LRP-Fisheries and Marine
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing LRP-Fisheries and Marine by Author "Ahmad, Muchtar"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN KAPAL FIBERGLASS PADA GALANGAN KAPAL TRADISIONAL DI BAGANSIAPI-API KABUPATEN ROKAN HILIR(2013-04-01) Nofrizal; Ahmad, Muchtar; Syaifuddin; Zain, JonnySemakin langkanya jenis kayu khusus sebagai bahan baku kapal kayu, mengakibatkan banyak galangan tradisional yang terancam tutup. Ini telah me-nimbulkan gejala deindustrialisasi maritim khususnya di bidang perkapalan di Provinsi Riau. Sedangkan penggunaan bahan alternatif seperti fiberglass menuntut peningkatan kompetensi tukang kapal agar menguasai teknik pembuatan dan pengolahan bahan baku baru serta keterampilan menggunakan peralatan yang berkaitan. Demi keberlanjutan usaha galangan kapal, maka pengenalan teknik pengolahan dan pembuatan kapal dengan bahan baku yang baru itu (fiberglass) perlu dilakukan, melalui program penerapan teknologi pembuatan kapal dengan bahan fiberglass pada galangan kapal tradisional. Perubahan teknologi ini tentu memicu pula perubahan pola pengelolaan usaha galangan kapal, yang pada gilirannya berdampak terhadap ekonomi usaha dan perekonomian wilayah tempatan. Fiberglass adalah suatu bahan buatan dalam pembuatan kapal dengan teknologi yang relatif sederhana. Karena dalam pembuatan kapal FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) yang berbahan fiberglass itu tidak rumit, yakni dengan cara menempelkan fiberglass dengan resin yang dibentuk oleh cetakan atau kerangka kapal model. Dengan bahan dan cara seperti itu, jelas tidak memerlukan kemahiran yang canggih seperti membuat kapal dari kayu. Kapal dengan bahan fiberglass tidak memerlukan biaya perawatan khusus, konstruksi lebih ringan dan kuat, bahan baku mudah didapat, serta pembuatannya relatif mudah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan berteknologi tinggi. Hanya saja banyak pemilik galangan beranggapan bahwa mengembangkan usaha pembuatan kapal dengan fiberglass memerlukan peralatan berteknologi tinggi sehingga teknik pembuatannya sulit dikuasai. Sedangkan untuk keberlanjutan usaha galangan kapal tradisional bahan fiberglass merupakan suatu solusi cerdas yang dapat digunakan mengatasi kelangkaan bahan baku kapal kayu. Pengenalan dan penerapan teknologi pembuatan kapal berbahan fiberglass perlu ditinjau dari berbagai aspek (teknologi, manajerial, dan ekonomi), yang merupakan factor berpengaruh terhadap pengembangan usaha galangan kapal tradisional. Jadi suatu tindakan yang bijaksana patut dilakukan, dengan tujuan meningkatkan tarap hidup dan perekonomian masyarakat melalui perubahan teknologi bahan kapal, manejemen usaha galangan kapal, yang membawa dampak terhadap pembangunan perekonomian wilayah.Item Penerapan Teknologi Pembuatan Kapal Fiberglass Pada Galangan Kapal Tradisional Di Bagansiapi-Api Kabupaten rokan Hilir(2013-05-14) Nofrizal; Ahmad, Muchtar; Syaifudin; Zain, JonnySemakin langkanya jenis kayu khusus sebagai bahan baku kapal kayu, mengakibatkan banyak galangan tradisional yang terancam tutup. Ini telah meninribulkan gejala delndustrlalisasi maritim khususnya dl bidang perkapalan di Provinsi Riau. Sedangkan penggunaan bahan alternatif seperti fiberglass menuntut pentngkatan kompetensi tukang kapal agar menguasai teknik pembuatan dan pengolahan bahan baku baru serta keterampilan menggunakan peralatan yang berkaitan. Demi keberlanjutan usaha galangan kapal, maka pengenalan teknik pengolahan dan pembuatan kapal dengan bahan baku yang baru itu (fiberglass) perlu dilakukan, melalui program penerapan teknologi pembuatan kapal dengan bahan fiberglass pada galangan kapal tradisional. Perubahan teknologi ini tentu memicu pula perubahan pola pengelolaan usaha galangan kapal, yang pada gilirannya berdampak terhadap ekonomi usaha dan perekonomian wilayah tempatan. Fiberglass adalah suatu bahan buatan dalam pembuatan kapal dengan teknologi yang relatif sederhana. Karena dalam pembuatan kapal FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) yang berbahan fiberglass itu tidak rumit, yakni dengan cara menempelkan fiberglass dengan resin yang dibentuk oleh cetakan atau kerangka kapal model. Dengan bahan dan cara seperti itu, jelas tidak memerlukan kemahiran yang canggih seperti membuat kapal dari kayu. Kapal dengan bahan fiberglass tidak memerlukan biaya perawatan khusus, konstruksi lebih ringan dan kuat, bahan baku mudah didapat, serta pembuatannya relatif mudah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan berteknologi tinggi. Hanya saja banyak pemilik galangan beranggapan bahwa mengembangkan usaha pembuatan kapal dengan fiberglass memerlukan peralatan berteknologi tinggi sehingga teknik pembuatannya sulit dikuasai. Sedangkan untuk keberlanjutan usaha galangan kapal tradisional bahan fiberglass merupakan suatu solusi cerdas yang dapat digunakan mengatasi kelangkaan bahan baku kapal kayu. Pengenalan dan penerapan teknologi pembuatan kapal berbahan fiberglass perlu ditinjau dari berbagai aspek (teknologi, manajerial, dan ekonomi), yang merupakan factor berpengaruh terhadap pengembangan usaha galangan kapal tradisional. Jadi suatu tindakan yang bijaksana patut dilakukan, dengan tujuan meningkatkan tarap hidup dan perekonomian masyarakat melalui perubahan teknologi bahan kapal, manejemen usaha galangan kapal, yang membawa dampak terhadap pembangunan perekonomian wilayah.Item PERAN KAJIAN KEMAMPUAN DAN TINGKAH LAKU RENANG IKAN BAUNG (HEMIBAGRUS SP) UNTUK TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN DAN USAHA BUDIDAYA(2012-10-30) Nofrizal; Ahmad, MuchtarPenelitian kemampuan dan tingkah laku renang ikan baung (Hemibagrus spp) merupakan penelitian dasar untuk pengembangan metode penangkapan ikan dan teknik budidaya ikan baung di air deras. Daya tahan dan kecepatan renang ikan diuji dalam swimming chanel flume tank sehingga mendapatkan data tentang karakteristik kemampuan renang ikan baung. Informasi dan data tentang karakteristik kemapuan renang akan disajikan dalam bentuk ”swimming curve”, yang berguna untuk mengetahui kondisi fisiologis ikan ketika melakukan aktivitas renang. Kondisi fisiologis tersebut meliputi proses metabolisme dan respirasi. Informasi ini sangat berguna untuk mengetahui kecepatan arus ideal di dalam usaha budidaya ikan di dalam keramba. Untuk usaha penangkapan, swimming curve juga dapat digunakan untuk memprediksi kecepatan maksimum renang ikan. Kecepatan maksimum renang ikan sangat diperlukan untuk menduga peluang ikan baung lolos dan menghindar dari alat penangkapan ikan selama proses penangkapan.