SWL- Agriculture
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing SWL- Agriculture by Author "Andriani, Yulia"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Dampak Kemandirian Penyuluh Terhadap Keberdayaan Petani Kelapa Sawit Pola Swadaya Di Propinsi Riau(2017-11-29) Rosnita, Rosnita; Yulida, Roza; Dewi, Novia; Arifudin, Arifudin; Andriani, YuliaKegitan penyuluhan pertanian kepada petani sebagai proses pembelajaran bertujuan agar mampu mengorganisasikan dirinya dalam mengakses berbagai hal guna meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan. Produktivitas dan pendapatan petani kelapa sawit pola swadaya lebih rendah dari petani plasma yang mendapatkan pembinaan dari perusahaan. Pertanyaan yang perlu di jawab apakah penyuluh yang membina petani pola swadaya kurang manidiri sehingga berdapak kepada ketidak berdayaan petani swadaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kemandirian penyuluh dan dampaknya terhadap keberdayaan petani kelapa sawit pola swadaya di Propinsi Riau. Penelitian ini dilakasanakan di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir dan Kecamatan Langga Kabupaten Pelalawan. Sampel penyuluh pada dua kecamatan berjumlah 13 orang diambil secara sensus, dan sampel petani berjumlah 160 orang petani kelapa sawit pola swadaya dari 16 kelompoktani yang ada di dua kecamatan (3 pengurus dan 7 orang anggota secara random). Analisis kemandirian dan keberdayaan penyuluh dilakukan menggunakan Skala Likerts Summated Rating (SLR), dengan nilai skala satu sampai tiga mengukur kemandirian penyuluh dan satu sampai lima mengukur keberdayaan petani. Hasil penelitian menunjukkan, penyuluh telah mandiri secara (ekonomi, intelektual, pembinaan, emosional, dan sosial) dimaana kemandirian paling rendah adalah kemandirian intelektual. Dampak kemandirian penyuluh terhadap petani sawit pola swadaya telah membuat petani cukup berdaya akan tetapi dari segi sumberdaya manusia petani masih kurang berdaya.Item Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Penyuluh Perkebunan Kelapa Sawit Di Propinsi Riau(2017-11-29) Andriani, Yulia; Rosnita; Yulida, RozaMotivasi dapat mengarahkan potensi penyuluhan untuk berekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi penyuluh khususnya tanaman kelapa sawit di Propinsi Riau. Hasil penelitian diharapakan dapat dapat bermanfaat bagi pemangku kebijakan untuk membuat kebijakan yang dapat memotivasi penyuluh untuk lebih baik bekerja dan meningkatkan kinerjanya. Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2014, di Kabupaten Rokan Hilir (Kecamatan Kubu) dan Kabupaten Pelalawan (Kecamatan Langga). Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dengan multistage sampling menggunakan pengukuran skala likets pada kuisioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang ada di Kecamatan Kubu yang ada berjumlah 8 orang dan Kecamatan Langgam sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi internal penyuluh dalam kategori tinggi yaitu dengan skor 3,88 yang paling berpengaruh bagi penyuluh perkebunan di Provinsi Riau adalah tingkat pendidikan dengan skor 4,65 atau dengan kategori sangat tinggi. Motivasi eksternal mendapat skor 3,10 dengan kategori sedang. Peraturan yang fleksibel merupakan salah satu item motivasi eksternal yang tinggi dnegan skor 4,10, berdasarkan hasil tersebut, dirasa perlu meningkatkan motivasi eksternal penyuluh, misalnya dengan adanya jaminan karir.Item Hubungan Keberdayaan Petani Dengan Kemandirian Petani Petani Sagu Di Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti(2017-11-29) Rosnita, Rosnita; Kausar, Kausar; Yulida, Roza; Andriani, Yulia; Bagariang, RicardoKebutuhan terhadap pangan pokok terutama beras terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pengembanganpangan non beras sudah harus menjadi prioritas utama pemerintah mengingat upaya produksi beras makin memiliki banyak tantangan. Salah satu komoditi yang bisa menjadi pangan alternatif adalah sagu. Indonesia merupakan penghasil sagu terbesar di dunia dimana 60 persen bahan pangan itu berada di Indonesia. Sejak Tahun 2010 telah dilakukan Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal dan Badan Ketahanan Pangan (BKP) telah melaksanakan Program Percepatan Penganekaragaman Pangan (P2KP) di seluruh Indonesia. pemerintah Provinsi Riau menyikapinya dengan menetapkan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai pusatpengembangan tanaman sagu, Desa Sungai Tohor merupakan penghasil sagu terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi sagu basah 500 ton per bulan. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sagu di Kabupaten Meranti antara lain SDM petani yang masih konvensional dan kondisi ekonomi petani yang masih bergantung kepada toke. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan tujuan: (1) mempelajari tingkat keberdayaan dan kemandirian petani sagu dalam mengambil keputusan dan (2) menganalisis hubungan keberdayaan terhadap kemandirian petani sagu. Penelitian menggunakan metode survey di Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti dari Oktober 2015 sampai Februari 2016, dengan sampel 60 orang petani sagu. Analisis dilakukan menggunakan Skala Likert's, dengan nilai skala 1 sampai 5, dan Rank Spearman. Hasil analisis memperlihatkan keberdayaan petani baru “cukup berdaya” dengan skor 2.73. Keberdayaan sumberdaya manusia berada pada posisi tertinggi sebaliknya kelembagaan terendah, Dilihat dari kemandirian, petani "Cukup Mandiri" dengan skor 3,04. Petani sudah mandiri dalam pemenuhan sarana produksi dan penentuan harga akan tetapi kurang mandiri dalam pemasaran.Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara SDM dengan penentuan jenis komoditas (Hubungan sedang) dan dengan pemasaran dan penentuan harga (hubungan rendah). Hubungan negatif terjadi antara pemasaran dengan ekonomi dan kelembagaan