PENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA PADA MATA AJAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MELALUI PENERAPAN METODE SEVEN JUMP
No Thumbnail Available
Date
2014-05-21
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Metode pembelajaran yang berorientasikan pada guru (teacher centre approached)
merupakan pola mengajar yang sudah mulai ditinggalkan di lingkungan program studi Ilmu
Keperawatan Universitas Riau terutama pada mata ajar Keperawatan Medikal Bedah. Berbagai
metode telah dilakukan selama proses belajar mengajar seperti pemberian kasus pemicu, seminar
dan diskusi. Dosen sudah memberi peluang kepada mahasiswa untuk mengekpresikan kemampuan
yang dimiliki setiap mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Kondisi ini
memupuk motivasi mahasiswa untuk belajar terus menerus (long life learning).
Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika seorang dapat menerapkan berbagai
metode yang sesuai dengan mata ajar dengan menggunakakan berbagai strategi sehingga suasana
belajar tidak membosankan dan mahasiswa belajar secara deep learnig. Salah satu metode yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dapat menggunakan metode seven
jump. Metode ini sangat melatih mahasiswa untuk lebih aktif dan kreatif. Suana belajar di kelas
tidak hanya satu arah. Kegiatan belajar menjadi lebih terarah dengan tahap-tahap yang harus
dilalui mahasiswa. Keberhasilan penggunaan metode pembelajaran juga perlu memperhatikan
tentang tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, ketersediaan fasilitas, kondisi peserta
didik, dan alokasi waktu yang tersedia (Suprihardi, 2004).
Metode pembelajaran seven jump didunia kesehatan sudah banyak dilakukan. pembelajran
seven jump merupakan salah satu alternative yang dapat mengatasi kelemahan pada metode
pembelajaran traisional (teacher centre approach). Dalam proses pembelajaran mahasiswa dibuat
kelompok kecil yang terdiri dari 8-10 orang yang setiap kelompok akan dibimbing oleh seorang
tutor. Mahasiswa belajar berdasarkan kasus pemicu yang akan didiskusikan dalam kelompok
dengan tujuh tahap yang harus mereka lakukan. Pembahasan materi dilakukan tiga kali pertemuan.
Pertemuan pertama mahasiswa melakukan tahap 1 sampai 5, pertemuan kedua melakukan tahap 6
yaitu self study dan diskusi dengan pakar, dan tahap ketiga adalah diskusi pleno (mahasiswa
menginformasikan hasil diskusi dalam kelompoknya ke kelompok lain).
Metode digunakan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mencapai
kompetensinya. Berdasarkan informasi dari mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan
Universitas Riau yang telah menggunakan metode ini mengatakan bahwa semua mahasiswa
memiliki peran dan mahasiswa lebih banyak mendapatkan ilmu saat berdiskusi dan belajar secara
mandiri dibandingkan jika belajar dengan metode ceramah. Mahasiswa lebih banyak mengetahui
istilah-istilah di medis dan keperawatan. Penguasaan model pembelajaran akan mempengaruhi
keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran
Hal ini sesuai dengan konsep pembelajaran yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah No.19/2005 pasal 19 bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif , menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik