR= 3,043), kebiasaan mencuci tangan (p=0,000, OR= 7,667) dan PHBS (p= 0,000, OR= 9,750) dengan kejadian diare pada balita di kelurahan Gandus Palembang tahun 2011. Sedangkan untuk variabel pemberian ASI eksklusif, tidak terdapat hubungan dengan kejadian diare pada balita di kelurahan Gandus Palembang (p= 1,000, OR= 0,958). Berdasarkan hasil diatas, penderita diare (balita) harus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak terutama keluarga dan para tenaga kesehatn. Selain memberikan pelayanan kuratif, pihak Puskesmas hendaknya memberikan penyuluhan kepada keluarga agar keluarga mau, tau dan mampu menjalankan PHBS sebagai upaya prefentif untuk mencegah penyakit diare.