PENINGKATAN PRODUKSI UBI JALAR MELALUI PEMILIHAN VARIETAS DAN OPTIMALISASI PEMBERIAN PUPUK KALIUM DENGAN MEMANFAATKAN KOMPOS LIMBAH PERTANIAN
No Thumbnail Available
Date
2016-08-09
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Produksi ubi jalar di Sumatera Utara masih sangat rendah dibandingkan
dengan potensi varietas unggul yang telah dilepas. Upaya untuk meningkatkan produksi
ubi jalar dapat dilakukan dengan cara perbaikan cara bercocoktanam, diantaranya
dengan pemberian pupuk kalium yang berperanan penting dalam pembesaran dan
kualitas umbi dan pemberian pupuk organik yang dapat meningkatkan produktivitas
tanah dan efisiensi pemupukan serta mengurangi kebutuhan pupuk, terutama pupuk K.
Penelitian ini dijalankan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompos dari
sumber bahan biomasa yang berbeda dan dosis pupuk kalium serta interaksinya
terhadap terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas ubi jalar. Pembuatan
kompos dari bahan biomasa jerami dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan
dekomposer Trichoderma harzianum. Kajian dilakukan dengan menggunakan
rancangan petak-petak terpisah (split-split plot design) terdiri dari 3 (tiga) faktor yaitu;
faktor pertama, sebagai petak utama adalah varietas ubi jalar terdiri dari Varietas Sari
dan Varietas Beta 2; faktor kedua, sebagai anak petak adalah Kompos Jerami Padi dan
Kompos TKKS; faktor ketiga, sebagai anak-anak petak adalah dosis pupuk kalium (K)
yang terdiri atas 4 taraf, yaitu 0 , 75, 150 dan 225 kg/ha KCl.
Hasil kajian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan produksi ubi jalar Varietas
Sari lebih baik dari Varietas Beta 2 di daerah penelitian. Pemberian kompos dapat
meningkatkan kadar C organik, K2O dan K-dd dalam tanah walau pun pemberian
kompos TKKS tidak berbeda nyata dengan pemberian kompos jerami. Pemberian 225
kg/ha KCl memberikan pertumbuhan dan produksi tertinggi di daerah penelitian.
Kombinasi perlakuan kompos dan pupuk K (AxK) memberikan perbedaan
nyata pada bobot kering brangkasan, luas daun, LTR1, serapan K, kadar K2O dan C
organik dalam tanah. Berdasarkan peubahamatan bobot kering brangkasan dan luas
daun pada umur 10 MST, optimalisasi pemberian pupuk KCl dapat dilakukan dengan
penambahan kompos yaitu 150 kg/ha KCl diberikan jika dikombinasikan dengan
kompos TKKS atau 225 kg KCl diberikan jika dikombinasikan dengan kompos jerami.
Penggunaan dua varietas ubi jalar dengan menggunakan aplikasi kompos dan
dosis K yang berbeda tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap produksi umbi
pertanaman, tetapi pertumbuhan ubi jalar yang optimal diperoleh dengan menggunakan
varietas Sari yang diaplikasikan dengan memanfaatkan kompos TKKS sebagai sumber
bahan organik dengan penambahan 150 kg/ha KCl.
Description
Keywords
Ubi Jalar,, pupuk kompos, pupuk kalium, jerami padi, tandan kosong kelapa sawit, Trichoderma harzianum