Peramalan Pasang Surut Dengan Metode Least Square
No Thumbnail Available
Date
2013-03-07
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pembangunan infrastruktur di daerah pasang surut memerlukan analisis pasang sumt
agar diperoleh tinggi muka air rata-rata {Mean Sea Level, MSL), tinggi muka air
terendah (Lowest Low Water Level, LLWL), dan tinggi muka air tertinggi {Highest
High Water Level, HHWL). Elevasi-elevasi tersebut dapat dianalisis dengan
menggunakan beberapa metode, yaitu metode analisis admiralty, metode analisis
harmonik atau least square dan metode analisis spektrum. Pada penelitian ini akan
digunakan metode analisis least square karena metode least square ini lebih akurat
untuk luasan daerah analisis pasang surut yang tidak terlalu besar.
Penelitian ini disusun setelah melalui serangkaian kegiatan penelitian tentang
Prakiraan pasang surut dengan metode Least Square. Penelitian ini pada dasarnya
hanya pemodelan numerik saja, sedangkan data yang digunakan adalah data
sekunder.
Mode! peramalan pasang surut ini dinamakan Model Pas-Sut I. Model ini digunakan
untuk mencari tipe dari pasang surut, nilai elevasi penting pada pasang surut, dan
hasil prakiraan pasang surut untuk memprediksi pasang surut pada waktu yang akan
datang ataupun waktu sebelumnya. Tipe pasang surut pada pelabuhan Buton yaitu
campuran condong ke harian ganda {mixed tide prevailing semi diurnal) karena nilai
F yang diperoleh terietak diantara nilai 0,25 dan 1,5 (pada penelitian nilai F yang
didapat adalah 0,46). Nilai elevasi untuk pasang purnama rerata (MHWS) sebesar
423,33 m, kondisi Surut purnama rerata (MLWS) adalah -405,08 m, Pasang tertinggi
(HAT) sebesar 616,47 m, dan nilai elevasi pada kondisi Surut terendah (LAT) adalah
sebesar -598,22 m. Nilai-nilai elevasi tersebut tidak bisa digunakan untuk
perencanaan bangunan air untuk menentukan elevasi pasang surutnya karena nilai
yang dihasilkan tidak realistis dan jauh sekali tingkat kesalahannya terhadap data
yang mencapai 241,18%.