Browsing by Author "Caska"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
Item AGREGASI PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PPMP) DI PROVINSI RIAU(2012-10-29) Caska; Roza, Yenita; Holiwarni, Betti; Mahdum; Suryawati, Evi; Copriady, JimmiSemua pihak perlu turut bertanggung jawab secara moral apa yang harus dilakukan, dan terobosan apa yang harus dijalankan, sehingga secepatnya dapat terjadi peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Riau. Tujuan agregasi penelitian sebagai berikut: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta; 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, unit observasinya adalah sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan kuesioner. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Masih terdapat Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi Dasar (KD) yang diuji yang skornya rendah =<60 baik kelompok IPA maupun IPS untuk SMA; 2) Faktor penyebab sehingga peserta didik di Provinsi Riau tidak menguasai pokok bahasan tertentu, yaitu: (1) Variabel Komponen Standar Proses; (2) Variabel Komponen Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan (3). Variabel Komponen Standar Pengelolaan; 3) Rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik (nilai ujian nasional) adalah: (1) perlu perbaikan dalam Komponen 2: Standar Proses; (1) perlu perbaikan dalam Komponen 4: Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan (3) perlu perbaikan dalam Komponen 6: Standar Pengelolaan Pendidikan; dan (4) Model yang direkomendasikan adalah Model Pengembangan Sekolah Binaan yaitu merupakan program kemitraan antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Sekolah yang menjadi sasaran PembinaanItem ANALYSIS OF ADDED VALUE AND DEVELOPMENT OPPORTUNITY ON FRUITS AS AGRIBUSINESS PRIMARY COMMODITIES IN KARIMUN REGENCY RIAU(2013-04-23) Syahza, Almasdi; CaskaThe purpose of this research was to identify the opportunity and accordingly effective strategy for further development of fruits agribusiness in Karimun Regency. Kinds of fruits which can be potentially developed as agribusiness primary commodities were durians, mangoes, bananas, rambutans, and pineapples. The development of these fruits in the Regency was expected to become the main suppliers for areas of Batam Island, Tajung Pinang, and Singapore. Development strategy were through 1) improving quality and amount produce and also completion of agribusiness subsystems development by preparing production medium, farming efficiency, access market, and empowering supporter institute, 2) training and constructing farmer in order to acceleration of technology transformation and optimizing government officer performance and perpetrator of agriculture, 3) improving farmer bargaining position by market guarantee and information, and 4) providing infrastructure to increase productivity and earnings of powered farmer, and optimizing economic institute or co-operation.Item Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau(2012-10-29) Holiwarni, Betty; Burhanudin, Dudung; Hadriana; Seragih, Sehatta; NL, Mariani; Zulhelmi; Caska; Edison, Ahmad; Suri, SyofyanPeningkatan kualitas pendidikan di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau sudah dilakukan dengan berbagainupaya, tetapi hasilnya belum sesuai dengan harapan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta; 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive research. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, angket, observasi kelas, wawancara dengan guru, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara, TU. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Masih terdapat Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi Dasar (KD) yang diuji yang skornya di bawah standar kelulusan <5,5 baik kelompok IPA maupun IPS untuk SMA; 2) Faktor penyebab sehingga peserta didik di kota Dumai dan kabupaten Rokan Hilir tidak menguasai pokok bahasan tertentu, yaitu: (a) Standar Isi dan (b) Standar Proses; (c) Standar Kelulusan (d) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (e). Standar Sarana dan prasarana (f) Standar Pengelolaan; (g) Standar Pembiayaan; (h) Standar Penilaian 3) Rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik (nilai ujian nasional) adalah: (1) perlu perbaikan dalam standar isi; dan (2) Standar Proses 4) Model yang direkomendasikan adalah Model Pembimbinganm guru MGMP yaitu merupakan program kemitraan antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Sekolah yang menjadi sasaran Pembinaan.Item PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN DI KOTA DUMAI DAN KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU(2014-02-22) Holiwarni, Betty; Burhanuddin, Dudung; Hadriana; Seragih, Sehatta; Natalina, Mariani; Zulhelmi; Caska; Edison, Ahmad; Suri, SyofyanPeningkatan kualitas pendidikan di Kota Dumai dan kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau sudah dilakukan dengan berbagai upaya, tetapi hasilnya belum sesuai dengan harapan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan altenatif pemecahan untuk meningkatkan komptensi peserta: 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive research Data dikumpulkan melalui dokumentesi, angket, observasi kelas, wawancara dengan guru kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara, TU. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. hasil penelitian ini adalah: I ) Masih terdapat Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi l)dasar(KD) yang diuji yang skor nya di bawah standar kelulusan <5,5 baik kelornpok IPA maupun iPS untuk SMA 2) Faktor penycbab sehingga peserta didik di kota Dumai dan kabupaten Rokan Hilir tidak menguasai pokok bahasan tertentu, yaitu: (a) Standar Isi dan (b) Standar Proses; (c) Standar Kelulusan (d) Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan; (e). Standar Sarana dan prasarana (f) Srandar Pengelolaan; (g) Standar Pembiayaan; (h) Standar Penilaian 3) Rumusan alternarif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik (nilai ujian nasional) adalah: (1) perlu parbaikan dalam standar isi; dan (2) Standar Proses 4) Model yang direkomendasikan adalah model Pembimbingan guru MGMP yaitu merupakan program kemitraan antara perguruan tinggi. Pemerintah daerah dan Sekolah yang menjadi sasaran PembinaanItem Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak Propinsi Riau(2012-10-29) Copriady, Jimmi; Caska; Yustina; Irfan, Zul; Mahdum; Ritonga, Zulfan; Hermandra; Bunari; Suri, SyofianPenelitian ini membahas tentang pemetaan dan pengembangan mutu pendidikan di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak Propinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Memetakan standar kompetensi/kompetensi dasar yang tidak dikuasai siswa di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak, 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai standar kompetensi/kompetensi dasar di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak meliputi sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana serta budaya masyarakat, 3) Menentukan alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan kompetensi peserta didik, dan 4) Merumuskan model implementasi peningkatan mutu pendidikan yang siap diimplementasikan di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa indikator dalam standar pendidikan nasional yang masih perlu adanya perbaikan dan peningkatan. Hal tersebut meliputi sistem penilaian kinerja guru, sistem supervisi oleh kepala sekolah, peningkatan kompetensi guru dalam menggunakan model, metode atau pendekatan dalam pembelajaran, penggunaan media buatan atau berbasis IT dalam pembelajaran, peningkatan sarana dan prasarana pendukung, serta penanaman karakter budaya dan pemahaman akan pentingnya pendidikan. Model implementasi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah modifikasi lesson study sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan teknik analisis kuantitatif deskriptif dengan penggunaan analisis acuan patokan kurva normal.Item Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Model Sekolah Binaan (MSB)(2012-10-22) CaskaModel pengembangan sekolah binaan merupakan program kemitraan antara perguruan tinggi, Pemerintag Daerah, dan Sekolah yang menjadi sasaran Pembinaan.Item Pentingnya Perencanaan Strategis Koperasi Dalam Implementasi Undang Undang Ri Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian(2014-05-13) CaskaSalah satu pelaku ekonomi yang diharapkan dapat menggerakan ekonomi di daerah dalam era otonomi daerah ini adalah Koperasi. Penjelasan pasal 33 UUD 1945 hasil amandemen keempat menyatakan bahwa unsur utama perekonomian Indonesia yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan adalah Koperasi. Berarti Koperasi memiliki peran yang sangat strategis tetapi juga tanggungjawab yang besar untuk melaksanakan amanat konstitusi yakni dalam mewujudkan keadilan dan kemakmuran yang merata bagi seluruh masyarakat, bukan kemakmuran orang seorang. Koperasi sebagai lembaga ekonomi berarti mengemban misi sosial 3 dan tempat usaha bersama yang berdasarkan azas semangat kekeluargaan dan kebersamaan. Sementara itu, Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI dalam pidato pada Hari Koperasi pertama tanggal 12 Juli 1951 menyatakan bahwa Koperasi mempunyai beberapa tugas dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat dilihat dari tempat, waktu, dan keadaan yaitu: “(1) Memperbanyak produksi, terutama produksi barang makanan dan barang kerajinan dan pertukaran yang diperlukan sehari-hari oleh rakyat kita dalam rumah tangganya; (2) Memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan rakyat; (3) Memperbaiki distribusi, pembagian barang kepada rakyat; (4) Memperbaiki harga, yang menguntungkan bagi masyarakat; (5) Menyingkirkan penghisapan dari lintah darat; (6) Memperkuat pemaduan kapital; (7) Memelihara lumbung simpanan padi atau mendorong supaya tiap-tiap desa menghidupkan kembali lumbung desa” (Mohammad Hatta, 1951).Item Revitalisasi Model Kelembagaan Dan Pembiayaan Koperasi Dalam Upaya Meningkatkan Keunggulan Bersaing Dalam Masyarakat Ekonomi Asean(2016-12-13) Caska; Indrawati, HennyTujuan penelitian untuk melakukan: 1) revitalisasi model kelembagaan koperasi dalam upaya peningkatan keunggulan bersaing dalam masyarakat ekonomi ASEAN; dan 2) revitalisasi model pembiayaan koperasi dalam upaya peningkatan keunggulan bersaing dalam masyarakat ekonomi ASEAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kampar melalui survey dengan metode deskriptif (descriptive research). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sehingga masing-masing wilayah terdapat sampel yang mewakili. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indepth interview) dan Focus Groups Discussion (FGD). Analisis data menggunakan metode deksriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian: (1) Revitalisasi Model Kelembagaan Koperasi: Untuk profesionalisme pengelolaan usaha koperasi maka pengurus dapat mengangkat Direktur Eksekutif. Direktur Eksekutif dipilih dari kalangan profesional, baik Anggota maupun non-Anggota. Direktur Eksekutif harus memenuhi 11 (sebelas) persyaratan. (2) Revitalisasi Model Pembiayaan Koperasi: Modal Koperasi terdiri dari Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi sebagai modal awal. Setoran Pokok dibayarkan oleh Anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan sebagai Anggota dan tidak dapat dikembalikan. Sertifikat Modal Koperasi bisa berasal dari anggota atau non anggota. Sertifikat Modal Koperasi tidak memiliki hak suara.Item STRATEGI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KOTA DUMAI DALAM MEMBANGUN KAWASAN EKONOMI KHUSUS(2014-06-26) CaskaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) potensi Kota Dumai menjadi KEK; dan (2) Strategi kebijakan pendidikan. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan teknik analisis gap (perbedaan). Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, potensi yang dimiliki Kota Dumai dalam menuju Kawasan Ekonomi Khusus yaitu: memiliki letak yang sangat strategis, tersedianya infrastruktur yang cukup memadai; tersedianya tenaga kerja lokal yang cukup tinggi dan sebagian besar masyarakat bersikap positif terhadap KEK. Kedua, Strategi kebijakan pendidikan untuk lima tahun ke depan dalam rangka mempersiapkan kawasan ekonomi khusus: (1) pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan; (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan; dan (3) tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.Item STRATEGI PENDUDUK MISKIN DESA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PENUMBUHAN KLASTER BISNIS KOPERASI(2014-06-11) Sumarno; CaskaPenelitian im bertujuan untuk mengetahui: (1) gambaran tumbuhnya klaster bisnis koperasi (2) Faktor dominan yang mempengaruhi tumbuhnya klaster bisnis koperasi; dan (3) Pola dan strategi pengembangan klaster bisnis koperasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis statistik deskriptif dan analisis faktor. Hasil penelitian: Pertama, Klaster bisnis koperasi yang tumbuh yaitu: 1) klaster bisnis primer: pembibitan kelapa sawit. perdagangan sembako, obat-obatan, dan pupuk, simpan pinjam, transportasi, penyediaan bahan bakar minyak: dan 2). klaster bisnis sekunder: usaha pabrik pengolahan kelapa sawit; Kedua, tumbuhnya klaster bisnis koperasi disebabkan faktor: 1). Inovasi/kreativitas anggota, 2) Biava rendah dan diferensiasi produk: 3) keunggulan harga dan spesialisasi, dan (4) Displacement. Ketiga, Pola dan strategi pengembangan Klaster Bisnis Koperasi: Pola dan strategi pengembangan Klaster Bisnis Koperasi yang berbasis agribisnis kelapa sawit harus lebih menekankan pada: (1) Market Driven, selalu berfokus pada upaya mempertemukan sisi penawaran dan permintaan klaster bisnis koperasi. (2) Inclusive, mencakup tidak hanva perusahaan berskala kecil dan menengah saja tetapi juga perusahaan besar dan lembaga pendukung untuk bekerjasama dengan klaster bisnis koperasi: (3) Collaborative, selalu menekankan solusi kolaboratif pada isu-isu daerah dari seluruh stakeholder. (4) Strategic, membantu stakeholder menciptakan visi strategis daerah yang menyangkut ekonomi; (5) Value-creating, mengupayakan penciptaan atau peningkatan nilai tambah daerah. Di samping pola dan strategi tersebut, keberhasilan terbentuknya klaster bisnis koperasi perlu mendapatkan dukungan pemerintah baik berupa kebijakan (policy) maupun pembinaan terhadap sistem klaster yang sedang berkembang.Item STRATEGI PENINGKATAN PERAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA PEKANBARU(2012-12-05) Caska; Chaidir, AchmadPenelitian ini bertujuan: (1) Bagaimanakah bentuk dan motif pertumbuhan organisasi sosial yang banyak tumbuh dan hadir di Kota Pekanbaru, terutama pasca era otonomi daerah ? (2) Apakah benar banyaknya organisasi sosial yang ada akan mampu menunjang program K2I terutama dalam kontek pemberdayaan dan penuntasan kemiskinan masyarakat (pro poor) di Kota Pekanbaru ? (3) Apakah sajakah peran dan program yang sudah dilakukan oleh Lembaga Kemasyarakatan dalam keswadayaan mereka untuk membantu masyarakat {pro job) yang sudah dilakukan di Kota Pekanbaru ? dan Bagaimana Strategi Peningkatan Peran Lembaga Kemasyarakatan Dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kota Pekanbaru ? Lokasi Penelitian dilakukan di Kota Pekanbaru. Pemilihan lokasi dilakukan dengan purposive yaitu disesuaikan dengan hasil pra survei dan diskusi pihak BKS dan Infokom untuk memilih Lembaga Kemasyarakatan yang ada. Sasaran penelitian adalah seluruh lembaga kemasyarakatan yang berdomisili di Kota Pekanbaru yang berjumlah 26 buah, dengan demikian unit analisis secara sensus. Hasil kajian dapat disimpulkan: pertama, Motif pembentukan lembaga kemasyarakatan (organisasi sosial) yang ada di Pekanbaru cukup bervariasi dan bersifat kontinum. Tetapi untuk memudahkan analisa maka motif-motif tersebut dibedakan dalam 3 kategori utama saja, yaitu : (1) Turut membantu program pemerintah, (2) Aktualisasi dari keinginan anggota utk membantu masyarakat yang kurang beruntung , (3) Motif Ekonomi dan wadah untuk mencari nafkah. Tetapi berdasarkan data yang ada temyata tidak semua organisasi sosial yang berdiri tersebut benar-benar mumi karena mengedepankan kepentingan rakyat; Kedua, Lembaga kemasyaraikatan belum mampu menunjang program K2I karena kegiatan - kegiatan yang dilakukan oleh lembaga kemasyarakataan/organisasi sosial yang ada umumnya masih banyak menemui kendala; Ketiga, Lembaga kemasyarkatan dalam membantu masyarakat miskin belum banyak peran yang bisa direalisasikan karena respon masyarakat dan pemerintah terhadap keinginan dari masyarakat untuk turut aktif dalam memberdayakan masyarakat miskin, dianggap mereka kurang mendapat sambutan. Sementara itu dukungan dana dari donatur tetap pun sulit mereka dapatkan.; Keempat, Altematif strategi yang perlu dilakukan dalam peningkatan peran lembaga kemasyarakataan dalam penanggulangan kemiskinan adalah sebagai berikut:!) Strategi Peningatan dan Pemeliharaan Citra Lembaga Kemasyarakatan; 2) Strategi Penumbuhan Iklim Kondusif bagi Pemberdayaan dan Pengembangan Lembaga Kemasyarakatan; Strategi Penataan dan Pemantapan Struktur Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan; 3) Strategi Pemberdayaan dan Pengekmbangan Manajemen Lembaga Kemasyarakatan; 4) Strategi Pemberdayaan dan Pengembangan Kerjasama atau Kemitraan Lembaga Kemasyarakatan; dan 5) Strategi Peningatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan.