POTENSI GASTROPODA INTERTIDAL SEBAGAI BIOMONITOR PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN PANTAI TROPIS
No Thumbnail Available
Date
2012-11-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pemanfaatan laut bagi kesejahteraan manusia
semakin meningkat sejalan dengan
bertambahnya populasi manusia. Peningkatan
jumlah penduduk dan berbagai aktivitas manusia
di kawasan pantai menyebabkan wilayah ini
sering digunakan sebagai tempat pembuangan
akhir yang dapat menyebabkan peningkatan
jumlah limbah termasuk yang mengandung
logam berat sehingga pada akhirnya dapat
mengganggu keseimbangan biogeokimia
perairan laut terutama di zona pantai.
Masalah pencemaran logam berat semakin banyak
mendapat perhatian masyarakat sejak beberapa
tahun yang lalu. Hal ini disebabkan kekhawatiran
masyarakat akan terjadinya kasus keracunan
logam berat. Pencemaran laut oleh logam berat
mulai mendapat perhatian sejak tahun 1953. Pada
periode 1953-1960 sekitar 146 nelayan di Desa
Minamata -Jepang meninggal dan cacat tubuh
karena mengkonsumsi ikan yang telah tercemar
oleh raksa (Hg) yang kemudian menyusul kasus
pencemaran kadmium (Cd) yang juga terjadi di
Jepang. Beberapa tahun kemudian terjadi pula
pencemaran raksa di beberapa negara seperti Irak
pada tahun 1971, Venezuela pada tahun 1974,
60
60
Pidato Pengukuhan Guru Besar
Tetap Prof. Dr. Ir. H. Bintal
Amin, M.Sc
Kanada pada tahun 1975, Swedia, Amerika Serikat
dan negara-negara Eropa lainnya (Clark, 1989).
Sejak saat itu kasus pencemaran raksa sudah
menyebar secara luas dan sering menjadi masalah
yang serius yang perlu mendapatkan perhatian
khusus. Di Indonesia, perairan Teluk Jakarta dan
Teluk Buyat beberapa waktu yang lalu juga
sempat diisukan telah terjadi pencemaran logam
berat.