Browsing by Author "Novianti, Ria"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Kualitas Pendidik Dan Pelaksanaan Program Gizi Dan Kesehatan Di 3 Tipologi Wilayah Berbeda(2016-03-02) Herawati, Netti; Setiaries, Vonny; Novianti, Ria; NurlitaKekurangan Energi dan Protein (KEP), Kekurangan Vitamin A (KVA), anemia akibat kekurangan zat besi dan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia. PAUD melalui program pendidikan gizi berperan penting dalam pembentukan kebiasaan dan perilaku makan karena manusia tidak terlahir dengan kemampuan memilih makanan. Pendidikan Gizi di PAUD mempengaruhi Keberhasilan pendidikan gizi di PAUD dipengaruhi kualitas Pendidik, Sekolah dan tipologi wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kompetensi Gizi pendidik dan Pelaksanaan program gizi di tiga tipologi wilayah. Hasil ini dipakai basis merumuskan mode efektif Pendidikan Gizi di PAUD Penelitian ini melibatkan 12 kabupaten/kota di provinsi Riau yang dikelompokan mejadi 3 tipologi wilayah (perkotaan, pertanian dan perairan). Pendidik yang terlibat 50 orang per kab kota sehingga totalnya 600 pendidik. Uji kompetensi praktik dan teori tentang bermain dengan anak, pemberian makan minum dan komunikasi dilakukan per individu pendidik. Kompetensi dikategorikan menjadi kurang (skor<60) dan baik (skor≥60) Kualitas sekolah dinilai dengan menggunakan kuisioner. Skor kompetensi dari Hasil uji tertulis nyata lebih besar dibanding praktik. Hasil uji tertulis menunjukan rata-rata skor kompetensi Pemberian makan-minum, mengajak bermain dan komunikasi untuk masing-masing 49, 43 dan 41. Antar wilayah Berbeda Nyata untuk kompetensi pemberian makan dan minum pada anak (P=0,00) juga pada kompetensi komunikasi (P=0,00) namun Berbeda Tidak Nyata utuk kompetensi Bermain dengan Anak (P=0,108). Hasil uji praktik menunjukan rata-rata skor kompetensi pemberian makan-minum, mengajak bermain dan berkomunikasi praktek 34, 42, 42. Antara wilayah Berbeda Tidak Nyata Rata-rata persentase anak yang PAUDnya melaksanakan program Gizi dan Kesehatan relatif masih rendah (36%) dengan persentase paling tinggi terdapat di wilayah Perkotaan (50%) sedangkan yang terendah terdapat di wilayah perairan sebesar 21% sedangkan wilayah pertanian 36%.Item MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE BERPASANGAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LABOR FKIP UNIVERSITAS RIAU(2014-06-26) Wilson; Novianti, RiaPenelitian ini dilatarbelakangi fenomena yang ditemui di TK Labor FKIP Universitas Riau khususnya pada anak usia 5-6 tahun yang memiliki kemampuan komunikasi rendah. Hal ini terlihat dari masih adanya anak yang masih harus selalu ditemani oleh guru ketika bermain, bermain sendiri-sendiri, bermain dengan teman tertentu saja dan tidak mau berbagi mainan dan makanan dengan anak lain. Karenanya perlu upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak melalui model pembelajaran kooperatif dengan metode berpasangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi melalui model pembelajaran kooperatif dengan metode berpasangan dan untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan yang terjadi.Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2010, melalui instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi.Analisis data dilakukan kualitatif antar siklus, sedangkan analisis kemampuan komunikasi anak dilakukan secara kuantitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setelah dua siklus terjadi peningkatan yang berarti dibandingkan sebelum tindakan yaitu 82,26%. Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif dengan metode berpasangan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak usia 5-6 tahun di TK Labor FKIP Universitas Riau.Item Pelatihan Calon Pelatih Bimbingan Teknis (BIMTEK) Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga Pada Satuan Pendidikan Di Provinsi Riau(wahyu sari yeni, 2018-11-06) Yustina, Yustina; Wilson, Wilson; Novianti, RiaBerdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang keluarga. Program Pendidikan Keluarga difokuskan pemberdayaan satuan pendidikan dengan orang tua serta meningkatkan kesadaran masyarakat agar peduli dan terlibat dalam memajukan pendidikan anak mereka untuk bekerjasama dengan satuan pendidikan dan masyarakat pegiat masyarakatItem Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Dengan Meningkatkan Mutu Proses Belajar dan Pembelajaran (Studi Pada Kelompok Bermain & TK PAUD Labor FKIP Universitas Riau)(2013-04-18) Novianti, Ria; Febrialismanto; Kurnia, RitaPerkembangan motorik kasar anak pada usia 3-4 tahun merupakan perkembangan yang krusial dan menjadi dasar bagi kemampuan gerak pada tahapan usia berikutnya. Gerakan seperti berjalan, melompat, memanjat, berjingkat merupakan kemampuan motorik kasar yang harus dikuasai anak pada usia ini. Salah satu media untuk mengoptimalkan kemampuan motorik kasar anak adalah alat permainan luar (outdoor) yang dirancang agar aruxk dapat bermain dengan bebas namun membutuhkan keterampilan gerak tertentu untuk dalam menggunakan alat permainan tersebut. Melalui penelitian ini dipaparkan kondisi kelayakan alat permainan luar ruangan yang ada di TK Labor FKIP UR dan pemanfaatannya oleh pendidik sebagai sarana untuk mengoptimalkan perkembangan motorik kasar anak, serta selanjutnya melihat hubungan penggunaan alat permainan luar ruangan dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-4 tahun di TK Labor FKIP.Item Sosialisasi Kebutuhan Pendidikan Parenting Bagi Masyarakat Di Kabupaten / Kota Se Provinsi Riau Tahun 2016(wahyu sari yeni, 2018-11-06) Yustina, Yustina; Novianti, RiaBerdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang keluarga. Program Pendidikan Keluarga difokuskan pemberdayaan satuan pendidikan dengan orang tua serta meningkatkan kesadaran masyarakat agar peduli dan terlibat dalam memajukan pendidikan anak mereka untuk bekerjasama dengan satuan pendidikan dan masyarakat pegiat masyaraka