Browsing by Author "Zul Amraini, Said"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Biokonversi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Dengan Bioreaktor Hybrid Anaerob Fasa Tunggal(2013-05-08) Ahmad, Adrianto; Bahrudin; Zul Amraini, Said; Andrio, DavidThe performance of anaerobic processes in the bioconversion of palm oil mill effluent into gaseous fuel is very dependent on the concentration of biomass. Effort to increase the concentration of anaerobic biomass can be done by using anaerobic hybrid bioreactor. The bioreactor used had 3 chambers, each divided for an up and down flow pattern and having a working volume of 2,5 m3. Several series of experiments were conducted with variable hydraulic retention time (HRT) of 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; 4 and 5 day under room temperature conditions and continuous operation. This study uses two anaerobic hybrid bioreactors equipped with cell immobilization media. Media used in cell immobilization is a medium density form of solid palm oil mills waste, namely: empty fruit bunch and palm midrib. The results showed that the anaerobic hybrid bioreactor system was capable of converting single-phase oil palm mill effluent with a good performance, and high organic loading rate of COD removal efficiency of 84% for the bioreactor with palm midrib media and 88% for the bioreactor with empty fruit bunch media within bioconversion of one day and the stability of the bioreactor is relatively high so as to convert liquid waste into fuel gas.Item Bioreaktor Hybrid Anaerob Dua Fasa Untuk Biokonversi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit(2013-05-08) Ahmad, Adrianto; Bahrudin; Zul Amraini, Said; Andrio, DavidAnaerobic hybrid bioreactor configuration in converting the liquid waste content of high organic materials can be done with a single-phase configuration and two-phase configuration. In a single-phase anaerobic hybrid bioreactor, methanogenesis and acidogenesis take place in a single bioreactor. As a result it is somewhat difficult to control pH and low process stability. To overcome these weaknesses, the anaerobic hybrid bioreactor uses two phases. Condition of operation two-phase anaerobic hybrid bioreactor was conducted at room temperature and continuous. The hydraulic residence time in the bioreactor tested for acidogenesis ranged from 0.3, 0.5, 0.7, 1 day with COD loading rate ranges from 150, 100, 75 dan 50 kg/m³-day, while the hydraulic residence time in the bioreactor for methanogenesis was 1 day with COD loading rate of 50 kg/m³-day. Testing at high organic loading is done by the variable residence time the same of methanogenesis and acidogenesis bioreactors i.e 0.5, 0.7, 1 day with COD loading rate ranges from 150, 100, dan 50 kg/m³-day. The results showed that the hydraulic residence time was optimum at 1.5 days (0.5 days in acidogenesis phase and 1 day in methanogenesis phase) with a COD removal efficiency of 84 % is capable of removing COD by 92 kgCOD/m3-day with the quality of effluent at COD 8,000 mgCOD/L and the content of nutrients (NPK), which is relatively good and the acquisition of specific methane gas by 46 m3/kgCOD removed. In addition, system stability is relatively good with the ratio of volatile fatty acids and alkalinity of 0,052.Item KINETIKA DAN KARAKTERISTIK UNJUK KERJA OKSIDASI BASAH ASAM FORMIAT DAN ASAM ASETAT(2013-03-14) Chairul; Saputra, Edy; Zul Amraini, SaidOksidasi basah (wet oxidation) merupakan cara yang sangat baik untuk mengolah buangan menunjukkan kandungan senyawa organic (COD, Chemical Oxygen Demand) yang tinggi. Bila sumber iksigen berasal dari udara disebut iksidasi basah (wet oxidation) . Oksidasi basah adalah plilihan yang tepat untuk menjawab ketidakmampuan proses COD yang sangat tinggi. Chairul (1996) mengolah lumeran sampah ( leachate) yang memiliki kandungan COD 300mg/L menggunakan proses lumpur aktif. Efisiensi pengolahan yang didapatkan rata-rata 86.42% dan hasil olahan mengandung konsentrasi COD yang cukup berarti. Teknik oksidasi basah menjadi popular dan menguntungkan di kalangan ahl lingkungan untuk mengolah limbahorganik sampai mencapai standar buangan yang didizinkan (shande, 1994).Item Pengaruh Waktu Tinggal Hidrolik (WTH) terhadap Penyisihan COD Limbah Cair Pabrik Minyak Sawit Menggunakan Bioreaktor Hibrid Anaerob Bermedia Batu Skala Pilot Plant(2013-05-04) Firdha, Irena; Ahmad, Adrianto; Zul Amraini, SaidLimbah cair minyak sawit jumlahnya meningkat seiring dengan perkembangan industri minyak sawit di Indonesia. Limbah cair pabrik minyak sawit merupakan polutan organik yang sangat berbahaya. Pada pengolahan limbah cair secara konvensional dengan kolam anaerobik, mikroorganisme mampu mendegradasi senyawa organik dalam limbah cair dalam waktu yang lama. Untuk itu pengoperasian bioreaktor hibrid anaerob bermedia batu diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mikroorganisme untuk mendegradasi bahan organik tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan mempelajari waktu tinggal hidrolik substrat terhadap penyisihan COD limbah cair pabrik minyak sawit pada bioreaktor hibrid anaerob. Penelitian dilakukan dengan beberapa variasi WTH, yaitu 1, 2, 3, dan 4 hari. Masing-masing WTH dioperasikan sampai diperoleh keadaan tunak berdasarkan data COD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WTH mempengaruhi efisiensi penyisihan COD dimana nilai COD pada WTH 1 hari adalah 80%, 82% pada WTH 2 hari, 88% pada WTH 3 hari, dan 90% pada WTH 4 hari. Dengan demikian, diharapkan perancangan sistem bioreaktor hibrid anaerob bermedia batu yang memanfaatkan kemampuan mempertahankan biomasa ini dapat direalisasikan, sehingga upaya untuk mewujudkan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah limbah secara efektif dan efisien dapat diterapkan.Item PENINGKATAN SIFAT ELASTISITAS MATERIAL THERMOPLASTIC ELASTOMER YANG DIBUAT DARI CAMPURAN PLASTIK POLYPROPYLENE DENGAN KARET ALAM(2013-03-07) Zul Amraini, Said; BahruddinPenelitian-peiielitian sebeliimiiya menunjiikkaii baliwa karet alam dapat digunakan sebagai balian untuk pembuatan thermoplastic elastomer (TPE). Namun properti TPE yang dihasilkan masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan morfologi dan properti blend polypropylene dan karet alam jenis SIR-20. Sebagai parameter penelitian adalah komposisi karet alam dan curatif sulfur. Karet alam sebelum dicampur (blend) dengan polypropylene dipersiapkan dalam dua bentuk, yaitu karet mastikasi dan kompon karet menggunakan Two-roll M i l l . Kompon karet merupakan campuran antara karet alam dengan seng oksida, asam stearat, trimetil quinone, mercaptodibenzo thyozoledisulfide dan sulfur, sehingga memungkinkan terjadinya proses vulkanisasi pada saat pencampuran dengan polypropylene. Pembuatan blend dilakukan dengan menggunakan internal mixer pada sului di atas suhu leleh polypropylene. Morfologi blend dipelajari dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM), sedangkan properti mekanik yang diukur meliputi tensile strength dan elongation at break, menggunakan universal tensile machine berdasarkan standar A S T M . Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi karet alam dan vulkanisasi dinamik mempengaruhi morfologi blend. Peningkatan komposisi karet menyebabkan distribusi partikelnya semakin merata, dan ukuran partikel semakin kecil. Vulkanisasi dinamik menghasilkan distribusi partikel karet lebih merata dan ukuran partikel semakin mengecil. Peningkatan komposisi karet dan vulkanisasi dinamik meningkatkan properti elongation at break, namun menurunkan properti tensile strength. Sistem blend tanpa vulkanisasi dinamik mempunyai properti tensile strength dan elongation at break yang sangat rendah pada rasio berat NR/PP 50/50 atau lebih. Walaupun vulkanisasi dinamik dapat meningkatkan properti yang lebih baik, namun properti yang dihasilkan tersebut masih rendah dibandingkan dengan blend antara thermoplastic dan karet sintetik. Sehingga untuk dapat meningkatkan properti mekanik sesuai yang diharapkan, masih perlu dilakukan peningkatan kompatibilisasi blend polypropylene dengan karet alam, misalnya dengan penambahan suatu kompatibiliser.Item Produksi Biogas Dari Limbah Peternakan Sapi(2013-05-07) Ahmad, Adrianto; Zul Amraini, SaidProgram sapi K2I Propinsi Riau telah didistribusikan sebesar 4.740 ekor sapi hingga tahun 2010, dengan sendirinya akan menghasilkan limbah padat sebesar 94.800 kg per hari maka potensi biogas yang diperoleh dari proses biokonversi energi sebesar 3.412.800 Liter per hari atau 3.412,8 m3 per hari. Gas metan tersebut dapat dikonversi menjadi energi listrik dan energi pembakaran dan cairan hasil fermentasi dapat digunakan sebagai pupuk cair yang mengandung nitrogen. posfor dan kalium.Penelitian in dilakukan dengan variabel waktu tinggal hidraulik 5, 7,5 dan 10 hari dengan volume 1000 L yang dioperasikan secara kontinu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tinggal optimum diperoleh pada WTH 10 hari dengan kualitas efluen C:N:P sebesar 110:1:0,0005 dan menghasilkan api biru yang dapat digunakan selama 90 menit.